Search This Blog

Friday, July 7, 2017

Please Remember Me

Author : Princess Chan

Main Cast :
Kim sang bum . Kim so eun

Other Cast :
- Kim Nari
- Sahee ( eomma kimbum)

Genre : -

Disclaimer : Semua cerita,karakter,setting,alur,dll adlah milik dari masing-masing author. Untuk tokoh utama dan artis pendukung,itu semua bukan milik author,melainkan milik orang tua,keluarga,dan masing-masing agensi para artis. Author hanya memakai nama mereka untuk keperluan cerita.

Note : Cerita ini adalah fanfiction,yakni cerita fiksi yang ditulis berdasarkan kisah,karakter,setting dan lain-lain dengan sebuah karangan atau imajinasi penulis cerita. Fanfiction ini bkan dimaksudkan untuk merusak karakter asli tokoh yang digunakan tetapi justru karena kecintaan terhadap tokoh tersebut maka dibuatlah cerita ini. Dan juga cerita ini dilarang kerasdi copy paste atau ditiru tanpa meminta izin dari pembuat cerita. Please don’t be plagiarism.!



#############################


Happy Reading



_ _Please Remember Me_ _


Ruang putih berbau khas obat-obatan, menampilkan sosok seorang pria tampan terbaring tak sadarkan diri . Ini sudah minggu kedua pria bernama Kim sang bum itu mengalami koma . Dua minggu yang lalu, dirinya mengalami kecelakaan mobil saat tengah keluar mencari keinginan istrinya .

Cklek

Seorang wanita cantik masuk dan mendekati tubuhnya . Mata yang bengkak dan sembab membuktikan , wanita bernama Kim so eun itu sudah terlalu banyak menangis .

" Bum-ah ireona hiks,hiks,hiks " soeun menangis terisak . Menenggelamkan kepalanya pada sisi ranjang kimbum .

" Uljima sayang ... Kimbum akan baik-baik saja "  Ucap seorang wanita paruh baya yang baru saja masuk dan mendekatinya.

" Ajhumma benar onnie ,, ingat onnie sedang hamil muda " ucap seorang gadis muda yang juga ikut masuk bersama wanita paruh baya yang adalah sahee ibu kimbum .

" Kaja ikut eommonim  ,,, ada yang perlu eommonim sampaikan" sahee

" Ne,,, " pasrah soeun .

Soeun berdiri dan melangkah mengikuti sahee. Sahee membawa soeun menuju kantin rumah sakit, meninggalkan Nari seorang diri menjaga kimbum .

.
.
.
" Waeyo eommonim ? " soeun

" Eommonim dan nari baru saja menemui dokter sayang .
Dokter mengatakan, kemungkinan saat sadar kimbum akan mengalami Amnesia  ,karena benturan dikepalanya terlalu keras " sahee

" Mwo ??? " lirih soeun

" Tapi kau tenang saja nak ,,, kimbum hanya mengalami amnesia sementara dan kita akan memulihkan ingatan nya bersama ne,,  " sahee mengelus bahu soeun lembut . mata nya menyendu menatap menantunya yang nampak sedikit syok .

" Ne eommonim " lirih soeun

.
.
.
Sementara diruang rawat kimbum , Nari tersenyum bahagia menatap kimbum yang baru saja tersadar .

" Oppa kau sudah sadar " Nari

" Nuguseyo ? " parau kimbum . Tenggorokannya terasa kering , karena cukup lama tak sadarkan diri . Sementara nari tak sigap memberikannya air  .

" Kau melupakan ku oppa . Na Kim nari , yeojachingu mu " bohong nari .. Ntah apa yang dipikirkannya , hingga dirinya tega berbohong pada kakak iparnya sendiri .

Kim mengernyit menahan sakit saat  mencoba mengingatnya . Perlahan potongan-potongan ingatannya kembali , namun kimbum tak dapat mengingat pernikahannya , wajah dan nama istrinya . Yang mampu diingatnya hanyalah kejadian - kejadian saat dirinya masih berpacaran .

