Search This Blog

Wednesday, August 23, 2017

Leesire in Love part 6

Author : Princess Chan

Main Cast :

- Kim sang bum 
- Kim so eun

Other Cast :

Cho kyuhyun

Kim myungsoo

Yoo seungho

Baek suzy

Go ara

Kim sang woo (appa kimbum)

Kim nam gil (appa soeun)

Cho jan sik ( appa kyuhyun )

Lee min seok ( eomma kyuhyun )

Park jung soo (eomma soeun)

Lee bo hee (eomma kim bum )

Go hye sun

Lee minho

Kim hyung joon

Moon geun young

Seo ju hyun

Park jiyeon

Kwon yuri

DLL

Genre : School,Mafia, NC 17+

Disclaimer : Semua cerita,karakter,setting,alur,dll adlah milik dari masing-masing author. Untuk tokoh utama dan artis pendukung,itu semua bukan milik author,melainkan milik orang tua,keluarga,dan masing-masing agensi para artis. Author hanya memakai nama mereka untuk keperluan cerita.

Note : Cerita ini adalah fanfiction,yakni cerita fiksi yang ditulis berdasarkan kisah,karakter,setting dan lain-lain dengan sebuah karangan atau imajinasi penulis cerita. Fanfiction ini bkan dimaksudkan untuk merusak karakter asli tokoh yang digunakan tetapi justru karena kecintaan terhadap tokoh tersebut maka dibuatlah cerita ini. Dan juga cerita ini dilarang keras di copy paste atau ditiru tanpa meminta izin dari pembuat cerita. Please don’t be plagiarism.!

##########################€



"Culik gadis itu,,," perintahnya tegas

"Kau yakin,,? Sadari posisi mu,,," lagi, hembusan nafas lelah terdengar menderu.

"Kumohon halmeoni,, aku menginginkan kembali milikku" lirih nya.

"Arrasseo,,, kemana aku harus membawanya,,???"

"Jeju island,,"


****Part 6****



Ruangan itu gelap dan menyesakkan dada. Jiyeon merasa pusing saat kakinya menapaki lantai. Ada rasa sakit pada kepalanya dan pikiran-pikirannya tidak bekerja dengan semestinya. Seolah-olah otaknya terisi penuh dengan lumut menyebalkan.  Apa yang sebenarnya terjadi ? Pikirnya. Ia kembali melangkah meski matanya tak mampu melihat apapun karena gelap yang menyelimuti.

"Akhh" ringisnya 

saat kakinya menendang sebuah benda keras. Jiyeon menekuk lututnya, berjongkok  lalu mengarahkan jemarinya menyentuh ibu jari kakinya yang terasa begitu sakit. Merasa kesal karena rasa sakitnya, ia memilih mendudukkan kembali tubuhnya diatasa lantai dingin. Ia menyerah! Kepala yang pusing dan kegelapan yang pekat menyita seluruh semangatnya.  Ntah apa yang terjadi hingga ia bisa terkurung dalam ruang gelap dan pengap ini tanpa alas kaki.

Jiyeon kembali mengangkat tangannya. Menekan dadanya yang mulai terasa sesak karena debu yang menyelimuti ruangan. Lalu menangis sesal dalam kebisuan. Sesuatu yang menyakitkan tiba-tiba mengingatkannya pada sosok seungho yang selalu diacuhkannya. Pertama kali dalam hidupnya, ia justru mengharapkan pria yang sangat dicintainya itu mampu menemukannya dan membawanya keluar dari tempat terkutuk ini.



_000oo000_



Didalam ruang executive soeun asik dengan kegiatannya. Sebuah buku tebal menyita segala perhatiannya hingga mengacuhkan kimbum dan seungho yang juga duduk menemaninya disana. Seolah mengerti dan memahami isi dari bukunya, ia mengangguk-anggukkan kepalanya sambil bergumam pelan. Matanya berbinar ketika tak sengaja jemarinya membuka halaman yang berjudul Menghipnotis. Pikirannya segera beranjak membayangkan jika saja dia mampu menghipnotis seseorang, dan ia terkekeh geli ketika ternyata pikirannya justru membayangkan menghipnotis kimbum suami tampannya.

"Apa yang kau tertawakan ?." tanya kimbum sambil mengangkat kepalanya menatap soeun. Ponsel yang sedari tadi diperhatikannya segera dimasukkan kedalam saku jong jang.

"Anio,, ini rahasia " jawab soeun. Tubuhnya cepat berputar menghadap kimbum yang berada dibelakangnya.

"Kau menyembunyikan sesuatu ?." tanya kimbum. Ia melipat kedua tangannya didepan dada dan menempelkan punggungnya pada sandaran kursi. Matanya diarahkan tepat pada manik mata almond soeun.

"Ani." Soeun

"Kau yakin ?."  Kimbum

"Hmm " jawab soeun sambil mengangguk percaya diri.

"Oeh, ho-ya.. Apa jiyeon menyukai sandwichi,,?" lanjutnya seraya mengalihkan tatapannya pada seungho yang juga  terfocus pada buku tebal dijemarinya.

