Author : Princess Chan
Main Cast :
- Kim sang bum
- Kim so eun
Other Cast :
Cho kyuhyun
Kim myungsoo
Yoo seungho
Baek suzy
Go ara
Kim sang woo (appa kimbum)
Kim nam gil (appa soeun)
Cho jan sik ( appa kyuhyun )
Lee min seok ( eomma kyuhyun )
Park jung soo (eomma soeun)
Lee bo hee (eomma kim bum )
Go hye sun
Lee minho
Kim hyung joon
Moon geun young
Seo ju hyun
Park jiyeon
Kwon yuri
DLL
Genre : School,Mafia, NC 17+
Disclaimer : Semua cerita,karakter,setting,alur,dll adlah milik dari masing-masing author. Untuk tokoh utama dan artis pendukung,itu semua bukan milik author,melainkan milik orang tua,keluarga,dan masing-masing agensi para artis. Author hanya memakai nama mereka untuk keperluan cerita.
Note : Cerita ini adalah fanfiction,yakni cerita fiksi yang ditulis berdasarkan kisah,karakter,setting dan lain-lain dengan sebuah karangan atau imajinasi penulis cerita. Fanfiction ini bkan dimaksudkan untuk merusak karakter asli tokoh yang digunakan tetapi justru karena kecintaan terhadap tokoh tersebut maka dibuatlah cerita ini. Dan juga cerita ini dilarang keras di copy paste atau ditiru tanpa meminta izin dari pembuat cerita. Please don’t be plagiarism.!
##########################€#
" Jangan mendekat,,, " Sinis kimbum. Kimbum menatap kejam gadis yang berdiri dihadapannya. Jika saja gadis itu adalah seorang pria, kimbum akan dengan pasti segera menerjangnya.
" Soeun-ah,,, " lirih sang gadis. Mengacuhkan ucapan dan tatapan kejam kimbum dan kyuhyun.
Kimbum menggeretak gigi emosi. Dalam pelukannya soeun kembali menegang dan bergetar hebat. Pria tampan itu bergerak menarik soeun pergi, sebelum soeun kembali histeris dan tak terkendali.
" Kimbum,,,chankkaman,,, kimbum,, "
" Menjauh dari gadis kecilku,,,atau aku sendiri yang akan membunuhmu,, " geram kyuhyun menghentikan teriakan sang gadis. Dengan nafas tercekat sang gadis terdiam, melangkah kembali pada kelompoknya, Black Mafia.
Kyuhyun melangkah seraya menarik ara pergi, diikuti para sahabat dibelakangnya. Ada hal lain yang harus segera mereka lakukan. Menenangkan istri kesayangan sang chojangnim. Sebelum kimbum merubah dirinya menjadi iblis mafia mengerikan, dan menghabisi semua orang karena kemarahannya.
" Kau akan mendapatkannya kembali,, " gumam geun young
" Ne,,," jawabnya lirih. Terlalu sakit menatap kyuhyun yang menggandeng gadis lain didepan mataya.
****Part 5****
Kimbum melangkah ringan menuju para sahabatnya yang meringkuk bisu diatas sofa. Untuk pertama kalinya asrama executive class tampak mengerikan. Bukan masalah bangunan atau hantu penghuni menakutkan. Sosok chojangnim itulah yang menjadi momok menakutkan bagi mereka. Alam nampak gelap berkat matahari yang bersembunyi dibalik awan hitam. Diluar hujan jatuh dengan begitu derasnya. Aliran derasnya seolah turut mendukung suasana mencekam yang sedang terjadi.
Kyuhyun, myungsoo dan seungho menghembuskan nafas lega saat kimbum hanya duduk diatas sofa pribadinya, tanpa mengeluarkan hardikan atau makian. Jika saja itu terjadi, mereka telah bersiap untuk melarikan diri menerobos hujan. Oh hujan lebih baik dari amukan pemimpin tertinggi mafia putih itu. Siapa yang tak mengenal seorang kim sang bum. Pemimpin tertinggi mafia putih Fofate, kelompok mafia paling ditakuti dikorea. Sosoknya yang tegas dan dingin menjadikan kimbum begitu ditakuti dan disegani di usia mudanya.
"Apa soeun baik-baik saja ?" tanya ara, matanya tertuju sendu pada sosok kimbum. Meski mungkin saja kimbum memakinya, ara rasa itu bukan masalah. Rasa gelisah menyelimuti hatinya memikirkan keadaan soeun,dan itu cukup menggusar hatinya.
Anggukkan ditorehkan kimbum menjawab pertanyaan ara. Terlalu berat baginya menggerakkan bibir hanya sekedar untuk bicara. Keadaan soeun yang kembali tertekan membuatnya menyesali keputusan bodohnya. Tekanan dihatinya begitu kuat dan menyiksa. Ia sungguh tak menyangka dampak yang ditorehkan soeun begitu mengguncang batinnya. Istrinya itu trauma, dan ia dengan idiotnya menerima keputusan para petinggi fofate itu.
"Apa yang sebenarnya terjadi pada soeun??" tanya suzy
"Dia terguncang karena kehadiran soehyun " jawab kyuhyun. Kepalan tangan terpatri jelas disisi tubuhnya. Otaknya berputar cepat mengulang masa kelam penghancur kim so eun. Shit,umpat batinnya. Hal bodoh seperti ini seharusnya tak perlu terjadi.
"Tunggu, bukankah soehyun adalah.." myungsoo menghentikan ucapannya, mengalihkan tatapannya pada ara yang turut mengernyit melihat perubahan raut wajahnya.
"Kau benar. Tak perlu khawatir,,ara sudah mengetahuinya.." jawab kyuhyun
"Tapi bukankah gadis itu meninggal saat berumur 9 tahun?? " bingung myungsoo. Ia mengingat jelas kyuhyun pernah menceritakan masa lalunya yang ditinggal mati sang calon istri.
"Ne,,itulah alasan utama kehisterisan soeun " jawab kyuhyun
"Tapi bagaimana bisa?? " tanya seungho
"Apa yang sebenarnya terjadi,?" timpal suzy. Meski baru beberapa minggu mengenal soeun. Hatinya cukup pilu mengingat kehisterisan gadis mungil kesayangan sahabatnya itu.
" 9 tahun lalu, sehari setelah pertunangan kecilku. Soehyun dan figilia mengalami penculikan yang didalangi oleh moon geun young " Kyuhyun menyandarkan punggungnya pada sofa, memutar kembali memori masa kelamnya.
Flashback
"Lepas,, apa yang kau lakukan eonnie?? Lepaskan aku" teriak soeun histeris. Tubuhnya bergerak gusar mencoba melepas ikatan pada tubuhnya.
