Search This Blog

Monday, July 17, 2017

Leesire in Love part 1

Author : Princess Chan

Main Cast :

Kim sang bum . Kim so eun

Other Cast :

Cho kyuhyun

Kim myungsoo

Yoo seungho

Baek suzy

Go ara

Kim sang woo (appa kimbum)

Kim nam gil (appa soeun)

Park jung soo (eomma soeun)

Lee bo hee (omma kim bum )

Go hye sun

Lee minho

Kim hyung joon

Moon geun young

Seo ju hyun

Kwon yuri



Genre : School,Mafia



Disclaimer : Semua cerita,karakter,setting,alur,dll adlah milik dari masing-masing author. Untuk tokoh utama dan artis pendukung,itu semua bukan milik author,melainkan milik orang tua,keluarga,dan masing-masing agensi para artis. Author hanya memakai nama mereka untuk keperluan cerita.



Note : Cerita ini adalah fanfiction,yakni cerita fiksi yang ditulis berdasarkan kisah,karakter,setting dan lain-lain dengan sebuah karangan atau imajinasi penulis cerita. Fanfiction ini bkan dimaksudkan untuk merusak karakter asli tokoh yang digunakan tetapi justru karena kecintaan terhadap tokoh tersebut maka dibuatlah cerita ini. Dan juga cerita ini dilarang keras di copy paste atau ditiru tanpa meminta izin dari pembuat cerita. Please don’t be plagiarism.!



#############################





Happy Reading

Incheon 2008

" Kau akan pergi ? " Ucap seorang anak laki- laki seraya menatap tajam lawan bicaranya.

" Hmmm,,, Mianhae " Jawab gadis kecil yang menjadi titik fokus pandangan anak laki-laki tersebut.

" Kenapa kau lakukan ini pada ku ? " 

" Aku akan kembali,, Na yaksok " 

" Sudahlah, dia sudah menjadi milikmu,,, dan dia sudah berjanji akan kembali,,, "  seorang anak lelaki yang juga sahabat mereka mencoba menenangkan.

" Aku menunggu janjimu  " 

" Kau adik kesayangan ku,,, jaga dirimu baik-baik " 

" Saranghae " 

" Nado, pay pay " Balasnya 

Tangannya melambai, beriringan dengan langkah kakinya. Meninggalkan kedua pria yang menatapnya, dengan pandangan tak rela.

##################



Incheon 2017  

16.00 pm

Kim so eun, gadis mungil dengan dress mini berwarna biru melangkah keluar dari pintu kedatangan luar negeri . . Sebuah kaca mata coklat bertengger pada hidung bangirnya dan koper berwarna blue tergeret oleh jemari tangannya, menambah keimutan paras wajahnya. Kaki nya melangkah indah meninggalkan tatapan - tatapan para pria yang menatapnya kagum .Bola matanya bergerak menyusuri berbagai arah , mencari orang - orang yang seharusnya sudah menunggu kedatangannya ditempat ini .

Sedikit dengusan kasar terhembus lewat hidung mancung soeun, saat mata almond nya tak menemukan apa yang dicarinya.

" Apa mereka sengaja tidak mengirimkan pengawal-pengawal pabbo itu ,? ,,,, aissh , mereka memang menyebalkan " gerutu soeun. Beberapa pikiran melesat dalam pikirannya. Haruskah dirinya menunggu ? atau pulang kekediaman mewahnya ?.

Dan ternyata otak cerdasnya memerintahkan kaki jenjangnya, memilih mendekati dan memasuki salah satu taxi yang  berbaris menunggu para  penumpang.

 Menurut soeun, menunggu akan membuat dirinya terlihat bodoh. Akan lebih baik, jika segera pulang dan menghardik semua orang yang telah membuat dirinya kesal seharian ini .



***********************************




Blackfox house



Tatapan elang menyiratkan kekesalan, dilayangkan oleh seorang pria tampan, kepada kedua orang tuanya yang duduk dihadapannya. Pria tampan, bernama lengkap Kim sang bum itu baru saja tiba dikediamannya bersama Cho kyuhyun. Rasa kesal perlahan menyelimuti kimbum. 3 menit sudah waktu berharaga nya terbuang sia-sia, tanpa ada pembicaraan. Sebagai putra tunggal yang mewajibkannya mewarisi kemafiaan orang tuanya, setiap waktu yang dimilikinya sangat berharga. 

