Author : Princess Chan
Main Cast :
Kim sang bum
Kim so eun
Other Cast :
- Kim naochan
- Kim ki bum
- Im yoona
- Lee jong suk
- Park shin hye
- Kim sang jo ( Ayah kimbum)
- Kim hyan byul ( Ayah soeun )
- Song jong ki ( Ssaem )
Dll
Genre : -
Disclaimer : Semua cerita,karakter,setting,alur,dll adlah milik dari masing-masing author. Untuk tokoh utama dan artis pendukung,itu semua bukan milik author,melainkan milik orang tua,keluarga,dan masing-masing agensi para artis. Author hanya memakai nama mereka untukkeperluan cerita....
Note : Cerita ini adalah fanfiction,yakni cerita fiksi yang ditulis berdasarkan kisah,karakter,setting dan lain-lain dengan sebuah karangan atau imajinasi penulis cerita. Fanfiction ini bkan dimaksudkan untuk merusak karakter asli tokoh yang digunakan tetapi justru karena kecintaan terhadap tokoh tersebut maka dibuatlah cerita ini. Dan juga cerita ini dilarang kerasdi copy paste atau ditiru tanpa meminta izin dari pembuat cerita. Please don’t be plagiarism.!...
***©©©©***
Happy Reading...
Derap riuh dentakkan sepatu-sepatu berkelas mendominasi seluruh sudut lapangan Afrokremma.
Hembusan angin terasa segar menyapa kulit putih para pewaris kerajaan. Jam belum berdentang menyapa pendengaran, para murid masih sibuk dengan kegiatan biasa mereka. Menanti para pewaris utama Afrokremma, yang belum nampak menunjukkan hawa keberadaanya. Oh ayolah, sekolah ini akan terasa membosankan tanpa kehadiran para prince dan princess utama agápi.
" Kyaaaaaaaaaaa..." teriakan para gadis mulai memenuhi seluruh sudut lapangan. Cukup memekkakan telinga,namun hal ini bukan hal yang tabu bagi penghuni Afrokremma. Ini pasti akan selalu terjadi bila para pangeran yang dinantikan muncul dihadapan.
Lihatlah, jauh di seberang sana, 2 makhluk tampan dan seorang dewa ketampanan Afrokremma berdiri santai, menikmati teriakan para gadis yang bagaikan nyanyian memuja ditelinga mereka.
Oh tunggu, jangan lupakan senyum memikat yang semakin menambah teriakan histeris para gadis. Astaga,,, bahkan ketiga pangeran itu semakin memperlebar senyumnya. Benar-benar para pemain hati.
" Ya tuhan.... Kyaaaaaaa.... Princess... I love youuuu.... " teriak para pria tak mau kalah, ketika mata tajam mereka menangkap kehadiran para Princess omorfi turut berdiri di ujung lapangan.
Jika para gadis tergila-gila-gila pada senyum menawan para pageran omorfos. Para pria cukup semaput menatap paha putih para princess omorfi yang memang terlihat jelas, begitu menggoda. Terutama pada Seorang kim so eun. Tubuh mungilnya malah semakin membuat mereka berhasrat. Princess utama omorfi itu dianugrahi payudara dan bokong yang padat dan sintal. Bahkan beberapa diantaranya mulai pingsan setelah mendapat kerlingan seksinya.
kimbum menarik ujung bibirnya, tersenyum remeh melihat aksi nakal sang mantan kekasih. Sedikit menyebalkan mendapati teriakan histeris para pria Afrokremma. Apa mereka lupa..? bahkan dirinya turut berada ditempat yang sama.
Ah, andai hubungan itu masih terjalin, tak diragukan mulutnya akan dengan pasti menghardik para pemilik mulut dan mata kotor yang berani menggoda gadisnya.
" Menyingkirlah... Kalian mengganggu pancaran ketampanan kami.. " Cibir kibum, menyorot focus matanya pada sosok gadis disebelah kiri soeun.