"Berhentilah berteriak figilia,, kau hanya akan menyakiti tubuhmu " sinis geun young. Bibirnya menyeringai puas menatap tubuh soeun dan soehyun yang terikat kuat pada tiang bangunan.
"Apa salahku?? Hiks,hiks,, Kenapa eonnie melakukan ini padaku??" tangis soeun. Tubuhnya bergetar takut menatap 10 pria berwajah bengis menatap keji seolah ingin menerkamnya.
"Kau bertanya apa salah mu?? Kau tak tahu?? Baiklah, kuberi tahukan kesalahamu. Kau wanita kecil tak tau diri, tinggalkan kim sang bum " geram geunyoung. Cengkraman kuat ditorehkan pada dagu lembut soeun. Membuat soeun semakin terisak karena rasa sakit. Tak ada yang pernah menyakitinya. Semua orang menjaga dan menyayanginya. Tapi kali ini tubuh kecilnya menerima siksa menyakitkan geun young.
"Ani, aku tak bisa.hiks,hiks,, appa akan memarahi ku " isak soeun. Hatinya terus berteriak memanggil nama kimbum dan kyuhyun serta appa dan para ajhussi nya.
"Kau menantangku?? Baiklah. Lakukan!" perintah geun young. Bibirnya tersenyum sinis saat seorang anak buahnya mendekati tubuh kecil soehyun.
"Andwe,,, hentikan,hiks,hiks, HENTIKAN.." teriak soeun histeris. Nafasnya memburu takut. Dihadapannya soehyun menjerit pilu tertahan saat bibirnya dilumat paksa dan dada kecilnya diremas keras oleh seorang pengawal geun young.
"Eottoke figilia?? Kau masih keras kepala?? " ucap geun young sinis seraya mengangkat tangannya. Menghentikan gerakan brutal pengawalnya.
"Kumohon eonnie,hiks,hiks, lepaskan kami " isak soeun memohon. Mata almondnya yang selalu tampak bersinar, kini meredup diselimuti air mata dan ketakutan. Ini bagaikan mimpi mengerikan untuknya.
"Aku akan melepas mu jika kau melepas kekasihku,," ucap geun young
"Aku tidak bisa eonnie,hiks,hiks,, kimbum akan marah padaku,," jawab soeun, masih dengan isakannya. Hatinya terus merafalkan nama kimbum dan kyuhyun. Berharap kedua prianya itu segera menemukan dan menyelamatkannya.
"Kau memang jalang brengsek ! " maki geunyoung.
"Ucapkan selamat tinggal padanya sayang ," lanjut geunyoung seraya beranjak mendekati soehyun yang terdiam lemah.
"Andwe,,jangan lakukan itu onnie. Bunuh aku, bunuh aku.." Soeun semakin histeris saat geun young dengan tenangnya menempelkan pistol tepat didahi soehyun.
"Jika aku membunuhmu, kau tak akan menderita,, " sinis geun young
"Kumohon,,kumo.."
Dorrr
"Andweeeeeeeeee...."
End flash
" Andweeeeeeeeeeeeee "
Kimbum tercekat saat mendengar soeun menjerit keras. Kakinya berlari menuju kamar, disusul oleh keenam sahabatnya. Gemuruh sahutan petir diluar semakin menghentak setiap jantung mereka. Jeritan soeun bagai cambuk di hati kimbum dan kyuhyun. Keduanya seolah kembali pada masa 9 tahun yang lalu, dimana mereka menemukan gadis cantik itu menjerit pilu dalam ketakutan, hingga membuat kimbum membunuh para pengawal geun young dengan brutal.
Pelukan erat segera didaratkannya pada tubuh soeun. Nafasnya turut memburu mengikuti soeun yang sulit bernafas. Tangannya mengepal kuat dibalik punggung soeun, saat tubuhnya kembali merasakan getar ketakutan ditubuh istrinya. Bahkan keringat dingin mengalir dari setiap titik pori-pori soeun.
"Tenanglah," Ucap kimbum lembut. Perlahan melepas pelukannya, lalu mengarahan jemarinya mengusap dahi soeun. Menghapus aliran keringat yang mengucur lancar. Lagi, hatinya menyumpah setiap keputusan yang dibuatnya. Keadaan soeun yang tertekan membuatnya ingin segera menendang keluar para murid black mafia yang mengusik kebahagiaannya. Meski sebenarnya dirinya turut andil menghancurkan kebahagiaannya.
"Bum-ah,hiks,hiks,,soehyun,," isak soeun. Hatinya kembali berdenyut mengingat mimpi yang baru saja menyapa tidur lelapnya.
"Uljima chagi.. Aku disini,, aku tak akan biarkan mereka menyentuhmu kembali " Kimbum kembali mendekap soeun. Keadaan istrinya yang seperti ini lah yang selalu dihindarinya. Keadaan yang membuat kimbum selalu ingin membunuh dengan keji.
"Soeun-ah,jangan takut lagi. Jangan bersembunyi lagi" kyuhyun yang baru tiba didalam kamar kimbum bersama yang lainnya, segera mendekat ke sisi kanan soeun. Tangannya digerakkan mengusap kepala soeun. Berharap dapat memeluk, namun tak mungkin karna gadis kecilnya itu masih berada dalam kungkungan posesif sahabat menyebalkannya.
"Kyu,," ucap soeun sendu seraya melepas pelukan kimbum dan beralih memeluk kyuhyun. Rasa bersalah kembali menghantuinya. Dirinya, hatinya yang dulu egois membuat kyuhyun kehilangan sosok soehyun.
"Kau tau,, air matamu itu selalu menghancurkan hatiku" ucap kyuhyun. Tangannya tetap terus mengusap sayang kepala soeun. Gadis mungil nan cantik itu sangat berharga baginya. Soeun adalah adik kecil manja yang selalu berusaha dirinya dan kimbum lindungi.
"hiks,hiks,,apa yang sebenarnya terjadi ?? Kenapa dia masih hidup?? " isak soeun. Otaknya berputar cepat memproses kejadian beberapa jam yang lalu. Soehyun,gadis itu mati tepat didepan kedua matanya. Wujud traumanya selama bertahun-tahun. Menyembunyikan diri dibalik punggung sang halmeoni, hanya untuk menghilangkan rasa takutnya. Bertahun-tahun hidup tanpa sahabat, agar tak mengalami kejadian menyakitkan itu lagi.
"Soehyun menipu kita,,dia putri black mafia " jawab kyuhyun seraya melepas pelukannya. Sorot matanya menatap sendu soeun. Ada keraguan menjalar dihatinya.
