Search This Blog

Friday, January 26, 2018

Agapi (Troublemaker 5)




 Tuhan menjadi saksinya.
 Aku mencintaimu, dan akan selalu begitu.
 _Kim sang bum.


 *****©©©©*****


 Langit pagi terlalu indah untuk sekedar dipandangi. Matahari yang mulai terbit di ufuk barat adalah pancaran luar biasa yang tak boleh terlewatkan. Itu menurut yoona ! Sekalipun seio telah merebut kebahagiaan cintanya, lukisan tangan tuhan tidaklah ada sangkut-paut didalamnya. Juga kediaman mewah nenek hyun jae turut mendukung pemikirannya. Dengan teras luasnya dilantai teratas dan tanpa atap penutup, sempurna untuk menghibur dan menenangkan diri. Dirinya juga bukanlah gadis idiot berusia 10 tahun, yang akan melampiaskan segala kemarahan pada keadaan. Memusingkan jika hanya akan berkutat pada rasa sakit dihati. Bersenag-senang lebih baik dalam menikmati liburan singkat. Karena kembali memasuki afrokremma merupakan kebosanan yang akan segera menyiksa pikiran. Terlebih 2 hari lagi pernikahannya akan segera dilangsungkan. Oh My. Orang tanya bahkan sama idiotnya dengan raja Geraki dan Alepou. Cih, Menolak justru membuat tanggal laknat itu di percepat ibu tuanya. Seandainya ia bisa menghipnotis ibunya, Ia akan dengan bahagia membuat sang ibu melempar paus albino ke wajah seorang kim ki bum. Sayang itu hanya seandainya.

 "Apa aku mengusik mu,?" Musibah,! Bathin yoona. Suara kibum yang menyapa pendengarannya sungguh menghancurkan segala impian manisnya. Bolehkah ia melempar seekor tikus atap pada wajah tampan mantan kekasihnya itu ?.

 "Tidak. " jawanya Namun pandangannya tetap tertuju pada lukisan biru langit di atas kepalanya. Awan yang mendung membantunya menikmati keindahan langit tanpa pancaran silau menyakitkan. 

"Bisakah kita bicara serius,? " tanya kibum. Ia sadar yoona tidak nyaman akan kehadirannya. Memilih duduk diujung pagar pembatas agar tak mengusik.

 "Hmm," gumam yoona.

 "Kau membenciku,? "

 "Seperti yang kau katakan,"

 "Apa perjodohan itu harus kita lanjutkan, ? "

 "Aku tak bisa mundur."

 "Beri aku alasan."

 "Aku tak ingin orang tuaku malu."

 "Yoona bisakah kau mencintaiku kembali,?"

 "Aku tidak tahu. " Dan jawaban yoona sudah cukup menjawab keresahan hatinya. Berfikir akan membatalkan perjodohan kolot itu. Kini ia pasrah menerima keputusan tanpa penolakkan. Hati gadis itu terlanjur terluka karenanya. Bertahan dan menyembuhkan, itu yang kibum inginkan. Meski bila cinta itu mati untuknya, setidaknya ia menebus segala dosanya dengan mencintai yoona seutuhnya.


 ***©©©***

 Matahari mulai meninggi. Menghangatkan angin yang berhembus menerpa kulit tubuh. Seio masih sama indahnya. Bahkan aroma tanah sesedap wewangian bunga. Bagi sebagian orang menikmati sarapan pagi adalah hal yang menyenangkan. Tapi tidak bagi kim so eun. Wajah putihnya telah sempurna memerah merona menahan malu. Hatinya belum berhenti merutuki pandangan menggoda para sahabatnya. Terkutuklah kimbum dan wajah super tampannya, rutuk soeun kesal. Pria itu dengan sengaja terus menebar senyum pesona turut menggoda kegugupannya.

 "Berhenti menatap ku seperti itu ! " hardik soeun. Bibirnya memucis saat yoona dan shinhye justru terkekeh menimpali kemarahannya. Ia segera berlari meninggalkan ruang makan ketika kibum, jongsuk dan kimbum justru turut tertawa lebar mengikuti tingkah menyebalkan kedua sahabatnya itu. Astaga, cukup sudah soeun menahan malu dan gugup. Ia menghentak-hentak kakinya kesal, lalu mengayunkan langkah menuju taman.

Setidaknya udara pagi akan menghapus kepenatan hatinya. Kimbum yang terkekeh melihat tingkah menggemaskan soeun. Calon istrinya itu memang luar biasa lucu ketika sedang marah. Senyum kimbum terbit kembali saat mengingat betapa imutnya ekspresi malu soeun saat membuka mata dalam pelukannya. Pipi soeun yang memerah dan mata yang bergerak-gerak gugup benar-benar menghibur perasaanya. Ya tuhan, ingin rasanya dia berteriak keras meluapkan kebahagiaannya saat ini. Princess omorfi itu telah berhasil ditaklukkan dan kembali menjadi miliknya. Menurutnya ! Belum tentu menurut kedua pasang orang tuanya :)

 "Kenapa kau selalu mengikutiku,?" gerutu soeun. Tubuhnya cepat berbalik menatap kimbum yang ternyata ikut berdiri santai dibelakang nya.

 "Hanya ingin memastikan istri cantikku dalam keadaan baik-baik saja." jawab kimbum santai. Kakinya mengayun perlahan mendekati tubuh soeun. Mengacuhkan manik mata sang princess yang menatapnya kejam. Ck, justru tatapan itu sangat menggoda dimata kimbum.

 "Siapa yang kau sebut istri mu ,?" hardik soeun

 "Tentu saja Kim so eun." jawab kimbum. Ia memutar tubuh soeun perlahan lalu memeluknya erat dari belakang. Menenggelamkan kepalanya pada cerukan leher putih soeun.

 "Aku tidak pernah menikah denganmu." jawab soeun santai. Ia mengarahkan tatapannya pada hamparan rumput hijau dibawah kakinya.

 "Bukankah segera,?" goda kimbum. Hidungnya menghirup dalam wangi aroma helaian rambut soeun. Sangat menyegarkan !

 "Kau menyebalkan." manja soeun.

 "Berhentilah menghukumku sayang. Apa kau ingin aku menjadi gila,?" ucap kimbum. Satu kecupan lembut didaratkannya dikepala soeun. Sehingga menimbulkan rona merah yang indah pada kedua pipi chuby sang princess omorfi.

 "Kau benar. Aku ingin mencoba menjalin kasih dengan pria lain." goda soeun tak mau kalah.

 "Ulangi sekali lagi, dan akan kupastikan kau hamil beberapa minggu kedepan." ucap kimbum kesal dengan nada mengancam.

 "Kau mengancam ku,?" tanya soeun menantang. Matanya diarahkan angkuh pada manik mata kimbum.

 "Kenapa ? Kau takut ? "jawab kimbum.

 "Kurasa banyak pria di luar sana masih bersedia menjadi kekasih ku." Soeun kembali mengalihkan tatapannya pada keindahan alam. Berlama-lama memandang pria tampan itu, justru membuat soeun ingin menciumnya.

 "Bibir mu ini memang perlu ku beri pelajaran." ucap kimbum kesal. Tidak tahukah jika hati itu memanas dengan kalimat bodoh itu. Ia hampir gila mendengar kalimat idiot sang ayah, dan soeun kini menambah nya lebih parah.

 "Kau mau apa,?" Soeun memalingkan cepat kepalanya menghadap kimbum. Sedikit cemas pria tampan itu akan berbuat macam-macam di alam terbuka.

 "Kau tahu, aku ingin sekali mengulang permainan panas kita semalam. " bisik kimbum seduktif dengan senyum menyeringai.

 "Tutup mulut mu ! Dasar pria mesum." hardik soeun. Astaga senyum menyeringai kimbum benar-benar membuatnya bergidik ngeri.

 "Kim so eun, AKU MENCINTAI MU.." teriak kimbum sambil berlari menjauh.

 "Yaaa kim sang bum.. tutup mulut mu." Soeun segera berlari mengejar kimbum yang terus saja meneriaki kalimat bodohnya. Jika saja ia bisa menangkap pria bodoh itu. Soeun bersumpah akan melemparnya menggunakan batang jati yang bertebaran. Ini alam terbuka, dan aksi kimbum sangat memalukan menurutnya.

 "Ck.. Jadi akhirnya mereka kembali bersama,? " ucap kibum. Tiang besar kerajaan hyun ae menjadi tempat mereka mengintip adengan mesra kedua pewaris utama afrokremma itu.

 "Oeh.. aku bahagia." riang shinhye

 "Tapi tidak dengan ku." sendu kibum

 "Itu nasib mu." cibir jongsuk sambjl berjalan masuk. Otaknya cukup pintar dalam hal mencibir sahabat mesumnya itu.

 "Sial.." umpat kibum.

 "Ayo yoona, kita bersiap pulang." Shinhye mengacuhkan umpatan kesal kibum dan menarik yoona yang tersenyum pergi. Mereka harus segera bersiap untuk kembali melanjutkan kegiatan menyebalkan bersama guru tersayang song jong ki.

 Aish. Membayangkannya saja sudah membuat shinhye lemas dan malas.



 ****©©©©****


 Seorang pria tampan melangkah masuk kedalam kediaman kim hyan byul. Sosoknya yang tinggi membuatnya terlihat mempesona dimata para pelayan wanita kerajaan alepou. Dan disana, diruang besar dan mewah itu sudah terlihat 2 pasang suami istri bergurau asik tanpa menyadari kedatangannya.

 "Hai paman, apa kabar mu,?" sapanya.

 "Astaga jaerim.. Kau sudah tiba,?" jerit hyan byul riang. Ia berdiri dan segera memeluk pria tampan yang adalah tamu kehormatannya, song jaerim.

 "Aku begitu bersemangat dalam permainan ini. Jadi aku datang lebih awal." jawabnya santai. Mereka terlihat seperti ayah dan anak. Tapi bukan ! Jaerim melangkah mendekati hanna bohee dan sang jo. Memeluknya secara bergantian lalu duduk diantara keempatnya.

 "Hahaha.. Aku memang tak salah memilih mu." ucap hyan byul

 "Berhati-hati lah boy. Putra ku sudah berhasil menaklukkannya kembali. Dan dia tidak akan membiarkan seekor lalat pun mendekati miliknya." ucap sang jo memperingati. Seorang suruhannya telah melaporkan bahwa putra tampannya itu telah berhasil mendapatkan kembali cinta princess omorfinya.

 "Aku semakin tertantang. Kapan kita memulainya,?" tanya jaerim

 "Besok mereka kembali. Dan itu saatnya kita bermain." ucap sang jo

 "Jadi sebatas mana aku harus bertindak,? " tidak lucu bukan ia bertindak diluar batas dengan cara nya sendiri ? Salah-salah dewa tampan afrokremma itu menendangnya keluar angkasa.

 "Tenanglah, masih ada seorang pemain lagi yang akan tiba." jawab sang jo

 "Ah itu dia." lanjutnya sambil menunjuk seorang gadis cantik yang berjalan kearah mereka dengan langkah anggun.

 "Kemarilah sayang. Perkenalkan dia song jaerim." ucap bohee .

