Search This Blog

Friday, July 28, 2017

Leesire in Love part 3

Author : Princess Chan

Main Cast :

- Kim sang bum 
- Kim so eun

Other Cast :

Cho kyuhyun

Kim myungsoo

Yoo seungho

Baek suzy

Go ara

Kim sang woo (appa kimbum)

Kim nam gil (appa soeun)

Cho jan sik ( appa kyuhyun )

Lee min seok ( eomma kyuhyun )

Park jung soo (eomma soeun)

Lee bo hee (eomma kim bum )

Go hye sun

Lee minho

Kim hyung joon

Moon geun young

Park jiyeon

Seo ju hyun

Kwon yuri

DLL


Genre : School,Mafia

Disclaimer : Semua cerita,karakter,setting,alur,dll adlah milik dari masing-masing author. Untuk tokoh utama dan artis pendukung,itu semua bukan milik author,melainkan milik orang tua,keluarga,dan masing-masing agensi para artis. Author hanya memakai nama mereka untuk keperluan cerita.

Note : Cerita ini adalah fanfiction,yakni cerita fiksi yang ditulis berdasarkan kisah,karakter,setting dan lain-lain dengan sebuah karangan atau imajinasi penulis cerita. Fanfiction ini bkan dimaksudkan untuk merusak karakter asli tokoh yang digunakan tetapi justru karena kecintaan terhadap tokoh tersebut maka dibuatlah cerita ini. Dan juga cerita ini dilarang keras di copy paste atau ditiru tanpa meminta izin dari pembuat cerita. Please don’t be plagiarism.!




########################



Happy Reading



" Bogoshipo chagi,, " gumam kimbum  tepat ditelinga soeun.

Bugh

" Akh "  ringis kimbum

Satu sikutan soeun berhasil menyentuh perut kimbum. Melepaskan dekapannya pada tubuh sang gadis.

" Kau berani memanggilku chagi ? " geram soeun, nafasnya memburu sesak. Emosinya berada diubun-ubun, membakar hatinya. Tak kan ada maaf bagi orang yang berani menginjak harga dirinya.



***** part 3 *****



Myungsoo, seungho dan suzy memutar bola mata malas melihat tingkah tak terduga kedua pria tampan dihadapan mereka. Berbagai macam pikiran bodoh melintas dalam pikiran ketiganya. Lihat saja pria dengan sejuta pesona itu nampak sibuk dengan kegiatan menyenangkannya.

Hal lain pada kyuhyun, dengusan kesal berulang kali dilontarkan mulutnya. Dihadapannya kimbum duduk dengan memangku posesif tubuh soeun. Pria tampan itu juga tak mengizinkan dirinya melepas rindu pada sosok sahabat kecilnya.

" Jadi bisakah kalian jelaskan ? " Myungsoo menpertajam tatapannya, risih dengan tingkah usil kedua sahabatnya. Kimbum memeluk erat soeun, dengan tangan kyuhyun yang bergerlya pada rambut soeun. mereka memang sedang duduk didalam executive class. Dengan memutar kursi membentuk lingkaran, untuk memudahkan mereka berkomunikasi.

" Mwo? " Kyuhyun

" Kurasa kecerdasan kalian lebih dari ini " Cibir myungsoo. Ada kalanya tingkah kyuhyun sangat menyebalkan untuk nya. Bukankah seharusnya mereka paham pertanyaannya ?.

" Aish bum-ah,,,, itu geli,, " ucap soeun seraya mengarahkan tangannya berusaha menahan kepala kimbum, menghindari kecupan-kecupan usil kimbum pada leher putihnya. Bibirnya terkikik geli tiap kali kimbum meniup-niup sudut telinganya.

" Kenapa dia jadi genit ? " Seungho

" Bum-ah,,,, " rengek soeun
Kepalanya berpaling cepat pada sisi wajah kimbum, mengarahkan tangannya menutup mulut sang pria menyebalkan.

" Yaaaaa,,,hentikan !,, kau membuatnya risih,," gerutu kyuhyun


Kimbum selalu membuatnya tak bisa menyentuh sang sahabat kecil. Pria tampan itu akan semakin protektif pada gadis cantik dipangkuanya.

" Shut up " geram kimbum, menatap tajam ketiga sahabatnya. Kyuhyun Myungsoo dan Seungho mengangkat tangan secepat angin 'Menyerah'. Menantang kimbum sama saja memilih bunuh diri. Jangan lupakan posisi chojangnim yang disandangnya. Kimbum dapat melakukan hal mengerikan pada mereka jika suasana hatinya memburuk.

