Search This Blog

Friday, July 21, 2017

Lieben Mich part 1

Author : Princess Chan

Main cast :

Kim sang bum
Kim so eun

Other cast :

- Kim sang so
- Jesyier          
- Reigner
- Brove
- Kim jiyoen
- Jhon paul
- Kwon yuri
- Yoo seungho

Genre : -

Disclaimer : Semua cerita,karakter,setting,alur,dll adlah milik dari masing-masing author. Untuk tokoh utama dan artis pendukung,itu semua bukan milik author,melainkan milik orang tua,keluarga,dan masing-masing agensi para artis. Author hanya memakai nama mereka untuk keperluan cerita.

Note : Cerita ini adalah fanfiction,yakni cerita fiksi yang ditulis berdasarkan kisah,karakter,setting dan lain-lain dengan sebuah karangan atau imajinasi penulis cerita. Fanfiction ini bkan dimaksudkan untuk merusak karakter asli tokoh yang digunakan tetapi justru karena kecintaan terhadap tokoh tersebut maka dibuatlah cerita ini. Dan juga cerita ini dilarang keras di copy paste atau ditiru tanpa meminta izin dari pembuat cerita. Please don’t be plagiarism.!



########################



Happy Reading



Bila rasa adalah kata
Bibir ku akan mengungkapkan nya.
Namun rasa, adalah sesuatu hal yang kasat mata. Dan bibir ku tak mampu mengungkapkannya.

_kim so eun_

.
.
.
.
.

Oberammergau, Bayern 2013


    Oberammergau, sebuah kota kecil dikaki bukit pegunungan alpen, dekat munich, jerman. Kota kecil yang sangat asri dengan jalan-jalan sempitnya. Oberammergau adalah kota yang terletak di distrik Garmisch Partenkirchen, Bayern, Jerman.

Keunikan oberammergau adalah sesuatu yang ada disetiap bangunan dikota ini. Ya...Lukisan. Di oberammergau setiap bangunan dilapisi lukisan unik dengan cat berkualitas tinggi, sehingga membentuk seperti kolom-kolom di dinding dan jendela. Lukisan yang banyak terisnpirasi dari dongeng dan agama.


08.00 am

" Kau sudah bersiap oppa ? " Sapaan lembut mengalun tertuju pada sosok tampan yang nampak sedang merapikan helaian rambut hitamnya.

" Was für ein auge zudrücken ?,,,
( Apa matamu buta ? )" 

Ujaran bernada tajam terlempar menjawab alunan lembutnya. Kim so eun, wanita muda bersurai coklat itu tersenyum. Bukan masalah untuknya jawaban kasar sang pria. Hal ini sudah biasa didapatkannya. Tubuhnya beranjak dari pintu kamar. Kamar ini indah, dengan lukisan malaikat pada setiap dindingnya.

" Apa oppa akan pulang larut ? " Masih dengan alunan lembutnya, soeun meraih dasi yang terlampir pada punggung kursi riasnya. Pria tampannya itu memang tak pernah mampu memakai dasinya sendiri. Tangan soeun terampil memasangkannya pada leher sang pria, meski kaki nya harus menjinjit,  karena tinggi tubuhnya tak mampu menyamai prianya.

Soeun tak pernah berbahasa jerman jika berhadapan dengan keluarganya. Gadis mungil itu hanya akan berbahasa jerman jika berada diluar.Berbeda dengan sang pria, Pria tampan itu lebih suka mencampur dua bahasanya menjadi satu kalimat, bila berhadapan dengan orang luar atau pun keluarganya.

" Kau sudah mandi ? " Ucapan pengalihan yang tepat. Kepalanya tertunduk menatap sang wanita yang berdiri dihadapannya. Hembusan nafas segar dan wangi tubuh soeun merasuk melalui lubang hidung bangirnya dan menggoda hasrat lelakinya.

" Hmm,,, Tapi aku baru selesai memasak " Soeun menarik sedikit ujung bibirnya. Pertanyaan pria itu menggelitik perasaannya. Mata almondnya diarahkan pada iris mata elang prianya, kepalanya sedikit terdongak karna faktor tinggi badan.

