Pagi ini suasana begitu porak-poranda. Kediaman ini tidak lagi megah berkat ulah seorang gadis. Pakaiannya lusuh, wajahnya sayu, namun aroma alkohol menebar di udara.
Gyuri, gadis itu mabuk!
Seluruh pelayan menjadi pelampiasan kemarahannya. Barang ataupun hiasan hancur tidak lagi berbentuk. Keramik-keramik porselen tidak lagi berharga dengan pecahannya. Mulai dari pintu utama, hingga kini ia berada di ruang keluarga, gadis ini membuat segalanya menjadi seperti kapal yang baru di hancurkan oleh ombak.
Dua orang pelayan berusaha menenangkan, namun salah satunya harus menerima tamparan panas dari sang majikan. Ini masih pukul 04.00 pagi dan semua orang masih menikmati istirahatnya.
Hingga akhirnya, tiga orang tua berlari tergopoh-gopoh mendekati.
Mereka terbangun karena teriakan dan suara bantingan barang. Tidur yang lelap sekejap terusik ketika mendengar alunan tangisan dari seseorang. Minjae pertama kali merangkul erat sang putri yang nampak begitu kesetanan.
"Astaga sayang, ada apa denganmu nak?"
Pria ini mencoba menahan setiap gerakan sang putri. Memberi tanda agar para pelayan menjauh. Ada yeonju dan hanna yang bergetar takut di ujung tangga terbawah. Kedua wanita tua berbeda usia itu saling menautkan jari sembari mulai menangis.
"Wae? Kenapa kalian jahat padaku? Kenapa appa melakukan ini padaku?!" teriak gyuri. Ia menghempas kasar tangan minjae dan mundur dua langkah untuk menjauh.
"Apa maksudmu nak? Kami tidak mengerti?"
Yeonjae mencoba untuk mendekat. Cucunya itu terlihat mabuk, namun ia tahu gyuri masih sedikit sadar akan ulahnya.
"Halmeoni, kenapa kalian menikahkan siesie pada kimbum oppa?! Kenapa??" teriak gyuri. Membuat ketiga orang itu tertegun tidak percaya.
"Kau mengenal kimbum nak?"
"Aku membencimu appa!"
Minjae mendesah mengamati. Ada luka saat mendengar kata benci keluar dari bibir putrinya itu.
Mencoba tenang, pria tua ini meraih kembali gyuri ke dalam pelukannya. Hatinya hancur melihat kesedihan sang putri. Minjae tidak pernah suka jika gyuri menangis.
"Tenanglah gyuri. Bicaralah perlahan nak." ucapnya lembut. Ia mengecup sayang pucuk kepala sang putri, membiarkan gyuri mengisak sembari memukul-mukul dada rentanya.
"Kimbum oppa kekasihku appa! Dia kekasihku. Kenapa harus siesie?!"
"Mwo? Bagaimana bisa?" teriak minjae kaget. Pria ini menegang kaku di tempatnya berdiri. Ia masih memeluk gyuri namun kepalanya menekan sakit di segala bagian.
Yeonju dan hanna menganga tidak percaya. Gyuri tidak pernah menceritakan apapun. Dulu ia mengatakan kekasihnya hanya jongso seorang. Mereka tidak mengetahui bahwa suami kim so eun adalah kekasih putri mereka sendiri.
"Appa, ini sakit, di sini sakit. Ku mohon tolong aku." isak gyuri. Gyuri menunjuk pilu dadanya yang terasa seperti diremukkan dengan begitu keras.
"Tapi kau tidak pernah mengatakannya nak. Ya tuhan, kenapa bisa begini." ratap minjae.
Demi apapun ia sangat terluka melihat putrinya itu mengisak. Jika saja sejak awal ia tahu, minjae tidak akan pernah memberikan soeun kepada kim sang bum.
"Itu memang salahku. Tapi aku mencintainya appa! Ku mohon. Ku mohon appa, minta siesie menceraikannya."
"Omo sayang, kau tahu appa tidak sudi menemuinya." minjae tidak habis pikir, gyuri tahu mereka tidak menyukai soeun. Tapi menemuinya? Tidak, ia benar-benar tidak sudi.
"Lalu bagaimana denganku! Aku ingin kimbum oppa! Kalian harus menikahkanku dengannya!" lagi gyuri berteriak.