 "Hai..." sapa sang gadis lembut. Gown mini pink yang dikenakannya membuat ia terlihat begitu mempesona dan seksi dimata jaerim.

 "Kalian memang pintar memilih. Aku menyukainya." ucap jaerim jujur.

 "Tentu..Permainan ini harus berhasil dan sukses." timpal hanna

 "Hahaha.. " Tawa mereka riang. Binar seringaian hadir terlukis disetiap bibir ke enamnya. Mereka seolah tak perduli akibat yang akan diterima dari permainan bodoh itu. Bahkan mungkin alam pun akan segan untuk meniupkan angin menyegarkannya.

 "Bersulang.." ucap hanna keras. Mengantarkan dentingan gelas kaca berisi cairan mewah itu kedalam kenikmatan permainan. Bila angin mampu berhembus membisikkan pendengaran, yakinlah permainan bodoh ini pasti akan sampai ketelinga sang dewa tampan afrem, kim sang bum. Lihat saja batang mahoni dan para burung ranger. Mereka berpadu menjadi satu untuk mengikuti segala alur permainan yang diciptakan.


 ***©©©***


 Hutan meido bukan sesuatu yang aneh lagi dikota seio. Jurang-jurangnya yang dalam membuat hutan ini tampak sedikit mengerikan. Jauh berbeda dengan kenyamanan hutan belakang afrokremma. Disini tidak banyak batang mahoni. Lebih merimbun oleh batang-batang kokoh pohon jati. Sinar matahari yang berpijar malu-malu membuat pemandangan alam ini begitu indah dan mempesona. Daun-daun hijau dan buah yang menggantung menjadi suatu perpaduan yang sempurna dilukisan mata. Menghantarkan langkah soeun masuk lebih kedalam kelebatan hutan.

 "Kimbum ayo kesana." ucapnya riang. Senyumnya begitu cantik dan alami. Sealami hutan hijau meido. Keresahan hati dan kehancurannya mungkin sedikit berkurang dirasa. Hingga membuatnya mampu tersenyum seperti dulu.

 "Tidak, ayo kembali. Wajahmu tampak pucat." tolak kimbum tegas. Tangannya dengan cepat mencekal lengan soeun, saat gadis itu berniat berlari lebih ke dalam lagi. Jujur saja kimbum mulai lelah mengikutintya. Jelas saja, karena mereka sudah berjalan hampir 1 jam.

 "Tidak mau. Aku ingin menangkap burung itu." jawab soeun manja. Ia berbalik menghadap dan menatap kimbum sebal. Oh lihatlah, bahkan nada itu telah mampu keluar dari bibirnya mungilnya. Sayang, kimbum justru mendengus mendengar ucapan manjanya itu. Sepertinya pria tampan itu mulai menggila karena tingkat kelelahannya.

 "Kau tau aku tidak suka dubantah." ucap kimbum dingin. Pancaran matanya begitu kejam dan mengancam. Tidak perduli akan mendapat lemparan batu, ia tetap ingin membawa gadis mungil kesayangannya itu kembali pulang. Wajah soeun yang sedikit pucat sungguh membuatnya khawatir, meski gadis itu dalam jangkauan tubuh dan matanya.

 "Kimbum, apa kau sungguh mencintaiku? " Tanya soeun. Tangannya yang tercekal genggaman kimbum dilepaskannya secara lembut, lalu selanjutnya dilipatnya kedada. Ck, dia lebih nampak seperti seorang guru sombong saat ini.

 "Kau meragukanku ?" tanya kimbum sambil turut melakukan hal yang sama, melipat tangan didepan dada. Meski sedikit denyutan didadanya terasa sakit akibat ucapan keraguan soeun. Oh ayolah, apa dia sebrengsek itu ? Hingga soeun tak bisa mempercayai ketulusannya ?

 "Aku butuh bukti." jawab soeun santai. Bibirnya tersenyum manis menghantarkan maksud tertentu. Sosoknya saat ini sungguh bagaikan seorang iblis cantik yang menghancurkan. Mengerikan,!

 "Apa yang kau inginkan? " ucap kimbum lembut. Satu tangannya diayun mengusap kehalusan permukaan pipi soeun. Jika sebuah pembuktian mampu menghadirkan kembali kepercayaan itu. Ia dengan senang hati akan melakukan segala pembuktian yang diminta princess afrokremma itu. Gadis cantik itu lebih dari segalanya untuk kimbum. Soeun menyipitkan kedua matanya dengan dilemparkan menatap keatas. Itu cara dia berfikir serius. Konyol ! Tapi tidak untuk kimbum. Tingkah konyol soeun begitu menggemaskan dimatanya. Bahkan mungkin bibirnya akan segera robek karena senyum lebarnya itu.

 "Burung itu.." ucap soeun. Jari telunjuknya diarahkan pada seekor burung rieosiana biru yang bertengger diam di atas ranting kecil.

 "Baiklah.." Kimbum segera bergerak perlahan mendekati. Ada keunikan pada burung yang diinginkan soeun, yaitu tidak akan bergerak bila manik matamya ditatap tajam. Seolah ia terhipnotis dalam ketajaman pandangan. Hup Tertangkap. Kimbum semakin tersenyum menatap burung biru ditangannya. Ini benar-benar hari keberuntungannya. Burung itu bahkan hanya diam dalam genggaman jemari kekarnya. Burung penurut.

 "Cantiknya.." ucap soeun riang. Matanya berbinar menatap keindahan bulu rieosiana dijemari kimbum. Astaga, ia bahkan merasa ingin menciun burung nan cantik itu.

 "Tak lebih cantik dari kekasihku.." timpal kimbum. Ia terkekeh saat menatap wajah soeun dan menemukan semburat merah muda telah memenuhi pipi gempalnya. Ya tuhan, kimbum sungguh ingin mencecap kembali setiap sudut wajah cantik alami calon istrinya itu.

 "Jadi aku kekasih atau istrimu,? " terdengar begitu menggelitik dan idiot. Bahkan dirinya sendiri mengumpati pertanyaan bodoh yang meluncur dari bibir seksinya itu.

 "Kau milikku," jawab kimbum. Ketegasan jelas terdengar dalam nada suaranya. Burung rieosiana telah pergi entah kemana. Memberik kesempatan kimbum untuk dapat memeluk tubuh princess kesayangannya itu.

 "Jangan mengacuhkan ku lagi. Aku akan benar-benar gila jika kehilangan dirimu lagi" lanjutnya. Banyak kecupan didaratkan tulus di kepala soeun. Kesejukkan hutan meido benar-benar mampu menghadirkan ketenangan dihati keduanya.

 "Maka jangan lukai aku lagi " Lupakan ketenangan, princess afrokremma itu baru saja menghancurkan keromantisan yang tercipta. Bahkan pelukan hangat yang diterimanya telah dilepas meski tanpa kekasaran.

 "Kumohon percaya padaku sayang. Aku tidak melakukan itu." ucap kimbum frustasi. Hampir saja ia berteriak marah dihadapan soeun. Betapa sulitnya menghadirkan kepercayaan dihati princess cantik afrokremma itu.

 "Tapi dia berbaring memelukmu dalam keadaan tanpa busana. Tidak bisakah kau memahami perasaan ku ?" sendu soeun. Kepalanya tertunduk menyembunyikan tetesan air mata yang mulai mengalir deras di kedua pipinya. Memalukkan, rutuknya. Nyeri hati yang dulu dirasakannya kini hadir kembali mendominasi kebahagiaannya.

 "Kumohon maafkan aku soeun. Maafkan aku. Apa yang harus kulakukan lagi sayang? Jangan membenci diriku lagi. " jawab kimbum. Kedua tangannya mengangkat wajah soeun mengarah pada wajahnya. Ya tuhan, air mata soeun yang mengalir deras sangat menghujam perasaannya. Sebegitu hancurkah hati gadis itu karena kecerobohannya? Jika bisa mengulang waktu, kimbum bersumpah akan lebih memilih menemani kekasihnya itu dibanding menakuti ancaman bunuh diri sang nenek. 

"Melompatlah dari tebing itu. Maka aku akan memaafkanmu" ucap soeu dingin sambil menunjuk kearah ujung kiri. Dimana sebuah jurang dalam terlihat. Sorot mata sendunya telah berubah menjadi dingin dan kejam. Ia tidak akan memaafkan kimbum begitu saja.

"Kau serius,? " tanya kimbum Soeun hanya diam. Menutup bibirnya rapat. Meski masih tetap memandang kedua manik mata kimbum. Tak perduli kimbum bersedia atau tidak, yang dirinya inginkan adalah sebuah kepastian agar tidak terluka kembali. Yang benar saja, jika kimbum mati, gadis itu pasti akan meraung dalam kesakitan.

"Baiklah jika itu mau mu." lanjut kimbum. Kebungkaman soeun sudah menjadi jawaban baginya. Ia bisa melihat luka yang terlukis dikedua bola mata almond gadis itu. Menyesal, kimbum sangat menyesal telah menorehkan luka itu. Sekarang jika kematiannya dapat menghapus luka itu, maka ia akan dengan senang hati melakukannya. Setidaknya mati lebih baik dibanding melihat princess kesayangannya itu jatuh kepelukan pria lain.

 Soeun tersenyum miring melihat respon tanggap kimbum. Ia bahkan tidak menyesal atas permintaan kejamnya. Hati itu terlanjur terluka, dan segala ucapan kimbum seolah tak menggores rasa didalam hatinya. Kimbum yang malang. Sedang sang dewa tampan itu mulai melangkah pasti mendekati jurang curam yang soeun maksud.

Shit, umpat batinnya saat tiba ditepi jurang. Disaat seperti ini justru jantungnya menolak pikiran hatinya. Detakannya begitu kuat hingga membuat ia sedikit sulit bernafas. Demi langit dan tanahnya berpijak kimbum menarik kembali ucapan hatinya. Ia lebih memilih membunuh pria yang berniat merebut calon istri cantiknya itu, dibanding harus terjun bebas kesurga bebatuan dibawah sana. Akan jadi apa rupa tampannya bila terkena runcingn tajam itu ?

 Terkutuklah soeun dan segala kecantikannya, yang telah membuat dirinya begitu takut kehilangan gadis itu. Bayangan pembatalan pernikahan turut membuat emosinya terpancing. Nasi sudah menjadi bubur, ia pantang untuk mundur. Kimbum melangkah semakin mendekati bibir jurang, matanya ditutup rapat untuk mengurangi rasa takut, tanpa menyadari sepasang kaki indah turut melangkah mendekatinya.

 "Aku mencintai mu." ucap soeun. Keduanya tangannya memeluk erat tubuh kekar kimbum, dan pipinya ditempelkan rekat pada punggung sang pria tampan.

Sial, umpat batin kimbum. Ia hampir meloncat kaget karena pelukan tiba-tiba di tubuhnya. Jika saja itu terjadi, ia yakin tubuhnya telah menjadi saus darah saat ini. Jantungnya berdegub semakin kencang dan kuat menggambarkan kebahagiaan dan keterkejutannya. Tapi meski hatinya berlonjakan gembira ia tetap cerdas memikirkan nyawanya dan sang kekasih mungilnya.