"Mwo,,,?" Jerit soeun. Matanya membelalak tak percaya, luncuran air matanya seketika berhenti. Apa ini? Apa yang sebenarnya terjadi. Otaknya berusaha menolak ucapan kyuhyun. Bagaimana bisa itu terjadi. Soehyun sahabat baiknya. Dirinya yakin soehyun tak mungkin menipunya. Sedang kimbum memilih membungkam. Menempelkan punggungnya pada dasbor ranjang. Mencoba menenangkan detak jantungnya yang belum juga menormal kembali. Tak ada niat untuk mencela ucapan kyuhyun.
"Soehyun sengaja menyamar hanya untuk menjadi sahabatmu " jelas kyuhyun. Persetan dengan kebohongan. Dirinya lelah menutupi segala hal tentang soehyun. Hal buruk akan terus terjadi bila dirinya bersikeras mempertahankan keegoisannya.
"Andwe,,kau bohong. Bum-ah katakan jika kyu berbohong,," Soeun membalikkan tubuhnya, menatap kimbum di belakang tubuhnya. Matanya menyendu siap memuntahkan lahar pilunya kembali.
"Dengar chagi,,kami mengetahui ini 6 bulan setelah kepergian mu,. Mianhae tapi kami terpaksa melakukan itu " jawab kimbum. Tubuhnya bergerak maju, dan tangannya terjulur mengusap pipi pucat soeun. Ada kalanya sikap egoisnya muncul. Seperti saat ini, kimbum berharap dapat membawa soeun pergi menjauh dari segala hal yang dapat membuatnya kehilangan sosok sang istri kembali.
"Wae,, kenapa kau tak mengatakannya padaku?? " tanya soeun. Kilat marah terpancar jelas dibola mata sendunya. Bagaimana bisa semua orang menutupi kenyataan menyakitkan ini selama 8 tahun darinya.
"Aku tidak bisa, aku tak ingin kau semakin hancur setelah mengetahui kejahatannya,," jawab kimbum lembut. Kembali kedua tangan kekarnya menarik soeun kedalam pelukannya. Menjalarkan ketenangan dihati gusarnya. Masih ada hal lain yang ditakutinya. Konyol memang, bagimana mungkin seorang pemimpin mafia tertinggi sepertinya menakuti sesuatu. Namun itu kenyataannya. Dirinya selalu takut soeun kembali memilih meninggalkannya sendirian.
"Wae,,apa salah ku??" sendu soeun. Satu luka sayatan menggores hati merahnya. Seorang sahabat yang begitu disayanginya ternyata penghianat besar dalam hidupnya. Tidak, soeun tak bisa mengampuni soehyun, apapun alasan gadis itu.
"Kau tak salah,,semua hanya rencana busuk geun young " jawab kyuhyun. Tubuhnya tetap tak bergerak dari atas ranjang kimbum. Matanya menatap kekasih dan ketiga sahabatnya yang ternyata memilih duduk diatas sofa kimbum dengan tenang. Astaga, bahkan dia melupakan keempat orang itu. Rasa cemas akan soeun memang selalu mampu membuat nya dan kimbum melupakan apapun, termasuk sang kekasih.
"Ara.. Geun young akan menyakitinya,,aku tak boleh berada didekat mu, wanita itu akan menyakiti ara,,, " ucap soeun panik. Tangannya melepas kasar pelukan kimbum. Rasa takut kembali menyelimutinya. Menurutnya geun young bisa saja melakukan hal yang sama kepada ara.
"Andwe,,kau tidak bisa melakukan itu padaku,," teriak kimbum. Rahangnya dengan cepat kembali mengeras dengan mata yang memerah. Membuat myungsoo, seungho, ara dan suzy meringis takut. Wajah kimbum tampak begitu mengerikan dimata mereka. Pria itu memang luar biasa menakutkan ketika sedang marah.
"Bum-ah, geun young akan mengincarnya jika aku terus berada didekatmu " Soeun.
"Tidak bisakah kau memikirkan ku KIM SO EUN ?? Apa aku tak mempunyai arti dimata mu??" teriak kimbum geram. Matanya menatap manik mata soeun tajam dan tangannya mengepal kuat dikedua sisi tubuhnya, menampakkan urat-urat kemarahanya. Emosinya kembali memuncak mendengar keegoisan soeun. 9 tahun menanti dan soeun berfikir akan meninggalkannya lagi. Tidak, kimbum tak akan pernah membiarkan itu terjadi kembali.
"Anio bum-ah,,aku,,aku mencintaimu,,mianhae" ucap soeun. Tangannya cepat meraih wajah kimbum dan mengusapnya lembut. Soeun menyumpah dalam hatinya. Menyesal mengucapkan kalimat bodohnya. Hatinya tercambuk mendengar ucapan geram kimbum.Kimbum tak pernah mengucapkan kalimat keras padanya. Namun hari ini pria tampan itu dengan geram mengeluarkan isi hatinya. Demi tuhan soeun sangat menyesal. Baginya kimbum jauh lebih berarti dari segala hal.
"Kumohon percaya padaku chagi,,aku bersumpah tak akan membiarkannya menyakiti siapa pun. Tidak ara,suzy,myungsoo ataupun seungho. Please honey, don't leave me alone " ucap kimbum memohon. Kimbum menangkup wajah soeun menggunakan kedua tangannya. Sedikit menyesal telah mengeluarkan nada geramannya pada soeun. Ia tak perduli para sahabatnya akan mencibir mendegar nada permohonannya.
"Mianhae,,mianhae bum-ah " Soeun
"Berjanjilah, apapun yang terjadi kau akan tetap disisiku " kimbum
"Hajiman,," soeun
"Berhentilah keras kepala,kau ingin jiwa iblisnya bangkit?? Dewasalah kim so eun. Hadapi semua musuhmu,, aku akan membunuh siapapun yang berniat melukai kekasih ku " ucap kyuhyun kesal. Kekeraskepalaan soeun selalu saja muncul disaat yang tidak tepat. Soeun memang putri mafia terkenal. Tapi hatinya benar-benar hati malaikat, dan kyuhyun cukup kesal saat hati malaikat itu muncul disaat yang salah.
"Kyu benar soeun-ah,, kau lupa siapa aku?? " ucap ara. Ara melangkah mendekat dan duduk disisi soeun. Ditempat terakhir kimbum duduk, karena pria itu memilih pindah ketika ara mendekat pada soeun.