" Untuk apa kalian memanggilku ? " Ucapnya acuh tak sabar, meski tatapan tajamnya tak berkurang sedikitpun.

" Karena ada hal penting sayang " Bo hee menjawab santai pertanyaan putra tunggalnya.

" Berhentilah bercanda eomma " Kimbum mendengus kesal mendengar ucpan eommanya.

" Kekekeke ,,, kau sangat sensitif " Kekehan lucu bohee mengalun lembut, lagi-lagi dirinya berhasil merusak mood  sang putra.

" Appa hanya ingin menyampaikan , Dia sudah kembali " Ucap sang woo menengahi. Putranya itu sangat mengesalkan menurutnya.

" Jeongmal ? " kimbum

" Woaaa,,, aku sangat merindukannya " Kyuhyun yang sedari tadi hanya diam, ikut menimpali. Raut wajahnya berbinar bahagia, semakin memperburuk raut kesal pada wajah kimbum.

" Hubungi dia dan kalian ajak bertemu " Sang woo

" Aku sibuk " Kimbum beranjak dari duduknya dan melangkah pergi begitu saja diikuti kyuhyun yang tersenyum lucu.

" Yaaaa,,,, KIM SANG BUM " Kim sang woo mendengus melihat kelakuan putranya. Masih banyak hal yang ingin disampaikanya, tapi putra tampannya itu kabur terlebih dahulu . Sedangkan Lee bo hee hanya tersenyum lucu , setidaknya rasa rindunya sedikit terobati. Sebagai calon pemimpin Blackfox dan Fafate mafia, mengaharusan sang putra menjalankan pendidikan khusus Leesire. 



**************



Puluhan pria kekar berbaris rapi, saat seorang gadis keluar dari sebuah mobil. Tubuh kekar dengan wajah bengis, menunduk hormat ketika sang pewaris tunggal White Falcon mafia berdiri menatap murka pada mereka.

Kim so eun melangkahkan kakinya cepat memasuki kediaman mewah nya . Mengabaikan para pengawal dan pelayan yang membungkuk hormat menyapanya kedatangannya. Hati lembutnya membengis seketika, akibat rasa kesal yang menyelimutinya. Langkah soeun terhenti tepat saat kakinya tiba di ruang keluarga, mulutnya terbuka dengan mata terbelalak tak percaya menatap kedua orang tuanya yang terlihat asik menonton acara favorite mereka. Bahkan para orang tua itu tak menyadari tatapan bengis yang dilemparkan oleh soeun.

" Yaaaaa,,, kalian benar-benar menyebalkan " Teriak soeun menggelegar. Emosi sudah mencapai ubun-ubunya. Bagaimana bisa kedua orang tuanya itu lebih memilih menonton acara favorite dari pada menyambut kepulangan putrinya.

" Omo,,,, kau sudah tiba sayang " Ucap jung soo santai. Wanita yang masih terlihat cantik itu berucap santai,tak memperdulikan amukan sang putri. Bahkan tubuhnya tak beranjak dari duduknya.

" Kau bertanya eomma ? " Soeun

" Tapi kenapa kau kemari ? " Jung soo

" Kau sedang mengusirku ? " Soeun. 

Oke,hatinya benar-benar kesal saat ini, eommanya seolah tak perduli pada kelelahannya.

" Seharusnya kau langsung menuju Leesire high school " Jelas jung soo

" KALIAN MENDAFTARKAN KU DI SEKOLAH IBLIS ITU ? " teriak soeun . Jung soo dan nam gil hanya memutar bola matanya malas melihat respon soeun.

" Kau sudah terdaftar sejak kau lahir " Nam gil berucap santai, tak memperdulikan amarah putri tunggal kesayangannya.

" Shireo ,,," soeun 

" Eomma tak perduli " Jung soo

Soeun melangkah menaiki tangga menuju kamarnya, mengacuhkan ucapan sang eomma. Tangannya menutup kuat pintu kamar, hingga menimbulkan bunyi dentuman  yang cukup keras.