"Jiyeon bukan kau chagi,, " cibir kimbum

"Aku tak bertanya padamu.." Soeun

Kimbum terkekeh melihat tatapan  soeun yang memandangnya dengan kejam. Baginya tatapan istrinya itu hanyalah tatapan menggoda yang menggemaskan.

"Kurasa dia menyukainya. Tapi dia tak terlalu banyak makan " jawab seungho sambil meletakkan buku dalam genggamannya diatas meja dan membalas tatapan soeun.

"Kau berniat memberinya sandwichi buatan mu??" Kimbum

"Hmm.. Tapi aku tak membuatnya bum-ah. Eomma yang memberi terlalu banyak." Soeun

"Eomma kemari ?" tanya kimbum. Matanya menyipit tajam memandang sang istri.

"Anio.. Michi mengantarkannya."  cicit soeun. Otaknya baru saja menyadari tanda bahaya yang terlontar dari nada dingin ucapan kimbum.

"Kau bergurau Kim so eun ??" geram kimbum. Matanya telah sempurna menatap kejam. Tak ada ampun bagi pengawal yang melanggar aturannya.

Kimbum merogoh saku jong jang dan meraih kembali ponselnya, kemudian segera menghubungi seseorang. Soeun menelan ludahnya, mengumpat kebodohan bibirnya yang mudah mengucapkan kerahasiaan. Sedang seungho menahan tawa melihat kecemasan yang tercipta diwajah soeun. Menurutnya gadis itu terlihat lucu saat merasa takut pada sang suami.

"Kembali dan temui aku !." perintah kimbum dingin setelah panggilannya telah dijawab sang penerima di ujung sana. 



_000oo000_



Flashback

Jiyeon melangkah menuju kursi taman asrama reguler. Pikiran yang kacau dalam otaknya membuat ia tak bisa tertidur dengan tenang. Berakhir dengan dingin malam menjadi pilihan. Setidaknya angin malam dapat menyegarkan hati dan pikirannya.  Namun hal itu ternyata tak sesuai perkiraan saat pendengarannya dengan jelas menangkap suara sang pemimpin black mafia tengah berbicara berbisik.

"Kau memang berbahaya."

Jiyeon bergerak cepat bersembunyi pada batang pohon yang cukup besar. Kepalanya sedikit menyembul mencoba untuk melihat kepada siapa kalimat geun young dilontarkan. Tapi nihil, pekat malam membuat matanya tak dapat mengenali siluet gadis yang menjadi lawan bicara geun young.

"Kau menguping pembicaraanku??"

"Soehyun." bisik jiyeon lirih.

Lalu kembali menyembunyikan diri agar tak terlihat.

"Tidak sengaja.. Ternyata kau cukup murahan "

"Apa maksudmu ?"

"Menculik.. Bukankah itu murahan menurut mu."

"Aku tidak perduli. Aku akan melakukan apapun untuk mendapatkan milikku. "

"Terserah kau saja. Lakukan yang terbaik."

"Ne.."

Jiyeon menghembuskan nafas yang sedari tadi ditahannya. Mencuri dengar pembicaraan adalah hal yang paling tidak disukai moon geun young. Jiyeon bersyukur kedua gadis iblis itu tak menyadari kehadirannya. Karena jika saja mereka menyadarinya, jiyeon berani bertaruh ia akan dibunuh saat ini juga. Setelah merasa tak mendengar suara apapun lagi ia memilih keluar dari persembunyiannya, lalu melangkah mendekati pintu asrama.

Bukkh

Sayang sebuah balok kayu begitu cepat menghantam punggungnya. Membuat ia limbung dan seketika pingsan terjatuh di atas tanah. Soehyun yang adalah pelaku pemukulan, tersenyum sinis menatap tubuh jiyeon. Ia sempat tak menyadari seseorang menguping pembicaraannya. Namun saat akan masuk kedalam asrama matanya menangkap siluet tubuh dibalik sebuah pohon. Hingga akhirnya ia memilih bersembunyi, menunggu sang penguping keluar dari persembunyiannya.

"Bawa dan bungkam dia. Aku tidak suka kimbum membenciku. " geun young yang ternyata juga bersembunyi dibalik pintu asrama, turut keluar mendekati soehyun.

"Arrasseo.." jawab seohyun.


End flash



_000oo000_


"Apa ada masalah ,?" tanya kyuhyun sambil melempar pandangan pada soeun yang menunduk diatas kursinya. Otaknya cukup cerdas dalam membaca situasi. Wajah kimbum yang tampak menyeramkan dimatanya, jelas menunjukkan telah terjadi sesuatu sebelum kedatangannya.

Suzy dan myungsoo yang juga baru masuk lebih memilih diam tak bersuara. Wajah kimbum cukup mencekik tenggorokan mereka. Meski pria tampan nan mempesona itu hanya diam dan memandang datar pintu, namun bagi mereka kimbum bersikap seperti seorang pembunuh bayaran yang tengah menunggu kedatangan korbannya.

"Seungho, apa terjadi sesuatu?" tanya myungsoo.