"Aku ingat, kau wanita mafia yang kuat,," soeun
"Jadi mereka tak akan bisa melukai ku," ara
"Kau terlalu sombong nyonya muda cho,," cibir soeun. Bibirnya tertarik membentuk senyuman cantik, yang turut berimbas pada wajah tampan kimbum.
"Yaaaa,,,kau menyebalkan," ara melempar sebuah bantal pada soeun. Sehingga membuat soeun terkikik bahagia. Wajah merona ara benar-benar menghibur kekalutan hatinya.
Bugh
"Aakhh,,, kenapa kalian melemparku??? " gerutu suzy kesal. Kepalanya cukup berdenyut setelah sebuah bantal mendarat mulus menghantamnya.
"Omo,,, Aku tak sengaja,," jawab soeun polos. Wajah innocentnya benar-benar membuat suzy gemas. Jelas-jelas matanya melihat soeun sengaja melempar bantal kearahnya. Suzy mengangkat bantal dan melangkah mendekati ara dan soeun. Detik berikutnya para gadis itu tertawa bodoh dengan tangan yang bergerak saling melempar bantal.
Kiimbum,kyuhyun,myungsoo dan seungho ikut terkikik melihat kelakuan bodoh ketiga gadis cantik dihadapan mereka. Diluar sana hujan turut berhenti. Menghantarkan hangat matahari menyapa keceriaan baru mereka.
"Aku berharap jiyeon dapat bergabung bersama mereka,," ucap myungsoo. Tatapannya tertuju focus pada ketiga gadis cantik dihadapannya.
" Kau benar, " Kyuhyun
" Istriku akan mewujudkannya,," kimbum
" Aku menantikannya,, Sekarang apa yang akan kita lakukan??" tanya seungho
"Halangi jika mereka ingin menemui soeun.." perintah kimbum tegas. Senyum cerahnya dengan cepat berubah menjadi wajah dingin kepemimpinannya.
"Arrasseo,," Myungsoo/Seungho
"Kyu,, temui seo ju hyun. Peringatkan gadis itu untuk menjauhi istriku,," kimbum
"Kau menyebalkan. Melihat wajahnya saja aku muak,," gerutu kyuhyun.
"Kau tak pantas menyandang wakil ku jika tingkah mu layaknya seorang gadis " cibir kimbum
"Terus saja mencibirku, dan aku akan membuat soeun malam ini tidur bersama ku " Kyuhyun
"Kau yakin?? Kurasa besok berita kematianmu akan segera aku umumkan " sinis kimbum
Kyuhyun mendengus mendengar ucapan kimbum. Selalu saja dirinya kalah dalam ancaman. Memang siapa yang dapat menang melawan seorang kim sang bum??. Bagi kyuhyun hanya orang idiot yang akan tetap melanjutkan pertengkaran mengerikan itu.
Sedang myungsoo dan seungho membungkam tawa melihat kekalahan telak seorang cho kyuhyun. Kimbum memang mengerikan, dan mereka tak berniat ikut campur memperkeruh suasana pertengkaran kedua setan mafia itu. Mereka lebih memilih tertawa batin seraya memperhatikan ketiga gadis yang masih asik dalam pertempuran bantalnya.
_000ooo000_
Markas besar fofate
Ruangan itu tak kosong. Sama seperti biasanya, para pria berwajah datar memenuhi setiap sudut ruangan. Markas besar yang dibangun sejak puluhan tahun yang lalu itu masih nampak kokoh dipandang mata. Bangunan itu juga selalu berada dalam penjagaan ketat. Karena banyak surat-surat berharga tersimpan dibalik kerahasiaan kekokohannya.
Tatapan mata geram dilemparkan bohee pada suami dan keempat sahabatnya yang tertunduk diam dihadapannya. Tak ada lontaran kemarahan atau umpatan kemurkaan dari bibirnya. Hembusan nafasnya meluncur berulang kali menemani sayup hembusan angin. Waktu baru menunjukkan pukul 12.00 am. Matahari yang berawal sembunyi kini tampak memunculkan diri meski masih berada dibalik awan.
"Kalian puas ??" ucapnya datar. Namun jelas kegeraman tersirat dalam setiap nada ucapannya. Menimbulkan remangan bulu kuduk di leher sang suami, kim sang woo.
"Ayolah yeobo,, kita sudah bahas ini berulang kali " Sang woo
"Kau tak mendengar ucapan Mr.Ahn??? Putri ku syok dan histeris tuan kim sang woo" jerit bohee . Matanya memerah marah menatap sang suami. Amarahnya terpancing mendengar alunan santai sang woo yang seolah tak perduli pada ketakutan putri mafia kesayangannya.
"Tenanglah hee-ya, putriku gadis yang kuat " timpal jung soo. Dirinya yakin putri tunggalnya itu mampu mengendalikan ketakutannya.
"Kenapa kau selalu meremehkan apapun. Figilia putri mu, tapi kau selalu acuh padanya " teriak bohee marah. Hatinya terlanjur marah karena tingkah santai para sahabatnya. Soeun bukan putri kandungnya, namun baginya soeun adalah jantung utama kehidupannya. Bahkan dirinya lebih menyayangi gadis mungil itu dibanding putra tunggalnya sendiri.
"Aku tak acuh padanya. Aku hanya ingin putri ku tangguh hee-ya " jawab jung soo tenang. Tak ada kemarahan dihatinya. Ia seratus persen menyadari putrinya adalah jantung utama kemafiaan fofate. Seluruh petinggi yang adalah sahabat baiknya itu teramat menyayangi putri kecilnya itu.
"Aku tak mengerti jalan pikiranmu,, aku tak bisa hanya berdiam diri soo-ya, aku tidak ingin putri ku itu pergi lagi. Kau tau bukan aku sangat menyayanginya,, " ucap bohee. Isakan sedih mulai mengalun dari bibir rapuhnya.
Jung soo menghela nafas lalu melangkah mendekati bohee. Memeluknya erat, mencoba menenangkan isak sahabatnya. Ahh, ini menyusahkan untuknya. Bohee sangat cengeng bila sudah menyangkut putri tunggalnya itu.
"Kim so eun akan tetap dikorea, menantuku akan menahannya,, " ucap namgil santai. Pertengkaran seperti ini biasa bagi mereka semua. Dan itulah yang membuat mereka semakin solit.
"Kau harus pastikan itu namgil. Kalian akan kubunuh jika sampai soeun memilih pergi kembali " ancam bohee, meski isakannya turut mendominasi. Membuat sang woo tersenyum kecil melihat tingkah kekananan istrinya itu. Dirinya juga takut menantu yang sangat disayanginya itu pergi, tapi keputusan telah dibuat dan dia tak bisa seenaknya mencabut keputusannya dengan alasan apapun.