 Kimbum melepas pelukan soeun dan segera menarik gadis itu menjauhi tepi jurang. Ia akan gila jika sampai soeun terjatuh. Bahkan mungkin ikut terjun adalah pilihannya juga. Lupakan ! Saat ini dirinya tengah bahagia tak terungkapkan. Kalimat yang diimpikannya itu akhirnya terlontar dari bibir manis soeun. Tidak ada yang lebih baik dari hari ini. Seio telah mengembalikan kembali cintanya.

 "Terimakasih. Aku bersumpah tak akan melukaimu lagi." ucap kimbum. Dan dengan hembusan angin yang menerpa, ciuman lembut tercipta mengawali kisah cinta yang telah kembali. Mengantarkan gelora rindu dan kebahagian didalam dada. Rieosiana yang sebelumnya tertangkap kimbum kini ikut merayakan pemandangan romantis kedua pewaris utama afrokremma itu. Hutan ini pun menjadi saksi kisah indah itu terulang kembali.


 ****©©©****


 Jika dihutan meido tercipta keromantisan, di tempat ini justru menciptakan gerutuan. Kibum bahkan berkali-kali mendengus tanpa bisa melakukan apapun. Apa yang membuatnya kesal ? Pertanyaan yang bagus. Lihat saja, diatas pangkuan calon istrinya telah duduk angkuh seorang baby bulat yang menyebalkan, menurutnya. Putra kesayangan sahabatnya itu terus saja mengusap-usap kepalanya dipermukaan dada bulat yoona. Ini tak baik, batin kibum. Baby itu sangat mesum dan menyebalkan, dan dirinya harus segera menyelamatkan yoona dari kungkungan posesif si mesum naochan.


 "Kemana perginya mereka?" gerutu kibum. Posisinya yang berdiri dibelakang yoona memudahkannya untuk mengawasi tingkah usil naochan.

 "Yang jelas bersenang-senang tanpa kita." jawab shinhye. Bibirnya tersenyum saat naochan justru mengerucutkan bibirnya.

 "Bagaimana bisa mereka mengacuhkan baby tampan ini ? " timpal jongsuk sambil menarik kursi dan duduk disisi kiri kekasihnya, karena yoona berada disisi kanan shinhye.

 "Kuharap mereka segera kembali sebelum baby ini mengirim kita ke planet neptunus." ucap yoona. Ia terkekeh ketika naochan mengerucutkan bibirnya berulang kali, seolah menyampaikan dirinya tengah bosan dan kesal.

 "Kau benar." jawab shinhye membenarkan. Ia yakin itu akan terjadi bila melihat dari raut wajah sebal naochan.

 "Hai.. Apa kami terlalu lama,?" sapa soeun. Kakinya melangkah cepar mendekati para sahabatnya yang duduk santai ditaman belakang kerajaan.

 "Astaga, apa itu pertanyaan?" cibir kibum tanpa menatap soeun. Bukan tak mau, hanya kimbum yang berada tepat dibelakang soeun menatapnya seolah seperti ingin membunuhnya saat ini juga. 

"Maaf.." sesal soeun.

 "Dia begitu merindukanmu " ucap yoona sambil mengulurkan lembut naochan kehadapan soeun. 

"Hai sayang. Oh maafkan mom. Apa kau sudah makan,? " Soeun meraih naochan dan segera mendekapnya erat. Membuat naochan tertawa lucu. Sepertinya kekesalan bayi itu telah menghilang seutuhnya.

 "Bagaimana kepulangan kita ? " tanya kimbum dingin sambil mengusap lembut kepala putranya. Ralat ! Putra angkat tampannya.

 "Besok pukul 08.00 pagi." jawab jongsuk. Tatapan kejam kimbum cukup mencekik saluran pernapasannya. Ini menyebalkan, kibum yang membuat ulah , tapi dia ikut mendapatkan getahnya. Yoona dan shinhye tersenyum geli melihat ketakutan kibum dan jongsuk.


 *****©©©©*****


 Afrem selalu indah dan menyenangkan. Aroma udara yang menyapa menjadi suatu bentuk kerinduan yang tercipta. Kaos putih hijau tanpa lengan dan rok mini putih membuat soeun begitu tampak memukau juga menggoda. Membuat siapa saja yang melihatnya meneguk liur berkali- kali. Tidak terkecuali kimbum, kibum dan jongsuk. Kibum dan jongsuk bahkan berulang kali merafalkan doa batin agar tak terpancing untuk menggoda atau mencium princess cantik afrokremma itu. Atau mereka akan mati ditangan kimbum atau yoona dan shinhye.

 Sedikit berbeda dengan kimbum, karena pria tampan itu terus saja merafal sumpah serapah yang ditujukan pada semua pria yang berada di afrem. Bahkan dia berharap dapat membunuh para pria mesum itu, karena berani memandang kekasih cantiknya dengan pandangan nakal dan menjijikkan. Beruntung princess cantiknya itu terus memeluk lengan kirinya erat, dan naochan yang berada dalam gendongan tangan kanannya turut membutnya merasa hangat. Hingga kimbum dapat menahan matanya untuk tidak melemparkan berbagai bebatuan tajam kewajah para pria itu.

 Langkah mereka terayun santai. Ini baru pukul 10.15 am dan udara pagi masih cukup segar untuk dinikmati bersama. Meski sebenarnya kibum berharap dapat menikmati satu hari lagi berlibur bersama di tepian ayelirn, tapi mereka harus segera menuju kerajaan alepou. Karena sebelum keberangkatan mereka dari seio 2 jam yang lalu. Raja geraki sudah menghubungi dan meminta mereka untuk datang bersama mengunjungi alepou. Setidaknya tidak ada ancaman atau kabar buruk diucapkan. Mungkin !


 ****©©©****


 "Astaga jaerim. Kau disini,?" jerit soeun. Kakinya baru saja melangkah bersama kimbum dan yang lainnya memasuki ruang keluarga kerajaan daddynya. Secepat kilat ia melepas pelukannya dari lengan kimbum dan segera berlari memeluk jerim yang sudah berdiri sambil merentangkan tangan.

 Mimpi buruk macam apa ini ? rutuk yoona, shinhye , jongsuk dan kibum. Nasib mereka sungguh diujung kematian. Kimbum bagaikan iblis kegelapan yang siap menerkam siapa saja. Pahatan sempurna wajahnya kini telah ditambah dengan mata merah dan rahang yang mengeras. Luar biasa menakutkan. Bahkan naochan lebih memilih diam sambil memeluk erat leher sang daddy, bersikap seolah tak mengetahui apa yang sedang terjadi.

 "Aku sangat merindukanmu, jadi aku kemari." jawab jaerim. Tangannya bergerak mengusap lembut surai kecoklatan soeun, dan bibirnya tersenyum manis mendapatkan pelukan hangat dari gadis kesayangannya.

 "Me too. Kenapa kau tak menghubungiku,? " ucap soeun. Ia melepas pelukannya dan menatap sebal jaerim yang justru terkekeh dihadapannya.

 "Apa itu perlu,?" tanya jaerim sombong.

 "Ah,,siapa bayi itu,? Dia sangat tampan." tanyanya lagi sambil menunjuk naochan yang berada dalam rangkulan kimbum.

 "Putra ku.." jawab soeun. Ia sama sekali tidak menyadari seorang pria tengah berusaha menahan amarahnya diujung sana. Jelas saja, karena kimbum dan sahabatnya lebih memilih berdiri diujung ruang keluarga dibanding mendekati pria brengsek yang berani memeluk kekasihnya. Sedang raja geraki dan alepuo yang turut duduk disana hanya tersenyum simpul, menyembunyikan tawa geli mereka. Acting jaerim benar-benar luar biasa memukau. Ini akan menjadi permainan yang menyenangkan sebelum acara pernikahan dilaksanakan. Sekedar kenang-kenangan dihari tua nanti. 

"Benarkah ? Aku jadi ingin membuat baby seperti itu. " canda jaerim

 "Apa kau sudah memiliki kekasih ?" tanya soeun

 "Untuk apa ? Aku mengingkan dirimu menjadi ibu dari buah hati ku " jawab jaerim santai. Cukup sudah ! Kimbum mengepalkan jemarinya kuat dan melangkah mendekati pria gila yang sudah menggoda kekasihnya. Kesabarannya sudah sampai dibatas maksimal. Membuat para sahabatnya tegang dan bergidik ngeri melihat sikap menyeramkannya. Dan sebelum soeun mampu menjawab kalimat bodoh jaerim, kimbum sudah mencekal lengannya terlebih dahulu, membuatnya menahan laju kalimat diujung lidahnya.

 "Kuharap kau jaga bicara mu, sebelum aku melemparkan bom ke kepalamu." geram kimbum. Sorot matanya menatap tajam manik mata jaerim yang kaget mendengar nada ancamannya.

 "Ayo.." lanjutnya sambil menarik soeun melangkah menuju kelantai 2 dimana mereka biasa menghabiskan waktu bersama. Yoona, kibum, jongsuk dan shinhye turut melangkah mengiringi dengan sejuta kebisuan. Diam adalah pilihan tepat melindungi nyawa dari kemarahan seorang kim sang bum.

 "Menarik.." lirih jerim. Ia tersenyum menimpali acungan jempol kedua pasang raja berjaya didekatnya. Mereka seolah lupa bahwa kedua orang yang sedang mereka permainkan itu adalah putra-putri mereka sendiri.

Permainan itu terlalu menyenangkan dan susah untuk mereka hentikan. Kemarahan dan kecemburuan kimbum sungguh membuat mereka begitu bahagia. Tapi tunggu. Ini adalah ajang hukuman yang ditujukan pada kim sang bum seorang. Meski soeun sama sekali tidak mengetahui rencana idiot mereka ini. Luar biasa jahat. :)

 *****©©©***** 

Yuhui agápi datang lagi yah. Gimana terhibur kah??

 Atau tidak jelas ??? Hahaha Yah tetep please jangan lupa vomentnya yah :)

 Semoga para riaders nggak bosen atau kecewa. (Berharap)
Di part ini memang naochan tidak banyak dimunculkan. Author sengaja lebih memfokuskan pada pemeran utama dan song jaerim si pemeran baru.
 Dan untuk penutupnya... Author ucapkan mianhae untuk si typo.
Dan gomawo untuk waktunya. :) Terakhir, Sampai bertemu di part berikutnya :)

Agapi (Flashback 3)




 Happy reading...


 "Bum-ah, kau akan berada di seio lama??" tanya soeun. Matanya menyendu menatap manik mata elang kimbum. Meski sosok yang diperhatikan sibuk dengan kegiatannya, memasukkan pakaian kedalam koper.

 Jika kalian berpikir soeun berada dalam apartemen kimbum,kalian salah! Soeun tiba sejak 1 jam yang lalu dikerajaan geraki. Jangan bayangkan bentuk bangunan kerajaan dimasa lampau. Ini era milenium dan bangunan-bangunan agápi seluruhnya bergaya bangunan mewah modern.