Cupp

" Berhentilah marah " Soeun mengecup singkat bibir kimbum,

Kimbum menarik ujung bibirnya, membentuk senyuman bahagia. Gadisnya memang sangat cerdas menghentikan amarahnya. Mengabaikan kelima sahabatnya yang  membelalak kaget tak percaya. Ara dan suzy menutup cepat kedua pipi merona mereka, akibat tingkah polos soeun. Bagaimana bisa soeun mencium kimbum begitu santai ?.
Myungsoo terkekeh melihat tingkah gadis kesayangannya. Suzy sangat lucu jika sedang merona malu.

" Omo,,, apa yang kau lakukan soeun ? " Seungho

" Menutup mulutnya " polos soeun.

" Kau menciumnya girl ,,, " Seungho

" Apa itu salah ?,, " Soeun

Myungsoo, seungho, ara dan suzy kembali membelalak dengan mulut terbuka mendengar ucapan soeun.
Menimbulkan kekehan kyuhyun, para sahabatnya nampak bodoh dengan ekspresi kaget mereka.

" Hentikan ekspresi bodoh kalian,,,
Dia istri ku,,! " Kimbum

" Mworago ,,? " teriak myungsoo dan seungho. Apa pendengaran mereka terganggu ?.

" Cih, kalian berlebihan " Kyuhyun

" Jinjca,,?? Kapan ? " Suzy

" Kalian ingat liburan 6 bulan lalu,,? " Kyuhyun

" Ne,, kalian pergi kejepang bukan ? " Myungsoo

" Pria tampan ini menikah ,,," Kyuhyun

" Aigo kimbum,,,bagaimana bisa kau tak mengundang kami ? " Myungsoo

" Mianhae,, pernikahan kami bersifat rahasia,," Kimbum

" Arrasseo " ucap seungho dan myungsoo. Tanpa kimbum menjelaskan, mereka paham arah pembicaran sang chojangnim.

" Soeun-ah jeongmal bogoshipo,,, kau tak memelukku ? " Kyuhyun berdiri, mendekati soeun, berniat memeluknya.

" Nado-ya kyu,,, " Soeun berdiri menyambut pelukan kyuhyun. Menempel erat wajahnya menyentuh dada bidang kyuhyun, sengaja memancing decakkan kesal kimbum.

" Lepaskan " Kimbum

" Shireo,, aku masih merindukannya,, " Kyuhyun

" Kau tau ?, aku sedang membutuhkan seorang korban " Sinis kimbum

" Kau memang iblis " gerutu kyuhyun dan segera melepas dekapannya. Kimbum tak pernah bercanda pada setiap ucapannya.

" Berhentilah mengganggunya " Soeun,  Kakinya melangkah menuju kursi barunya, tepat dihadapan kimbum. Kimbum mengendikkan bahunya tak perduli.

" Kalian begitu akrab,,, " Suzy

" Tentu saja,,,, kau lupa Fofate mafia memiliki 3 pendiri,,,? " Kyuhyun

" Daebak,,, soeun pewaris White Falcon ??? " Myungsoo

" Ne, maja " Kimbum

" Kenapa kau terdaftar pada reguler class soeun,,? " ara

" Itu keputusan abeonim " Soeun

" Wae ?? " Seungho

" Melindunginya dari kecemburuan sosial " Kimbum

" Lalu kenapa kau menjahili istrimu sendiri ? " Myungsoo

" Dia memang iblis,," Soeun

" Istri ku menggemaskan saat marah,, " Kimbum

" Michyeosseo,, " ucap seoun dan kyuhyun kompak, membuat kimbum terbahak bahagia. Dirinya sangat menyukai tingkah kesal istri dan sahabat kesayangannya.

" tapi kau juga hebat ara, mampu menyingkirkan yuri " Suzy

" Ne,,, seharusnya sejak dulu kau lakukan itu,, " Myungsoo

" Aku mampu berkat soeun,,," Ara

" Ani,, kau memang hebat,, " Soeun

" Ara lebih baik dari kwon yuri,,, ini menyenangkan,,, " Seungho

" Bukankah yuri selingkuhan mu jhagi ? " Soeun mengarahkan tatapannya pada iris mata kimbum.