Jangan tanyakan mengapa sang sahabat yang angkat bicara. Ingat saja, bukan hanya sang pemeran utama yang terlibat kepedihan hati, tapi para sahabat turut mengikut sertakan diri dalam permusuhan.
" Ck,,,Kalian lah yang menghalangi kecantikan kami... " hardik yoona, hatinya cukup emosi mendengar cibiran kibum. Yoona memalingkan wajahnya, membalas tatapan kibum tak kalah kejamnya. Pria berotak mesum itu selalu saja memancing amarahnya.
" Pergilah,,, dan tutup mulut sahabat mu " Ucap kimbum santai. Tak ada geraman atau kesinisan. Tapi cukup untuk menyulut pertengkaran bodoh mereka.
" Kau saja yang pergi,,, dan lemparkan kelaut sahabat mesum mu itu... " maki soeun, mengarahkan matanya menatap tajam kimbum.
Lihatkan,,, Mereka seharusnya tak perlu bertatap muka. Bahkan para siswa dan siswi afrokremma telah memilih meninggalkan arena perang pribadi para idola utama. Cukup sudah mereka mengemukakan kehisterisan, mereka tak punya niat untuk ikut berpartisipasi memeriahkan pertarungan.
" Sayang ... Apa aku mengganggu ketampanan mu.. ? " tanya shinhye, menatap sendu sang kekasih. Memancing gerutuan batin soeun dan yoona. Haruskah otak idiot shinhye bekerja saat ini..?. Kimbum dan kibum terkikik mencemooh pertanyaan bodoh shinhye. Menurut mereka, gadis itu memang cocok bergaul bersama soeun dan yoona yang memiliki tingkat kemanjaan yang tinggi.
" Tidak... Jangan dengarkan mereka... " jawab jongsuk santai, turut memandang kesenduan sang kekasih. Kimbum dan kibum menghentikan kikikan mereka lalu mendengus kesal. Jongsuk sama saja layaknya shinhye, berotak idiot.
Well,, mereka berdua berhak mendapatkan penghargaan Award. Karena hingga detik ini hubungan mereka masih berjalan tanpa halangan, meski para sahabat telah lama mengibarkan bendera peperangan. Jangan salahkan siapapun. Itu layak terjadi karena shinhye dan jongsuk memang manusia yang diciptakan cukup unik dengan keidiotan nya.
" Come on girl's... " ucap soeun tegas. Wibawanya selalu menjsi pesona tersendiri bagi yoona dan shinhye. Mereka melangkah menjauhi para kekasih dan mantan kekasih menuju kelas laknat pembawa emosi, dimana disana akan dipimpin guru keparat bernama Song jong ki. Berkat kebocoran mulut sang guru, sepanjang malam telinga soeun harus mendengarkan gerutuan dan petuah menyebalkan sang daddy.
" Aku heran... Soeun selalu tampak cantik ketika marah... " ucap jongsuk, matanya berbinar kagum menatap punggung soeun yang telah menjauh. Bukan rasa cinta atau suka, hanya sebuah rasa kagum yang terlampau besar.
" Dia gadis menyebalkan, itu benar.." jawab kimbum kesal, melangkahkan kakinya meninggalkan kedua sahabatnya. Dirinya selalu ingin membunuh orang ketika mendengar pujian yang ditujukan pada kim so eun.
" Tuan tampan itu aneh... " cibir jongsuk seraya melangkahkan kakinya turut mengikuti sang pemimpin.
" Kau yang bodoh... " umpat kibum. Kimbum akan cukup menyebalkan ketika sedang marah. Dan jongsuk dengan bodohnya memancing amarah seorang kim sang bum. Oh, ayolah,,, pria dewa itu bahkan belum meredakan amarahnya setelah di hadiahi petuah oleh ayahnya.