Lanjutkan, bukan tanpa alasan ia datang dipagi hari yang cerah dan mengganggu kegiatan sang kekasih yang sangat sibuk dipandang mata. Seperti tadi yang diucapkannya. Kimbum, kekasih tampannya itu akan pergi berlibur ke seio.

 Seio adalah kota kelahiran Lee bo hee,dimana seorang nenek menyebalkan tinggal seorang diri. Park hyun ae adalah seorang wanita kolot yang super menyebalkan bagi semua orang. Sifatnya yang cerewet membuatnya tak disukai banyak orang. Alasan utama kepergian kimbum juga adalah karena keinginannya. Dengan berpura-pura sakit dan ingin mati, hyun ae berhasil membujuk kimbum untuk menemuinya.

 Hal yang cukup membuat soeun menangis selama 2 hari 2 malam,hingga membuat kedua mata almondnya hampir menutup karena bengkak menyedihkannya. Ah, hatinya bagai tertusuk-tusuk bila membayangkan ada gadis lain mendekati kekasih super tampannya. Merengek,merajuk dan mogok makan dilakukanya. Percuma,hyun ae jauh lebih pintar dalam hal menipu. Sedang kimbum, Jangan tanyakan perasaannya. Stress luar biasa.

 Why ? Otaknya tak cukup bodoh untuk mengetahui hal bodoh yang sedang direncanakan sang nenek. Ditambah rengekan sang kekasih yang sangat dicintainnya. Astaga, jika saja kepala itu dapat meledak,mungkin sejak kemarin kimbum telah tiada karena frustasi. Bagaimana tak frustasi,kekasihnya merajuk dan melancarkan aksi mogok makan selama 1hari. Kekelaman macam apa ini?. Soeun hanya tak makan siang saja hatinya khawatir luar biasa. Dalam 2 hari mulutnya tak berhenti melakukan bujukan pada soeun. Mengeluarkan kata cinta yang terhitung banyaknya. Membuahkan hasil senyuman ketika soeun bersedia mengizinkannya pergi meski dengan ketidak iklasan.

 "Ayolah sayang,kita sudah bicarakan ini" kimbum beranjak menempatkan koper besarnya disudut pintu kamarnya.

 "Kau seolah tak perduli padaku,aku akan sangat merindukanmu. Siapa yang akan menemani ku??" dan lagi,air mata mengalir deras pada permukaan pipinya. Ini sangat menyakitkan. Bahkan kimbum masih berada didepan matanya,hatinya sudah merindu luar biasa. Oh my!

 "Berhentilah menangis,kau membuatku berat sayang. Aku berjanji akan berusaha membujuk wanita tua itu untuk mengizinkan pulang dalam waktu dekat. Aku juga akan memerintahkan yoona dan shinhye untuk selalu menjaga mu" bujuk kimbum seraya mendekap erat tubuh soeun. Nada yang terlontar begitu lembut menyejukkan hati. Bukan hanya soeun yang tersiksa dalam hal ini. Hatinya jauh lebih tersiksa meninggalkan kekasih cantiknya. Para murid pria afrokremma menjadi momok menakutkan baginya ketika meninggalkan soeun. Para pria mesum itu akan dengan gencar mendekati soeun,saat dirinyta tak berada disisi sang kekasih. Tapi alasan bunuh diri hyun ae tak bisa membuatnya acuh begitu saja.

 "Mereka sahabat ku. Kau tak perlu memerintah"

 " Baiklah,aku hanya akan merintah kibum dan jongsuk untuk mengawasimu"

" Aku bukan tahanan"

 "Jangan bermain api dibelakangku sayang. Itu ancaman"

 "Katakan itu pada dirimu"

 "Tentu saja. Kimbum pria yang sangat setia,kau lupa??"

 "Molla"

 " ck, Aku mencintai mu" ucap kimbum lembut. Satu kecupan mesra didaratkan pada bibir mungil seoun. Akan menjadi hari yang berat dilaluinya,tanpa kehadiran soeun disisinya.

 " Me too " jawab soeun. Nada datar tersemat dalam suaranya.

 "Tak perlu mengantarku,kau hanya akan semakin menangis. Aku tak bisa pergi jika kau masih menangis"

 "Hmm. Jaga diri baik-baik,hubungi aku setiap saat"

 "Tentu. Ingat jangan berdekatan dengan pria lain"

 "Hmmm" gumam soeun. Kepalanya turut mengangguk menjawab kimbum.

 Kimbum tersenyum,kembali mengecup lembut bibir dan kening soeun,lalu bergerak menariknya beserta koper menuju lantai bawah. Dirinya harus segera berangkat menuju airport. Akan menyusahkan bila ia telat 1 jam saja di seio. Hyun ae akan menggerutu sebal sepanjang malam,dan itu sangat menyebalkan bagi kimbum.

 Soeun melangkah masuk kedalam mobilnya. Bukan tak ingin mengantarkan sang kekasih, tapi ia hanya akan menjerit keras ketika kimbum pergi dihadapannya. Kakinya menginjak pedal gas ketika kimbum mengecup kembali kepalanya dan memintanya segera mengemudikan mobilnya. Kimbum tak pernah tenang bila soeun mengemudi sendiri tanpa dirinya,karena itu ia akan meminta sang supir membuntuti mobil soeun dari belakang. Hatinya baru akan tenang bila soeun tiba di apartemennya dengan selamat.

 "Percepat kemudi mu kwang" perintah kimbum,ketika mobil soeun memasuki halaman apartemennya dengan lancar. Kini saatnya kimbum menuju airport,karena perjalanan yang ditempuhnya memang sangat jauh. Akan lebih singkat menggunakan pesawat pribadinya, dimana dalam waktu 2 jam dirinya akan tiba di seio.

Kimbum menatap datar kaca mobilnya, duduk dikursi penumpang membuatnya dapat santai menikmati suasana kota afrem. Nafasnya berhembus lirih mengingat sang kekasih. Ini bahkan baru beberapa menit,namun hatinya mulai merindu pada sosok soeun. Kimbum menutup matanya,memanjatkan doa agar sang nenek tak menahamnya dalam waktu lama di seio.



 ***©©©***




 Kerajaan alepou mendadak gempar dengan mengamuknya sang princess utama. Seluruh pelayan panik saat kim so eun berlari memasuki kamarnya dan menjerit sejadi-jadinya. Kim hyan byul,kim sang jo, bo hee dan hanna menatap khawati pintu kamar sang princess. Merutuk kesal pada para penjaga yang tak mengabarkan kedatangan soeun yang tiba-tiba,hingga membuatnya mendengar berita yang tak seharusnya didengarnya. Astaga, sang jo mengacak kasar rambut tuanya,kimbum akan mengamuk besar bila mengetahui soun kembali menangis dan merajuk.

 "Princess,ayo keluar. Kita bicarakan semua dengan tenang sayang" bujuk bohee lembut. Masalah besar jika sampai gadis itu melakukan aksi mogok makannya kembali. Kekasih tercinta putranya itu mengidap maag akut,jika sampai ia terbaring,kimbum pasti akan membunuh mereka. Soeun menutup telinganya keras menggunakan bantal.

Apapun yang mereka katakan dirinya tak mau mengerti. Berita yang disampaikan sang jo beberapa menit yang lalu benar-benar menghujam ulu hatinya. Dirinya memang memutar kembali stir mobilnya setelah kimbum berhenti membuntuti mobilnya. Soeun berpikir dikediaman sang daddy dirinya tak akan terlalu merasa sepi. Namun apa yang di dapatnya hanyalah sebuah kesakitan. Telinganya dengan jelas mendengar sang calon ayah mertua mengatakan nenek kimbum meminta kimbum ke seio adalah untuk mengenalkan kimbum pada soerang gadis seio,karena sang nenek belum mengetahui kabar bila cucunya telah mempunyai kekasih. Bak disambar puluhan paus,soeun menegang seketika.

Hal yang ditakutinya dengan cepat menjadi nyata. Cklek Shit, umpat soeun kesal saat pintu kamarnya dibuka paksa menggunakan kunci duplikat. Tubuhnya menelungkup dengan cepat,mencoba mengacuhkan para orang tua yang berusaha membujuknya.

 "Sayang dengarkan kami dulu" bujuk hanna. Putri semata wayangnya ini memang sangat manja,dan membutuhkan ekstra kesabaran dalam menghadapinya.

 "Hiks,aku kehilangan kimbum" tangis soeun pilu. Tubuhnya terduduk memeluk hanna yang duduk diatas ranjangnya.

 "Tidak sayang. Kami tak akan membiarkan itu" jawab bohee cepat, tangannya turut mengelus sayang kepala soeun.

 "Tapi kalian mengizinkannya pergi" masih dengan mengisak soeun melepas pelukannya dan menatap bohee dengan air mata berlinang. Sungguh menyedihkan!. Jika saja kimbum melihat kondisi sang kekasih,dapat dipastikan para orang tua itu akan mendaparkan hardikan super mengerikan darinya.

 "Itu karena hyun ae sangat keras kepala. Kami belum menjelaskan ia sudah mengancam akan bunuh diri. Jadi kami terpaksa mengizinksn kimbum pergi sayang" jelas sang jo. Sumpah demi apapun hatinya sakit melihat calon menantu kesayangannya itu menangis pilu dihadapannya.

 "Tapi bagaimana bila nenek hyun ae tetap menjodohkannya??" astaga, soeun benar-benar akan bunuh diri memikirkan pikiran buruknya sendiri.

 "Mana bisa begitu,aku raja yang memutuskan. Dan aku hanya memilih kim so eun untuk menjadi menantuku. Begini saja,bagaimana jika besok kau menyusul kimbum ke seio??" tawar sang jo. Meski kimbum pasti akan murka karena mereka mengizinkan soeun pergi sendirian. Namun itu lebih baik dibanding soeun melakukan aksi mogok makan.

 "Benarkah??? Aku boleh pergi???" riang soeun. Air mata pilunya berhenti dalam sekejap.

 "Tentu,kau bisa ajak yoona atau shinhye agar kimbum tak marah saat mengetahui kau pergi" timpal hyanbyul memberi masukan.

 "Itu bagus," jawab hanna dan bohee kompak. 

"Baiklah aku akan mulai bersiap," soeun berlari cepat menyambar koper yang tersedia dikamar lamanya itu, meraih beberapa stel pakaian lalu merapikannya kedalam koper. Kim hyan byul,kim sang jo,hanna dan bohee hanya tersenyum menatap tingkah menggemaskan soeun. Pantas saja calon pewaris geraki itu tergila-gila pada sosok kim so eun. Mereka melangkah pergi setelah melihat kibasan tangan soeun yang minta mereka keluar. Ck, princess yang seenaknnya. 



*****©©©*****


 Soeun melangkah anggun menapaki lantai-lantai putih bandara Akchrosta,bandar terbesar di agápi. Mini dress peach yang digunakannya berpadu sempurna pada tubuhnya yang langsing. Lihatlah, seluruh pria menatpnya penuh ketakjuban. Siapa yang takjub melihat kecantikannya,wajah soeun sangat alami dengan polesan bedak baby dan lips gloss tipisnya.