" Baguslah "  Hanya itu kalimat jawaban yang terlontar dari bibir pria tampan itu, Jemari kekarnya memilih menarik tengkuk halus wanitanya dan mendaratkan ciuman pada bibir mungil soeun.

Pipi chuby putih soeun memerah perlahan, ciuman kasar berwaktu lama membuatnya kesulitan menghirup oksigen. Dering ponsel kimbum menyelamatkan soeun. Jika saja ponsel itu tak berdering, bisa dipastikan pria tampan itu tak kan menghentikan ciuman kasarnya.

Sedikit dorongan kasar pada tubuh lemah soeun, kimbum pria tampan nan menawan itu melangkah pergi dengan ponsel dan jemari yang melekat pada telinga dan rahang tegasnya.

Ketukan langkah sepatunya menyadarkan soeun dari kediamannya. Ini biasa, sangat biasa tubuhnya terima. Lengkungan senyum kepedihan mengiringi tetesan suci kedua mata almondnya.

"dangsin-i ganghan ( kau kuat )'" lirihan semangat bathin, hanya itu yang mampu menguatkannya. Bibir kecil soeun bergetar perih, menghantarkan isakan kepiluan dari dalam hatinya.

Apa sebenarnya hubungan kedua insan ini ?.

No, mereka bukanlah sepasang kelasih.

Mereka telah dipersatukan ikatan suci, satu tahun yang lalu.
Jangan pernah harapkan cinta .
Mereka terikat hanya dengan satu cinta. Cinta dari seorang wanita.

Sang pria ?
Jangan tanyakan itu , karena hanya ada kebencian dalam hatinya

Kaki tertekuk, dengan sepasang tangan memeluknya. Soeun mengisak sakit dalam diamnya. Bukan lemah, hanya cinta.

Dengarkan dan rasakan.

Inilah kehancuran cintanya.


Flashback

" Was bist du verruckt ? ( Apa kau gila ? )" Makian kasar bergema disetiap sudut ruang kediaman Kim sang so. Rahang yang mengeras dan mata yang memerah menandakan sang pemilik memuncakkan emosinya.

" Dia meninggalkan mu,,, pernikahan ini tak bisa dibatalkan " geraman marah juga dihantarkan bibir Kim sang so. Pria paruh baya ini tak terima ujaran kasar putra tunggalnya.

" Aku hanya mencintainya,,,aku tak sudi menikahi gadis pelacur ini "

Shit, bukankah  ujaran itu sangat  kejam. Dirinya disana, gadis yang dimaksud berdiri rapuh disebelahnya. Bermata redup sarat kesakitan, dengan wajah tertunduk berona pucat ketakutan.

" Tutup mulut mu Kim Sang Bum,,   Wanita mu itu yang pelacur " Hardikan kemarahan Kim sang so semakin menambah ketakutan sang gadis. Siapa yang tak murka mendengar hinaan kimbum?. Gadis yang dimaksud bahkan masih suci, belum tersentuh.

" Tenanglah sang so " Jesyier, wanita berdarah campuran itu bergerak cepat menghentikan langkah sang suami yang bersiap menghajar bibir iblis sang putra.

" Ini yang kau harapkan bukan ?. Aku akan menikahimu besok. " Kimbum berucap sinis tepat ditelinga soeun, lalu melangkah pergi, tanpa menyadari kepedihan yang terpancar begitu jelas, pada mata almond soeun.

" Bersiap lah sayang " Jesyier merengkuh tubuh bergetar soeun. Tangannya terangkat mengusap lembut surai kecoklatan soeun.
Biar bagaimanapun, hatinya juga terluka karena perlakuan kasar sang putra.

Kim so eun, gadis cantik keturunan korea asli, tanpa orang tua. Berjuang hidup bersama sang kakak perempuan Kim jiyeon.