Cho jan sik, minseok dan namgil hanya terkekeh menimpali ancaman sang sahabat. Apapun yang dikatakan bohee, bagi mereka itu adalah wujud rasa sayang wanita itu pada putri tunggal fofate mafia, kim so eun. Rasa sayang mereka juga sama besarnya dengan bohee, namun menutupi kejahatan hanya akan semakin menghancurkan soeun. Namgil tak mengharapkan itu. Ia seutuhnya yakin menantu kebanggaannya mampu mengendalikan kekeraskepalaan putrinya. Sifat tegas dan keras kimbum merupakan sifat kedambaannya. Itulah mengapa dirinya dengan yakin menikahkan kimbum dan soeun diusia mudanya.
Sebagai seorang ayah, namgil sadar putri kecilnya itu diselimuti ancaman seumur hidupnya. Maka dari itu park jung soo, sang istri mempertahankan keegoisannya dalam mendidik sang putri. Mereka ingin soeun tumbuh menjadi wanita mafia yang tangguh, dan siap menghadapi segala ancaman yang tertuju padanya. Tak ada alasan lain, karena mereka begitu mencintai putri tunggal berwajah cantik itu.
_000oo000_
Leesire high school
13.00 pm.
Kantin terbiasa dengan kebisingannya. Namun tidak untuk hari ini. Ruangan sedap makanan ini nampak sunyi dengan raut ketegangan disetiap wajah pengunjungnya. Tak nampak sepi, justru begitu ramai. Hari yang begitu berbeda, dimana para haksaeng reguler dapat menikmati makan siang bersama haksaeng executive.
Umpatan batin para haksaeng pria reguler turut mendominasi kesepian. Bagaimana tidak, hari ini mereka berharap dapat menikmati kecantikan sang primadona leesire. Namun harus kecewa saat melihat sang seogsa (master) utama leesire terus memeluk posesif soeun diatas pangkuannya. Sangat menyebalkan bagi mereka.
Ditambah kehadiran tak diundang para haksaeng black mafia menjadi ketegangan bagi mereka. Mereka telah mendapat penjelasan mengenai kehisterisan soun beberapa jam yang lalu. Meski hanya mengetahui moon geun young dan seohyun telah melukai gadis cantik itu. Namun mereka berharap tak ada pembunuhan yang akan terjadi dihadapan mereka.
Disisi lain myungsoo dan suzy menyumpah kesal pada sosok yuri yang dengan tenangnya duduk dihadapan mereka. Yah, para haksaeng black mafia dengan sengaja menyiapkan sofa dihadapan sofa elit mereka. Membuat ruang ceria kantin berubah menjadi lahan perdebatan mata mereka. Kyuhyun dengan santai memeluk ara disisinya, meski pandangan matanya tertuju focus pada sosok seohyun dihadapannya. Sedang geun young mengepal jari kuat menatap kemesraan kimbum dan soeun. Hatinya luar biasa memanas menatap keposesifan kimbum terhadap soeun.
Berbeda dengan seungho, jiyeon dan hyung joong. Ketiganya memilih diam tanpa suara. Namun dengan pandangan yang tertuju pada marmer dibawah kaki. Tak ada niat mengikuti perdebatan mata mengerikan para sahabat. Diam lebih baik untuk menjaga nyawa dibanding berbicara. Seungho bahkan tak berniat menyapa sang istri yang jelas duduk dihadapannya. Cukup terluka saat jiyeon bersikap seolah tak mengenalnya dan tak ingin dekat dengannya.
"Kurasa ruangan ini cukup luas untuk menampung sofa sampah kalian,," cibir suzy
"Aku tak butuh suara mu ditempat ini,," sinis geun young
"Dan kau pikir kami butuh suaramu??" timpal myungsoo membalas kesinisan geun young. Kalimat yang dilontarkan geunyoung pada suzy, cukup melukai hatinya.
"Cih, sampah sepertimu tak pantas bicara padaku,," Geun young
"Kau sampah dimata ku,,, " Kyuhyun
"Aku tak perduli pada kalimatmu " Geun young
"Bum-ah,,aku ingin sandwichi,," ucap soeun manja sengaja menyela perdebatan geun young dan para sahabatnya. Kepalanya tertunduk memandang kimbum yang memeluknya posesif namun memandang datar para haksaeng black mafia.
"Geurae,, tunggu disini " jawab kimbum lembut. Mendongakkan kepalanya dan melabuhkan kecupan singkat dibibir soeun. Lalu mendudukkan soeun diatas sofa dan beranjak memesankan pesanan sang istri.
Geun young kembali berdecih geram. Jika saja dirinya sedang tak berada di leesire, bisa dipastikan ia telah membunuh orang untuk melampiaskan kemarahannya. Tak jauh berbeda, yuri mengepalkan jemarinya dibalik saku jong jang black mafianya. Menimbulkan senyuman miring dibibir myungsoo,ara,suzy dan seungho.
"Kau sangat manja,,," Kyuhyun
"Tentu saja,, kau tak ingin memanjakanku??" Soeun
"Aish,, kau tau aku sangat menyayangimu,," Kyuhyun
"Makanlah,," ucap kimbum. Tangannya meletak perlahan nampan yang berada digenggamannya. Lalu mendekap soeun meski tak memangku nya kembali.
"Gomawo jhagi,," Soeun
Kimbum mengangguk dan kembali melemparkan tatapan datarnya pada geun young. Otaknya cukup cerdas membaca maksud gadis gila dihadapanya itu. Tak perlu senyum atau kata manis. Dirinya bahkan ingin muntah menatap wajah busuk geun young. Kejadian masa kecilnya itu tak akan pernah terlupakan. Dimana geun young merengggut senyum dan keceriaan gadis kecil yang sangat dicintainya. Bahkan hingga membuat soeun memilih pergi meninggalkannya.
"Apa yang kau inginkan??" ucap kimbum dingin. Kimbum mengalihkan pandangannya pada soeun yang lebih memilih menikmati makanannya. Kimbum menarik ujung bibir nya membentuk senyuman dan tangannya diangkat mengacak lembut rambut soeun. Bagaimana tidak, gadisnya itu dengan sengaja bersikap acuh dengan memasang wajah datar. Bagi kimbum itu tampak sangat menggemaskan. Tak ada raut wajah mengerikan dibalik kedataran istri cantiknya itu.
"Aish,," desis soeun. Seoun menatap kimbum tajam dengan tak lupa memuciskan bibirnya. Pria tampannya itu selalu saja usil bila dirinya sedang berusaha bersikap acuh.