Meski kakinya melangkah menuju kursi, pandangannya tetap terfocus pada seungho yang justru asik memandangi kediaman kedua sahabatnya.

"Ne, " jawab seungho sambil merubah arah pandangannya pada myungsoo disudut kiri ruangan.

"Mwo,?" Myungsoo

"Jangan tanyakan. Aku masih menyayangi nyawaku." Seungo

"Aish.." desis myungsoo kesal. Seungho tak pernah bisa diharapkan dalam soal membocorkan sesuatu. Sedetik kemudian alisnya terangkat saat mendengar sapaan seseorang.

"Permisi kim doryeonim.."

Brakkk


" Astaga.."  teriak suzy kaget.

kimbum bergerak begitu cepat menyambut kedatangan seorang pria yang adalah michi. Ia dengan sangat keras membanting tubuh sang pengawal pada dinding. Chojangnim executive itu mencekal kuat leher michi menggunakan jemarinya. Pancaran mata elangnya begitu merah mengerikan. Membuat suzy bergidik ngeri menatapnya.

"Bum-ah, jangan menyakitinya. Aku yang salah." Soeun segera berlari, menahan lengan kanan kimbum yang bersiap memukul wajah michi.

Kyuhyun tak tinggal diam. Ia berdiri mendekati lalu menjulurkan tangan menarik soeun menjauh. Bodoh jika berniat menahan kimbum yang sedang murka.

"Kyu..." Soeun

"Tutup mulut mu dan jangan banyak bicara. Kau ingin michi mati saat ini juga ???" Kyuhyun

Soeun menggeleng lemah. Ia menuruti kyuhyun, melangkah kembali pada kursi dan membungkm mulutnya. Kyuhyun benar, ini belum saatnya ia membujuk kimbum.

"Kau menantangku ??" ucap kimbum dingin. Cekalan tangannya dileher michi semakin diperkuat.

"Jeosonghamnida doryeonim. Jeosonghamnida.. Saya bersalah."  serak michi. Meski nafasnya begitu sesak namun ia tak mampu mengelak. ia memang salah dan siap bertanggung jawab.

"Sekali lagi kau melakukannya, akan kupastikan lehermu tergantung di gerbang utama Leesire." ancam kimbum sambil melepas kasar cekalan tangannya, setelahnya melangkah pergi begitu saja, mengacuhkan sang istri yang menunduk terdiam.

"Kembalilah. Jangan ulangi kebodohanmu, atau kau akan benar-benar mati " ucap kyuhyun dingin.

"Ne, permisi doryeonim " Michi segera membungkuk hormat dan beranjak pergi.

Kyuhyun kembali menghela nafas. Telinganya terlalu peka pada setiap suara soeun. Ia beranjak mendekati dan mengumpati kelakuan kasar kimbum. Pria itu begitu buruk jika sedang emosi dan akan susah untuk ditaklukkan.

"Uljima.. Apa yang sebenarnya terjadi ??" tanya kyuhyun sambil membelai kepala soeun. Ia tak pernah tahan mendengar tangisan gadis mungil itu. Emosinya akan segera memuncak jika soeun tak kunjung menghentikan tangisannya.

"Aku memerintahkan michi pergi setelah mengantarkan sandwichi dari bohee eomma,,hiks,, hiks." isak soeun.

"Aish,, kau memang bodoh." gerutu kyuhyun.

Ia cukup kesal mendengar pengakuan soeun. Kimbum adalah pemimpin bengis yang tak menyukai pelanggaran. Masuk akal bagi kyuhyun melihat kemarahan besar kimbum. Ia sangat tau jelas tabiat sahabat kecilnya itu. Apapun yang akan diberikan pada seorang kim so eun, harus melalui pemeriksaannya terlebih dahulu. Meski itu sebuah kiriman dari keluarga besar fofate. Sosok soeun yang selalu menjadi incaran utama anggota black mafia membuat kimbum begitu protektif menjaga istrinya. Dan sekarang justru soeun dengan sengaja melanggar perintah suami tampannya itu. Sempurna batin kyuhyun.

Suzy melangkah mendekati soeun. Mengarahkan jemarinya mengikuti kyuhyun mengusap rambut soeun. Ia juga tidak tega melihat soeun mengisak. Ini sesuatu yang berbeda menurutnya. Ia tak pernah bergaul pada orang lain kecuali haksaeng executive. Namun soeun mampu mengikat perasaannya hingga membuatnya terikat perasaan sayang yang begitu kuat pada soeun.

"Uljima.. Kimbum tidak akan bisa mengacuhkan mu dalam waktu lama.." Suzy

"Tentu. Tapi aku membuatnya melukai orang lain.." Soeun

"Omo.. Kau menghawatirkan pengawal tadi ??" Seungho

"Ne...wae ??" Soeun

"Baru kali ini ada pemimpin menghawatirkan pengawalnya " Myungsoo

"Kyu..hiks eottoke.." rengek soeun.