Kim sang bum, putra tunggalnya itu mencintai Kim jiyeon. Menjalin hubungan selama setahun ini, namun kabur bersama sang kekasih.
Meninggalkan luka pada kehidupan adiknya.

ADIKKU MENCINTAIMU. BERBAHAGIALAH DENGANNYA

Sebuah pesan pada kertas cantik berwarna merah. Penghancur  hati kimbum, menimbulkan pemikiran dangkal pada kecerdasan otaknya. Kim so eun baginya adalah pelaku utama penyebab perginya sang kekasih. Mengalah demi sang adik, itulah pemikiran kimbum. Jahat ? , tentu saja. Pria tampan itu sangat kejam, tak menyadari sesuatu dalam genggaman kim so eun.

AKU TAK MENCINTAI MU. AKU MENCINTAI SAHABAT MU.
YOO SEUNGHO.
AKU MENERIMA CINTA MU , KARENA PERMINTAAN PRIA ITU.
MIANHAE KIMBUM, KAMI MEMILIH PERGI.

ADIKKU MENCINTAIMU. BERBAHAGIALAH BERSAMANYA.

untaian huruf yang disajikan menjadi sebuah kalimat pesan menyakitkan.
Terselamatkan oleh jemari lembut soeun. Gadis mungil itu bertindak bodoh demi menyelamatkan nama sang kakak. Dirinya tak ingin sang kakak dicap buruk oleh pria bermarga kim itu. Apapun yang akan terjadi, dirinya hanya terlalu menyayangi sang kakak.

Ingatlah, darah lebih kental dari air. Hati terluka, itu biasa  .
Cinta tak terbalas, tak masalah baginya, semua dibayar mahal oleh kesakitannya.

*******************

Kim sang bum, pria tampan berhati beku. Seorang eksekutif muda terkenal, dijajaran pengusaha muda jerman. Putra tunggal pemilik pabrik mobil terkenal MAXIM SPORT. (ngarang banget :p)

Namanya melambung setahun belakangan, setelah menggantikan posisi sang appa. Pria asia tertampan dan terdingin, wajah putih berahang tegas, adalah sedikit gambaran ketampananan wajahnya. Busyit, bila mengatakan dirinya seorang player. Bahkan pria itu tak pernah jatuh cinta. Kecuali pada jiyeon, gadis cantik bermarga kim yang  mampu meruntuhkan bongkahan es hatinya.

" Permainan akan segera dimulai " bisikan kata penuh penekanan, mengalun penuh kesinisan, menghujam kejam pendengaran kim so eun. Kimbum melangkah pergi setelah untaian kejamnya tersampaikan pada istrinya.

Yah, istrinya. Pernikahan kelam ini baru saja usai, dari sekian banyak tamu yang hadir dalam gereja ini. Hanya sang pendeta yang baru saja pergi meninggalkan tempat sakral ini.

Tak adakah rasa dihati dingin kimbum ?

Begitu gelapkah pandangan matanya ?

Bajingan mana yang tega meninggalkan pengantin wanitanya, dengan bisikan kalimat menyakitkan.

Kim so eun melengkungkan bibirnya, membentuk senyum cantik, melegakan perasaan jesyier.
Wanita paruh baya itu masih nampak cantik, meski usianya memasuki kepala lima. Jesyier melangkah anggun mendekati menantunya yang masih berdiri di atas altar. Para tamu pun tak ada yang beranjak dari tempatnya. Mereka mengetahui apa yang terjadi. Alasan sang pengantin tergantikan. Diam, hanya itu yang dapat mereka lakukan. Mereka semua hanya pekerja di perkebunan kim sang so. Kim sang so memang sengaja tak mengundang para  relasinya, pria tua itu tak ingin menantu kesayangannya menjadi bahan cemoohan para pemilik mulut kotor.

" Ada eomma disini " bisikan manis diucapkan jesyier, tak lupa rangkulab kehangatan turut diberikannya pada kim so eun. Soeun tersenyum , senyum yang tak dapat disiratkan artinya.