" Aku tak akan menyerah,,,, sudah cukup 9 tahun aku mengalah " gumam jung soo pada suaminya. Menurutnya bunyi dentuman pintu kamar soeun, menandakan soeun mengibarkan bendera perang padanya.Nam gil hanya bisa tersenyum melihat tingkah keras kepala kedua wanita kesayangannya.

.

.

Soeun menghempas tubuhnya kasar diatas ranjang. Mata almondnya diarahkan pada langit-langit kamar.Ada sesuatu mengganjal pikirannya. Perlahan otaknya memerintahkan sang mata untuk menutup , berusaha mengingat sesuatu. Hingga sebuah ingatan menembus otaknya, berputar-putar dalam kepalanya.

" Halmeoni akan menuruti keinginan mu saat ini,,, Tapi saat kau berusia 18 tahun,,  kau harus menuruti keinginan kami,,,, eottoke ? " Ucap seorang wanita tua. Pandangan matanya focus pada seorang gadis kecil yang nampak sedang berpikir keras.

" Arrasseo,,,, aku setuju halmeoni " Jawab sang gadis setelah selesai berkutat dengan pikirannya.

" Baiklah,,, kita berangkat kejepang sekarang " 

Mata soeun terbelalak sempurna saat berhasil mengingatnya.

" Jadi ini maksud ucapan halmeoni 9 tahun yang lalu,,,!!! Aish,,, mereka menjebakku " 

Soeun menghentak-hentakkan kakinya kesal pada ranjangnya.Dirinya baru menyadari perjanjian konyol yang disetujuinya. Merasa hatinya bertambah kesal, soeun menutup kembali matanya dan memilih tidur. Dirinya terlalu malas bergabung makan malam dan bertatap muka dengan eommanya.



_0o0_



Matahari belum juga menampakkan dirinya. Bahkan burung-burung juga masih enggan mengeluarkan sapaannya. Tapi mata almond nan cantik itu sudah terbuka, terganggu suara gaduh dari lantai bawah kamarnya. Soeun mendudukkan tubuhnya malas, melemparkan tatapannya pada jam diatas nakasnya. Pukul 04.00 am. Hembusan nafas kesal keluar dari hidungnya, kakinya turun dari atas ranjang dan melangkah keluar, untuk melihat apa yang sedang terjadi dibawah sana.

Dahinya mengerut bingung saat iris matanya menangkap wajah beberapa ajhumma terlihat cemas dan panik.

" Ajhumma,,, Waeyo ? ,,, kenapa semua orang tampak panik ? " Soeun 

" Nyonya besar pingsan saat berniat menyiapkan sarapan agassi " Jawab sang ajhumma.

" Mwoya ?? Kenapa tak ada yang memberi tahu ku ?? Aish  ,,, " 

Soeun berlari  menuju kamar utama orang tuanya. Tangannya membuka kasar pintu dan melangkah masuk kedalam kamar nam gil dengan cepat. Terlihat jung soo yang sudah sadarkan diri namun masih berbaring dengan nam gil duduk disisinya, dan mengusap lembut jemari tangannya. 

" Eomma sakit ? " Soeun

Jungsoo memalingkan wajahnya kesisi lain, saat soeun berada disisi kirinya. Soeun mendengus lirih melihat tingkah kekanakan jung soo yang sedang merajuk.

" Gwaenchana,,, eomma hanya sedang banyak pikiran " Nam gil memilih menjawab pertanyaan putrinya, sebelum gadis cantik itu kembali mengamuk.

" Eomma marah pada ku ? " Soeun 

Jung soo tetap tak menyahut. Harga dirinya sebagai istri pimpinan salah satu mafia elit, membuatnya enggan kalah dalam peperangan. Bukankah sudah dikatakannya jika dirinya tak akan mengalah?. Menggunakan cara apapun adil menurutnya, meski harus berpura-pura pingsan dan memerintahkan seluruh pelayan ikut andil dalam rencananya.

" Jika aku mengikuti kemauan eomma,,, apa eomma akan bicara pada ku ? " lanjut soeun lagi. Sumpah demi apapun soeun paling tak suka di acuhkan oleh jung soo. 

" Baiklah,,, aku menuruti keinginan eomma ,,,, " Pasrah soeun. Soeun lebih memilih mengalah sebelum jung soo semakin bertambah nekat melakukan hal gila, hanya untuk membuatnya kalah dalam pertandingan konyol ini . Soeun tahu jung soo hanya berpura-pura. Kesadarannya muncul saat bola mata hitamnya menangkap sekelebat seringaian pada bibir kim nam gil.

