Search This Blog

Thursday, December 14, 2023

Crazy Relationship 2


"Fine!! Lakukan sesuka daddy. Tapi aku tidak akan pernah meninggalkan rumah ini."


Benar.


Ayahnya menjadi gila dan berusaha membuangnya. Shine berteriak keras. Menendang kaki ranjang, dan mengacak rambutnya frustasi. Malam berlalu terlalu cepat. Alcohol membuat otaknya menjadi tumpul. Ya Tuhan... Shine meringis frustasi. Berkat perubahan waktu kini semua impian menjadi sia-sia.


Shine memaki Hutson. Mengumpati pria itu hingga suaranya nyaris menghilang. Rasa haus mencekik tenggorokan. Tapi air saja tidak akan membuat keadaan kembali normal. Mengapa dirinya begitu bodoh malam itu. Mengapa tidak ia tinggalkan saja pria Asia itu berjalan di dinginnya malam, karena keteledoran kekasih bodohnya itu Javier berhasil menemukannya.


Preventin seperti makam kecil di kaki bukit Lehaya. Kota itu bahkan tidak bisa menyembunyikan seorang gadis lebih dari dua malam. Javier juga terlalu cerdas. Shine sedikit menyumpahi kecerdikan kaki tangan ayahnya itu. Sekalipun tampan dan lembut, pria dengan bola mata berwarna biru itu sungguh tidak bisa diajak bekerja sama.


Seharusnya Shine patahkan saja lidah Javier. Setidaknya dengan begitu dia tidak mengatakan hal bodoh. Javier terlalu mudah takluk di bawah intimasi Dominic. Ayahnya hanya perlu menekan dengan kejam, maka siapa saja akan bicara tanpa kebohongan di dalamnya. Bahkan kekuasan Dominic cukup untuk membuat sulit para pemegam saham lainnya.


Shine menjatuhkan dirinya di atas sofa. Tidak ada seorang manusia pun menemui dirinya. Bangunan ini terasa begitu sunyi. Bahkan meski ia berteriak seperti orang gila, hanya angin saja yang menyahuti kegaduhan. Apa di tempat ini ia hanya seorang diri? Atau ruangan ini memiliki fasilitas penjaga suara.


Shine memijit dahinya. Menarik kulit ke kanan dan ke kiri, lalu memutar titik di atas kepala untuk meringankan rasa pusing. Marah membuat darah panasnya menggelora di dalam diri. Membuat tubuhnya gerah, dan jantungnya berpacu tidak terkendali. Shine ingin sekali mencekik ayahnya. Dominic keterlaluan.  Bagaimana bisa pria itu benar-benar melakukan ancaman bodoh? Memindahkan putrinya ke sebuah tempat tanpa meminta persetujuan, bahkan meski putrinya sedang tertidur lelap. Sial!


Tapi bukankah dirinya dalam keadaan mabuk? Itu berarti sebagian kesalahan ada pada dirinya. Shine memukul kepalanya kecil, lalu berdesis sakit. Tangan yang lembut bahkan terasa melukai saat ini. Braigle akan menangis jika mengetahui putrinya di campakan. Tapi mengingat kembali kelabilan wanita cantik itu, Shine tidak terlalu yakin ibunya akan membawa dirinya kembali disaat  Dominic masih mengeraskan keinginannya.


Braigle mungkin akan mengatakan hidup dengan baik dan berusaha menjadi wanita dewasa. Hidup mempermainkan kepercayaan dalam satu putaran waktu.


Ketika gadis ini kembali mengingat satu nama, Shine memejamkan matanya erat. Dominic bajingan! Jika pria itu benar-benar menyerahkannya kepada Shaun Arthur, Shine bersumpah akan mengirimkan misil kepada Dominic. Menghancurkan otak dungu ayahnya akan menjadi rencana menyenangkan.




Crazy Relationship 1

Menyenangkan bermain dengan waktu. Tapi tidak semenyenangkan ketika bermain denganmu.