" Jeongmal ,,,? Bisakah kau membantuku duduk " kimbum

" Ne ,,," Nari bergerak pelan membantu kimbum duduk .

" Bum- ah kau sudah sadar ? " Soeun yang baru saja membuka pintu ruang rawat kimbum , kaget saat melihat nari membantu suaminya duduk .

" Nuguseyo ? " kimbum mengernyit menatap soeun . Ada perasaan lain  menyerang hatinya saat menatap mata soeun.

" Dia onnie ku " jawab nari cepat , sebelum soeun sempat menjawab kimbum .

" Berarti dia calon noonanim ku ? " kimbum

" Apa yang kau katakan kimbum ? " Marah sahee, dirinya yang baru memasuki kamar terkejut mendengar ucapan putranya .

" Dia onnie nari , dan nari kekasihku   ,, jadi dia seharusnya calon kakak ipar ku bukan ? " kimbum

" Neo michin kimbum ,,,dan kau nari ,, apa yang kau katakan pada putra ku hoeh " maki sahee . Emosinya memuncak saat matanya menangkap sorot mata terluka pada menantunya. Hatinya sangat sakit saat melihat air mata soeun yang terus saja berjatuhan . Menantunya itu sedang hamil muda , bagaimana bisa adiknya sendiri melakukan hal gila ini pada nya .

" Akh   , " teriak kimbum .
Kepalanya terasa begitu sakit saat mencoba mengingat soeun .

Dokter yang baru saja masuk segera berlari saat melihat pasiennya yang baru saja sadar , mengerang kesakitan sambil meremas kuat kepalanya .

" Apa yang terjadi " dokter

Dokter lee dengan cepat membantu kimbum berbaring dan segera memeriksanya . Satu suntikan diberikannya, membuat kimbum tertidur kembali .

" Kimbum oppa mencoba mengingat  sso onnie " Nari .

Sahee berusaha menahan amarahnya mendengar ucapan nari yang seolah menyalahkan menantunya .

" Tolong jangan paksa dia mengingat anda nyonya. Beri dia waktu , dirinya baru saja sadar dari komanya . Jika anda memaksanya , itu akan membahayakan kondisinya 

" Tapi dokter ,,  " Sahee berniat membela menantunya , namun tangan soeun yang menyentuh bahunya menghentikan ucapannya.

" Gwaenchana eommonim ,,, Melihatnya sadar sudah membuatku tenang dan bahagia . Nari-ya tolong rawat kimbum ne . Aku akan pulang , aku tak ingin kimbum sakit lagi saat melihat ku " lirih soeun

" Mianhae onnie  ,,, karena aku juga mencintainya " gumam nari

" Kau memang brengsek , Aku bersumpah saat kimbum ingat kembali pada soeun , dia akan membenci mu selamanya " Murka sahee

" Aku tidak perduli " Nari

" Kaja eommonim aku lelah ," ucap soeun cepat saat sahee berniat memaki adiknya kembali .

" Hhh  ,, baiklah kaja " Sahee menghela nafas pasrah dan melangkah menuntun soeun keluar, meninggalkan nari dan dokter yang memandang bingung .

################

Ntah apa yang dipikirkan kimbum   baru saja kemarin dirinya sadar . Hari ini dia sudah memaksa pulang.. Sehingga dokter terpaksa mengizinkannya pulang. Sahee dan soeun sengaja tak menjemputnya . Soeun memaksa sahee membantunya memindahkan semua foto-fotonya bersama kimbum , ke kamar barunya . Dia tak mau kimbum bingung saat melihat foto-foto mereka dan membuatnya sakit lagi .

" Berbaringlah oppa " Nari yang membawa kimbum pulang , membantu membaringkan kimbum diranjangnya .