"Kembalilah ke asrama. Temui kimbum, 30 menit lagi dia akan berangkat menuju incheon." Kyuhyun

"Mwo..? Kau bercanda ??" teriak soeun. Tangisnya telah berhenti sempurna. Tubuhnya berdiri menjulang di hadapan kyuhyun.

"Dia tidak mengatakannya padamu,?"  Kyuhyun

"Eoddieo ??"Soeun

"London.." Kyuhyun

"Menyebalkan.. Aku akan ikut." gerutu soeun sambil menghentak-hentakkan kakinya diatas marmer. Bibirnya turut mengerucut melukiskan kekesalannya.

Membuat suzy, myungsoo dan seungho tak mampu menahan senyuman geli mereka. Soeun begitu menggemaskan. Pantas saja chojangnim tampan mereka itu begitu menyayanginya. Sedang kyuhyun hanya menggeleng bosan melihat tingkah kekanakan soeun.

"Dia tidak akan mengizinkan mu..  " Kyuhyun

"Aku tak perduli.. Dimana ara ??" Soeun

"Ara sedikit tidak enak badan. Aku memintanya untuk istirahat." jawab kyuhyun sambil berjalan kembali pada kursinya.

"Geurae, " ucap soeun seraya beranjak pergi menuju asrama executive. Ia berniat melihat ara setelah meminta maaf pada suami tampannya itu dan juga membujuk agar dirinya diperbolehkan ikut. Tidak adil jika hanya kimbum yang dapat pergi. Bagaimna jika seorang gadis merayu suami tampannya itu ?. Itu musibah yang mengerikan.

Suzy baru akan menutup pintu ruangan yang dibiarkan soeun terbuka, namun harus mengurungkan niatnya saat melihat seorang haksaeng black mafia berdiri di hadapannya bersiap untuk masuk.

"Apa yang kau inginkan ?" tanya suzy sambil memundurkan tubuhnya. Ia dapat membaca raut wajah hyung joong, ada hal penting yang ingin disampaikannya.

Hyung joong mengacuhkan pertanyaan suzy, dan lebih memilih mendekati seungho yang melemparkan tatapan tak suka padanya.

"Seungho, apa jiyeon menemui mu ??"  tanyanya cepat. Tatapan kejam yang juga dilemparkan kyuhyun dan myungsoo tidak dihiraukannyaa.

"Anio, wae ?? " Seungho

"Dia menghilang. Aku mencarinya sejak tadi pagi tapi tidak menemukannya dimana pun." jawab hyung joong. Nafasnya yang memburu membuktikkan ia habis berlari dalam waktu yang cukup lama.

"Mungkin dia keluar .." ucap seungho datar. Meski hatinya mulai cemas, namun ia tetap mencoba tenang.

"Anio.. Geun young tak mengizinkan kami keluar dari leesire sendirian" Hyung joong

"Aku akan mencarinya.. "  ucap seungho sambil melangkah cepat. Mencoba tenang justru semakin membuatnya gusar.

"Kami akan membantu,,kaja " teriak myungsoo seraya menarik suzy dan kyuhyun menyusul langkah seungho.
Kyuhyun mendengus melihat myungsoo menariknya seolah menarik seekor kerbau. Ia menghempas kasar genggaman myungsoo lalu melangkah menjauh. Sedang myungsoo dan suzy justru terkekeh mendapati kekesalan dari kyuhyun.


_000ooo000_



Ditempatnya berdiri, kimbum berulang kali mengacak rambitnya kasar. Dadanya terasa sesak dan bergemuruh. Ntah karena rasa bersalah telah mengacuhkan sang istri? atau karena rencana kepergian mendadaknya yang akan berlangsung 30 menit lagi.

Tak lama kemudian soeun muncul di ujung pintu. Raut wajah bersalah dan takut yang tercipta diwajah cantik itu semakin menyesakkan dada kimbum. Ada berbagai pikiran sesal menghantui hatinya.

"Kemarilah.." perintahnya, namun ia tak beranjak dari sisi jendela besar tempatnya bediri.

Soeun mendekat dan segera memeluk erat tubuh kekar kimbum. Menyembunyikan air matanya yang mulai mengalir didada sang suami.

"Bum-ah mianhae..hiks" isak soeun

"Ne, uljima.. Lain kali jangan mengulanginya.. Kau tau kesehatanmu adalah prioritas utama ku " ucap kimbum sambil mengusap punggung soeun lembut. Nafasnya berhembus kasar menyalurkan perasaan sesalnya.

"Arrasseo,hiks,, jebal jangan pergi." rengek soeun. Pelukannya semakin dipererat. Tiba-tiba saja ia tidak ingin jauh dari suami tampannya.

"2 hari chagi. Aku janji hanya 2 hari." bujuk kimbum. Tak ada yang bisa dilakukannya. Cabang perusahaan sang appa sedang bermasalah, dan ia bertanggung jawab untuk menyelesaikannya.

"Kenapa kau tak mengajak ku ??" Soeun mendongakkan kepalanya menatap kimbum. Ia sangat berharap kimbum mau membawanya serta dalam perjalanan.