***©©©***
Indahnya terikan sang matahari turut mengindahkan hal yang sedang terjadi saat ini. Serpihan-serpihan bertebaran memenuhi setiap sudut kelas Auxit. Kelas yang berisikan murid-murid hebat berotak cerdas. Tapi ada yang berbeda, kelas auxit saat ini hanya diisi 2 murid berbeda gender yang saling menghembuskan nafas berkali-kali. Keduanya nampak mengerikan dengan wajah berwarna merah padam.
" Kau bodoh... Kemana kau arahkan matamu..? " teriak soeun. Matanya membelalak marah menatap seorang pria dengan nafas memburu cepat. Mengacuhkan meja-meja yang bertebaran ditemani kursi-kursi, setelah telah ditinggalkan para pemiliknya,karena lebih memilih menyelamatkan diri dari peperangan besar para pewaris utama Afrokremma.
" Sudah kukatakan aku tak sengaja ..." ucap kimbum emosi seraya mengarahkan matanya pada sebuah kursi yang tergeletak, dan....
Brakkkkk
Kursi terbanting tepat disisi kiri soeun. Seluruh murid kelas auxit terbelalak tak percaya. Kursi itu bahkan hampir mengenai sang princess.
" Kau pria brengsek.. " hardik soeun. Tak terima perlakuan kasar sang mantan kekasih, soeun mengarahkan matanya dan...
Srakkkk
Soeun turut melemparkan serpihan-serpihan kursi pada kimbum. Kimbum meringis ketika serpihan-serpihan kayu menghantam tubuhnya.
Kibum, jongsuk, yoona dan shinhye hanya mampu menatap datar perkelahian kedua sahabat. Melerai adalah ajang bunuh diri yang sempurna bagi mereka.
" Sepertinya sang prince kalah.. " ucap kibum. Ntah pada siapa kalimatnya diarahkan.
" Kau benar... " timpal yoona datar. Seolah biasa mereka terkikik bersama. Kegilaan menerpa mereka, ketika sang pemimpin asyik dengan peetarungannya, mereka asyik dengan kekonyolan yang bodoh. Para murid lainnya menggelengkan kepala menatap kelakuan bodoh kedua pasang musuh dihadapan mereka.
" Kau benar-benar kekanakan... " maki kimbum. Kimbum mengepalkan tangannya kuat dan menatap emosi manik mata soeun.
" Kau yang memulainya... " teriak soeun tak kalah keras.
Kimbum mendengus melihat kekeraskepalaan gadis dihadapannya. Kimbum sangat hapal tabiat seorang kim so eun. Gadis mungil bersurai coklat itu tidak akan pernah mau kalah. Lihat saja, bahkan setelah dia berteriak keras mengatakan ketidaksengajaan nya, soeun tetap bersikukuh melanjutkan pertengkaran.
" Aku akan menghukum kalian.... SELESAIKAN.. " teriak jongki geram. Jongki melemparkan tatapan menghunus pada kimbum dan soeun. Emosinya terpancing menatap ulah kedua murid utamanya. Bahkan mereka tak pernah jera meski telah dilaporkan pada kedua raja yang adalah ayah mereka sendiri.
Burung-burung bercuitan seolah mencemooh kegiatan bodoh yang baru saja terjadi. Ini bahkan masih siang hari, tapi setelah ini prince omorfos dan princess omorfi ini pasti akan segera berhadapan dengan sang hukum.
Kimbum dan soeun kompak menutup mata, mengembuskan nafas perlahan , menenangkan pikiran dan...
Trak,trak,,,trak,trak,,,
Seluruh kursi dan meja kembali pada bentuknya dan tersusun sempurna. Para murid kembali tersenyum tenang. Akhirnya pertarungan mengerikan telah terhentikan. Seandainya saja kedua pewaris utama tak terpisahkan, percayalah mereka adalah pasangan kekasih yang mengaggumkan.
" Masuklah... " perintah tegas jongki, membuat seluruh murid masuk dengan langkah cepat, sebelum sang guru emosi dan berakhir melemparkan kursi-kursi pada mereka.