" Tidak bisakah kau mencari gadis yang lebih cantik untuk menuduhku ?? "  Kimbum

" Yuri cantik menurut ku,," Soeun

" Bahkan aku lebih memilih ara ,," Kumbum

" Kenapa kau membawa ara ? " gerutu kyuhyun, nada suaranya menyiratkan ketidaksukaan.

" Wae,,? Kau cemburu ?,, " Cibir kimbum

" Bukan urusanku,, " datar kyuhyun

Soeun mengernyit bingung menyadari perubahan ekspresi sahabatnya. Sedikit sendu menghiasi bola mata ara.

" Anneyeong class,,," sapa hye sun,
Mengacaukan pembicaraan para haksaeng kesayangannya, seraya melangkah santai menuju meja utamanya dengan kedua tangan menyeret dua koper berukuran sama, namun berbeda warna.

" Anneyeong nonna " Myungsoo,  kyuhyun, dan seungho kompak mengalihkan tatapan pada sang kaamdok, lalu berdiri memperbaiki letak kursi mereka kembali.

" Kalian memang menyebalkan,,, ! Panggil aku Kamdok,,! " gerutu Hye sun

" Bogoshipo eonnie,,, " Soeun melangkah mendekati dan memeluk hye sun erat, mengacuhkan gerutuan sang kamdok cantik.

" Yaaa soeun-ah,, kenapa kau mengikuti para evil itu,,??? " gerutu hyesun, melepas genggamannya pada koper dan membalas dekapan erat soeun.

" Kekekeke,,, " Soeun terkekeh mendengar gerutuan hyesun. 

Wanita cantik ini adalah orang menyebalkan setelah jung soo menurutnya. Dan sifat cerewet hye sun, duplikat sempurna sang eomma bagi soeun.

" Go ara,, berbaur lah bersama mereka,,, " Hyesun melepas dekapan soeun seraya mengarahkan tatapan pada sosok  ara. Membiarkan dongsaeng kesayangannya beranjak kembali pada kursi duduknya.

" Tenang saja,,, kami menyukainya,, " Seungho

" Baguslah,,Kim sang bum, tidak bisakah kau melepasnya sesaat??? " gerutu hye sun, nafasnya mendengus kesal ketika  menyadari soeun tak kembali pada kursinya. Kimbum mendekap soeun erat diatas pangkuannya.

" Anio,, " Kimbum

" Terserah kau saja,,,," hye sun

Kimbum cukup menyebalkan jika menyangkut seorang kim so eun. Pria tampan leesire itu tak kan pernah mau melepas istrinya walau hanya sesaat.

" Soeun-ah kamar baru mu berada disisi kamar kiri kimbum,,,dan ara,, kamar mu disisi kiri kamar kyuhyun" lanjutnya

" Ne kamdok,," Soeun/Ara

" Andwe,, soeun bersama ku !!,," Kimbum

" Kau gila,, ?" Myungsoo

" Keputusan ku mutlak,," tegas kimbum

" Andwe kimbum,,, appa mu tak akan menyetujuinya,, " gerutu hyesun, adik sepupunya itu selalu memutuskan apapun seenaknya.

" Aku tidak perduli " Kimbum

" Sudahlah eonnie,,acuhkan dia,, " Soeun

" Kau menentangku??? " Kimbum mendongakkan kepalanya, menatap mata almond soeun. Gadis mungil dipangkuannya ini benar-benar menyebalkan.

" Ne jhagi,, " ucap soeun seraya membalas tatapan matanya pada sorot mata elang kimbum. oh, soeun tak pernah takut pada suami tampannya ini. Bukankah dirinya putri mafia ??? Dan lagi dirinya juga istri sah Kim sang bum, si pewaris Fofate dan Blackfox mafia.

" Kau membuatku kesal,, " Kimbum

" Saranghae,, " Soeun

" Aish,, kau menggodaku ?? " Kimbum melebarkan senyum menawannya, mendengar ucapan soeun. Istri mungilnya ini ternyata sudah berani menggodanya.

" Kau tak mencintai ku ??? " Soeun

Cupp

" Nado saranghae,, " Kimbum berucap seraya mengecup singkat bibir soeun.

Hyesun menggeleng melihat tingkah kedua adiknya. Percuma menegur keduanya. Memarahi akan membuat soeun menangis, dan memancing emosi suami iblis tampannya.