" Nan gwaenchana eomma " lirihan soeun menghujam detak jantung jesyier. Wanita tua itu mengisak perih, mengeratkan pelukannya pada tubuh soeun. Putranya memang brengsek, pecundang rendah. Kim so eun, adalah putri sahabatnya Lee bo hee, wanita cantik korea, yang mampu menyentuh hati angkuhnya, puluhan tahun yang silam.

Dirinya membawa soeun, saat gadis mungil itu berusia 5 tahun. Sebuah kecelakaan dasyat, mengantarkan sang sahabat dan suaminya pergi menuju surga abadi. Jesyier teramat menyayangi kim so eun. Gadis berpipi chuby itu merebut hatinya dengan untaian alunan lembut bibirnya.

" Bibi, aku mencintai mu, kau mirip seperti ibu ku " kalimat cadel berbahasa  jerman meluncur lucu dari bibir soeun.

Jesyier dulu begitu mengharapkan seorang putri berwajah korea, berpipi chuby lucu,namun mampu berbahasa jerman. Dirinya tak mampu mengabulkan angannya, setelah kelahiran kimbum, rahimnya harus diangkat karena terdapat tumor dirahimnya, yang akan sangat berbahaya jika dibiarkan saja. Tapi tuhan kirim so eun kehadapannya. Saat itulah, hatinya terkunci pada sosok kim so eun seorang.

Kim so eun, Kim sang bum, dan Kim jiyeon tumbuh bersama, dalam tawa dan canda yang sama. Hanya kimbum dan jiyeon berusia sama.

Dimulai ketika mereka menginjak high school. Kimbum dan jiyeon melupakan sumpah untuk melindungi sang adik kecil KIM SO EUN.

Merajut cinta tanpa hubungan. Menjauh dari sosok kesepian si kecil soeun. Memilih university di ibukota jerman , Berlin. Hingga saat kimbum menggantikan posisi Kim sang so, mereka resmi merajut hubungan serius, dan memutuskan mengikat janji pada hari ini. Namun jiyeon berkhianat, menjerumuskan sang adik dalam neraka KIM SANG BUM.

End flash


Hembusan angin menerbangkan surai kecoklatan so eun, memberi rasa segar pada wajah sendunya.  Hatinya terluka ?, itu pasti. Namun bibir soeun akan selalu merekahkan pesona pada masyarakat oberammergau. Bagi soeun, sosok kimbum adalah sosok panutan. Gadis mungil mempesona itu tak menyadari, semua orang mengetahui kelam rumah tangganya.

" Guten Morgen Frau kim,,,
( Selamat pagi nyonya kim )"

Soeun tersenyum, sapaan ini begitu sering didengarnya. Hatinya selalu membuncah bahagia, ketika kalimat ini menyapa pendengarannya.

" Guten Morgen herr Hier ,,,
( Selamat pagi tuan Hier ) "

Petani kentang, yang sedang memanen itu ikut tersenyum mendengar jawaban lembut so eun.

Kim so eun memang selalu datang mengawasi pekerjaan mereka. Soeun tak pernah takut panas matahari membakar kulit putih mulusnya. Dress orange berlengan panjang, melekat pas ditubuh kurusnya. Matahari pagi semakin membuat kulit asianya bersinar cerah, soeun nampak seksi dengan dressnya yang sedikit mini. Pesona nya bahkan selalu membuat kagum para pria atau pun para karyawan kimbum. Sosok soeun yang lembut, membuat semua karyawan menyayangi dan menghormatinya.

Ini bukan perintah kimbum. Dirinya sendiri yang berinisiatif  mengawasi para pekerja. Soeun tak ingin kejadian setengah tahun yang lalu, terulang kembali. Seorang pekerja yang lalai, menghanguskan setengah hasil panen, membuat kimbum berang. Pria tampan itu menghajar pekerjanya hingga babak belur. Soeun trauma, dirinya tak ingin kimbum dicap sebagai orang jahat.
Wanita mungik itu hanya akan mengawasi ketika kimbum telah berangkat menuju pabrik.