Jongki menghembuskan nafasnya kasar sebelum melangkah menuju kursi utamanya. Dirinya akan cepat tua jika terus menghadapi tingah bodoh kimbum dan soeun. Segala macam hukuman dan gerutuan telah keluar dari mulutnya, tapi jangankan berhenti, kedua murid utama afrokremma itu malah semakin menjadi setiap hari.
***©©©***
Angin berhembus lembut mengusap surai-surai indah para princess omorfi. Desiran-desiran aliran air menjadi melodi indah pengantar istirahat. Rerumputan indah menjadi alas nyaman untuk duduk, dan batang pohon mahoni dipilih menjadi sandaran nikmat penopang tubuh-tubuh lembut mereka.
Waktu baru menunjukkan pukul 15.00 pm. Dimana ini adalah waktu break pergantian pelajaran. Sayang, saat ini sang guru yang seharusnya mengajar sibuk mengikuti rapat dewan, dan berakhirlah ketiga princess omorfi menyembunyikan diri disekitar sungai Ayelirn yang berada dihutan, tepat dibelakang Afrokremma.
" Soeun, kau masih membencinya...? " tanya yoona seraya mengalihkan tatapannya pada soeun yang berada disisi kanannya.
" Hmm..." gumam soeun, matanya tertutup rapat menikmati hembusan lembut angin.
" Apa kau masih mencintainya..?? " tanya shinhye, namun matanya tak beralih dari aliran lembut ayelirn. Shinhye sangat menyukai ayelirn. Bahkan dirinya dapat dengan mudah tertidur hanya dengan mendengarkan desiran sungai ini.
" Seperti yang kau kira... Tapi aku masih terluka... " jawab soeun, membuka matanya perlahan dan ikut menikmati aliran ayelirn.
" Tak ingin mengulang kisah...? " goda yonna seraya menyunggingkan senyum jahil yang menggelikan.
" Dia tak memintanya... " jawab soeun santai, jemarinya meraih batu-batu kecil disekitarnya lalu melemparkan pada aliran sungai. Menciptakan bunyi pantulan yang indah.
" Dan kau yoona..? " tanya shinhye, memajukkan tubuhnya dan mengarahkan pandangannya pada yoona yang berada disisi kiri soeun.
" Aku butuh waktu... " lirih yoona
" Aku mengerti... " jawab shinhye, lalu mengatupkan bibirnya, menghentikan pembicaraan. Soeun tersenyum mengerti maksud ucapan yoona. Apa yang dilalui sang sahabat cukup menyakitkan menurutnya. Dan soeun tak pernah berniat ikut campur dalam masalah pribadi para sahabatnya, kecuali mereka yang menginginkannya.Soeun kembali tersenyum ketika sebuah pikiran melesat cepat dalam pikirannya.
" Senyum mu terlihat aneh... " cibir shinhye, matanya memicing menatap senyum ganjil soeun. Adakalanya pemimpin princess omorfi itu memenuhi kepalanya dengan berbagai pikiran konyol.
" Aku berharap memiliki seorang adik.." ucap soeun, terpancar kebahagiaan saat bibirnya berucap.
Yoona dan shinhye melonggo tak percaya dengan ucapannya. Benar bukan ?? Isi kepala gadis itu dipenuhi segala macam kekonyolan. Bagaimana bisa dia menginginkan seorang adik ketika ibunya telah memasuki masa menopause?. Soeun selalu mampu mengucapkan kalimat yang membuat jalan pikiran mereka menggila.
" Ku rasa otaknya terganggu... " cibir yoona seraya mengerlingkan mata pada shinhye.
" Kau benar... " timpal shinhye, beracting dengan menganggukkan kepalanya semangat.
" Kalian menyebalkan... " gerutu soeun, dengan cepat membangkitkan tubuhnya lalu melangkah pergi bersama kekesalannya. Berniat membagi impian , namun hancur dalam sekejap mata.