"Tidak bisa chagi itu berbahaya. Tidak ada yang boleh mengetahui figilia berada di korea. " tegas kimbum.

Ia perlahan mengusap pipi basah soeun, menikmati kelembutan yang tercipta. Ini sangat berat. Meninggalkan soeun sama saja dengan meninggalkannya dalam bahaya.

"Arrasseo.." Soeun

Cupp

Kimbum mencium bibir soeun dan melumatnya singkat. Ia tersenyum saat soeun justru tetap menutup matanya. Meski ia mengerti maksud soeun namun kimbum mencoba mengacuhkannya. Ia tidak ingin menikmati kemanisan bibir tipis kesukaanya itu dan berakhir dengan adegan panas yang membuatnya lupa akan keberangkatannya.

"Aku harus segera pergi. Dimana yang lainnya ?" Kimbum

"Jiyeon menghilang. Mereka mencarinya.." jawab soeun ketus.

Hatinya menggerutu menyadari kimbum mencoba menghindari godaannya. Ia memang sengaja memancing hasrat kimbum, agar suaminya itu tak jadi meninggalkannya.

"Mereka meninggalkan mu sendiri??"
Kimbum

"Mau bagaimana lagi.?" Soeun

"Tinggal lah dikamar. Jangan pergi kemana pun hingga kyuhyun kembali. Aku akan memerintahkan beberapa pengawal menjaga mu." perintah kimbum tegas. Ia meraih ponselnya dan mencoba menghubungi kyuhyun.

"Hmm..bum-ah." Soeun

"Wae..?" tanya kimbum.

Jemarinya berhenti dengan kegiatan mengetiknya. Nada suara manja yang dilontarkan soeun begitu menarik perhatiaannya. Kimbum sangat sadar istri cantiknya itu menginginkan sesuatu.

"Hug me.." manja soeun. Matanya turut melemparkan jurus ageyo pada manik mata kimbum.

Membuat kimbum tak dapat menahan senyum lebarnya. Aish, jika saja dirinya tak sedang dalam masa pelik, bisa dipastikan ia akan menarik soeun ke atas ranjang, dan menghukumnya dengan kenikmatan tak terungkapkan. Kimbum kembali mendekati soeun, memeluk dan mencium aroma tubuh sang istri yang akan begitu dirindukannya.

"Aku akan sangat merindukan mu." Soeun

"Nado...Makanlah yang teratur " Kimbum

"Bisakah aku tidur bersama kyuhyun,?" Soeun

"Ne.. " Kimbum

"Gomawo..."

Soeun menjinjitkan kakinya,   Mengalungkan tangannya pada leher kimbum dan mendaratkan ciuman hangat dibibir sang suami. Membuat kimbum kembali menghembuskan nafas kalah dan segera melumat bibir mungil penggodanya itu tanpa ampun. Lidahnya turut menelusup membelit lidah lembut soeun. Meneguk beberapa tetas saliva soeun. Setidaknya itu cukup untuk mengurangi rasa rindunya nanti.

Merasa soeun semakin memancing hasratnya, kimbum dengan cepat menghentikan ciuman panasnya. Lalu mengusap bibir soeun yang mulai membengkak menggunakan ibu jari tangannya.

"Aku pergi .." ucapnya sambil melangkah menuju pintu.

Mengacuhkan soeun yang berdiri dengan wajah cemberutnya. Berada lama di dekat gadis mungil itu hanya akan membuatnya semakin susah pergi.

Soeun menghentak kakinya kesal. Gagal sudah rencana penggodaannya. Hatinya meringis mengingat ucapan kimbum yang mengatakan kepergiannya hanya 2 hari. Itu waktu yang lama menurutnya. Tak ada hal lain yang dapat dilakukannya soeun memilih berbaring. Menutup matanya untuk tertidur, berharap saat membuka mata kimbum muncul di hadapannya.



_000oo000_



Sementara  jiyeon menatap garang gadis dihadapannya. 5 menit yang lalu gadis itu dengan santainya masuk dan menyapa dirinya. Ia ingin menjambak namun tak mampu bergerak. Ntah sejak kapan gadis itu mengikat tubuhnya disebuah kursi.

"Berhentilah menatap ku..."

"Brengsek..lepaskan aku." teriak jiyeon

"Kekeke. Tidak sampai aku menyelesaikan misi ku. "

"Kau wanita murahan.." maki jiyeon

"Aku tak perduli apa yang kau katakan. Aku bahkan bisa menbunuhmu setelah aku menyingkirkan penghalang ku."

"Kau iblis.. Aku pasti akan memberi tahu seungho secepatnya."  Jiyeon

"Coba saja..jika kau mampu keluar.. Pye, aku harus melihat gadis ku. "

"Seo ju hyun. Lepaskan aku " teriak jiyeon

Namun sang gadis yang adalah seohyun mengacuhkannya. Ia lebih memilih melangkah keluar dan kembali mengunci pintu. Ia  tersenyum miring menatap gadis yang berada dalam bopongan (ini bahasa apa ?) pengawalnya.

"Bawa dia kegudang. Aku akan menanti kedatangan pangeran tampan ku " perintahnya dingin.