" Gomawo chagi " kimbum

" Cheonmayo oppa  , aku pulang dulu ne "  Nari

Cupp

Nari mencium pipi kimbum bertepatan dengam soeun yang baru masuk dengan sebuah nampan berisi makanan ditangannya. Soeun hanya menghembuskan nafasnya lirih , mencoba menetralkan degub jantung nya yang berdetak cepat 

" Ahh mianhae onnie  ,, aku tak melihat mu " nari

" Gwaenchana " lirih soeun .

Nari hanya tersenyum miring dan melangkah pergi tanpa ada rasa bersalah .

" Bum-ah     ,,, igeo  makanlah " soeun
" Ternyata benar yang dikatakan nari bahwa kau hamil diluar nikah . Beruntung eomma ku mau merawat mu "  kimbum . Matanya menajam menatap iris mata soeun .

" KIM SANG BUM APA YANG KAU KATAKAN hoeh ? " Teriak sahee . Hatinya pilu mendengar hinaan yang keluar dari bibir putra nya . Dirinya baru saja masuk bermaksud ingin mengantarkan teh gingseng untuk putra nya itu .

" Apa aku salah bicara ? "  sinis kimbum

" Akh   , ,,  " ringis soeun . Perutnya tiba-tiba saja terasa begitu keram .

" Soeun-ah ,,  gwaenchana sayang ? " sahee dengan sigap menahan punggung soeun .

" Appo eommonim " soeun

" Kita kerumah sakit nak " Sahee menuntun soeun keluar dengan perlahan . Tanganya sedikit berkeringat karena khawatir .

Kimbum hanya menatap datar kepergian eommanya . Bahunya terangkat seolah tak perduli sudah membuat calon ibu muda itu syok akan ucapannya .
.
.
.
.
.
" Ottoke dokter ? "  Sahee yang menunggu hasil pemeriksaan bersama soeun , dengan cepat mengajukan pertanyaan meski sang dokter baru saja mendudukan dirinya  dikursi.

" Mianhae Nyonya ,,,, Nyonya kim terserang tumor jinak pada rahimnya " dokter

" Mwo ??? " jerit sahee kaget .. matanya dengan cepat menatap menantunya yang diam mematung.

" Andwe ,,," lirih soeun

" Mianhae Nyonya Kim,,, Ini akan sangat berbahaya untuk bayi anda ,,, Anda tak mungkin melanjutkan kehamilan anda . Lebih baik kita mengangkat janin itu dan segera melakukan operasi pengangkatan tumor" dokter

" Soeun-ah ,,, gwaenchana ,, kita lakukan saja nak . Kimbum juga belum mengingat mu nak ... Eomma lebih menyayangi mu sayang " Sahee memeluk soeun erat . Ini memang pilihan yang sulit . Namun untuknya soeun lebih dari sekedar menantu . Dirinya sudah menganggap soeun seperti putri nya sendiri .
" Anio eommonim,, Kimbum sangat mengharapkan bayi ini " soeun

" Kau yakin nak " lirih sahee

" Ne eommanim " Soeun

*****************

" Istirahat lah sayang  . Jangan melakukan apapun ne . Dan jangan menemui kimbum . Arra ? " Sahee membantu membaringkan tubuh soeun pada ranjangnya . Wajah cantik itu sedikit memucat, membuat sahee semakin khawatir .

" Ne eommonim " soeun menyunggingkan senyumnya , sebagai tanda dia baik-baik saja
.
.
.

" Omo ,,, " teriak sahee kaget , saat kimbum tiba-tiba muncul didalam kamar nya .

" Dimana kim so eun ? " kimbum

" Untuk apa kau mencarinya ? " cibir sahee ,, hatinya masih kesal dengan sikap putra nya. Kakinya tetap melangkah menuju kamar mandiny , mencoba mengacuhkan putranya.

" Aku hanya ingin meminta maaf " lirih kimbum . Lirihan yang mampu menghentikan langkah sahee .