Soeun bagaikan seorang dewi khayangan yang sedang turun ke ágapi. Inilah mengapa kimbum tak pernah mengizinkan soeun pergi seorang diri. Para pria akan menatapnya seolah ingin menerkamnya bulat-bulat.

 Oh,tunggu Jangan lupa yoona turut melangkah disisinya. Hanya yoona seorang karena shinhye memiliki acara keluarga yang tak dapat ditinggalkannya. Please bahkan pakaian yang digunakannya senada dengan warna dress mini soeun. Mereka nampak seperti boneka kembar cantik yang dijual dalam edisi terbatas dan harga yang mencekik leher. Tak ada bedanya dengan sikembar tua hanna dan bohee. Bedanya hanya jika shinhye turut bergabung bersama soeun dan yoona. Membuat mereka menjadi kembar 3 yang cantik.

 "Apa yang akan kau lakukan disana??" tanya yoona,saat ini keduanya telah menempati kursi VvIp mereka.

 "Mencekik leher kimbum,karena telah berani menipuku" jawab soeun geram.

 "Pria itu memang bodoh,"

 "Kibum, apa dia sudah menghubungimu ?"

 "Belum, orang tuanya mengatakan kibum pergi tanpa memberitahukan akan kemana??"

 "Pria mesum itu sama bodohya dengam kim sang bum"

 "Kau benar, aku bahkan ingin sekali melemaparnya ke dalam perut hiu" Soeun terkekeh mendengar ucapan kesal yoona. Yoona miliki masalah yang sama dengannya. Ditinggal sang kekasih dalam masa liburan yang seharusnya menyenangkan.

Bedanya kibum tak memberi tahu yoona kemana ia akan pergi. Yoona tersenyum merespon kekehan soeun. Kepalanya berpaling menatap hamparan awan yang tercipta didepan matanya. Hatinya masih cukup cemas memikirkan sang kekasih yang tak juga menghubungi. Ini sudah 4 hari setelah kepergian kibum. Oh, yoona berharap bisa menemukannya.

Setelah menemani soeun menemui kimbum dirinya akan kembali ke afrem untuk mencari kibum kembali, untuk membunuhnya dalam jeratan jemari lembutnya. Bisa-bisanya pria mesum itu membuatnya cemas begitu lama.



 ***©©©***


 Hyun ae menatap datar dua gadis cantik yang berdiri dihadapannya. 5 menit yang lalu para pelayannya menyampaikan bahwa kedua gadis itu berniat menemui cucu tunggalnya. Dahi rentanya menatap tajam kedua gadis cantik yang adalah soeun dan yoona.

 "Untuk apa kau mencari cucuku??" tanya hyun ae dingin. Meski hatinya mengakui kecantikan dan kelembutan terpancar dari wajah soeun.

 "Aku sudah mendapat izin dari paman sang jo dan bibi bo hee" jawab soeun lembut. Mengacuhkan sikap dingin hyun ae. Bohee sudah memperingatinya kemarin, untuk tidak mengambil hati sikap dingin sang ibu.

 "Kalo begitu naiklah,,Kimbu ada dilantai 2, kamar disisi kanan" jelasnya. Hatinya cukup terkejut mendengar ujaran soeun yang mengatakan telah mendapat izin dari puri dan menantunya.

 "Soeun,aku ingin mencari udara segar disekitar sini. Bolehkan??"

"Baiklah,,jangan berjalan terlalu jauh"

 "Hmm,masuklah" ucap yoona, lalu membungkuk hormat pada hyun ae, setelahnya melangkah pergi. Tiba-tiba saja jantungnya berdetak cepat, seolah memberi tahukan akan ada sesuatu yang buruk terjadi. Sedang soeun membungkuk dan mulai melangkah memasuki kediaman mewah hyun ae.

Ada yang berbeda dengan dirinya, perasaannya tiba-tiba saja menjadi cemas dan takut, terasa sakit disudut hatinya. Tepat saat jemari lembutnya membuka daun pintu kamar kimbum, soeun tercekat dengan deguban jantung yang menguat. Aliran darahnya terasa terhenti seketika, nafasnya terasa tersumbat batu kelereng, dan dadanya terasa dilempar jutaan hiu,begitu menyakitkan.

 "Kimbum" lirihnya serak.

Pandangannya mengabur dalam waktu singkat, puluhan air mata mengalir deras menyelimuti kedua pipi tembamnya. Hyun ae yang ternyata turut mengikuti langkah soeun terdiam bingung disisi nya. Memandang aneh sosok soeun yang menangis tertahan sambil menatap cucunya yang tengah tertidur pulas bersama sesosok gadis, dengan pakaian yang berserakan di atas lantai.

Bukankah itu hal biasa, pikir batinnya. Dan lagi gadis yang tengah mendekap erat kimbum adalah gadis pilihannya sendiri.

 "Kenapa kau menangis?" tanya hyun ae datar.

 "Aish kau menyusahkan ku" gerutunya karena soeun tak merespon hanya diam dalam tangis tanpa suaranya. Hyun ae menyeret soeun paksa kedalam kamar kimbum dan mengguncang kuat tubuh cucu tampannya,dengan tetap mencengkram lengan putih soeun.

 "Kimbum bangun,gadis ini mencarimu" teriaknya pada telinga kimbum.

 "Aish nek,aku masih sangat mengantuk" gerutu kimbum kesal tanpa membuka matanya, dan tanpa menyadari sang kekasih hampir pingsan menahan sakit dihatinya.

 Soeun mengepal jemarinya kuat menahan isakan. Meski ia kaget mendapati perlakuan kasar hyun ae,namun apa daya dirinya tak mampu mengelak lagi.

 "Aish,,cepat buka matamu! lihat, gadis ini menangis melihatmu" cecar hyun ae, kembali mengguncang tubuh kimbum lebih kuat.

 Kimbum mendudukkan tubuhnya dengan kasar,, mengalihkan kepalanya menatap sang nenek. Namun tetap tak membuka matanya

 "Ada apa,?" teriaknya kesal.

Oh soeun bersumpah ingin segera melempar kimbum kedalam lubang jurang. Pria itu bahkan tak menyadari kehadirannya lewat aroma wangi parfumnya.

 "Soeun" desis kimbum,ketika penciumannya mencium harum aroma tubuh kekasihnya. Hyun ae mengernyit dahi mendenar kimbum menyebut nama gadis dibelakangnya,tanpa membuka matanya terlebih dahulu. Sedang soeun mendengus tak perduli lagi, ketika kimbum membuka mata soeun sudah bersumpah akan menamparnya dengan kuat.

 Tunggu, Kimbum mencoba mencerna ucapan sang nenek. Seorang gadis menangis melihatnya, dan hidungnya jelas mencium aroma tubuh soeun yang sangat kentara. Tidak salah lagi, kimbum membuka cepat katupan erat matanya,dan terbelalak mendapati kekasih kesayangannya menangis tertahan dibalik punggung neneknya. Tapi kenapa soeun bisa ada disana dalam menangis??? Pikirnya.
"Soeun,kau disini? Kau memarahinya ??" tanya kimbum sinis pada hyun ae.

 "Kau pikir aku orang tua gila" gerutu hyun ae. Cucu kesayangannya itu selalu saja bicara seenaknya. Namun ia cukup bingung mendengar nada sinis kimbum. Cucunya itu tak pernah marah padanya, meskipun ia berulang kali membuat kimbum kesal. Tapi saat ini dihadapannya cucunya itu dengan jelas marah, hanya karena gadis yang dibawanya itu menangis

 "Lepaskan tanganmu darinya, itu pasti menyakitkan untuknya. Kemarilah sayang, katakan padaku siapa yang membuatmu menangis ?" ucap kimbum, membuat hyun ae semakin bingung. Sayang???, ulang batinnya cemas.

 Sedang kimbum belum menyadari sosok gadis disisinya. Kakinya bergerak kesisi kanan berniat meraih tubuh kekasih yang sangat dirindukannya. Aliran darahnya terhenti seketika saat merasakan sebuah rangkulan pada tubuh telanjangnya. Kimbum membelalak saat sosok yang merangkulnya terbangun dan kembali memeluknya erat.

 "Geun young, apa yang kau lakukan disini?" teriak kimbum kaget. Tangannya dengan cepat melepas kasar pelukan geun young dan tubuhnya segera melompat berdiri.

 Shit,shit,shit Umpat batin kimbum berkali-kali. Ini masalah besar, soeun mendapatinya tidur seranjang dengan gadis lain. Mati lebih baik untuknya saat ini. Kimbum berlari mendekati tubuh soeun, memeluknya erat agar soeun tak pergi meninggalkannya.

 "Sayang ini tak seperti yang kau lihat. Ini salah paham,kau percaya padaku bukan?" cecar kimbum. Sumpah demi apapaun jantungnya berdetak kuat,hatinya begitu kalut,takut soeun tak mempercayainya dan memilih meninggalkannya. Oh, kimbum akan membunuh geun young jika saja itu terjadi.

 "Kimbum apa yang kau katakan?? Kau tak ingat semalam apa yang kau lakukan ?" sahut geun young. Tangannya menarik keatas selimut tebal kimbum, mencoba menutupi tubuhnya yang hanya menggunakan sebuah bra berwarna hitam.

 "TUTUP MULUTMU "teriak kimbum keras. Menatap tajam geun young dengan emosi memuncak. Geun young membungkam mulutnya mendengar teriakan marah kimbum. Sedang hyun ae tercekat mendengar kemarahan cucunya. Ini kali pertama ia melihat kimbum gusar dan marah dihadapannya. Hatinya menyesal tak mempercayai perkataan cucunya yang mengatakan sudah memiliki kekasih, dan dengan bodohnya mengizinkan geunyoung masuk kedalam kamar kimbum ditengah malam.

Gadis itu memang sangat menyukai cucunya sejak dulu. Jadi hyun ae sempat berencana menjodohkan keduanya. Kini dirinya menyesal luar biasa mengetahui sang cucu memiliki kekasih super cantik dan lembut seperti keinginannya.

 "Soeun jangan dengarkan apapun ucapannya. Aku tak melakukan apapun. Kumohon percaya padaku. Kau tau aku sangat mencintaimu" kimbum kembali memeluk soeun lebih kuat. Hatinya semakin gusar saat soeun tak menjawabnya atau membalas pelukannya.

 "Hubungan kita berakhir!" lirih soeun tegas. Melepas pelukan kimbum dengan lembut, dan segera berlari keluar.

 Kimbum terpaku ditempatnya. Kakinya melemas mendengar ucapan soeun. Tubuhnya ambruk seketika diatas lantai. Menangis, hyun ae terdiam menatap cucunya yang menangis tertahan tanpa mengejar kekasih cantiknya, seolah pasrah tanpa usaha.

 " Aaaaaakkkhh... BRENGSEK KAU GEUN YOUNG,KAU LEBIH BAIK MATI" teriak kimbum. Kimbum bergerak cepat mendekati geun young dan mencekik leher sang gadis. Bukankah sudah dikatakannya akan membunuh geun young bila soeun meninggalkannya? Dan sekarang ia akan melakukannya.