_000oo000_



Dengan bergegas kyuhyun, myungsoo, seungho dan suzy melangkah masuk kedalam asrama. 4 jam waktu telah mereka gunakan mencari jiyeon, namun hasilnya nihil. Mereka segera kembali saat kimbum berhasil menghubungi dan memerintahkan untuk menjaga soeun.

"Ne, aku sudah tiba. Berhentilah menggerutu." gerutu kyuhyun kesal. Ini sudah yang keempat kalinya kimbum menelpon dan memarahinya.

"Jaga dia.. Aku akan membunuhmu jika sampai istri ku terluka." ancam kimbum dingin di ujung sambungan.

"Arrasseo.. Tak perlu mengancamku." Kyuhyun

Plipp.

"Tidak sopan .." umpat kyuhyun saat kimbum mematikan panggilannya begitu saja.

"Apa yang dikatakannya ?" Seungho

"Aku harus menjaga gadis nya, dan jika soeun terluka dia akan membunuh ku. " Kyuhyun

"Kami akan membantumu menjaganya.." Suzy

"Gomawo.. Tapi menjaga gadis mungil itu tidaklah mudah, kalian harus berusaha." Kyuhyun

"Arrasseo.." Myungsoo

"Apa para pengawal itu suruhannya ,?" Seungho

"Ne maja.." Kyuhyun

"Dia luar biasa protect " Suzy

"Itulah Kim sang bum " jawab kyuhyun sambil membuka pintu kamarnya. Berniat melihat sang kekasih sebelum menyapa soeun.

"Ara-ya apa ka__
Ara.."

"Wae..?" tanya suzy saat kyuhyun justru berteriak dan berlari cepat masuk kedalam kamarnya.

"Dia tidak disini " jawab kyuhyun

"Mungkin bersama soeun.. " Seungho

"Kau benar." jawab kyuhyun.

Baru kakinya akan melangkah, ponselnya telah berbunyi nyaring. Kyuhyun mengernyitkan dahinya saat melihat nomor tak dikenal menghubunginya. Berniat mengacuhkan namun akhirnya lebih memilih menjawabnya.

"Yeobseyo.." Kyuhyun

"Jhagi.."

"Seohyun ??"  Kyuhyun

"Aku senang kau mengenali suara ku."

"Mianhae aku sibuk, tak bisa mendengarkanmu.." Kyuhyun

"Tunggu. Kau tak ingin mengetahui kabar calon istrimu ?"

Kyuhyun menghentikan tangannya yang bersiap mematikan sambungan panggilan soehyun. Nafasnya mulai memburu saat mendengar soehyun menyebutkan kekasih yang sedang dicarinya.

"Brengsek.. Apa yang kau lakukan ?" teriak kyuhyun

"Kemarilah, gudang tua kita. Dan lihat apa yang sudah kulakukan."

"Seo ju hyun " Kyuhyun

"Aaakkh.." Kyuhyun membanting ponselnya saat soehyun memutus sambungan.

Rasa cemas mulai menyelimuti hatinya. Ia mengacak rambutnya frustasi. Menyelamatkan ara berarti meninggalkan soeun sendirian. Ini pilihan tersulit baginya.

"Waeyo kyu,? " tanya suzy

"Seohyun menculik ara." Kyuhyun

"Mwo???" Seungho

"Black mafia memang brengsek " Hardik myungsoo

"Aku harus menemuinya " Kyuhyun

"Aku akan ikut. Mungkin jiyeon turut andil dalam hal ini " ucap seungho

"Ne.. Kalian berdua jaga soeun. Jangan biarkan dia keluar. Apalagi mengetahui hal ini. Aku akan menghubungi kimbum." perintah kyuhyun. Tak ada jalan lain. Ara juga penting baginya, dan setidaknya ada suzy dan myungsoo yang akan menjaga soeun.

"Arrasseo " jawab myungsoo
.
.
.
.
.
.

"Apa yang akan kita lakukan sekarang ?" tanya suzy.

"Berdoa agar semua baik-baik saja.." jawab myungsoo

Ia melangkah menuju ruang utama asrama, lalu menghempaskan tubuhnya diatas sofa lembut.

Suzy melakukan hal yang sama. Lelah dan cemas menghantui perasaannya. Ntah apa yang akan dikatakannya nanti jika soeun bertanya?. Suzy menghembuskan nafas lirih, mencoba menutup mata untuk menenangkan pikirannya.

"Myung-ah.."

"Ah soeun.. " jawab myungsoo. Ia cukup terkejut soeun berdiri disisi kanannya. Sedang ia sama sekali tak menyadari kedatangan istri kesayangan chojangnimnya itu.

"Apa yang kalian lakukan disini ?" Soeun

"Kami baru tiba .." Myungsoo

"Dimana kyu dan seungho,?" Soeun

"Mereka masih mencari." Suzy membuka matanya dan turut menatap cemas soeun.

"Aku akan menemui ara.. Beristirahatlah kembali " Soeun

"Hajiman___" ucap suzy tercekat.