" Kau tak perlu meminta maaf ,,, Dia sudah memaafkan mu " Ucap sahee tegas  , dan kembali melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar mandinya.


################

Kim so eun pov

Empat bulan berlalu begitu saja . Tanpa sapa, tanpa bicara ,tanpa bertemu . Aku selalu berusaha menghindarinya . Karena adik ku akan selalu datang setiap harinya . Bermanja - manjaan pada suami ku , adalah hal biasa yang ku perhatikan .
Sakit ? Tentu saja . Namun rasa sayang ku pada mereka, mengalahkan rasa sakit itu .

Malam ini perasaan ku tiba-tiba saja tak tenang . Aku melangkahkan kakiku menuju lantai satu , berharap menonton acara favorite ku mampu menghilangkan rasa cemas ku .
Namun langkah ku terhenti tepat saat kaki ku berada dilantai satu .

" Oppa bogoshipo " Nari

" Nado chagi " kimbum

Aku tersenyum miris melihat adengan didepan mata ku . Suami ku memeluk erat adik ku . Tangannya dengan lembut mengelus rambut adik kesayangan ku .

" Oeh ,,, onnie bogoshipo,,, " Nari berlari cepat menghampiri ku dan memelukku erat .

" Hati - hati sayang , nanti keponakan mu kaget " Canda ku , Nari dengan cepat melepas pelukannya seraya tersenyum manis .

" Mianhae onnie , aku terlalu merindukan mu ,,  Setiap kali aku kemari kau tak pernah menemui ku " manjanya ... Aku hanya terkekeh saja . Ya , aku selalu menghindarinya saat dia berkunjung . Aku hanya selalu memperhatikan mereka secara sembunyi - sembunyi .

" Sayang kenapa kau disini     pergilah istirahat ne " sahee
Aku tersenyum melihat eommanim yang berucap dengan nada kesal . Aku mengangguk  , lalu melangkah naik kembali menuju kamar ku . Meski aku mampu merasakan tatapan suamiku mengarah pada ku .

End pov



Sahee ikut melangkah masuk kedalam kamarnya . Mengacuhkan kimbum dan nari yang menatap nya  canggung .

" Oppa aku pulang dulu ne " Nari

" Ne ,,, hati - hatilah " Ucap kimbum acuh .
Ntah lah , selama ini dirinya memang jarang bertemu soeun .Pagi dia kekantor dan akan pulang larut  malam . Dan ketika dirinya libur , Ibunya selalu menyembunyikan soeun dalam kamar nya . Seolah tak mengizinkan dirinya bertemu soeun . Kemunculan soeun yang tiba- tiba membuat perasaannya berkecamuk .
Sedang nari yang mendengar nada bicara kimbum yang acuh , melangkahkan kakinya pergi dengan air mata yang mengalir deras dikedua pipinya .
.
.
.
.
.

" Apa yang kau lakukan disini ?   udara malam tak bagus untuk mu " Ucap kimbum saat mendapati soeun duduk dilantai balkon  dengan punggung yang bersender pada tembok  .

" Perut ku sedikit tegang bum-ah " soeun . Matanya menatap bingung kimbum yang ikut duduk disampingnya .

" Kau keberatan aku duduk disini? " Kimbum berucap tanpa mengalihkan matanya pada soeun . Matanya tetap memandang langit meski dia sadar soeun memperhatikannya .

" Anio " lirih soeun

" Boleh aku membantu mu ? " kimbum
Tatapan matanya beralih menatap iris mata almond soeun .

Soeun tercekat saat merasakan usapan tangan kimbum pada perut buncit nya . Tanpa disadarinya bulir-bulir air matanya mengalir begitu saja.

" Kenapa kau menangis ? Apa kau tersinggung dengan tindakan ku ? ,, Mianhae , aku hanya ingin membantu agar kau rileks " kimbum mengangkat tangannya , mengusap air mata soeun .

" Anio ,, aku hanya merindukan suami ku " lirih soeun , meski air matanya terus mengalir, Namun dirinya mencoba untuk tak terisak dihadapan kimbum.