 "Kimbum apa yang kau lakukan? Lepaskan geun young! Kau bisa membunuhnya" histeris hyun ae. Dirinya kaget menatap kimbum mencekik marah geun young, dan geun young yang berlonjakan tak bisa bernafas diatas ranjang. Tangan rentanya berusaha melepas cekikan jemari kimbum dari leher geun young.

 "Aku memang akan membunuhnya! Saat ini kau selamat. Jika kekasihku tak menarik ucapannya. Aku pastikan akan membunuhmu!" hardik kimbum geram. Tangan hyun ae dihempasnya kasar, lalu berlari mencoba mencari soeun. Tidak, ia tak akan membiarkan soeun mengakhiri hubungan mereka. Tak ada yang boleh memiliki princess omorfi itu selain dirinya. Princess alepou hanya milikinya.

 Hyun ae dan geung young bergidik takut mengingat tatapan membunuh kimbum. Ya tuhan, bahkan hanya menatap wajah kimbum kedunya merasa tercekik kembali.

 "Pakai pakaian mu kembli,dan pergilah" ucap hyun ae dingin, lalu melangkah pergi.

Andai dirinya tak egois memaksa. Ini semua tidak akan pernah terjadi. Kini kimbum pasti sangat membencinya. Geun young memakai kembali pakaiannya. Bibirnya tersenyum puas mendapati hubungan kimbum dan kekasihnya berakhir. Meski masih takut dengan ancaman kimbum, namun hatinya masih berniat menaklukkan prince tampan geraki itu.


 ***©©***

 Derasnya air terjun tak menyurutkan emosi seorang gadis. Decitan para burung seolah menghakimi kebenciaannya. Tak ada niat awal melangkah sejauh ini. Namun kaki membawanya pada sosok pria yang sangat dikhawatirnya. 15 menit yang lalu ketika matanya menjelajah indahnya air terjun di kota seio ini, matanya tak sengaja menatap sepasang kekasih yang tengah memadu kasih dengan mesra.

Dimana sang gadis duduk diatas pangkuan sang kekasih yang duduk bersila diatas sebuah batu besar. Dilengkapi dengan pelukan dan ciuman panas,sungguh erotis. Yoona berniat menceritakan pada kibum dan memintanya melakukan hal yang sams. Namun detik berikutnya jemarinya mengepal kuat saat menyadari sosok pria yang duduk diatas batu adalah kekasih yang dicarinya selama 4 hari ini. Kim ki bum.

 "Jadi kau bosan padaku??" tanya yoona datar. Tak ada air mata. Yoona menggenggan jemarinya kuat menahan air matanya. Ia tak ingin menangis dihadapan kibum dan kekasih barunya.

 Yah, kibum dengan datar mengatakan bosan pada cara pacaran yoona yang bak anak usia 10 tahun. Bahkan pria itu dengan santai mengenalkan kekasih barunya pada yoona, dan mengatakan yoona adalah mantan kekasihnya.

 "Bukankah aku sudah mengatakannya?. Kurasa pendengaranmu baik-baik saja" jawab kibum acuh. Jemarinya masih memeluk erat pinggang sang gadis barunya.

 "Kau benar " jawab yoona lirih

 "Jadi pergi.." Sreeet Plakkk Sebuah tamparan mendarat sempurna diwajah kibum, menghentikan lantunan kalimatnya. Yoona dan sang gadis kibum terbelalak melihat kejadian yang begitu cepat dihadapan mereka.

 "Soeun "gumam kibum

 Ya. Princess omorfi itu bersembunyi dibalik pohon ketika secara tak sengaja berlari mencari yoona hingga ketempap itu, dan mendengar semua kalimat menyakitkan kibum. Amarahnya memuncak melihat pertahanan menyedihkan sahabatnya. Pria yang dikhawatirkan sahabatnya dengan santai memadu kasih dan menyakiti sahabatnya. Semua pria memang brengsek,batin nya.

 " Soeun " lirih yoona. Detik itu juga pertahanannya hancur. Air mata mengalir deras mengiringi rasa sakitnya, mencekat aliran darah kibum seketika.

 "Kita pulang !" ucap soeun tegas, menarik yoona berlari cepat. Biar saja orang menganggap mereka gila. Karena mereka memang akan segera menjadi gila. Ini hari buruk, hari terburuk selama 18 tahun kehidupan mereka. Angin berhembus mengiringi langkah keduanya kembali pada kota besar tercinta dengan membawa luka menyakitkan. Yoona memeluk soeun erat ketika soeun menceritakan apa yang dialaminya. Sungguh jika saja saat ini ia tak berada didalam pesawat, ia akan pastikan wajah tampan kimbum hancur ditangannya. Siapa yang menyangka tuhan membalik kebahagiaan mereka menjadi kesakitan dalam sekejap mata.


 *****©©©*****




 Matahari terik menyinari langit agápi. Hembusan angin nampak malu-malu menyapa kulit. Kota tak terlalu ramai kendaraan. Ini masih cukup pagi di pukul 07.00 am. Tapi tak begitu dengan sosok tampan yang tengah berlari cepat memasuki gedung apartemen kekasihnya. Ntah masih layak atau tidak dirinya menyebut kata kekasih.

Kimbum yang adalah sosok pria tersebut menghentikan langkahnya saat kedua mata elangnya menangkap sosok gadis yang dikejarnya tengah dalam dekapan seorang pria tampan. Kepalan tangan terbentuk cepat pada kelima jarinya. Ia segera pulang berharap dapat memohon kembali hati soeun. Mengacuhkan sang nenek yang terisak karena kepergiaannya.

Namun kini dihadapannya soeun telah mampu bangkit dan memilih pria lain hanya dalam 1 malam. Apa yang harus dikatakannya?. Benci dan marah itu yang terpatri dalam hatinya. Bahkan niat meminta maaf hilang dalam seketika. Tanpa mencoba untuk mencari tahu kakinya melangkah pergi membawa pemikiran dangkalnya. To be continue


 ***©©©©***


 Hayo, sudah terjawab belum rasa penasarannya???

Semoga aja udah yah.
Siapa yang kesal sama sinene sihir moon geung young??? Tunjuk telunjuknya..
Itu orang yah selalu muncul dan buat ulah.
 Ayo serbu.... Kekekekeke Oke oke ...
Awas typo yang bermunculan.
 Please jangan lupa bagi vote dan coment for author :) Dan dan dan, gomawo untuk waktunya....

Agapi (Enjoy my role 2)

        Ketika cinta perlahan musnah Keajaiban akan berguna 
Dan ketika cinta telah kembali Keajaiban telah bekerja  
Don't look at my body. 
But look at my intelligence. 
You doubt me. 
I make you amazed.
 _Kim naochan_ 

 ***©©©***





 Alam meniupkan hembusan membekukan. Tak ada burung ataupun nyanyian. Langit terlalu gelap untuk mengiringi kehidupan para makhluk hidup agápi. Rumah mewah bergaya modern memancarkan cahaya bohlam membelah gelap. Ini bukan malam, hanya awan yang memendung sendu. Batang-batang kehijauan mahoni begitu tegap mengindahkan bangunan kediaman baru Prince dan Princess afrokremma.

Yaa... Ini adalah bangunan megah yang disiapkan para raja berjaya agápi. Bangunan yang akan menjadi saksi kehidupan bahagia Kim sang bum dan Kim so eun. Semoga saja begutu ,,, !! ( Meski hanya harapan.)



 **©©**



 Tak,tak,tak,tak Bunyi keras pisau beradu tatakan memenuhi seluruh ruang dapur. Soeun sang pemegang kendali, nampak focus pada jemarinya yang menahan batang-batang wortel pada tatakan berwarna biru muda. Penampilannya cukup cantik, meski hanya menggunakan dress ungu tanpa lengan, dengan rambut yang tergulung asal keatas.

  Nafasnya mendengus ketika telinganya mendengar jelas tangisan pilu naochan. Merasa tak tahan, soeun mempercepat gerakan tangannya, lalu memasukkan potongan-potongan wortel kedalam panci berisikan air mendidih. Soeun beralih pada wastafel, mencuci tangannya, dan melepas apron yang melekat ditubuhnya. Tangannya bergerak meraih botol susu naochan yang tertutup sempurna diatas meja, lalu melangkah cepat menuju ruang keluarga, dimana naochan berada bersama kimbum.

 " Yaa... Tak bisakah kau menghiburnya... ?!." teriak soeun kesal. Hatinya meradang melihat kimbum hanya diam dan mengusap-usap kepala naochan. Ayolah, seorang baby hanya akan semakin menggila bila tak segera didekap ketika sedang menangis.

 Soeun menjulurkan tangannya meraih naochan yang terbaring dengan jeritan pilunya diatas karpet berbulu tebal. Menimangnya dengan sayang, tak lupa memberikan botol susu yang dibawanya. Bibirnya tersenyum saat naochan dengan cepat meraih botol lalu menyedot air susunya dengan lahap. Sangat menggemaskan.

 " Kau yang bodoh... apa kau membuat susu di amero,,? " cibir kimbum tak mau kalah. Hatinya juga cukup emosi. Bagaimana bisa princess omorfi itu membuat susu begitu lama.

 " Aku membuatnya didapur,,,! Tapi kegiatan ku bukan hanya membuat susu.... Aku juga harus menyiapkan makanan untuk perut buncitmu itu,,, " Hardik soeun meradang. Busa-bisanya kimbum mencibirnya membuat susu di amero.

 Come on , kota itu bahkan berada 5 jam dari Afrem, kotanya berpijak saat ini.

 " Kau memiliki bibir yang cerewet, kenapa tak meminta bantuan ku... ?" jawab kimbum tak kalah meradang. Otak cerdasnya mulai tersumbat, dan memilih menimpali peperangan idiot soeun.

 Please, haruskah keduanya semakin memperpanjang persoalan. Bahkan sang baby naochan turut menghentikan hisapannya pada botol biru kesayangannya, hanya untuk memperhatikan kedua orang tua barunya. Naochan menarik ujung bibirnya menyeringai, lalu memejamkan mata layaknya tertidur.
" Kau mengataiku cerewet...kau yang... " Duarrr Kilatan petir menyambar kuat langit agápi, melanjutkan kalimat soeun yang terhenti. Angin berhembus kencang menemani aliran deras air hujan, juga mengiringi kepakan sayap para burung ranger yang berhambur menyelamatkan diri.

 Apa yang terjadi,?. Kimbum terdiam dengan mata membulat. Nafasnya tercekat mendapati bibirnya menyambar cepat bibir mungil gadis cerewet dihadapannya. Sementara Soeun menutup mata dengan bodohnya. Memilih menormalkan detak jantungnya yang kembali menggila.

 " Bukan aku..." Ucap kimbum cepat, setelah melepas rekatan bibirnya dan memundurkan tubuhnya kebelakang. Ntah apa yang terjadi, hingga tubuhnya bergerak sendiri mendekati soeun dan bibirnya menghentikan laju kalimat soeun.

 " Apa yang... " Soeun kembali menghentikan ucapnnya, melemparkan tatapan tak percaya pada sosok naochan yang tertawa dipangkuannya seraya bertepuk tangan mengucapkan

" kicceu".