" Jeongmal ? " Jung soo memalingkan wajahnya menatap sang putri. Mencoba mencari kejujuran dimata kim soeun.

" Ne,,, eomma senang ? " Soeun 

" Semua keperluan mu sudah eomma urus. Seragam mu juga sudah eomma siapakan di  dalam lemari pakaian mu,,, jadi cepatlah bersiap" Jung soo 


" Sepertinya eomma sudah sembuh " Soeun

" Ppali,, " Jung soo

Nam gil dan soeun tersenyum karena tingkah sang nyonya besar yang melupakan acting gilanya dengan cepat.

Tapi setidaknya jalan yang dipilih soeun membuat jung soo bahagia. 

.

.

.

Wajah jung soo berbinar bahagia,, ketika soeun menuruni tangga lengkap dengan seragam sekolah berwarna putih. Sangat pas ditubuh mungilnya, dengan ukuran panjang rok yang hanya sampai pertengahan pahanya, juga membuat soeun semakin terlihat seksi.

" Aigo, putri eomma sangat cantik " Jung soo

" Mianhae eomma,,,tapi yang kau katakan benar " Soeun

" kekeke,,, " Jung soo terkekeh mendengar ucapan bernada sombong soeun.

" Soeun-ah ada beberapa hal harus kau ketahui ,,, kajja duduk " Nam gil

Soeun menganggukkan kepalanya, diikuti kaki yang melangkah menuju sofa ruang keluarga. Nam gil dan jung soo duduk dihadapan putrinya dengan rilex. Nam gil membuang nafas lirih, hal penting yang harus disampaikannya akan sedikit menyulut harga diri sang putri.

" Begini nak,,  Kau memang putri mafia White Falcon,,,, Tapi, kau akan masuk kedalam reguler class. Dimana, tempat itu hanya ditempati haksaeng (murid) berkemampuan rendah " Nam gil

" Wae??? Appa meragukan kemampuan ku ? " Ucap soeun, matanya focus menatap tajam nam gil ,meminta penjelasan. Harga dirinya sedikit terusik  reguler class hanya diisi haksaeng berkemampuan rendah. Sedang dirinya putri tunggal mafia terkenal, White Falcon. Meski dirinya tak pernah mengikuti kelas khusus, tapi kemampuannya sebagai putri mafia terkenal tak bisa diremehkan. Soeun sedikit merasa tersinggung dengan keputusan sang appa.

" Ani sayang ,,,, listen to me,,, Ini keputusan dewan sekolah dan petinggi Fofate Mafia,,, Kau hanya mengikuti sekola kemafiaan hingga usia 9 tahun, dan kau tak masuk kembali hingga saat ini. Akan timbul deskripsi Kim so eun diistimewakan. Dewan sekolah menghormati appa dan memilih jalan ini." Nam gil menjelaskan secara perlahan. Sosoknya bukan lagi pemimpin White Falcon. Namun seorang appa di hadapan putri tunggalnya.Bahkan jung soo hanya diam, tak berucap. Ini memang keinginan nam gil. 9 tahun tak menjalani hari-harinya bersama sang putri, membuncah kerinduan dihatinya untuk berkomunikasi sebagai appa .

" Jadi aku akan mengikuti tes ? Begitu maksud appa ? " Soeun

" Ne sayang,,  kau beruntung, karena 3 hari dari sekarang, Leesire akan mengadakan executive tes. Kau harus ingat, executive class sudah memiliki 6 haksaeng, dan saat ini executive class hanya membutuhkan satu haksaeng, untuk menyempurnakan jumlah haksaeng executive class " Nam gil

" Arrasseo,,, aku tak akan mengecewakan appa" Soeun

" Itu yang appa harapkan " Nam gil berdiri dan merentangkan kedua tangannya.

" Aku akan merindukan appa " Soeun yang mengerti, segera mendekati nam gil, memeluk dengan erat tubuh sang appa. Dirinya bahkan baru beberapa jam bertemu orang tuanya.

" Nado sayang,,, berjuang lah,, tunjukan pada mereka, kau pewaris white falcon yang tangguh " gumam nam gil sendu, tangannya melingkari pundak kecil putri kecilnya. Sedikit berat melepas kim so eun pergi, rasa rindunya belum sepenuhnya terobati.