" Dimana suami mu ? " kimbum

" Suami ku sedang sakit , hiks ,hiks Dia tak mengingat ku hiks hiks "
Isakan yang coba ditahannya , akhirnya mengalun pedih menyayat hati kimbum.

" Uljima " kimbum menarik soeun kedalam pelukannya. Tangannya dengan lembut mengusap punggung soeun yang semakin bergetar karena isakannya .

" Aaakh " ringis soeun

Kimbum melepas pelukannya saat mendengar soeun yang tiba-tiba meringis , matanya menatap cemas soeun yang menahan sakit ..

" Waeyo ? " kimbum

"Tolong aku bum-ah " lirih soeun sebelum akhirnya tubuh nya jatuh pingsan dalam pelukan kimbum.

" Soeun apa yang  ,,,, " kimbum tercekat saat matanya menatap paha soeun yang mengalirkan darah segar dari selangkangannya.

" EOMMA ,,,, " teriaknya keras . Jantungnya berdetak begitu cepat .

" Kenapa kau berteriak begitu ,,  omo soeun-ah ,,, apa yang terjadi kimbum " Sahee yang baru tiba dilantai 2 membelalakkan matanya mendapati soeun pingsan dalam pelukan putranya. Dengan cepat kakinya berlari mendekati kimbum .

" Ya tuhan dia berdarah ,,, kimbum ppalli bawa ke rumah sakit " Jerit sahee kesal melihat putranya hanya diam terpaku dengan wajah cemas .

Mendengar jeritan sahee , dengan cepat kimbum mengangkat soeun kedalam mobil nya dan membawanya kerumah sakit .
.
.
.
Kimbum berulang kali mengusap wajahnya, nafasnya berhembus dengan kasar. Sahee terus saja  berdiri seraya melantunkan doa-doa permohonan untuk menantunya . Ini baru bulan ke 7 kehamilan soeun .

Cklek

Pintu yang terbuka mengalihkan tatapan kimbum dan sahee pada seorang dokter yang keluar dari ruang IGD .

" Eottoke dokter ? " sahee

" Kami harus segera melakukan tindakan operasi caesar pada Nyonya Kim . Setelah itu kami akan melakukan operasi pengangkatan tumor nya. " Dokter

" Lakukan apapun dokter ,,, selamatkan menantu ku " sahee

" Baiklah Nyonya,, " Dokter

Sang dokter melangkah masuk kembali , lalu bersama beberapa perawat keluar kembali dengan mendorong ranjang soeun . Kimbum dan minha hanya bisa melangkah mengikuti para dokter dan perawat yang membawa soeun menuju ruang operasi .

Sahee terduduk di kursi tunggu dengan terisak . Hatinya mendadak sakit saat menyadari putranya berada disana , namun tak mengetahui istrinya sedang sekarat .

" Apa yang terjadi eomma ? Apa soeun keguguran " Tanya kimbum ,
.
Pria tampan itu hanya berdiri tepat didepan pintu ruang operasi . Hatinya begitu kalut , namun pikirannya bingung . Kenapa dirinya begitu khawatir pada onnie yeojachingu nya .

" Anio,,,, " lirih sahee

" Dia mengidap tumor . Seharusnya saat janin itu berusia 3 bulan , janin itu harus lah di angkat , agar dirinya bisa menjalani operasi. Namun soeun menolak , dia tetap ingin mempertahankan bayi yang sangat diinginkan suaminya.
Eomma tak menyangka hiks hiks ternyata dirinya tak mampu bertahan lebih lama " isak sahee

" Mwo ??? " kaget kimbum . Tangannya mengepal kuat mendengar soeun menderita tumor . Sedang selama ini dirinya seolah tak perduli .