" Ck,, kalian berdua menyeblkan " gerutu kyuhyun

" Kau iri,,, cari kekasih,,,!" cibir kimbum

" Diamlah,, " maki kyuhyun

" hahahaha,,,"
Kimbum, myungsoo dan seunghp tertawa terbahak mendengar makian kyuhyun.

" Baiklah class,, aku kembali keruanganku,,, kalian free untuk hari ini ,,, " Hye sun

" Gomawo kamdok "

Hye sun tersenyum lalu melangkah keluar meninggalkan executive class. Executive class adalah kelas khusus yang berisikan pewaris mafia elit korea. Dirinya selalu bahagia jika bertemu kim so eun, istri cantik adik sepupu menyebalkannya. Go hye sun adalah anak dari adik Lee bo hee. Berkat sang ajhumma jugalah dirinya dapat melatih para haksaeng Leesire high school.

" Bum-ah,,, antarkan aku " rengek soeun

" Arrasseo,,, " Kimbum

" Kyu-ah,,, aku lelah,," Soeun

" Aku akan membawakannya,, " jawab kyuhyun

Kakinya melangkah mendekati koper biru soeun. Sahabat mungilnya itu akan menangis bila keinginannya diacuhkan begitu saja.

" Kami juga akan kembali, " Seungho

" Ne,,, aku juga ingin tidur memeluk istriku,,, " Myungsoo

" Byuntae,,, " Soeun/Suzy/Ara

" hahahaha "
Kimbum, myungsoo, kyuhyun dan seungho terbahak kompak mendengar cibiran ketiga gadis executive itu. Sepertinya mulai saat ini mereka memiliki hiburan tersendiri.

" Kajja,, " Kyuhyun

" Ahh,, kyu,berikan koper ku pada bum-ah,, " ucap soeun menghentikan langkah kyuhyun yang bersiap melangkah keluar.

" Waeyo,,? " kesal kyuhyun, dahinya mengernyit bingung, soeun selalu merubah pikirannya dalam sekejap.

" Kau bantu ara saja,, " Soeun

" Arrasseo " kyuhyun berbalik cepat, menyerahkan koper pada tangan kimbum dan melangkah mendekati ara dan koper ungunya.

" Ani,,, nan gwaenchana " Ara

" Gwaenchana,,, ini berat untuk mu " Kyuhyun

" Tapi,,, "

Ara tak mampu melanjutkan ucapannya, karena kyuhyun telah melangkah menjauh seraya menyeret koper ungunya.

" Sudah biarkan saja,,, kaja " Soeun melangkahkan kakinya beriringan kimbum disisinya.

" Chagi,, tidur bersama ku ne,,, " ucap kimbum manja,, tangannya merangkul erat pinggang langsing soeun. Bibirnya berulang kali mengecup lembut kepala soeun. Siapa saja yang melihatnya pasti akan meradang cemburu.

" Kau manja sekali,,, " cibir soeun

" Kekekeke,,, " Kimbum terkekeh mendengar cibiran gadisnya. Hatinya sedang bahagia , dan dirinya tak perduli apapun saat ini.

" Aish,, aku iri pada mereka " Myungsoo

" Wae,,,?? Bukankah kau tengah merangkul ku ?? " Suzy

" Aku ingin mencium mu,,, " Myungsoo

" Kau mesum,, " Suzy mencubiti pinggang myungsoo, memancing tawa geli sang suami.

" Kapan aku memiliki istri ? " gumam seungho

" Bukankah kau punya ? " Ara
.
" Dia jauh dariku,,, " Seungho

" Setidaknya kau punya,,, " Ara

" Bagaimana hubungan mu dengannya,,? " Seungho, mengalihkan tatapan pada wajah ara yang berjalan di sisinya.

" Kau tahu ,?" Ara
Kepalanya terdongak membalas tatapan seungho.

" Semua orang tahu,,," Seungho

" Molla,,, dia selalu mengacuhkan ku ,," Ara

" Bersabarlah,,," hibur seungho, langkah kakinya terus mengikuti langkah para sahabat,membelah kelebatan hutan leesire yang cerah.

.
.
.
.
.
.


" Ini asrama executive ,,?? " Soeun  memandang tak percaya bangunan dihadapannya. Bangunan tua berlantai satu. Tak nampak kemegahan executive class, seperti dalam bayangannya. Bahkan asrama reguler class masih lebih baik menurutnya.

" Ne,, wae ?? " jawab  kimbum, sedikit senyum menyeringai muncul diujung bibirnya.