Soeun melangkahkan kakinya disertai hentakan-hentakan kesal pada tanah berbatu, menimbulkan kerutan pada dahi seorang pria tampan yang memang sedang menghibur diri menikmati alam agápi.
" Malang sekali tanah-tanah ini... Disakiti gadis bertubuh gemuk... " cibir kimbum, namun matanya tak beralih pada sosok soeun. Masih setia menatap hamparan indah air jernih ayelirn.
" Kau mencibirku... " sinis soeun. Soeun memicingkan mata kesalnya pada kimbum. Emosinya semakin meningkat karena kalimat dan kehadiran kimbum.
" Tidak, aku mencibir seorang gadis bertubuh gemuk... Apa kau gemuk..?. " jawab kimbum, bibirnya tersungging senyum meremehkan. Soeun terlalu mudah terpancing emosi. Salah satu sifat yang menjadi penyebab berakhirnya hibungan mereka.
Angin berhembus sedikit kencang. Seolah mengabarkan, bahwa akan segera terjadi pertempuran dua kubu mengerikan. Batang-batang mahoni turut bergoyang kuat, turut membenarkan isyarat sang alam.
" Kau memang iblis busuk... " sinis soeun. Soeun memandang kejam manik elang mata kimbum. Tak ada rasa takut, hanya rasa marah yang terpancar jelas dibola mata almondnya.
" Tarik kembali ucapan mu princess.." geram kimbum. Tangannya terkepal kuat menahan emosi. Kimbum tak ingin kemarahan membuatnya melayangkan tangan pada bibir tipis sang mantan kekasih.
" Aku tak sudi... " jawab soeun. Soeun melangkah kembali mengacuhkan kemarahan kimbum. Siapa suruh pria itu memancing emosi, bathin soeun.
Srett
Cupp
Kimbum menarik cepat tangan soeun dan mendaratkan bibirnya pada bibir merah muda soeun.
Soeun membulatkan mata kaget mendapati bibirnya dan bibir kimbum menempel sempurna. Namun tak mampu melepaskan bibirnya dari bibir sang mantan kekasih.
Perlahan kimbum menggerakkan bibirnya, melumat bibir tertutup soeun, semakin lama semakin lembut, membuat soeun perlahan menutup matanya dan membalas lumatan lembut kimbum. Kimbum tersenyum merasakan lumatan hangat bibir soeun dan genggaman kuat jemari soeun pada lengan jasnya. Gadisnya tak berubah, tetap akan luruh dengan ciuman lembutnya.
" Sepertinya bibirmu merindukan bibir ku... " goda kimbum setelah melepaskan ciumannya.
" Cih... Kurasa bibir mu yang merindukan bibir seksi ku... " cibir soeun, lalu berlari meninggalkan kimbum. Sumpah demi ayam berubah menjadi unta, soeun benci mengakui jantungnya masih tetap berdegub kencang. Oh dirinya arus segera melarikan diri sebelum kimbum melihat semburat rona merah muda pada pipinya, dan berakhir dengan cibiran-cibiran menyedihkan.
Kimbum terkekeh melihat tingkah soeun. Tangannya perlahan terangkat mengusap lembut bibir nya.
" Tetap manis .." gumam nya lirih, lalu melangkah pergi dengan senyum merekah dibibirnya.
" Astaga... Apa itu tadi... " ucap jongsuk, matanya masih membulat bodoh.
Kibum menggeleng syok. Adengan romantis prince dan princess Afrokremma tadi jelas terlihat oleh mata mereka. Kibum dan jongsuk memang sedari tadi berkeliaran mencari kimbum, dan berniat menghampiri ketika menemukannya. Namun mereka mengurungkan niat saat mendengar cibiran kimbum pada sosok soeun yang tengah berjalan sembari menghentak-hentakkan kaki pada tanah. Mereka memilih bersembunyi pada semak-semak, agar dapat mencuri dengar pembicaraan pribadi sang pemimpin yang diharapkan mengungkapkan isi hati pada kim so eun.