" Bekerjalah dengan hati-hati,,, aku akan mengawasi yang lain " lanjut soeun. Kakinya berayun perlahan menuruni tanak yang sedikit miring.
Tak ada genggaman tangan untuk menjaganya. Dan sekali lagi, hal itu biasa untuknya.

" Danke,,, seien sir vorsichting faur,,,
( Terimakasih,,, berhati-hati nyonya )  "  Peringatan manis, meski bernada teriakan. Tuan hier harus berteriak sedikit keras, karena soeun telah cukup jauh melangkah dari posisinya. Lambaian tangan dan senyum manis dilemparkan soeun dari arah yang cukup jauh. Tuan hier ikut mengangkat tangan rentanya, membalas lambaian sang nyonya muda.

Ah, pria tua itu selalu senang menatap wajah asia soeun. Menurutnya dan para pekerja lain, nyonya muda itu sangat cantik dan sangat seksi. Kimbum sangat bodoh, menyia-nyiakan istri selembut kim so eun, hanya karena wanita busuk bernama kim jiyeon. Pria itu saksi hidup perbuatan kotor jiyeon dan seungho, karena kedua insan itu memilih bekerja diperkebunan kimbum selepas kuliah.

Ada rasa ingin membongkar kepenatan hatinya, namun senyum tulus soeun selalu berhasil menghalanginya.

Ini pagi dihari senin, musim gugur hampir berakhir. Beberapa tahun terakhir, matahari di musim gugur masih bersinar cerah dan langit masih biru terang layaknya musim panas. Keadaan seperti ini di jerman disebut Altweitbersommer.
Musim gugur di jerman juga sering kali identik dengan Eintedankfest atau pesta panen. Para pekerja sibuk memanen dan menanam tanaman lain, sebelum musim dingin datang.
Siapa yang akan berkebun saat musim dingin? .
Sapaan para pekerja  menemani perjalanan soeun, merekahkan senyum cantiknya hingga saat ini.

" Schön,,,( Cantik )" Reigern, pria jerman berwajah tampan, bergumam kagum ketika sosok cantik kim so eun tertangkap mata nakalnya.

" Halts den mund herr ,,, ( Tutup mulutmu tuan ),
er beherrsct herr kim,, ( Dia istri tuan kim ) "  Brove menyela geram gumaman bodoh reigern. Brove adalah kaki tangan kepercayaan kimbum, berdarah campuran inggris-korea.

" Maaf saya tidak tahu " Reigern beralih menatap wajah brove. Kedua pria ini memiliki tinggi yang sama, memudahkan mereka berkomunikasi dan bertatap muka. Ada senyum menyesal dan kecewa pada bibir tipisnya reigrn.

" Apa aku boleh berkenalan dengannya ? " Reigern cukup keparat dalam bertutur kata. Kekecewaan dihatinya tak menyulut keinginannya. Dia tampak menginginkan sang nyonya muda kim.

" Tuan kim akan membunuhmu " Tak kalah tajam ujaran balasan brove, pria blasteran ini cukup emosi menyadari tatapan bajingan reigern pada nyonya mudanya yang cantuk.

" Aku hanya bercanda, kau terlalu serius,,, " Reigern memang keparat kedua setelah kimbum. Untaian kalimatnya mengandung cibiran kejam pada brove.

" Guten Morgen brove,,, kau tampak mengerikan hari ini,,,, " ujaran lembut soeun, cukup mengejutkan brove. Pria itu nampak tak sadar soeun melangkah mendekatinya. Ada rasa cemas menelusup hatinya. Soeun tak boleh berada didekat reigern.

" Guten Morgen faur kim,,,, anda sendiri tampak segar pagi ini " Brove mencoba membalas sapaan soeun. Otaknya berputar cepat, mecari cara  membawa soeun masuk.

" Kau merayuku sunbae,,, apa pria ini klien kimbum oppa ? " wanita mungil ini menyadari kecemasan pada bola mata brove. Bahasa korea membantunya berkomunikasi secara rahasia pada kaki tangan suaminya itu.