 " Kau yang melakukannya sayang..?" tanya soeun lembut, mengusap sayang kepala naochan. Soeun tersenyum saat naochan dengan polosnya menganggukkan kepalanya. Soeun menggerakkan kembali tangannya, memeluk naochan erat. Baby itu sangat menggemaskan dan dirinya tak akan mampu untuk sekedar memarahi.

 Kimbum memicingkan mata melihat respon soeun. Gadis mungil itu memang luar biasa menyebalkan menurutnya. Jika saja ciuman bibir itu sengaja dilakukannya. Bisa kimbum pastikan, soeun akan dengan cepat melempakan sofa-sofa kearahnya.

 " kimbum, bisakah kau mematikan komporku... ? " tanya soeun. Baby naochan yang mulai tertidur membuatnya mengucapkan kalimat dengan nada yang cukup rendah. Kimbum melangkah tanpa menjawab ucapan soeun.

Bibirnya tersenyum saat aroma sedap masakan soeun menyeruak masuk kedalam pernafasannya. Dirinya sangat mengetahui, soeun memiliki kemampuan memasak yang mumpuni. Namun tingkah manja gadis mungil itu selalu mampu menyelimutinya dengan kemalasan. Princess omorfi itu bahkan akan semakin manja bila berada didekatnya. Dan lagi-lagi hatinya berbunga mengingat kenangan indah yang hancur karena seseorang, yang sangat dikutuknya. Ah, kisah masa lalu yang menyakitkan.

 Kimbum mengernyit menatap sesuatu yang aneh. Kakinya melangkah mendekati pintu besar yang hanya sebuah kaca transparan. Di ujung sana, sebuah batang mahoni besar tumbang, menghancurkan tekstur tanah pekarangan rumahnya. Nafasnya berhembus frustasi menyadari itu semua adalah ulah makhluk kecil berjenis kelamin laki-laki, kesayangan mantan kekasihnya. Sepertinya penderitaan akan segera dimulai...batinnya.

 ***©©©***

 Ketukan hak-hak sepatu berkelas memantul indah pada permukaan putih marmer, mengiringi langkah anggun dua wanita cantik yang menggunakan balutan gown mewah yang senada. Astaga, mereka lebih mirip boneka tua kembar, dibanding ratu-ratu pada umumnya. Jangan salah paham, keduanya adalah hanna dan bohee.

Dua ratu gosip, namun berhati sangat lembut. Istri cantik dari raja Geraki dan Alepou. Diluar sana banyak orang mengira meraka adalah saudara kembar seiras. Tapi tidak, mereka hanya wanita tua modis, yang menyukai busana gown yang sama. Kekankan!!!.

 " Bagaimana... Apakah berhasil..?" tanya hanna. Langkahnya terayun menuju sang suami, Kim hyan byul.

 " Kau terhebat... " ucap sang jo memuji. Tangannya dijulurkan meraih jemari bohee yang turut mendekat padanya.

 " Ah, aku tak sabar menikahkan keduanya... " timpal bohee. Punggungnya ditempel pada sofa, namun tak melepas genggaman tangan sang suami.

 " Kuharap little kim akan segera hadir... " ucap hyan byul, lalu tertawa bersama. Mereka memang telah merencakan rencana bodoh itu sangat lama.

 " Untuk keberhasilan kita... " ucap sang jo. Mengangkat tangannya yang memegang gelas berisi wine. Ting

 " Cheers... " teriak mereka kompak. Bunyi dentingan gelas dan teriakan mereka berpadu sempurna menjadi nada mengerikan. Memancing hembusan angin di alam agápi. Seolah turut menyatakan sebuah permainan bodoh telah dimulai.



 ***©©©©***


 Matahari bersinar seperti biasanya. Ufuk barat adalah sebuah langkah utama dipagi hari. Burung ranger berhinggapan diranting-ranting kokoh mahoni. Meski angin agápi berhembus cukup berbeda, terasa dingin menusuk kulit dibanding hari kemarin. Ini bahkan masih belum saatnya musim salju.

 " Yaaaa.... Kim sang bum... Buka matamu... " teriak soeun. Soeun mengguncang keras tubuh kekar kimbum. Ini sudah ketiga kalinya bibirnya meneriaki prince tampan omorfis itu. Namun kimbum masih tetap setia dalam posisi kenyamanan tidurnya. Soeun bersumpah, akan mengguyur seember air, jika kali ini makhluk tampan berstatus mantan kekasihnya itu tetap tak beranjak dari atas ranjang.

 Naochan menyembulkan tubuhnya dari dalam boxnya. Berdiri menatap malas adegan memusingkan kedua makhluk dewasa, berotak idiot dihadapannya. Wangi tubuhnya menyebar menyelimuti ruang kamar. Naochan menggelengkan kepala lalu milih duduk kembali, mengemut ibu jari mungilnya. Ini lebih menarik,,,!

 " Ayolah, soeun... Berhenti berteriak... Kau merusak pendengaranku ... " jawab kimbum. Tubuhnya beranjak dari atas ranjang, lalu melangkah keluar dengan kesal.

 Soeun mengepalkan tangannya kuat . Hatinya luar biasa emosi melihat kimbum beranjak dengan seragam lengkap ditubuhnya. Ya tuhan, ingin rasanya soeun mencekik kimbum menggunakan jemari lembutnya. Tapi tunggu, kapan pria itu mandi dan bersiap,?.

Soeun memukul kepalanya kesal. Kecerdasannya mulai terganggu. Bukanlah hal penting memikirkan itu. Kimbum mungkin saja bersiap ketika dirinya menyuapi naochan diruang keluarga. Tapi tetap saja, soeun tak akan mengampuni kimbum yang telah dengan sengaja mengerjainya, dan membuatnya berteriak-teriak dipagi hari.

 " Huffff " Soeun meniup rambut poninya dengan kesal, lalu beranjak meraih naochan dan tasnya. Tak ada pilihan lain selain membawa sendiri segala keperluan naochan. Kimbum dan dirinya telah sepakat membawa serta naochan kemanapun mereka pergi. Keduanya masih cukup waras dalam hal ini. Mereka tak ingin mengambil resiko meninggalkan naochan bersama seorang pengasuh,dan berakhir dengan naochan yang terluka. Oh, soeun lebih memilih menceburkan diri kedalam aliran ayelirn, dibanding dicoret dari daftar pohon keluarga dan harus kehilangan putra kesayangannya.

 " Apa bibirmu sobek,hingga tak mampu meminta bantuanku.. ? " geram kimbum. Dirinya cukup terkejut saat pupil matanya menangkap soeun yang melangkah dengan kesulitan. Naochan pada tangan kirinya dan 2 tas pada tangan kanannya.

 Dan, apa itu..? Kimbum hampir saja melemparkan mobil barunya kejalanan karena emosi. Amarahnya memuncak menatap kancing seragam soeun yang terbuka, dan menampilkan sedikit bongkahan padat dada soeun.

 Hey,,, ini ruang terbuka. Meski masih berada dalam lingkungan pekarangan rumah,kimbum tetap tak dapat terima. Bagaimana jika para dewa mesum diatas sana tergoda saat melihat bongkahan mulus soeun. Oh, kimbum bersumpah akan membunuh para dewa itu, jika berani berfikir kotor, dengan membayangkan tubuh seksi calon istrinya. Astaga, pemikiran macam apa itu ?

Apa kiamat agápi memang sudah dekat ?. Luar biasa pemikiran bodoh.

 " Jika penglihatan mu normal, Bergeraklah membantuku..." hardik soeun tak mau kalah. Bukan dirinya tak ingin meminta bantuan, tapi bukankah kimbum sendiri yang meninggalkannya begitu saja?

 Soeun memicing matanya saat kimbum mendekatinya dengan raut wajah mengerikan. Nafasnya tercekat saat tangan kimbum dengan lembut megkancing kembali seragamnya yang ternyata terbuka. Sumpah demi dirinya dikutuk menjadi lebih cantik, soeun benar-benar sangat malu. Bukan karena terlecehkan, hanya merasa bodoh tidak menyadari kancing baju yang terlepas karena gerakan lincah naochan.

 " Jika sekali lagi bibir mu itu keras kepala... Dan bongkahan kesayangan ku kau pamerkan.. Aku pastikan besok status mu berubah menjadi Queen of Kim sang bum.." ucap kimbum tegas, sengaja menyelipkan ancaman didalam kalimatnya. Matanya terfocus menatap manik mata soeun, dan tangannya terlipat rapi didepan dada. Tampak begitu tampan dan mempesona. Apa yang diucapkan bibir nya adalah curahan isi hatinya.

Kimbum tak menampik kenyataan bahwa dirinya tak terima bila ada pria lain yang melihat kemulusan tubuh musuh kesayangannya itu.

 Soeun mengangguk patuh dengan polos. Sorot mata elang kimbum seolah menghipnotis kesadarannya. Sedetik kemudian soeun berlari masuk kedalam mobil. Bibirnya mengumpat kesal menyadari rasa panas menjalar dipipinya.

Oh astaga, kimbum pasti dengan jelas melihat semburat merah muda menyebalkan, memenuhi dua pipi chuby nya. Kimbim terkekeh senang tanpa membalikan tubuhnya. Ekspresi malu soeun sangat lucu baginya. Gadis itu dengan polosnya mengangguk patuh, tanpa menyadari rona gugup muncul memenuhi wajah cantiknya. Setelah mampu mengendalikan kekehannya, kimbum segera melangkah masuk kedalam mobil. Soeun akan berubah menjadi nenek sihir bila menyadari kimbum menertawakan kegugupannya.


 ***©©©***




 Tuk, tuk, tuk Ketukan-ketukan bernada irama terpantul dari pulpen hitam bermerk yang tergenggam jemari lembut Im yoona. Ruang kelas auxit cukup terlihat ramai, karena memang hampir tiba waktu pelajaran.


 " Jadi mereka sedang menjalankan pernikahan percobaan...? " tanya kibum tak percaya. Tangannya kembali menutup majalah khusu afrokremma yang baru saja dibawa yoona.

 " Ck,,Para raja tua itu terlalu extreame..." timpal jongsuk. Otak idiot nya mendadak cerdas setelah membaca artikel utama yang tertera pada majalah. Artikel yang berisikan pengumuman Pernikahan percobaan kimbum dan kim so eun. Menurutnya, dalam waktu dekat akan terjadi amukan besar dari seorang pangeran tampan ' Kim sang bum' .

 " Kuharap tak akan ada peperangan dipagi hari.." ucap shinhye. Matanya menatap sang kekasih, yang berada tepat dibelakangnya. Hari ini cukup berbeda, kibum dan yoona mendadak akur. Setelah yoona menyerahkan majalah yang baru diterimanya dari sang ibu. Ntah bagaimana ibunya itu bisa mendapatkan majalah khusus sekolahnya itu. Yang jelas majalah itu telah mampu mengagetkan yoona dari tidur lelapnya.

 " Kuharap begitu... " jawab jongsuk seraya tersenyum pada shinhye. Meski dirinya tak yakin dengan apa yang bibirnya ucapkan. Adalah sebuah keajaiban bila kimbum dan soeun tak bereaksi mengerikan, bila mengetahui isi artikel tersebut.