" Kapan dia akan mengungkapkan keinginannya..? " tanya jongsuk lagi. Berbagai pikiran menghantui otak idiotnya.
" Ntahlah... Aku hampir gila hanya dengan memikirkannya.. " jawab kibum, tangannya mengibasi pakaiannya yang dipenuhi rontok dedaunan.
" Aku merindukan princess shinhye ku... " gumam jongsuk, turut membersihkan celananya yang sedikit kotor pada sisi kirinya. Lalu berjalan mengimbangi langkah kibum yang telah lebih dulu berjalan.
" Kau tak ingin mengakhirinya..." canda kibum,matanya teralih pada jongsuk yang berjalan disisi kanannya, seraya menyunggingkan senyumnya.
" Hhhh,,, cepatlah kembali... " cibir jongsuk, namun tetap berjalan cepat mengimbangi kaki kibum, meski menyadari perubahan pada raut wajah sang sahabat.
Kibum nampak menarik nafas kuat, dan menggembuskannya perlahan. Udara agápi terasa menyegarkan di sore hari, meski tetap terasa dingin menusuk kulit.
***©©©***
Tok,tok,tok,,,
Soeun mengetuk kasar pintu ruang pendiri Afrokremma, dengan bibir mengerutu dilengkapi umpatan-umpatan yang ditujukan pada sang guru song jong ki. Setelah dirinya tiba di afrokremma, seorang gadis menyampaikan bahwa jongki memanggilnya dan menunggu diruang pendiri. Kekesalannya bertambah setelah kehadiran kimbum beberapa detik setelah kedatangannya. Ntah apa yang direncanakan guru terkutuk itu, dengan sengaja memanggil mereka berdua.
" Berhentilah menggerutu... Bibir mu akan cepat robek... " cibir kimbum. Kimbum mengarahkan matanya pada sosok soeun yang tak juga menghentikan gerutuannya sejak beberapa menit yang lalu.
" Tutup saja mulut mu... " maki soeun. Soeun menyipitkan matanya sinis, membalas tatapan kimbum.
" Yaaaaa... apa tanganmu terbuat dari besi...?? " teriak jongki kesal, dirinya sengaja mengabaikan sebentar ketukan soeun karena pembicaraab sang raja. Namun gadis mungil iti justru semakin memperkuat ketukannya. Soeun mendengus, lalu melangkah masuk mengacuhkan kemarahan jongki.
Kimbum terkekeh melihat tingkah menggemaskan soeun. Tunggu, menggemaskan??? Kumbum menggeleng cepat, menyingkirkan pikiran bodohnya. Sepertinya otaknya terkontaminasi para pengaggum bodoh berotak idiot sang princess omorfi, Kim so eun.
Jongki mengernyit melihat tingkah konyol kimbum. Lalu menggeser tubuhnya, memberi jalan sang pangeran untuk lewat, setelahnya menutup pintu dan melangkah mendekati
para raja yang telah duduk disofa berhadapan dengan putra-putri kesayangan.
" Ada hal penting dad... ? " tanya soeun to the point. Firasatnya mengatakan, akan ada hal buruk menantinya.
" Tentu... " jawab hyan byul tenang. Manik mata tua nya menatap santai sang putri.
" Apa kalian merencanakan sesuatu,,, " ucap kimbum datar, turut memandang kim hyan byul. Otaknya cukup pintar menebak isi pikiran kedua pria paruh baya berotak kolot dihadapannya.
" Kalian akan menikah 1 bulan lagi.. " tegas sang jo. Meraih cangkir berisi teh dihadapannya, dan menyesapnya perlahan
" What...??? " teriak kimbum dan soeun kompak. Bahkan keduanya turut kompak terlonjak berdiri.
" Kalian terlalu kompak... " cibir hyan byul, kekehan lucu tercipta dibibirnya dan sang jo. Kedua pewaris kim itu memang sangat lucu jika sedang terkejut.