" Masuklah soeun-ah,,, dia akan segera tiba " Brove tersenyum singkat, istri bosnya itu memang mempunyai tingkat kepekaan yang tinggi.

" Arrasseo " Soeun berbalik, berniat melangkah pergi sebelum bibir kejam kimbum menghardiknya. Pria tampan itu tak pernah suka soeun menampakkan diri dihadapan kliennya. Kimbum selalu mengatakan, soeun tak pantas mengaku sebagai istrinya. Baginya hanya jiyeon yang pantas menyandang gelar itu. Lagi-lagi cinta  menutup kedua telinga soeun dari segala cacian menyakitkan. Langkah soeun terhenti saat jemari kekar nan kasar mencekal pergelangan tangannya.

" Wie heißen sie faur ?,,,
( Siapa nama anda nyonya ? ) " kalimat menjijikan terujar dari bibir kotor reigern. Bahkan pria itu tak memperdulikan tatapan emosi yang dilayangkan brove.

" Lepaskan tangan kotor mu dari pergelangan istriku " Ucapan itu tak menggunakan suara keras, begitu datar , penuh penekanan dan mengandung sebuah ancaman pada setiap katanya. Reigern menatap sang pemilik suara yang telah berdiri tegap dibelakang punggung kim so eun. Tangan kekarnya melingkar kuat pada pinggang ramping wanita imut itu. Seolah menunjukkan kepemilikannya atas kim so eun.
Reigern melapas cengkraman tangannya cepat, ketika sorot mata elang kimbum mencekat aliran nafasnya. Pria itu takut, ada getar tak terkendali pada pergelangan tangan kotornya.

" Bawa dia keruang kerjaku ! " perintah bernada dingin itu menelusup pendengaran brove. Pria blasteran itu bergetar hebat, pandangan matanya mengiringi langkah kimbum yang membawa kim so eun pergi. Untaian kalimat kimbum mencambuk ulu hatinya. Brove menyadari kesalahannya, pria asia itu akan segera menghajarnya.
.
.
.

Bugh

" akhh "
Soeun menjerit lirih ketika tubuhnya membentur keras tembok beton kamarnya. Kimbum, pria itu dengan sengaja membenturkan tubuh istrinya pada tembok. Amarahnya benar-benar tak terkendali. Tubuh kekarnya menghimpit tubuh lemah soeun. Tangan kirinya mencekal tangan kiri soeun pada dinding, tangan kanannya meremas rahang lembut soeun. Wanita mungil itu hanya diam, mata almondnya menatap sendu iris mata suaminya.

" Kau memancing ku ? " Tuduhan menyakitkan terlontar dari bibir kimbum. Pria itu tak nemperdulikan ucapannya menimbulkan getar ketakutan pada tubuh soeun.

" Anio oppa " kelembutan itu masih mengalun, meski sang pemilik suara menahan sakit pada wajah dan hatinya.

" Sudah kukatakan JANGAN TUNJUKKAN WAJAHMU DIHADAPAN TAMUKU " Lagi, Murkaan itu diterima tepat diwajahnya. Tak ada yang mampu menolongnya. Jangan pernah lupakan kamar itu kedap suara.

" Mianhae oppa,hiks, jeongmal mianhae " lirih

yah, hanya lirihan yang mampu diutarakan soeun. Hatinya mengutuk bibir bodohnya, yang dengan mudahnya mengisak dihadapan kimbum. Bukankah kimbum tak menyukai wanita cengeng?. Bertahun-tahun berusaha menahan isakan, ternyata bibirnya tetap bodoh untuk soeun.

" Sekali lagi kau melanggar perintah ku,, aku akan menceraikan mu "  Kimbum melangkah pergi setelah mengucapkan  kalimat itu.

kalimat yang menampar kuat wajah soeun. Menghancurkan bongkahan hatinya. Brengsek, kimbum memang pria berhati iblis. Belum puaskah dirinya menyiksa wanita mungil itu. Tuhan akan membalasnya, ketika saatnya tiba.

.
.
.