" Tentu saja, mereka harus melihat kehebatan putri Kim nam gil  " Soeun

" Gadis kecil appa, saranghae ,, jaga kesehatan ne " Nam gil

" Ne,  nado saranghae appa " Soeun melepas pelukannya, mendaratkan kecupan pada pipi nam gil ,dan beralih memeluk park jung soo .

" Aku tidak akan merindukan eomma " Canda soeun

" Nado,,, kau gadis kecil yang menyebalkan " balas jung soo tak mau kalah. Membuat lengkungan senyuman  cantik pada bibir soeun.

" Jaga kesehatan mu eomma " Soeun. 

Kecupan lembut dan lama juga didaratkannya pada pipi jung soo.

" Hmmm,,, kau juga ne " Jung soo

" Ne ,,, pay pay eomma, appa " Soeun melepas pelukan nya dan melangkah pergi diiringi dua pengawal nam gil. Kim nam gil menghembuskan nafas beratnya, saat sang putri tak dapat ditangkap penglihatannya kembali.

Ini akan menjadi waktu yang panjang kembali. Tanpa pewaris manja dan keras kepala. Kim so eun hanya dapat kembali, setelah menyelesaikan pendidikannya 



_0o0_





Executif class 

09.00 am

Pada umumnya ruang kelas akan hening karena hadirnya seorang seonsaengnim, namun hal ini tidak berlaku pada ruang executive class. Executive class adalah kelas bagi para master berkemampuan tinggi. Class ini juga hanya menyediakan 8 kursi bagi para haksaeng yang berhasil lolos tes di tahun pertama. Saat ini executive class telah memiliki 6 haksaeng. Dua siswi memilih duduk dibarisan depan sisi kanan, dan empat siswa lainnya memilih menduduki kursi kosong pada bagian belakang.

Pada class ini, Kamsok (pelatih) hanya akan masuk pada jam tertentu (tidak pasti), dan saat mereka akan melakukan tes khusus bagi para haksaeng.

" Ku dengar hari ini Leesire kedatangan haksaeng baru " Myungsoo

" Molla " kimbum

" Namja or yeoja ? " suzy gadis yang berada disisi kiri paling pojok menolehkan kepalanya ke arah belakang, menatap myungsoo yang mengarahkan pandangannya pada kimbum, yang berada tepat di sebelahnya.

" Yeoja " Myungsoo menjawab seraya mengalihkan pandangannya pada gadisnya.

" Jeongmal ? " Tanya suzy riang. Matanya berbinar mendengar jawaban prianya.

" Wae,,, belum tentu dia hebat " yuri

" Jangan meremehkan seseorang " Kyuhyun

" Aku tidak perduli " Yuri

" Jadi,,, apa rencana penyambutan kita untuknya " Seungho 

Pertanyaan yang terlontar dari bibir seungho, sukses menaikkan ujung bibir kim sang bum. Membentuk seringaian yang membuat para sahabatnya ikut menyeringai iblis, seolah mengerti arti seringaian sang ketua. 

.

.

.

Mata almond soeun menatap takjub bangunan megah Leesire high school. Sekolah yang selalu dihindarinya. Meski terletak didalam lautan pohon, sekolah ini tetap menjadi primadona dikalangan para mafia elit. Bukan sekedar sekolah biasa, nama lain leesire adalah Jungle Prison . Disebut penjara, karena memang Leesire sekolah dengan penjagaan super ketat, dimana haksaeng tak diizinkan pulang kecuali telah menyelesaikan pendidikannya.

Sistem pelajaran yang super rumit, karena mereka dilatih menjadi seorang mafia yang tangguh. 

" Akhirnya setelah 9 tahun melarikan diri, semuanya sia-sia " gumam soeun

Helaan nafas pasrah terhembus dari hidung mancungnya. Sembilan tahun melarikan diri mengikuti sang halemoni ke jepang, ternyata sia-sia. Gadis cantik itu memang tak berniat mewarisi kemafiaan keluarganya. Kaki soeun melangkah menuju gerbang sekolah,  dengan para pengawal yang masih setia mengikutinya.