" Kau tau eomma ,, Selama 4 bulan ini ,aku selalu terluka saat dirinya menangis dihadapan ku . Aku memiliki Nari, tapi aku mencintai soeun. tidakkah aku begitu jahat ? . Saat pertama kali aku sadar , Hatiku membuncah bahagia saat menatap wajahnya , aku begitu ingin memeluk dan menciumnya . Namun mengetahui dia onnie dari kekasihku   membuat ku menjadi emosi tak terima . Dan saat melihat darah mengalir dari selangkangannya , jantung ku terasa berhenti berdetak . Aku takut , takut kehilangannya. Apa aku sudah gila eomma ? " kimbum

Pria itu memilih mencurahkan semua perasaannya yang selama ini menyiksa pikirannya . Membuat sahee tersenyum simpul .

" Pulang lah ,,, masuklah kedalam kamar soeun ,,,, Kau akan mendapatkan jawaban mu " liruh sahee

Tanpa berlama-lama kimbum segera melangkah pergi .Dia membutuhkan jawaban itu saat ini juga.

" Bertahanlah sayang ,, dia sudah mengingat mu " Batin sahee menatap pintu ruang operasi .

************

Kimbum mematung saat membuka pintu kamar soeun . Nafasnya tercekat saat matanya menatap satu persatu foto-foto dirinya dan soeun yang tepajang diseluruh dinding kamar. Kimbum mengerang sakit , saat tiba-tiba ingatan masa lalunya menyerang pikirannya dengan cepat .
.
" Bum-ah bisakah kau mencarikan buah jeruk untuk ku ? "

" Apa istriku sedang mengidam ? "

" Ne,,,, "

" Arrasseo  ,, aku akan mencarikannya ... Ini masih pukul 23.00 pm , mungkin aku masih bisa mendapatkannya. "

" Gomawo jhagi "
.
.
.

" Hiks, hiks,hiks ,,, apa yang kulakukan " isak kimbum saat dirinya mengingat semua yang dilupakannya. Kakinya berlari cepat menuju mobilnya saat mengingat soeun akan melakukan operasi pengangkatan tumor nya .

.
.
.

" Kenapa eomma tak memberi tahu ku ? Wae eomma ? WAE ? " teriak kimbum

" Bisakah kau tenang ini rumah sakit .... Lagi pula bukankah kau lebih mendengarkan gadis gila itu ? " sahee

" Kenapa eomma menyembunyikan foto-foto itu ? " kimbum

" Soeun yang menginginknnya. Dia ingin Nari bisa bahagia , meski dirinya harus terluka "

" Apa yang kalian lakukan hiks,hiks,hiks ,,,, Kalian membuatku menyakiti istriku sendiri hiks hiks " kimbum mengisak perih saat mengingat semua kata-kata kasar yang dilontarkannya pada soeun .

" Tenanglah nak ,,, Bayi mu sudah lahir " Sahee mendekat memeluk putranya . Ini bukan sepenuhnya salah kimbum , karena putranya memang hilang ingatan.

" Dimana hiks, hiks, soeun eomma " kimbum

" Dia masih menjalani operasinya " lirih sahee

Tangannya meraih tangan kimbum , dan menuntunnya untuk duduk .dikursi tunggu. Karena operasi itu masih begitu lama.
.
.
.

3 jam kemudian

" Keluarga Nyonya kim " Dokter

" Ne , saya suaminya " kimbum dengan cepat berdiri mendekati sang dokter.

" Operasi istri anda berhasil tuan . Namun Nyonya Kim masih dalam keadaan koma. " Dokter

" Koma ?? " lirih kimbum tak percaya.

" Ne , kondisi tubuhnya yang dipaksa mempertahankan kehamilannya , membuat tubuhnya sangat lemah . Sehingga akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk Nyonya Kim dapat tersadar kembali " Dokter

Kimbum diam mematung mendengar penjelasan sang dokter

" Kami akan memindahkan Nyonya Kim kekamar inap nya tuan , permisi " Ucap sang dokter

Beberapa perawat pria mendorong ranjang soeun menuju ruang rawat inapnya . Sahee menuntun kimbum yang terlihat begitu syok , melangkah mengikuti para perawat .