"Kau terlalu peka, aku ingin kita race car, " jawab geun young tak kalah sinis. Gerutuan terus menyeruak dalam batinnya. Hatinya semakin jengah melihat kemesraan yang jelas disengaja oleh kimbum.
"Eoddieo ???" kimbum
"Sirkuit khusus leesire,," geun young
"Siapa saja,, ??" kimbum
"Hanya aku,, " Geun young
"Geurae, aku akan melawanmu " Kmbum
"Anio, aku yang akan turun " ucap soeun. Namun tangannya tak berhenti menyuap sandwich kedalam mulutnya. Tatapannya tetap terfocus pada piring putih dihadapannya.
"Kau yakin??" tanya kimbum lembut, jemarinya mengusap lembut kepala soeun.
"Hmm,, kau meragukan ku??" Soeun mengarahkan pandangannya pada mata kimbum.
"Ani,, aku setuju " jawab kimbum. Gurat senyumnya dengan cepat muncul dipermukaan pipinya. Matanya dengan jelas menangkap kekesalan istri cantiknya.
"Kau hanya akan meringkuk kembali dibalik selumutmu " cibir geun young
"Itu yang akan kulakukan padamu " jawab soeun santai. Tak perduli apapun ancaman geun young dirinya sudah bersumpah akan menghancurkan traumanya.
"Brengsek " Hardik geun young
" 23.00 pm,, " ucap soeun singkat, lalu beranjak pergi disusul kimbum dan para haksaeng executive lainnya dibelakannya.
Geunyoung kembali merutuk. Dirinya tak menyangka soeun pulih dengan cepat. Harapannya untuk segera menghancurkan soeun musnah dalam seketika. Dengan bangkitnya putri mafia fofate, berarti berakhirnya pula posisinya sebagai wanita mafia terkuat dikorea.
Geun young mengepalkan tangannya kuat. Tidak, soeun tidak boleh kembali bangkit. Dirinya tak ingin kehilangan posisinya. Membuat hyun joong dan jiyeon tersenyum miring. Terlalu muak melihat tingkah busuk sang pemimpin. Berbeda dengan seohyun dan yuri. Terlalu banyak rencana yang mengganggu jalan pikiran mereka, hingga membuat mereka hanya dapat diam terbungkam.
_000ooo000_
Kimbum tersenyum lebar saat manik matanya melihat pandangan indah yang disajikan oleh istri cantiknya. Lingerie merah muda yang melekat ditubuh soeun sangat sempurna beradu pada keputihan kulitnya. Merangsang cepat hasrat kelelakian kimbum.
Kimbum mengayunkan Kakinya perlahan mendekati soeun yang berdiri membelakanginya, terfocus pada kehijauan pohon leesire dibalik kaca kamarnya. Lalu memeluk soeun lembut, membuat soeun terkesiap kaget.
"Kau mengagetkanku,, " Soeun
"Jangan melamun,,Aku tak menyukinya" Kimbum
"Hanya sedang berfikir,," Soeun
"Cara mengalahkan geun young??" Kimbum
"Kau menyebut namanya??" Soeun
"Kau cemburu???" Kimbum
"Tentu saja,,Kim sang bum dan seluruh miliknya adalah milikku,," Soeun
"Itu benar,," Kimbum
"Bum-ah,,hentikan ,," rengek soeun. Tubuhnya meremang saat kimbum mencium lembut lehernya.
"Kau melarangku Nyonya muda kim??" ucap kimbum. Namun tak menghentikan aksinya.
"Anio,ahh,, ini masih siang seogsa (Master) Kim,," goda soeun seraya memutar cepat tubuhnya menghadap kimbum.
"Kau membuatku merasa seperti sedang mencabuli gadis dibawah umur,," jawab kimbum seraya tersenyum tampan. Jemarinya digerakan mengusap pipi soeun.
"Kekeke,, ini kah wujud asli pemimpun fofate ??? " kekeh soeun seraya memeluk tubuh kimbum. Menyembunyikan wajahnya didada kekar sang suami.
"Hmm,,maja,, hanya pada istriku" Kimbum
"Bum-ah, aku ingin bicara empat mata bersama seohyun" Soeun
"Andwe !" Kimbum
"Jebal jhagi,,, aku hanya ingin meminta penjelasannya " Soeu
"Hh,,saat ini aku tak bisa mengizinkanmu" ucap kimbum.
Kakinya melangkah membawa langkah soeun menuju ranjang.
"Aku berjanji akan baik-baik saja,," Soeun membaringkan tubuhnya diatas ranjang. Kembali memeluk erat tubuh kimbum yang juga ikut berbaring disisinya.
"Tidak untuk saat ini,, bersabarlah,," Kimbum
"Arrasseo,," Soeun
Kimbum tersenyum seraya mengusap sayang kepala soeun. Nafasnya berhembus lirih menyibak helaian rambut soeun. Banyak hal yang perlu dipertimbangkannya. Mengizinkan soeun bertemu seohyun bukan lah hal yang benar menurutnya. Tapi melarang soeun juga akan membuat istri cantiknya itu bersedih. Matanya tertutup ketika perlahan telinganya mendengar dengkuran halus soeun. Membawanya pada alam tenang, penghilang kepenatan.
_000ooo000_
Sirkuit sihom, 23.00 pm
Deru angin berhembus meradu lembut ayunan dedaunan. Langit tetap setia dengan gelapnya. Tak ada bulan, hanya cahaya lampu penerang malam. Sirkuit sihom tak sepi, sebaliknya begitu ramai oleh para haksaeng reguler class. Seolah hal yang akan segera terjadi adalah pertunjukkan menakjubkan yang sayang untuk dilewatkan. Ntah bagaimana bisa mereka dapat berkumpul memenuhi setiap sisi jalan di sirkuit khusus Leesire itu.
Izin bukanlah hal mudah untuk didapatkan. Namun nyata didepan mata, mereka semua hadir memeriahkan dengan berbaris rapi. Bahkan udara dingin malam tak menyurutkan semangat mereka. Binar bahagia dan kecewa jelas nampak diwajah para haksaeng pria reguler. Seluruh focus mata mereka tertuju pada sisi kiri jalan, dimana haksaeng exevutive berdiri santai bersama sosok kim so eun yang berada dalam rangkulan posesif sang seogsa (Master), Kim sang bum. Pakaian soeun yang hanya berupa kaos ketat dan rok mini berwarna putih, membuat mereka meneguk liur berkali-kali. Ya tuhan, desau angin bahkan nampak mencemooh mereka. Memandang dan memuja, hanya itu yang dapat mereka lakukan.