" Mianhae agassi,,,ada yang bisa saya bantu ? " Seorang pria berpakaian serba hitam mencegat laju langkahnya. Tangan soeun terangkat, memberi isyarat pada dua pengawalnya yang siap bertindak menghajar pria yang sudah berani menghalangi langkah nya. Soeun menatap sang pria dari atas hingga kebawah,

" Pengaman " gumam nya lirih menyimpulkan pria yang berdiri tepat dihadapannya.

" Kim so eun " Ucapnya singkat namun bernada tegas layaknya putri seorang mafia.

" Jeosonghamnida agassi,,,Jeosonghamnida " ucap sang pengaman. Tubuhnya membungkuk berulang kali, hampir saja dirinya menggantung dirinya sendiri, tak mengenali putri tunggal dari White Falcon.

" Gwaenchana,,, " Soeun

" Kalian pergilah " Perintah soeun pada dua pengawal nya.

" Silahkan agassi,,, saya akan mengantarkan anda "

Kim so eun mengangguk, melangkahlan kakinya mengikuti langkah sang pengaman. Bola matanya menari, memperhatikan seluruh bangunan sekolah yang nampak begitu mewah, meski berada di lautan pohon. Langkahnya terhenti tepat di pintu ruangan, yang diyakininya adalah salah satu ruang reguler class.

Tok,tok,tok

Ketukan yang dilayangkan sang pengaman, membuat pintu terbuka dan menampakkan seorang wanita cantik dengan senyum ramah menawan.

" Saya mengantarkan Kim so eun aggasi , kamdok " 

" Gomawo Max " 

Max membungkuk hormat, dan melangkah kembali menuju pos jaga.

"Oce class,,, hari ini kalian kedatangan chingu "

" Masuklah Kim so eun " 

" Ne, kamdok " Soeun melangkah masuk dengan lengkungan senyum dibibirnya.

" Omo,,,, kyeopta " Seluruh haksaeng reguler class berteriak kagum. Terutama para kaum pria, mata melotot dengan binar terpesona tercetak sempurna di setiap wajah mereka. 

" Perkenalkan dirimu " Kamdok

" Anneyeonghaseyo,,, Kim so eun imnida " Soeun

" Anneyeong " 

" Apa kau sudah memiliki namjachingu ? " 

" Apa kami boleh meminta nomor ponselmu ? "

" Silent class,,, lanjutkan setelah pelajaran ku usai ,,,, " Sang pelatih cepat menghentikan pertanyaan pabo para haksaeng prianya. Akan menjadi masalah jika dirinya tak segera menghentikannya.

" Kim so eun ,,,,,, Nae, Go hye sun,,, aku kamdok menembak. Kau bisa duduk dikursi kosong itu bersama go ara."  Kamdok

" Ne,, kamdok Go " Soeun 

" Go ara, soeun juga akan menjadi teman sekamar mu,,,, jadi setelah pelajaran ini usai, bawa dia ke asrama." Kamdok Go

" Ne,,, kamdok " Go ara

" Duduklah " perintah hye sun pada soeun yang masih diam ditempatnya. Soeun melangkah menuju kursinya lalu duduk dan menjulurkan tangannya pada gadis sebangkunya.

" Anneyeong,,, panggil aku soeun " Soeun

" Anneyeong ,,, ara " balas ara seraya membalas jabatan soeun 

" Oce kita lanjutkan kembali " Suara Go hye sun , mengalihkan tatapan mereka kembali pada papan didepan sana yang sudah dipenuhi tulisan kamdok Go.



_0o0_



" Jadi ini kamar kita? " Ucap soeun, matanya melayangkan tatapan tak percaya. Dimana hanya ada dua ranjang kecil, dua meja belajar dan dua lemaru pakaian. Benar-benar fasilitas sederhana hanya untuk dua orang. Bahkan mereka harus berjalan 200 meter kedalam lautan pohon, untuk menemukan asrama haksaeng reguler.

" Ne,,, kau kaget ne " Ucap ara, mengerti arti tatapan soeun.

" Sedikit,,, aku tak percaya,,, kamar kita sangat sederhana" Ucap soeun santai seraya melangkah menuju ranjangnya.

" Kekeke,,,, ini lah derita haksaeng reguler class " Jawab ara dengan kekehan lucu.