" Dad, kau tau bukan aku dan kimbum sudah... " Soeun menghentikan kalimatnya menyadari jongki turut mendengarkan pembicaraan. Pria terkutuk itu akan menjadikannya bahan lelucon dalam hukuman.
" Daddy tau kisah kalian berakhir... Tapi keputusan kami adalah mutlak dear... " tegas hyan byul.
" Kalian ingin kami hidup dalam kehancuran rumah tangga...? " ucap kimbum kesal, hatinya menggerutu tak terima keputusan sepihak para tetua kolot yang dihormatinya.
" Maka dari itu, kami telah menyiapkan pernikahan percobaan untuk kalian.." jelas sang jo. Tak perduli sekuat apa putranya itu menolak, dirinya tak akan gentar.
Sang jo sudah terlalu menyayangi putri tunggal sahabatnya itu. Dulu dirinya sangat bahagia mengetahui kimbum menjalin kasih bersama soeun. Dan dirinya harus kecewa mendapati jalinan itu berakhir kejam. Jadi dia akan melakukan apapun untuk mengembalikan hubungan putranya. Ck,,,, Sungguh orang tua yang cerdas.
" Jongki, bawa masuk malaikatku... " perintah sang jo.
Jongki mengangguk dan melangkah keluar ruangan dengan cepat.
Kimbum dan soeun mengernyit bingung. Malaikat...?? Apa para orang tua ini mulai gila...?? Batin mereka.
" ya tuhan... He's cute... " jerit soeun. Soeun berdiri, lalu berlari mendekati jongki yang baru masuk membawa seorang baby boy berbaju kuning dalam dekapannya. Soeun mengulurkan tangannya, meraih lembut sang bayi, lalu memeluknya bahagia. Oh, tuhan sungguh baik mengabulkan impiannya dengan begitu cepat.
Kimbum tersenyum menatap tingkah menggemaskan soeun. Kali ini dirinya mengakui , soeun memang tetap menggemaskan seperti dahulu.
" Kalian harus merawatnya bersama... " ucap sang jo menjelaskan. Senyum lega terpatri di bibirnya. Ide hanna memang tepat.
" Baiklah... " jawab soeun cepat. Tak perduli pada pernikahan percobaannya. Apapun akan dilakukan asal bisa bersama sikuning menggemaskan.
" Bagaimana dengan mu panggeran kim...? " tanya hyan byul. Sedikit mengkerutkan keningnya menatap senyum kimbum yang tertuju pada putrinya.
" Untuknya... Aku setuju... " jawab kimbum santai, mengacuhkan seringaian diwajah ayahnya. Memang benar, setelah melihat kebahagiaan soeun, kimbum berjanji pada hatinya, akan mengembalikan kisahnya.
Soeun tersenyum mendengar untaian kalimat kimbum. Cukup menggetarkan hatinya yang masih terluka.
" Baiklah... Kita sudah sepakat.. Sekarang serahkan kunci apartemen dan mobil kalian.. " ucap hyan byul.
" Untuk apa...? " tanya soeun bingung, namun tetap merogoh tas yang sengaja dibawanya. Meraih kunci apartemen dan kunci mobil, lalu melangkah menyerahkannya pada kimbum.
Kimbum mengulurkan tangannya meraih kunci-kunci soeun, lalu meletakkannya diatas meja bersama kunci-kunci miliknya.
" Mulai hari ini kalian akan tinggal dirumah yang sama, dan menggunakan mobil yang sama.. " ucap sang jo memperjelas, seraya menyerahkan kunci sebuah rumah dan mobil pada kimbum.
" Ada lagi... ? " tanya kimbum. Cukup menyebalkan jika ada yang lupa disampaikan kedua pria itu. Mereka adalah tipikal orang tua yang tak ingin disalahkan jika terjadi kesalahan.