Myungsoo mengacak rambutnya bingung saat soeun telah melangkah menjauh memasuki kamar kyuhyun. Apa yang akan terjadi saat soeun tak menemukan ara? Kimbum pasti akan membunuh mereka jika sampai soeun berniat mencari sahabatnya itu juga.

"Andweeeeeeeeeeeeee " teriak soeun keras. Tubuhnya limbung dan segera terduduk diatas marmer.

Sedang myungsoo dan suzy segera berlari menuju kamar kyuhyun saat teriakan histeris soeun memenuhi ruang udara asrama executive.

"Soeun wae ???" tanya suzy. Ia segera mendekati soeun yang terduduk bergetar disudut ranjang kyuhyun. Tangannya terangkat mengusap punggung soeun. Gadis mungil itu kembali tampak menyedihkan dimatanya.

"Suzy, ara..ara. Dia membawa ara" histeris soeun. Ia mencengkram kuat lengan suzy. Membuat myungsoo bingung melihat tingkah menyedihkannya.

"Apa maksudmu ??" tanya myungsoo. Ia mencoba mendekati soeun. Hatinya mengatakan ada hal buruk yang akan segera terjadi. Dan ia tak ingin soeun sampai terluka.

"Aku harus menolongnya " ucap soeun mengacuhkan pertanyaan myungsoo. Ia berdiri dan segera berlari dengan cepat.

"Soeun... Yaaaaa " teriak suzy

"Brengseekkkkk " geram myungsoo. Ia meraih kertas putih yang terjatuh dari genggaman soeun. Tangannnya terkepal saat membaca tulisan merah yang tertera. Bagaimana bisa kertas itu tak disadari kyuhyun.

"Ppali kejar dia.. " ucap suzy. Ia menarik tangan myungsoo yang masih terbungkam dan membawanya pergi.

"Astaga.. Dia menghabisi mereka.." ucap suzy saat melihat empat pengawal kimbum terkapar tak berdaya diatas tanah. Mengerikan itulah yang ada dibenak suzy.

"Kaja... Hubungi kyuhyun dan kimbum" ucap myungsoo. Kini saat kesadarannya mulai kembali, ia yang menarik suzy menuju parkiran khusus leesire.

"Sial,, nomor mereka tak bisa dihubungi " suzy

"Kimbum ,?" Myungsoo

"Sama saja..." Suzy

"Aishh.. Kita akan mati jika sampai figila terluka " ucap myungsoo frustasi. Ia mulai cemas pada keadaan soeun. Gadis itu belum cukup stabil pada perasaannya, dan itu akan semakin memperparah keadaan. Terkutuk lah seo ju hyun dan tingkah gilanya, geram myungsoo dalam batin.



_000oo000_



Bukanlah ruang mewah dengan berbagai hiasannya. Bahkan hanya ruang kotor yang berhiaskan sarang laba-laba dan debu kehitaman. Kyuhyun menatap geram gadis yang berdiri dihadapannya dan juga turut menatap manik matanya. Jika saja soehyun adalah seorang pria, ia akan dengan pasti menerjangnya tanpa ampun. Dulu hati itu memang begitu mencintai seohyun, namun tidak untuk saat ini.  Kini seluruh hatinya telah berlabuh pada sosok ara seorang. Gadis yang muncul saat keterpurukan melingkupinya. Kini ia tak akan membiarkan cintanya direnggut kembali. Meski itu oleh orang yang pernah dicintainya.

Seungho yang turut berada disisi kyuhyun hanya bisa diam tanpa berniat ikut campur. Meski dirinya turut geram dengan tingkah gila seohyun. Ia hanya akan bergerak jika seohyun melakukan tindakan yang berbahaya. Dan lagi ia juga masih mencemaskan sang istri. Jika memang jiyeon turut andil dalam hal ini, ia harus mempertanggung jawabkan perbuatan jiyeon dihadapan kimbum dan kyuhyun.

"Apa yang kau inginkan ?" tanya kyuhyun dingin.

"Kau kembali padaku. " Seohyun

"Jangan bermimpi. Dimana kekasihku ?" Kyuhyun

"Tertidur.. Dia sempat melawan jadi sedikit terluka " jawab  seohyun datar.

"Brengsek. Lepaskan kekasih ku seohyun " hardik kyuhyun. Sumpah demi apapun ia ingin segera menghabisi gadis dihadapannya ini.

"Tidak sampai kau menuruti keinginannku " Seohyun

"Kau melakukan hal yang sama seperti 9 tahun lalu ? Kau memang murahan " Kyuhyun

"Aku tak perduli kau mengatakan apapun. Aku hanya ingin kau kembali. Kau hanya mililku " sinis seohyun.

"Aku menyesal pernah mengenal mu " ucap kyuhyun lirih. Matanya menatap dalam seohyun. Luka yang tertoreh kembali terasa sakit. Jika dulu geun young melakukannya pada soeun. Kini seohyun mengulangnya pada dirinya sendiri.