" Kemarilah ,,  banyak yang ingin ku tanyakan " Soeun

" Tanyakan lah " Ara mendekat dan ikut duduk di atas ranjang soeun.


" Apa executive juga berada disini ? " Soeun

" Anio,, kau ingat jalan bercabang tadi ?,, itu jalan menuju asrama executive " Ara

" Maksud mu cabang disisi kiri ? Soeun

" Maja " Ara

"  Apa kau sudah lama menjadi haksaeng Leesire ? " Soeun

" Ne,,,, sejak sekolah dasar " Ara

" Kau mengenal semua ? " Soeun

" Ne,,, hanya kau yang tak ku ketahui ,,, kenapa kau bersekolah dijepang ? Bukankah putra-putri mafia diharuskan bersekolah di Leesire" Ara

"  Aku tak pernah berniat mewarisi kemafiaan pabbo ini " Soeun

" Kekeke, sepertinya kita sedikit berbeda " Ara

" Jincha ??? " Soeun

" Ne,,, aku sangat ingin menjadi wanita mafia terhebat, dan membebaskan appaku dari penjara " Ucap ara, wajahnya menyendu. Menimbulkan genangan pada pelupuk mata sendunya.

" Appa mu di penjara ? " Tanya soeun prihatin.

" Hmm,,, appa ku di fitnah membunuh " Ara

" Eomma mu ? " Soeun

" Eomma sudah berpulang pada sang pemilik " Ara

" Mianhae " Sesal soeun

" Gwaenchana,,, " Ara memberikan senyum yang menyatakan dirinya baik-baik saja.

" Lalu bagaimana bisa kau tetap bersekolah ? " Tanya soeun penasaran, karena memang Leesire mematok biaya yang sangat mahal.

" Appa ku sudah melunasi semua biaya hingga aku selesai bersekolah " Ara

" Appa mu hebat " puji soeun tulus, ada perasaan nyaman dihatinya saat bercerita bersama ara. Dirinya tak pernah memiliki sahabat perempuan setelah kejadian 9 tahun yang lalu.

" Kau benar,,  aku pun merasa begitu " Ara

" Kau mau menjadi sahabat ku ? " Soeun

" Kau bercanda ??? Di sekolah ini semua orang membenci ku ,, kau akan malu bersahabat dengan ku " Ara

" Itu mereka, bukan aku ,,,,, dan lagi aku memakai baju,,,, jadi aku tak takut malu " Soeun

" Kau yakin ? " Ara

" Hmmm ,,, eottoke ??? Chingu ? " Tanya soeun seraya mengulurkan tangannya pada ara.

" Guerae ,,, chingu " Jawab ara, tangannya menyambut uluran tangan soeun. Bibir keduanya melengkung indah. Bukankah hati yang tulus mendatangkan kepercayaan ? Dan sahabat ??? .

_ooo00ooo_



Matahari pagi mengantarkan sepasang gadis cantik melangkah riang menuju kantin yang berada didalam gedung sekolah. Go ara menarik tangan soeun, membawanya pada kursi favorite nya, yang terletak disudut ruangan. Seluruh ruangan dikelilingi kaca besar, yang membuat mereka dapat melihat indahnya lautan pohon Lessire.

" Kau ingin sarapan apa? ,,, aku akan memesankannya " Ara

" Kenapa ada sofa ditempat itu ? " Soeun

Ara mengalihkan arah tatapannya pada telunjuk soeun. Satu set sofa mewah yang terletak tepat didepan stand makanan-makanan mewah.

" Itu sofa khusus exrcutive class " Ara

" Kenapa sekolah ini tidak adil ? " gerutu soeun

" Itu mereka tiba " Ara menunjuk menggunakan dagunya pada sekolompok haksaeng berseragam hitam, yang baru saja duduk dengan sombongnya.

" Aku ingin sarapan sandwichi " Soeun

" Stand itu hanya untuk executive class ,,,,, yaaaa soeun-ah " Ara berteriak lirih, saat soeun melangkah tak mau mendengar ucapannya.

" Apa yang dilakukan gadis cantik itu ? " gumam seungho, dahinya mengernyit bingung melihat soeun melangkah pasti ke arah batas ruangan mereka.