" Zusammenarbeit abgesage,,
( Kerja sama  dibatalkan ) " Lihatlah keangkuhan pria tampan berhati beku ini. Emosi menguasai akal sehatnya.

" Sie können diesen sir nicht tun,,,
( Anda tidak dapat melakukan ini tuan ) " Reigner mengutarakan ketidaksetujuannya. Apa kimbum sudah gila?. Ini proyek besar untuknya.  Bekerja sama dengan perkebunan Maxim adalah keinginan perusahaan tempatnya bekerja. Dan dirinya dipercaya melakulan negosiasi. Bagaimana bisa kimbum membatalkan dengan mudahnya?.

" Kau memerlukan pengawalku ? "
Geraman ancaman kimbum, menyulut emosi reigner.Pria jerman itu keluar dengan wajah membengis. Ini penghinaan untuknya, Kim sang bum memperlakukannya layaknya sampah kotor.

" Aku akan membalasmu " suara bathin iblisnya menjanjikan pembalasan menyakitkan untuk seorang kim sang bum .
Kimbum telah membangkitkan satu musuh dalam kehidupannya. Ntah apa yang akan menjadi taruhan mahal dalam pembalasan ini.

" Bugh,bugh,bugh, aku akan membunuhmu, bugh,bugh,bugh
Kau berani membiarkan tangan kotor itu menyentuh milikku ,,, bugh,bugh,bugh "

Pukulan membabi buta dilayangkan kimbum pada wajah putih brove.meninggalkan warna kemerahan akibat kuatnya pukulan yang diterima. Brove tak mampu melawan atau menangkis pukulan sang bos. Dirinya sangat menyadari kesalahannya. Bukankah dirinya mengetahui sifat sang atasan sekaligus sahabat kecilnya itu ?.

" Mianhae kimbum, hah,hah aku tak akan mengulanginya lagi " Deru nafas brove tak beraturan. Hanya itu kalimat yang mampu diucapkan bibirnya, setelah kimbum menyelesaikan pukulannya.
Brove tergeletak tak berdaya ketika kimbum melangkah meninggalkannya. Darah segar mengalir dari sudut bibirnya,. Wajah putihnya telah dipenuhi memar kebiruan, menyisakan rasa sakit pada setiap sisinya. Pria blasteran itu terus merutuki kebodohannya.

Sahabatnya, Kim sang bum di penuh misteri tak tertebak dalam kehidupannya. Jangan coba menguaknya. Pria tampan berhati iblis itu tak akan pernah membiarkannya.

Tbc



######################


Anneyeong onnie, chingu,saeng :)

Nah, ntah bagaimana ceritanya
Part 1 telah terselesaikan :)

Emang yah author ini plin-plannya nggak ketulungan :)

Apa mau dikata :) ide-ide merangsek masuk, memecah konsentrasi dalam menyelesaikan ff yang satu.

Akhirnya author memutuskan menyelesaikan part 1 ini dulu :)
Sayang toh imajinasinya, kapan lagi dia hadir ,,, kekekeke :)

#PENTING
Nah,silahkan dikritik yah :)
Please kritik,saran dan masukan diberikan pada kolom komentar blog.... :)

Kasihan kan blognya sepi komentar :)
Double juga nggak apa2 ... Di blog dan digrup :)
( author 1 ini banyak maunya yak )

Oke segitu dulu curhatan author yang nggak penting sebenarnya.
Author mau ngumpet dulu,
Menyelesaikan ff Leesire yang terabaikan :)

Mianhae for typo yang selalu aja ikut nongol meramaikan.

And selalu nggak lupa
Gomawo sudah membaca ff ku :)

2 comments:

  1. Aigoo.. Karakter kimbum disini sadus amat, itu sso napa gg jujur aja sich tntanh jiyeon, kimbum pasti dapat balasan'y tuch, nyesel ntar dah kasar ma sso.. Next part'y d'tunggu.. Semangat...

    ReplyDelete
  2. Lanjutkan kakakkk.. Aku suka ceritanya����..

    ReplyDelete