 Yoona tetap diam tanpa merespon ucapan-ucapan shinhye ataupun jongsuk. Tangannya sendiri masih asik mengetuki meja dengan pulpun mahal kesayangannya. Nyawanya nampak sedang melambung pada kejadian dipagi hari. Kejadian yang membuatnya hampir gila dalam sekejap saja.

 Sedang kibum menatap aneh punggung yoona yang memang berada didepan mejanya. Ada yang berbeda dari mantan kekasihnya itu. Biasanya yoona akan dengan cerewet mengomentari hal apapun yang mengganggu pikirannya. Tapi hari ini, gadis itu hanya diam membungkam mulutnya. Kibum berpikir, diamnya yoona berhubungan dengan berita yang disampaikan olaeh ibunya. Berita mengerikan yang meluluh lantakkan kebahagiaannya.



 ***©©©***


 Sebuah mobil mewah Mercedes-Benz E-Class merangsek masuk kedalam area parkir khusus pemilik afrokremma. Kimbum yang adalah sang pengemudi, beranjak keluar setelah memarkirkan mobilnya dengan sempurna. Kimbum melangkah mendekati pintu soeun untuk membantunya keluar, lalu meraih tas soeun dan naochan yang tergeletak dijok belakang mobilnya. Dahinya mengernyit saat menyadari para murid afrokremma yang berhambur diarea parkir, menatapnya dengan aneh. Kimbum menundukkan kepalanya, mempergatikan baik-baik pakaiannya.

 " Apa ada yang salah dengan penampilnku... ?" tanya kimbum. Matanya menatap soeun yang juga ikut menatap pakaiannya.

 " Kurasa kau tetap tampan..." jawab soeun santai, karena memang tak ada yang aneh pada penampilan kimbum.

 " Dia tertidur...?" tanya kimbum. Bibirnya tersenyum lebar setelah mendengar pujian soeun. Tak perduli soeun sadar atau tidak mengatakannya. Yang pasti hatinya sangat bahagia. Kimbum mengarahkan tangannya merangkul pinggang soeun, lalu mulai menuntunnya menuju ruang kelas.

 " Hmmm... " gumam soeun. Kakinya terayun mengiringi langkah kimbum. Mengacuhkan tatapan para murid afrokremma yang semakin menajam. Tak ada waktu untuk menghardik para murid itu, kelas akan segera dimulai dan song jong ki akan membunuh mereka, jika mereka sampai terlambat tiba didalam kelas.

 Kimbum memicing kesal menatap ruang kelas yang nampak penuh, namun dengan para murid yang melemparkan tatapan aneh padanya dan soeun. Merasa jengah, kimbum segera mengarahkan matanya pada tumpukan kursi disudut belakang kelas, memusatkan pikirannya, dan ....

 Trak,trak,trak,trak

 Sepasang meja dan kursi tertata rapi didisi kanan yoona dan kibum. Cukup menghentikan tatapan bodoh para murid penghuni auxit. Kimbum kembali menuntun soeun menuju kursi yang disediakannya.

 " Ada apa dengan semua orang.?." tanya kimbum dingin. Matanya menatap tajam kibum yang juga menatapnya aneh.

 " Bacalah..." jawab kibum santai. Tangannya mengulurkan majalah khusus yang dinggenggamnya pada kimbum.

Soeun mendekat pada tubuh kimbum, membaca perlahan pengumuman yang tertera besar pada judul artikel. Nafasnya berhembus kasar, dan bibirnya menyumpah kesal pada kedua raja pendiri afrokremma.

 " Mereka sedang memancingku... " geram kimbum. Otaknya merasa akan meledak saat ini juga. Bagaimana bisa kedua raja besar itu mengumumkan pernikahan percobaanya pada majalah khusus sekolah. Sangat keterlaluan !!.

 " Duduklah..." perintah soeun menghentikan gerakan kimbum. Dirinya sedang malas berdebat dengan para raja konyol itu.

Kimbum duduk setelah mendapat tatapan kejam dari manik mata soeun. Menimbulkan keanehan pada benak para murid auxit. Sepertinya kiamat agápi memang akan segera tiba.

 " Soeun... Boleh kah aku memeluknya...?" tanya yoona. Jari telunjuknya diarahkan pada sosok naochan yang tertidur pulas dalam dekapan soeun.

 " Tentu... " jawab soeun. Perlahan tangannya mengulurkan naochan pada yoona. Sayang, sang baby membuka kelopak matanya saat merasakan tubuhnya berpindah pada orang lain. Yoona terkekeh menatap ekspresi lucu naochan yang mengerucutkan bibirnya kesal. Baby gempal berwajah tampan itu begitu lucu dalam balutan baju birunya. Mata dan bibirnya yang bulat semakin memperimut penampilannya. Ah, yoona merasa ingin memilikinya juga.

 " Kau sangat lucu... Aku menyukaimu... " ucap yoona lembut. Yoona kembali terkekeh saat naochan dengan imutnya menggesekkan kepalanya pada buah dadanya.

 " Ck... Kenapa putramu sangat mesum kimbum... " gerutu kibum. Hatinya cukup kesal melihat tingkah usil naochan yang jelas sengaja mengelus dada mantan kekasihnya.

 " Jaga bicaramu... Dia mampu mengendalikan apapun, menciptakan keajaibanya sendiri, dan mampu memindahkan manusia dalam sekejap mata.." ucap kimbum panjang lebar, menirukan penjelasan ayahnya.

 " Benarkah..? " tanya kibum

 " Aku bahkan dibuat berciuman dengannya saat sedang beradu argumen..." jawab kimbum seraya menunjuk soeun menggunakan jari telunjuknya.

 " Tutup mulutmu..." gerutu soeun kesal. Pipinya terasa panas mendengar ucapan jujur kimbum. Kimbum hanya tersenyum mengacuhkan gerutuan soeun.

 " Astaga... Itu romantis.." goda shinhye.

 " Aku akan mencobanya.. " timpal yoona.

 " Gadis itu menyukai ayahmu.." bisik yoona pada telinga naochan sambil menunjuk seorang gadis yang tengah berdiri didepan kelas.

 Soeun dan shinhye menggeleng mendengar bisikan yoona yang terdengar sangat jelas. Sedang kibum, kimbum dan jongsuk kompak mengangkat sebelah alis, merasa aneh pada ucapan yoona. Mereka terdiam menunggu apa yang akan dilakukan baby kecil itu untuk merespon ucapan bodoh yoona.

 Naochan kembali mengerucutkan bibirnya, mempertajam pandangannya, lalu melompat turun dari pangkuan yoona. Membuat soeun dan yoona hampir saja berteriak karena terkejut dan khawatir. Naochan berdiri tegap menatap korbannya, jari mungil telunjuknya diacungkan pada targetnya, lalu menggeraklan bibirnya seolah mengucap mantra.

Syuhhhh

 " Kyaaaaaaaaaaaaaaaa " dan angin berhembus kencang menyingkap rok sang gadis. Menimbulkan teriakan histeris korban yang merasa malu, saat seluruh murid auxit menatapnya dengan terbelalak.

Soeun dengan cepat menarik naochan kedalam pelukannya, sebelum sang gadis menyadari putranyalah asal dari kekacauan dan memarahi naochan. Oh, soeun tak kan membiarkan itu.

 " Luar biasa..." gumam jongsuk terkesima.

 " Mengerikan.." desis kibum bergidik ngeri.

 " Dia pencemburu..." timpal yoona santai. Meski cukup terkejut dengan respon sang baby.

 " Kau melihatnya...? " tanya soeun sinis. Matanya berpaling menatap tajam kimbum yang berada dibelakannya. Menimbulkan kebingungan pada yoona, kibum dan jongsuk. Apa yang sebenarnya yang sedang dibahas sang princess utama.

 " Aku tak sengaja..." jawab kimbum. Otaknya memproses cepat arti pertanyaan aneh dari calon kekasihnya itu..

 " Kau memang mesum..." geram soeun. Hatinya panas mendapati kimbum menikmati melihat bagian penting wanita lain.

 " Sudah kubilang aku tak sengaja..." balas kimbum tak kalah geram. Dirinya memang tak sengaja memperhatikan pakaian dalam sang gadis.

 " Kau pikir aku percaya.." cibir soeun.

 " Kenapa kau selalu meributkan hal tak penting..? " ucap kimbum kesal. Soeun selalu memancing pertengkaran dengan hal-hal bodoh yang tak terlalu penting.

 " Menurutmu itu bukan hal penting..?" hardik soeun

 " Tentu saja... Mana aku tau baby itu akan melakukan hal bodoh seperti itu...?" jawab kimbum santai.

 Kibum, yoona, jongsuk, shinhye dan para murid auxit dengan cepat meraih buku dan membacanya saat menyadari kecemburuan soeun. Mereka memilih mengacuhkan perdebatan konyol kimbum dan soeun yang akan segera menjadi pertarungan mengerikan.

 " Haruskah kau melotot..? Tergoda...?" cibir soeun emosi.

 " Ada apa denganmu..? " tanya kimbum kesal. Meski dirinya sadar soeun tengah cemburu.

 " Kau yang memancingku.." Maki soeun semakin menjadi.

 " Kurasa otakmu bergeser" cibir kimbum. Hatinya bahagia melihat kecemburuan soeun, dan dirinya memang sengaja semakin memperpanjang persoalan. Bodoh !!

 " Kau mengataiku..? " teriak soeun kesal. Amarahnya semakin memuncak mendengar cibiran kimbum.

 " Ya.. Ada masalah..?" jawab kimbum.

 " Mati saja kau dineraka.." umpat soeun emosi.

 " Shut up..." teriak song jongki geram. Baru saja dirinya akan memasuki kelas mengajarnya. Namun pendengarannya telah disuguhi pertengkaran kedua murid menyebalkannya. Jongki melangkah mendekati kursinya, menatap tajam prince dan princess afrokremma yang terdiam setelah mendengar teriakannya.

 " Buka buku kalian... " ucap jongki datar. Menyadari sosok naochan berada diantara mereka, jongki menghembuskan nafasnya frustasi. Tak ada yang dapat dilakulannya kecuali melanjutkan pelajaran. Tak mungkin menghukum kimbum ataupun soeun, karena dirinya yakin baby kesayangan para raja itu akan melemparkannya keplanet venus bila berani memarahi kedua orang tuanya. Kimbum dan soeun tersenyum menyadari sang guru yang tak mampu berkutik dengan kehadiran putra tampannya. Tak ada hal paling menyenangkan selain hal ini. Ini akan semakin menarik, menurut mereka.


 To be continue



 ***©©©***





 Hay hay.... Ketemu lagi... :)
Gimana...??? Puas? Kurang puas? Kependekan??? ...

 Segini dulu yah... Doain si Naochan cepat tobat dari kenakalannya... :) Hahahaha :)
 Oke oke... Author minta maap jika typo-typo kesayangan ikut memeriahkan...
 Juga ngucapin trimkasih atas waktunya....
 Sampai berjumpa di part berikutnya... :) Pye..