" Sepertinya dia haksaeng baru itu " Suzy 

" Kyeopta " Myungsoo

" Kim myungsoo " geram suzy

Hatinya panas mendengar prianya memuji gadis lain dihadapannya. Myungsoo mengedipkan matanya pada suzy, bibirnya tersenyum mendapati geraman cemburu gadisnya. 

Soeun menghentikan langkahnya tepat didepan stand sandwichi yang diinginkannya.

" Ajhumma,,, aku ingin sandwichi  " Soeun 

" Apa dia belum mengetahui peraturan sekolah ini ? " yuri 

" Mianhae agassi,,, stand ini hanya untuk executive class " 

" Berikan saja ajhumma" Perintah kimbum

" Apa kau gila ? " Kwon yuri

Kimbum tersenyum miring mengacuhkan kemarahan yuri. 

" Geurae ,,,, ige agassi " Ajhumma park menyerahkan nampan berisi 1porsi sandwich pada soeun.

" Gomawo ajhumma " Soeun

Soeun tersenyum pada ajhumma park, lalu berbalik melangkah menuju ara.

Prang

Bhug

" Akh,,, appo " 

Suara benda terjatuh dan rintihan soeun bersautan menjadi satu. Ara berlari cepat menuju soeun yang terduduk mengelus lututnya. Kimbum, pria tampan itu dengan sengaja mengulurkan kakinya,saat soeun melangkah tepat disisi nya.

" Kuberi tahu satu hal agassi ,,,, makanan ini hanya milik haksaeng executive ,,, jadi jangan bermimpi memakannya, jika kau masih menjadi haksaeng reguler " Sinis kimbum

" Aku bersumpah akan membunuh mu, dengan jabatan executive class " geram soeun

Iris matanya menatap tajam mata elang kimbum. 

" Kutunggu " Kimbum melangkah pergi diikuti para haksaeng executive class lain dibelakangnya.

" Kau berlebihan " Kyuhyun

" Wae " Kimbum

Kyuhyun mendengus kesal, mendapat tatapan pembunuh kimbum. Bibirnya tak pernah mampu membalas tatapan pembunuh, yang mampu mencekik tenggorokkannya.

.

.

.

Ara memapah soeun masuk kedalam ruang kesegatan Leesire. Tangannya menempel kuat pada pinggang soeun,  menahan tubuh soeun agar tak terjatuh dan menuntunnya menuju ranjang.

" Akh, appo " ringis soeun, saat ara membantunya duduk ditepi ranjamg. Tangan ara perlahan membersihkan luka pada lutut soeun, yang tergores pecahan piring, lalu membalut rapi luka soeun

" Selesai " Ara

" Gomawo ara-ya " Soeun

" Cheonmayo ,,, bukan kah kita sahabat ?" canda ara

" Tentu saja " Soeun 

" Apa kau akan berusaha masuk executive class ? " Ara mendudukkan tubuhnya disisi kanan soeun 

" Ah, ne , aku baru ingat executive class hanya membutuhkan satu haksaeng " Soeun

" Gwaenchana,,, jika aku mampu menandingi nilai salah satu haksaeng executive, aku akan menggantikan posisi mereka " Ara

" Jeongmal ?,,,, kalau begitu kita harus berusaha bersama ,," Soeun

" Tentu ,,,, sekarang istirahatlah,,, aku akan mengizinkan mu pada kamdok lee " Ara

" Ne,, gomawo " Soeun

Ara mengangguk dam melangkah cepat menuju kelasnya. Soeun mengepalkan tangannya kuat, ingatannya kembali pada hinaan yang dilontarkan pria tampan menyebalkan.Oh, soeun tak akan membiarkan pria itu lolos begitu saja. Jangan lupakan dirinya adalah putri tunggal Mafia elit White Falcon. Harga dirinya terlalu tinggi untuk menerima hinaan pria itu.

" Aku pasti akan membunuh mu " geram soeun.





Tbc 



##########################

Anneyeong onnie, chingu, saeng :)

Aku datang lagi dengan ff baru ku :)

Mungkin sangat pendek dan singkat yah ? :)

Part 1 nya sekedar perkenalan ne ,, 

Mohon coment dan sarannya for author:)

Mianhae for typo yang selalu nongol memeriahkan :)

And selalu nggak lupa...

Gomawo sudah membaca ff ku. :)

No comments:

Post a Comment