""""""'''''''''''''''''''''"''

Kimbum duduk dikursi , di samping ranjang soeun . Matanya belum berhenti mengalirkan air matanya . Tangannya mengenggam kuat jemari tangan soeu . Sumpah demi apapun dirinya sangat ketakutan , takut mata almond itu tak ingin terbuka lagi untuknya..

" hiks,hiks,hiks ,,, ireona chagi ,, jebal , hiks,hiks "

" mianhae hiks,hiks ,,, jeongmal mianhae ,, "
Kimbum terisak pilu saat tak mendapati respon soeun .Membuat seorang gadis yang baru saja memasuki ruangan ikut menangis.

" Oppa " gumam nya lirih .

Namun mampu menghentikan isakan kimbum . Rahangnya mengeras saat mengetahui siapa yang memanggilnya .

" Keluar " kimbum

" Oppa ,, jebal  , izinkan aku melihat onnie ku " Nari

" KELUAR "

Nari bergetar saat mendengar teriakan kimbum yang begitu kuat.
Bahkan sahee sampai masuk karena terkejut mendengar teriakan kimbum .

" Pergilah nari " usir sahee .

Nari melangkah perlahan , air mata membanjiri kedua pipinya. Menyesal . Hanya satu kata itu yang ingin diucapkannya . Dirinya sangat menyesal melukai hati onnie nya . Dia memang menyukai kimbum . Namun sadar kimbum tak akan berpaling padanya . Karena seluruh hati pria itu , sudah terpatri nama onnie nya . Dia hanya ingin menikmati perhatian kimbum sebentar saja . Dirinya tak menyangka perbuatanya melukai onnie yang sangat disayanginya .

*************

Sahee yang baru tiba , mendengus kesal saat menatap putranya yang hanya berbaring memeluk istrinya.Dua hari sudah soeun tak sadarkan diri . Selama itu juga kimbum tak bicara, dan tak mau makan.Hanya diam berbaring memeluk soeun . Dirinya akan mandi saat perawat akan membersihkan tubuh soeun .

" Bangunlah kimbum ,,, jangan seperti anak kecil " sahee

" Kau bahkan belum memberikan nama untuk putra mu ,,, soeun akan marah saat dia sadar nanti " gerutu sahee

" Kim Sang Jun ,,, itu namanya " gumam kimbum

" Kim sang jun ? ,,, Ah eomma menyukainya ,,, Eomma akan menjemputnya " riang sahee

Kimbum menghela nafas kasar melihat tingkah eommanya, yang seolah tak memperdulikan keadaan istrinya .

"Hiks,hiks,hiks "
Kimbum menempelkan wajahnya pada cerukan leher soeun , dan kembali mengisak perih .

" Aigo , uri bum-ah cengeng sekali "

Kimbum menghentikan isakannya saat telinga menangkap suara lembut yang dirindukannya .

Perlahan kepalanya terangkat, Nafasnya memburu saat matanya menatap senyum dibibir istrinya

" Anneyeong jhagi " sapa soeun lembut .
Senyum nya semakin lebar saat melihat tingkah lucu suaminya yang nampak begitu terkejut .

Kimbum mengangkat tangannya dan membelai lembut wajah soeun . Air matanya kembali mengalir  deras,  menyadari dirinya tak bermimpi .

" Kau sadar chagiya ? Hiks,hiks,hiks,  kau sudah sadar ? " isak kimbum

" Uljima bum-ah " Soeun menghapus air mata kimbum dengan sangat lembut . Perasaannya begitu bajagia mengetahui ingatan suaminya telah kembali .