************************************






Shine lupa kapan terakhir kali mimpi buruk menghampirinya. Kebohongan kadang kala menyerupai sesuatu yang nyata. Seperti ketika seorang gadis remaja terbangun dari tidur lelap, dan mendapati diri terbaring di atas ranjang tak dikenali. Dengan bola mata berpendar  panik memandang udara yang terlihat begitu berbeda. Panas, luas, dan sunyi? Shine mengerjakan matanya. Melemparkan picingan tajam ke seluruh sudut kamar.


Ia pasti tengah bermimpi kembali. Beberapa hari terakhir mimpi buruk kerap menghantui tidurnya. Membuat hatinya selalu merasa tidak nyaman. Namun tidak seburuk pagi yang baru saja tiba.


Shine mengusap wajahnya kasar. Ruangan ini benar-benar bukan kamar miliknya. Ia tidak pernah memiliki lemari besar berwarana hitam. Warna kesukaan seorang gadis muda ialah biru yang melukiskan ketenangan.


Satu lukisan besar memenuhi dinding ranjang. Gambar seorang pria tua dengan cambuk di kedua tangannya. Siapa? Wajah itu terlalu asing. Seingat otak cerdas Shine, Dominic hanya memiliki satu ayah. Pria pemarah itu tidak pernah memiliki ayah angkat, dan ayah mertuanya telah tiada sejak dirinya masih berbentuk benih kecil. Tidak mungkin Dominic menyembunyikan seorang pria di kediaman lain.


Tapi itu bisa saja terjadi, mengingat Dominic adalah manusia bengis yang haus kekuasaan.


Peluh mengalir di sepanjang tulang pipi Shine. Rambut dan sekujur tubuh gadis ini juga basah. Shine beranjak duduk. Kembali memandang sekitar. Berusaha mencari sesuatu yang otaknya kenali. Tapi sekali lagi gadis ini harus kecewa. Tidak ada satupun benda yang mengingatkannya akan rumah.


Kamar ini benar-benar begitu asing. Dari ukuran kamar yang begitu luas, Shine memperkirakan bangunan ini adalah kediaman mewah. Pilar besar membatasi beberapa ruangan. Lampu krystal di atas kepala bersinar terang. Sementara satu set meja dan sofa ditata sedemikian rupa, sehingga membuat nuansa kamar begitu elegan. 


Namun meski terlihat mahal dan berkelas, tempat ini terasa begitu mematikan. Panasnya udara bahkan mampu melelehkan seluruh kulit di tubuhnya.


Shine berdecak kesal. Kepalanya mendadak berdenyut sakit. Alam seolah tengah bergembira. Di luar kaca matahari nampak bersinar terik. Kicauan burung selalu indah di telinga. Tidak ada yang lebih baik dari nyanyian para pengepak awan. Tapi ketika lensa mata gadis ini menatap daun pintu, ia seolah disadarkan oleh waktu. Jika uang dapat menghilang kapan saja.


Tunggu?


Apa itu tadi? Menghilang?


Shine menggeleng keras.


Tidak.


Dominic tidak akan menjadi miskin semudah itu. Ayahnya adalah seorang pengusaha kaya raya. Pria itu memiliki banyak saham dan pulau pribadi. Belum lagi kapal pesiar, puluhan mobil mewah, hotel? Ya Tuhan,,,  Dominic tidak mungkin jatuh miskin hanya dalam waktu satu malam. Tapi dirinya berada di tempat yang asing. Sial! Shine tidak tahu harus melakukan apa.


Gadis ini berdiri kasar, mencengkram rambutnya kuat, lalu berjalan memutar-mutar; mencoba memulihkan semua ingatannya. Sesuatu pasti telah terjadi. Ia tidak mungkin terasingkan jika pelarian malam itu baik-baik saja. Kesintingan Dominic tidak akan menjadi kenyataan, jika seseorang tidak mencuci otaknya.


Malam, uang, mabuk,— Shine menghentikan langkah kakinya. Mata gadis ini menajam. Pola pelarian mulai tergambar jelas di otaknya hingga Javie berhasil menemukan persembunyian. Dan Shine tercekat ketika mengingatnya kebodohannya malam itu.