Disudut kanan geun young berulang kali mengumpat kesal, mengacuhkan para sahabat yang berdiri bingung disisinya. Tak ada seorang pun pria yang melemparkan pandangan pada dirinya, melainkan seluruh pandangan pria tertuju memuja pada sosok soeun.
"Jadi nyonya muda kim, apa kau sudah siap ?? " tanya kimbum. Bibirnya terarah tepat dicupid telinga soeun. Menimbulkan tarikan diujung bibir soeun.
"Tentu, aku akan membungkamnya,," jawab soeun
"Geurae,,tunjukkan kemampuan mu ,," Kimbum
"Siapkan kado istimewa ku tuan muda kim,," Soeun
Kimbum tersenyum lalu mencium singkat bibir soeun, meski ragu sedikit menyapa hatinya. Kakinya tetap melangkah menuntun soeun menuju Aston Martin Vulcan nya. Mobil balap kesayangan soeun, hadiah ulang tahun dari nya saat sang istri berulang tahun, tahun lalu.
Kyuhyun, myungsoo, ara dan suzy turut melangkah dibelakang keduanya. Bila dilihat, nampak seperti para bodyguard terlatih. Tak ada seungho, karena pria itu memilih mengurung diri dikamarnya. Sedikit membuat ketidak nyamanan, namun tak ada yang mampu memaksa. Semua mengerti keadaan hatinya.
"Aku benar-benar ingin membunuhnya,," umpat geun young, saat matanya melihat kemesraan yang ditunjukkan kimbum. Belasan tahun menyimpan rasa, hanya acuh yang selalu diterimanya.
"Jaga bicara mu,, kita tak berada diwilayah kekuasaan,," ucap hyung joong datar.
"Tutup saja mulutmu,," hardik geun young seraya melangkah menuju mobil balap hitamnya. Ferrari fxx K adalah mobil pilihannya.
"Aku semakin muak melihat tingkahnya,," ucap jiyeon
"Kau tak menemuinya,,? " tanya hyung joon. Matanya terarah menatap manik mata jiyeon. Terlalu bingung pada sosok gadis itu. Jelas suaminya berada disekolah elit ini. Namun sahabatnya itu selalu bersikap datar seolah tak saling mengenal.
"Ini bukan waktu yang tepat,," jawab jiyeon
Hyung joon tersenyum mendengar ucapan jiyeon. Kata waktu yang tepat seolah menunjukkan ada waktu yang baik bagi jiyeon untuk menemui suaminya sendiri.
Suzy melangkah kedepan mobil soeun dan geun young. Bendera merah melambai dalam genggaman jemari lentiknya. Dress mini pink ditubuhnya membuat ia terlihat seksi dan semakin cantik.
"Focus figilia,, " Kyuhyun
"Ne,," Soeun
"Kau harus santai,," Kimbum
"Arrasseo jhagi,," Soeun
"Fighting,," Ara
Soeun mengangguk dan membiarkan kimbum menutup pintu kemudinya. Lalu memalingkan kepalanya ke sisi kanan. Mengarahkan matanya focus menatap datar manik mata geun young yang juga menatapnya tajam. Soeun menarik ujung bibir kirinya membentuk senyuman miring meremehkan. Cukup sudah dirinya mengalah, kali ini soeun akan tunjukkan posisinya dimata moon geun young.
Seohyun menatap datar mobil balap soeun. Sedikit gejolak menyapa hatinya. Sejak kedatangannya soeun tak juga mau menyapa dirinya. Meski persahabatan yang dibangunnya dulu adalah kebohongan, namun sedikit luka menggores hatinya saat soeun memilih mengacuhkan kehadirannya.
"Siap,," terik suzy seraya menggerakkan tongkat bendera digenggamannya. Lengkingan gas kedua mobil balap dibelakangnya tak menciutkan nyalinya. Ini biasa baginya, para mafia memang diwajibkan mampu membalap dalam segala kondisi.
"Mulai,," Suzy mengangkat benderanya tinggi. Bibirnya tersenyum ketika kedua mobil balap melewati tubuhnya dengan kecepatan luar biasa.
Seluruh haksaeng bersorak keras saat kedua mobil melaju cepat. Meski cemas mulai mendominasi saat mobil geun young jauh memimpin. Mereka belum pernah menyaksikkan kemampuan balap kim so eun. Berbeda dengan geun young, nama gadis itu begitu terkenal menyamai kim sang bum.
"Sang juara terlihat,," teriak yuri sinis.
"Omo,, apa kaliam mendengar suara,, " cibir suzy.
"Brengsek,," umpat yuri
"Acuhkan saja,," ucap myungsoo
"Arrasseo,," jawab suzy
Kimbum mengacuhkan perdebatan suzy. Memilih duduk pada kursi yang disiapkan khusus untuknya. Pandangan matanya terfocus pada layar besar dihadapannya yang menampilkan gambar laju mobil soeun. Kaki yang dilipat dengan tangan yang terpangku santai di pahanya ditambah setelan jas formalnya,membuat kimbum tampak begitu mempesona. Yuri bahkan berulang kali mengarahkan pandangan kearah sosok pangerannya. Mencuri-curi pandang, berharap kimbum ikit memandangnya.
"Apa ada yang mengganggu pikirannya?? " Myungsoo
"Kurasa tidak,," Kyuhyun
"Dia akan kalah jika tak mempercepat lajunya,," Suzy
"Kurasa soeun sengaja melakukannya,," Ara
"Kau begitu yakin,," Kimbum
"Kim so eun istri seorang Kim sang bum,, dan itu bukti mutlak kemampuannya,," Ara
Kimbum dan kyuhyun tersenyum kompak mendengar ucapan santai ara. Ara benar, soeun bukan gadis yang bodoh. Kim so eun adalah putri mafia berjaya, dan mereka sangat mengetahui jalan pikiran gadis mungil itu. Karena mereka tumbuh bersama dalam kemafiaan dan mereka jugalah guru pribadi seorang kim so eun.
Geun young terus memacu cepat mobilnya. Bibirnya tersenyum miring menatap mobil soeun yang berada dibelakangnya. Dirinya tak akan biarkan soeun menang dan mengambil posisinya.
Para haksaeng reguler menahan nafas ketika melihat soeun menambah kecepatannya dan dengan cepat menyalip geun young. Ini diluar dugaan, pertandingan yang disaksikan begitu menegangkan. Kecepatan kedua mobil diluar akal sehat mereka. Aksi salip menyalip soeun dan geun young menyuguhkan adrenalin yang kuat pada tubuh mereka. Aksi salip keduanya juga seperti menggambarkan kepiawaian keduanya dalam melakukan overtake.