" Bogoshipo hiks,hiks , jeongmal bogoshipo " kimbum

" Nado ,,,,, aish, kenapa appa sang jun cengeng sekali " canda soeun

" Kenapa kau tau nama bayi kita sang jun ? " tanya kimbum . Isakannya berhenti seketika

" Bukankah tadi kau mengatakannya ? " soeun

" Kau sudah sadar sedari tadi ? " marah kimbum

" Anio , aku sadar sedari kemarin " polos soeun

" Mwooo?? " kimbum

Wae,, kau mau marah ? " soeun

" Bagaimana bisa kau menipuku chagi ? " kimbum

" Ini hukuman dan kejutan untuk mu " soeun

" Hukuman karena kau berani melupakan istrimu yang cantik dan ,,,

Cupp

Soeun mencium bibir kimbum dengan lembut. Membuat senyum dibibir kimbum mengembang sempurna.

" Saengil Chuakkhamnida jhagi " Ucap soeun lembut dengan senyuman termanis .

" Ck , Kau menyebalkan ,,, kemarilah " kimbum menarik tengkuk soeun dan menciumnya lembut . Soeun hanya tersenyum , lalu menutup kedua matanya , dan perlahan membalas pangutan kimbum pada bibir mungilnya .

Setelah puas mencium bibir  istrinya kimbum mencium kening soeun lama, menyalurkan rasa bahagia dihatinya lewat kecupannya .

" Gomawo chagiya , saranghae " kimbum

" Nado saranghae bum-ah " soeun
 
Sepasang suami istri itu berpelukan mesra , hingga terdengar suara sahee yang membuat mereka bangun dan duduk diatas ranjang sambil tersenyum manis.

" Anneyeong ,,, apa eomma mengganggu ? " sahee

" Anio ,eommanim " soeun

" Bukankah eomma menjemput sang jun ? " kimbum

" Dokter belum mengizinkannya keluar . Kita yang harus menjenguknya kesana   " sedih sahee

" Gwaenchana eomma ,, Sebentar lagi putra ku akan menyusu pada eommanya dan dia akan cepatckuat . Kita akan segera membawanya pulang . " Hibur kimbum

" Kau benar sayang ... Ah eomma lupa ,,,, Saengil Chuakkhamnida uri bum-ah " sahee mendekati kimbum lalu mencium kepala putranya .

" Gomawo eomma " kimbum

" Kaja , kita jenguk uri sang jun " sahee

" Chakkaman eomma " kimbum turun dari ranjang dan melangkah mengambil kursi roda yang sudah tersedia disudut ruangan. Lalu membawanya mendekati ranjang soeun . Kimbum mengangkat soeun dan menaruhnya dengan perlahan diatas kursi roda .

" Kaja eomma " kimbum

Sahee tersenyum bahagia melihat perhatian putranya yang telah kembali untuk menantu kesayangannya . Kakinya melanglah mengikuti langkah kimbum yang mendorong kursi roda soeun menuju ruang inkubator putranya .

Jangan biarkan dirinya melupakan ku lagi tuhan.

_kim so eun_

Mungkin ingatan ku bisa hilang . Namun hati ku tetap mencintai seorang wanita , Yaitu KIM SO EUN

_kim sang bum_

END

################

Telat nih ngepost nya :)
Hihihihi :D 
Awalnya nggak ada rencana . Tapi idenya muncul gitu aja ... Jadi gini deh hasilnya ... :)
Mianhae jika kurang memuaskan 

Sekali lagi mau ngucapin...
_kimbum oppa saeng-il chugha haeyo. _

Mian for typo yang bertebaran
Please jangan lupa coment dan masukan for Author :)

Dan terakhir .....
Gomawo sudah membaca ff ku :)

2 comments:

  1. Akh ntuu nari jahat bgt sich... Ga kasian apa ma kakak sendiri??? Tapi ttp hati bum cuma buat sso... Keren thor...

    ReplyDelete
  2. Omo mau nangis ehh udah nangis deng sumpah nari suka banget buat sso nangis kalok gak gara gara kamu pasti bumsso gak harus ngalami siksa batin kayk gini

    ReplyDelete