"Bukankah sudah daddy katakan untuk berhenti menghamburkan uang? Pakaian, tas, sepatu,— Ya Tuhan,,, apa lagi ini?!  Apa kau berniat membuat daddy bangkrut?!"


"Hanya beberapa brand terbaru. Ayolah,,,, jangan berlebihan begitu."


"Kau benar-benar ingin membuat daddy hancur?!"


"Tidak mungkin begitu. Aku pasti gila jika melakukannya. Ini hanya pengalihan pikiran, daddy. Para pengajar membuat kepalaku sakit. Mereka memintaku berlari di bawah matahari. Sungguh,,, Jadi aku perlu menyegarkan pikiran, agar esok hari hatiku membaik."


"Gadis nakal! Jika kau tidak mendebat apapun, para pengajar tidak akan menghukummu. Kau tidak seharusnya melampiaskan kesalahan kepada mereka."


"Penolakan macam apa yang membuat mereka bebas menyiksaku? Aku seorang mahasiswi, dad. Kau membayar mahal untuk memberi gaji."


"Lalu kau pikir kau berhak melakukan apapun? Dengar Shine, uangku tidak bisa membuatmu menjadi kurang ajar!"


"Daddy tidak mengerti! Tapi aku sulit berkonsentrasi. Aku tidak menyukai pilihan ini. Mungkin jika daddy memindahkan ke university lain aku bisa berubah."


"Harus berapa kali lagi kau menukar pendidikan? Apa belum cukup berpindah sebanyak sepuluh kali?! Daddy pikir kau benar-benar sudah gila!"


"Terakhir akan menjadi yang terakhir. Aku bersumpah... Daddy bisa memegang ucapanku kali ini."


"Baik jika itu kemauanmu. Kemasi semua pakaianmu, daddy akan mengirimkanmu kepada Arthur."


"What??? Tidak! Ayolah dad, Arthur pria yang arogan. Aku tidak menyukainya."


"Dan kau pikir daddy perduli?! Daddy hanya akan mengikuti keinginanmu saat ini. Tidak ada pembicaraan lebih lanjut. Pergi dan pasti kau tidak meninggalkan apapun yang akan membuatmu kesulitan. "


"Fine!! Lakukan sesuka daddy. Tapi aku tidak akan pernah meninggalkan rumah ini."


Benar.


Ayahnya menjadi gila dan berusaha membuangnya. Shine berteriak keras. Menendang kaki ranjang, dan mengacak rambutnya frustasi. Malam berlalu terlalu cepat. Alcohol membuat otaknya menjadi tumpul. Ya Tuhan... Shine meringis frustasi. Berkat perubahan waktu kini semua impian menjadi sia-sia.


Crazy Relationship Prolog



Shaun Arthur tidak pernah berpikir jika diusianya yang menginjak dua puluh delapan tahun, ia justru harus menghadapi seorang gadis kecil nan pembangkang.


Dominicus mayer rekan kerjanya terlalu sinting. Menitipkan buah hati seperti menyerahkan sebuah permata. Dominic menyembunyikan fakta jika putrinya adalah seorang gadis bayaran. Dominic juga meminta Arthur untuk mengubah sikap nakal Shine yang kerap menghamburkan uang, dan sialnya Arthur sulit menolak


Shine bukan wanita dewasa. Dengan lingkar dada yang tidak lebih besar dari sebuah bola baseball, Shine gemar menggumbar ketidakseksiannya. Menggunakan pakaian terbuka, manja dan begitu banyak bicara.


Sejak hari dimana gadis itu menginjak rumahnya, Arthur tahu keberuntungan akan menjauh dari kehidupannya.


.
.
.
.


.
.
.
.


.
.
.
.
.
.
.
.












.
.
.
.
.
.
.
.
.






........









Mendekatlah, dan kau akan merasakan bara api melingkupi seluruh tubuhmu. 

Shaun Arthur/ 28 Tahun / Pemilik Seluruh Aset Monthana.





                               🔜🔚






Berjalanlah seperti kedua matamu terasa buta.

Shine Blessom Mayer  / 19 Tahun / Mahasiswi