Emosi geun young berusaha menutupi jalannya kembali setelah berhasil mendahuluinya, soeun memilih mendekati mobil geun young untuk mencoba melawan angin. Setelah berhasil mendapat daya hambat yang sedikit, soeun segera bermanuver (menyalip) kembali. Membuat sorakkan menggema ketika mobilnya dengan lancar menyalip mobil geun young.
"Aaahhkk" teriak geun young geram. Tak terima soeun kembali memimpin, geun young semakin menginjak gasnya lebih dalam. Apapun akan dilakukannya untuk mendapatkan kembali posisinya.
Soeun tersenyum lalu melakukan slide ketika geun young menemukan celah untuk mengejarnya, membuat geun young mengumpat kesal dengan tindakan cepatnya. Mendekati tikungan soeun dengan cepat mengambil sisi dalam tikungan lalu dari titik tengah tikungan soeun belik kesisi luar tikungan, lalu membanting stir kembali ke arah dalam tikungan.
Kimbum menarik kedua ujung bibirnya membentuk senyuman ketika melihat sang istri melakukan teknik Countersterr. Teknik menikung yang tidak mengurangi kecepatan. Benar-benar putri mafia White Falcon. Teknik Drift bukanlah teknik mudah untuk para wanita, namun istri cantiknya itu mampu dengan mulus melakukannya.
Seluruh mata terbelalak dengan gumaman bibir tak percaya. Luar biasa, baru kali ini mereka melihat seorang gadis melakukan teknik rumit drifting dengan mulus tanpa kesalahan.
Sedang geun young memilih membanting stir kedalam tikungan dan menginjak pedal rem sehingga ban belakang kehilangan traksi dan mobil melaju keluar jalur lintasan. Geun young memukul kuat stir mobilnya ketika melihat soeun melaju jauh meninggalkannya. Percuma mengejar, hanya malu yang akan diterimanya.
Seluruh haksaeng bersorak riuh ketika mobil soeun melaju melewati garis finish. Kyuhyun bahkan memeluk erat ara menyalurkan kebahagiaannya. Membuat seohyun emosi dan memilih pergi meninggalkan arena bersama ketiga sahabatnya.
Kimbum,kyuhyun,myungsoo,ara dan suzy segera melangkah ketika mobil soeun telah berhenti sempurna. Bahkan rasa senang membuat seorang kim sang bum tak dapat berhenti tersenyum. Tangannya segera terulur menarik soeun kedalam pelukannya saat istrinya itu keluar dengan senyuman cantiknya.
"Chuakheyo,," Kimbum
"Gomawo,," Soeun.
"Aish,,kau membuat ku terpukau,," Kimbum
"Apa aku melakukannya dengan benar,,?" Soeun melepas pelukannya dan menatap kimbum antusias.
"Sempurna,, " puji kimbum. Membuat senyuman soeun semakin merekah.
"Woa,,kau berhasil hoeh,,?" ucap kyuhyun seraya mengacak lembut rambut soeun.
"Aish,," desis soeun kesal. Membuat ara, myungsoo dan suzy terkekeh melihat raut kekesalannya. Ara menyentuh dadanya. Merasakan rasa hangat menyelimuti hatinya. Seluruh kecemasannya akan soeun hilang seketika. Kini saat baginya bangkit dan meraih semua kebahagiaannya.
_000ooo000_
"Brengsek,, " umpat geun young. Hatinya masih tak menerima kekalahan telaknya. Matanya menatap geram kelima sahabatnya yang menatapnya datar.
"Tenangkan dirimu,," ucap hyung joon
"Aku tak butuh suara mu,," Hardik geun young, lalu melangkah menuju kamarnya. Leesire memang menyediakan 6 ruang kamar reguler bagi mereka.
"Terluka,,?" tanya jiyeon
"Kaja tidur,,? " jawab hyung joon mengacuhkan pertanyaan jiyeon, lalu melangkah pergi menuju kamarnya.
Jiyeon tersenyum melihat keacuhan hyung joon. Kakinya turut melangkah mengikuti hyung joon. Bertahun-tahun mengenal pria itu, dirinya banyak mengetahui sifat asli dari hyung joong. Pria dingin itu berhati sangat lembut. Dan hanya hyung joon yang membuatnya tetap bertahan mengikuti kekejian black mafia.
"Eoddieo,,?" tanya yuri saat melihat seohyun justru melangkah menuju pintu keluar. Bibirnya mengumpat ketika seohyun hanya melangkah tanpa mau menjawab pertanyaannya.
_000ooo000_
Seorang gadis memandang gelap dengan mata terpejam. Deru nafasnya menyiratkan keraguan dan kebencian. Hembusan dingin malam tak terhiraukan tubuh putihnya. Banyak hal terjadi dan menjadi focus pikirannya. Matanya membuka ketika hatinya telah memutuskan pilihan dari otak cerdasnya. Ponsel, benda itu dipilih juga menjadi alat bantunya.
"Ini aku,, " ucapnya datar saat orang yang dihubunginya menjawab panggilannya.
"Apa yang kau inginkan,???" tanya suara diujung sana. Hembusan nafas lelah terdengar mendominasi pendengaran.
"Culik gadis itu,,," perintahnya tegas
"Kau yakin,,? Sadari posisi mu,,," lagi, hembusan nafas lelah terdengar menderu.
"Kumohon halmeoni,, aku menginginkan kembali milikku" lirih nya.
"Arrasseo,,, kemana aku harus membawanya,,???"
"Jeju island,,"
To be continue,,
percakapan sapa tuuuh? halmeoni sapa tu? gadis sapa yg suruh diculik? siapa yg milik siapa? aaaah lanjutannya jgn lama2 kk ditunggu bgttt SEMANGAT yaaa
ReplyDeletepercakapan sapa tuuuh? halmeoni sapa tu? gadis sapa yg suruh diculik? siapa yg milik siapa? aaaah lanjutannya jgn lama2 kk ditunggu bgttt SEMANGAT yaaa
ReplyDeletetrimakasih responnya :)
ReplyDeleteAkh baru bisa bca sekarang.. Akhir'y terjawab juga rasa penasaran'y tntng apa yg jadi trauma bagi soeun, dan itu juga jadi ketakutan buat kimbum.. Itu yg nyuruh nyulik apa "seohyun" ? Trus maksud'y nyulik siapa? Ara'kah apa soeun??? Ditunggu next part'y chingu,, semangat..
ReplyDeleteMohon bantuannya untuk mendapatka paswordnya
ReplyDelete