" Namanya Kim naochan.... Kalian harus merawatnya dengan baik... Baby ini memiliki mata pengendali, mampu menciptakan keajaiban yang diinginkannya dan dapat memindahkan orang dalam sekejap saja.... Jangan sampai dirinya terluka, atau kita semua akan mati... " ucap sang jo tegas.
" Baiklah... Kami pergi.. " jawab kimbum seraya berdiri, melangkah mendekati soeun dan meraih tas yang diulurkan song jong ki.
" Itu peralatannya.. " ucap jongki
Kimbum mengangguk, merangkul pinggang soeun dan menuntun nya melangkah. Meninggalkan para orang tua yang tersenyum bahagia.
***©©©***
Kibum, yoona, shinhye , jongsuk dan seluruh penghuni Auxit terbelalak kaget menatap keromantisan prince dan princess idola Afrokremma. Apa kiamat akan segera tiba.. ??? Dan apa itu,?? Seorang baby lucu dalam dekapan soeun. Oh tuhan,,, mereka merasa akan segera gila.
" Baby siapa yang kalian bawa... ? " tanya kibum, matanya terarah pada kimbum yang tengah bersiap merapikan buku-bukunya.
" Putra ku... " jawab kimbum santai. Kimbum melempar senyum menggoda pada soeun.
" Kurasa aku akan gila... " gumam yoona.
" Ini naochan... Kami akan menceritakannya esok... " ucap soeun, seraya memandang shinhye dan yoona.
Shinhye dan yoona mengangguk, meski masih kaget dengan kejadian menakjubkan ini.
" Kami harus pergi... " ucap kimbum, lalu kembali merangkul pinggang soeun, menuntunnya keluar menuju mobil baru mereka. Meninggalkan seluruh murid Auxit yang masih terpatung terkejut karena ulah mereka.
" Woaaa,,, aku menyukainya... " jerit soeun, matanya berbinar menatap mobil dihadapannya.
Mercedes-Ben E-Class 2017 terbaru. Mobil yang dilengkapi sistem kemudi semi-otomatis. Sistem yang akan berusaha menjaga laju mobil agar selaras dengan mobil yang ada didepannya, selagi memperhatikan sisi kiri dan kanan dengan cara menganalisa bermacam struktur yang ada, mulai dari pembatas jalan sampai gedung.
Kimbum tersenyum mendengar ucapan soeun. Hatinya juga mengakui kekaguman pada mobil yang diberikan ayahnya. Raja geraki dan Alepou itu memang pintar menyogok dirinya dan soeun.
Kimbum membuka pintu mobil dan membantu soeun masuk, dengan menyentuh kepala soeun agar tak terbentur mobil.
Setelahnya, kimbum memasukkan tas yang dibawanya pada jok belakang, lalu masuk dan duduk pada kursi kemudi.
Kimbum menghidupkan mesin, dan mulai mengemudikan secara cepat mencari rumah baru yang akan mereka huni, tanpa menyadari seringian licik dibibir baby naochan yang menempel erat pada payudara lembut soeun.
To be continue...
***©©©***
Part 1 kelar yakk....
Bingung??? Suka??? Atau kesel sama ceritanya ?????
Jangan lupa di vote ne ....
Awalnya pengen menggunakan bahasa korea,,, cuma takut fantasy nya nggak nyampe....
Jadi author pilih menggunakan bahasa indonesia....
Ada yang keberatann ????
Kaja angkat jari telunjuk.... :)
Author juga mau ucapin trimakasihhhhh pada para pembaca yang udah mau nyempetin waktu , buat baca ff ku ini ..
Ini ff ku yang pertama di watty's...
Biasanya aku cuma post ff diblog pribadi ku... :)
Tapi sekali lagi author ucapkan jeongmal gomawo untuk waktunya.... :)
Nantikan kerepotan dan kefrustasian kimbum dan soeun dalam menghadapi keusilan baby naochan...
pada part berikutnya ... :)
_PrincessChan :)
No comments:
Post a Comment