Sesak pada dadanya membuatnya merasa ingin mati saat ini juga. Soeun tidak mengenali dirinya. Wanita itu entah bagaimana bisa melupakan dirinya begitu saja. Bukan hanya luka karena cinta kimbum yang berbeda. Sikap soeun yang tidak mengenali jauh lebih menyakitinya. Soeun selalu baik padanya, wanita mungil itu begitu menyayanginya, dan gyuri sakit ketika soeun tidak mengingatnya.
Gyuri sadar cinta kimbum jauh lebih besar pada soeun. Gadis ini bisa melihat ketika kimbum begitu terkejut soeun mendapatinya memeluk gadis lain. Pria itu bahkan rela berbohong hanya agar sang istri tidak mengetahui apapun. Pelukan itu juga berbeda, pelukan yang diberikan kimbum pada soeun penuh dengan cinta. Gyuri tahu itu. Tapi hatinya tidak mau menerima jika sang eonnie lah yang menjadi istri dari kimbum yang dicintainya.
"Gyuri-ya.. Kimbum harus menceraikan soeun jika kau ingin menikah dengannya." hanna yang hanya diam memilih angkat bicara. Sejujurnya ia emosi mengetahui fakta suami kim so eun adalah kekasih putrinya sendiri.
"Aku tidak perduli! Sekalipun yang kedua, aku ingin kimbum oopa menikahiku!"
Kembali minjae menghela nafas. Putrinya itu sangat keras kepala. Mereka bukan orang biasa. Menikahkan gyuri pada kimbum disaat ada soeun sebagai istri sah pertamanya hanya akan membuat citra perusahaan menurun dan mencoreng nama besar mereka.
"Nak itu tidak mungkin. Perusahaan akan menjadi tidak stabil." ucap minjae lembut. Pria ini berharap gyuri mau mengerti. Tapi sepertinya ia salah, gyuri menepis kasar tangannya, lalu segera berlari meraih pecahan kaca di atas lantai. Membuat hanna dan yeonju berteriak histeris, karena kaca tersebut menempel tepat pada urat nadi sang putri.
"Ya tuhan gyuri, jangan seperti ini nak." isak hanna. Tubuhnya bergetar takut tapi hatinya terus mengutuk kim so eun yang menjadi akar dari segala masalah. Hanna tidak mengerti, kenapa soeun selalu membawa kesialan bagi kehidupan mereka, meski kini gadis itu bahkan telah jauh dari mereka.
"Anio appa, aku lebih baik mati jika tidak bisa bersama kimbum oppa."
"Jae-ah setujui saja." isak hanna memohon. Ia beranjak mendekati sang suami. Apapun akan dilakukannya untuk kehancuran soeun, meski harus mencuci otak suaminya itu.
"Tapi yeobo__"
"Apa kau ingin gyuri mati hoeh?!" teriak hanna marah.
Di tempatnya berdiri gyuri justru menyembunyikan senyumnya dengan sangat baik. Ia tidak perduli yeonju telah terduduk lemah di atas marmer melihat sikapnya. Persetan dengan keluarga! Kimbum harus menjadi miliknya. Bagaimanapun caranya.
"Oke baiklah, appa akan meminta kim sang woo menikahkan kau dan kimbum. Sekarang appa mohon buang kaca itu nak. Appa akan mati jika kau meninggalkan kami." ujar minjae pasrah. Tidak ada yang bisa dilanjutkannya lagi. Hanna dan yeonju akan membunuhnya jika sampai gyuri terluka. Dan ia akan gila jika gyuri benar-benar melaksanakan niatnya.
Gyuri mengangguk. Gadis ini berlari memeluk sang appa dan kembali menumpahkan tangisannya.
Hatinya tenang, beban yang tadi ditanggung kini telah menguap dan menghilang. Jika minjae telah berjanji maka pria itu akan menepati. Gadis ini tidak perduli jika harus menjadi yang kedua. Yang gyuri inginkan hanyalah kimbum. Gyuri bersumpah akan membuat soeun kembali ingat padanya. Dengan begitu ia akan mendapatkan kimbum dengan mudah, karena soeun akan selalu mewujudkan segala keinginannya.
To be continue...
.
.
.
No comments:
Post a Comment