"Tidak.. kau tak boleh mengatakan itu." teriak seohyun sambil menutup kedua telinganya. Emosi menguasainya mendengar pengakuan menyakitkan  kyuhyun.

"Wae..? kau terluka..? Kita sama " jawab kyuhyun

"Kyu,,aku memang menipu soeun dengan persahabatan palsu. Tapi aku tidak menipumu tentang cintaku. " ucap seohyun.

"Berhentilah membual seo ju hyun. Cintaku untuk mu telah mati sejak lama " sinis kyuhyun

"Cho kyuhyun " teriak seohyun tak terima. Hatinya terluka oleh ucapan sinis kyuhyun. Ia merogoh saku jong jang dan meraih sebuah pistol yang tersembunyi didalamnya.

"Tidak bisakah kau berubah ??" tanya kyuhyun datar. Meski ia cukup terkejut melihat seohyun membawa senjata api berbahaya.

"Tidak. Black mafia adalah rumahku .bawa dia..  " perintah seohyun tegas pada seorang pengawal yang berdiri dibelakangnya.

"Ara..." Kyuhyun membelalakkan matanya saat pria tersebut menyeret kekasihnya dengan paksa.

"Kyu..." lirih ara. Matanya menyendu menatap kyuhyun dan seungho. Namun ia bersyukur tak menemukan soeun diantara mereka. Ia tak ingin soeun kembali terluka melihatnya diculik oleh seohyun.

"Apa yang kau lakukan padanya ..? "
Teriak kyuhyun marah. Rahangnya mengeras sempurna dan tangannya mengepal keras. Ingin rasanya ia berteriak lebih keras dan menghajar seohyun. Dihadapannya seorang pria menahan ara yang berdiri lemah, dengan tubuh dan wajah dipenuhi luka memar. Bahkan seungho meringis hanya dengan melihatnya saja. Seohyun benar-benar keterlaluan pikirnya.

"Hanya sedikit pelajaran. " jawab seohyun sinis. Bibirnya tersenyum miring melihat kemarahan kyuhyun.

"Brengsek kau seo ju hyun " maki kyuhyun

"Sekarang katakan kau mengakhiri hubungan kalian " ucap seohyun santai.

"Kau mengancam ku.? Aku tidak perduli jika kau berniat membunuh ku " Kyuhyun

"Tidak.. Aku akan membunuhnya " Seohyun

"Seo jo hyun,! " teriak kyuhyun. Nafasnya tercekat saat seohyun menempelkan senjatanya tepat dikepala ara.

"Berhenti disitu..." teriak seohyun saat kyuhyun berniat mendekatinya dan ara.

"Kau takut kyu doryeonim ???" lanjutnya sinis

"Kumohon jangan melukainya.." ucap kyuhyun lemah. Ia tak mampu berdiri kokoh saat melihat ara menatapnya takut.

Seungho mengepalkan tangannya kuat. Segala macam rencana sempat dipikirkannya untuk menolong ara. Namun semua musnah saat seohyun mengarahkan senjatanya.

"Kau memohon demi sampah ini ??" sinis seohyun

"Ne.. Dia hidup ku, aku akan melakukan apapun untuknya. " Kyuhyun

"Terserah aku tak perduli..Ucapkan saja keinginannku " Seohyun

"Arrasseo,,

"Mianhae ara.. Kita harus berakhir " ucap kyuhyun. Hatinya menjerit tak terima mengiringi ucapan bibirnya. Tak ada hal lain yang bisa dilakukannya. Soeun akan semakin terluka bila mengetahui kejadian 9 tahun lalu kembali terulang dan membuat ara terluka.

"Kyu..." lirih ara. Setetes air matanya terjatuh menemani luka sayatan ucapan kyuhyun. Sejujurnya ia lebih berharap mati dibanding harus kehilangan orang yang dicintainya itu.

"Sekarang biarkan dia pergi.." lanjut kyuhyun

"Arrasseo... Pye, go-a-ra... " ucap seohyun. Bibirnya menyeringai dengan gerakan tangan liciknya.

"Andweeeee " teriak kyuhyun saat menyadari seohyun berniat menarik pelatuknya.

"Jiyeonnnnn "

Dorrrr

"KIM SO EUN... "

Dorrr, dorrr, dorrr.....

To be continue...

6 comments:

  1. Yeyyy akhirnya di publish jga nie ff. hehe:-)

    ReplyDelete
  2. waduh sapa tuh yg nembak!?? sapa pula yg ketembak!?? huaaaa gk.sabar nunggu lanjutannya moga cpt di up SEMANGAT yaaa

    ReplyDelete
  3. Aku suka jalan Ceritanya, Menarik Dan Bikin aku panasaran... Ditunggu part selanjutnya Author..
    Aku juga baca cerita kamu di wattpad.. Bagus Banget.. Salam Kenal.

    ReplyDelete
  4. Akhir'y bisa baca part selanjut'y,, akh konflik'y makin panas aja chingu.. Itu yg terakhir soeun yg nembakkan, bukan soeun yg tertembakan?? Wah kimbum bakalan murka nih... Ditunggu next part'y, semangat...

    ReplyDelete