Soeun menatap tajam manik mata kimbum, memuciskan bibirnya kesal. Emosi sedikit tersulut, mendapati nada pura-pura bodoh terlontar dari bibir suami tampannya

" Jangan perhatikan luarnya chagiya,,, " lanjut kimbum, tatapan tajam soeun menggelitik hatinya. Gadisnya itu memang sangat peka dalam segala hal. Kakinya kembali menuntun tubuh soeun mendekati pintu utama bangunan asrama executive.

Soeun membulatkan kedua mata almondnya ketika sepasang tangan kimbum membuka lebar pintu asrama dihadapannya. Pandangan mewah tersaji didepan matanya. Sebuah ruang besar dilengkapi home teather dan seperangkat sofa mewah. Disudut ruangan terdapat lorong benderang, menarik perhatiannya. Kakinya melangkah mendekati lorong yang ternyata adalah pembatas kedelapan kamar  tujuan mereka.

" Tidak bisakah berjalan lebih cepat ??? ,, " gerutu kyuhyun, tubuhnya menempel sempurna pada sebuah pintu di ujung lorong.

" Cerewet,," Soeun

" Go ara,,, kemarilah, ini kamarmu,, " teriak kyuhyun mengacuhkan ucapan soeun. Sorot matanya menatap lekat ara yang berjalan pelan memasuki pintu utama bersama seungho.

" Ne,,, " balas ara, sedikit berlari mendekati tubuh kyuhyun.

" Masuk dan istirahatah, kita tak ada kelas hingga besok " Kyuhyun sedikit menggeser tubuhnya, ketika ara berdiri tepat dihadapannya.

" Gomawo kyu " lirih ara, melangkah masuk dan menutup perlahan pintu kamarnya.

" Kami juga akan beristirahat,, selamat datang di asrama executive Ny. Kim ,,, " Myungsoo

" Ne,,, gomawo " Soeun

" Pay pay,,,sso " ucap suzy seraya melangkah masuk  bersama myungsoo.
Soeun tersenyum dan mengangguk menjawab ujaran suzy.

" Itu kamar siapa bum-ah ? " Soeun

" Kim myungsoo,,, kamar suzy tepat dihadapan kamar mu,,, " Kimbum

" Apa kamar disisi kanan suzy, kamar mu seungho?? " Soeun

" Ne, maja,,, kau mau masuk,, ? " goda seungho

" Aku akan kirimkan bom kedalam kamar mu,,, " Kimbum

" Yaaa,,, aku hanya bercanda,,! baiklah , aku masuk dulu " Seungho

" Ne,,, " Soeun

" Seoun-ah, ada yang ingin kubicarakan dengan mu ,, " Kyuhyun

" Masuklah kyu,, " Soeun

Soeun melangkah masuk kedalam kamarnya. Bibir mungilnya melengkung membentuk senyuman. Kamar berwarna campuran white and blue, tersaji didepan matanya. Dengan berbagai macam boneka terpajang rapi , yang pasti adalah ulah kedua pria kesayangannya.

" Kenapa kau ikut masuk,? " Kyuhyun memandang kesal kimbum yang sengaja tak membiarkannya melepas rindu pada soeun.

" Ini kamar istriku,, " acuh kimbum, kakinya melangkah menuju sofa dan mendudukkan tubuhnya.

" Apa kamar kita sama ?? " tanya soeun, mencoba menghentikan pertengkaran kekanankan kimbum dan kyuhyun.

" Ne,,, kecuali suami mu,,, kamarnya jauh lebih besar,,, " Kyuhyun

" Jeongmal,??? Kaja bertukar bum-ah,,, " manja soeun, kakinya melangkah mendekati dan duduk diatas pangkuan kimbum.

" Kamar itu khusus chojangnim executive chagiya,, " jawab kimbum seraya tersenyum geli, mendapati tingkah manja sang istri.

" Cih,,, kalian berdua menyebalkan,,, " gerutu kyuhyun, hamparan permadani berbulu soeun menjadi pilihannya berbaring.

" Diamlah kyu,,, katakan saja, apa yang kau ingin bicarakan " Soeun

" Dwaesseo ,,,( lupakan saja ) " Kyuhyun beranjak berdiri dan pergi begitu saja. Hatinya cukup kesal mendapati acuhan soeun. Apa sahabat kecilnya itu tak menyadari dirinya juga sangat merindu,?.

Tangannya menutup keras pintu kamarnya, lalu membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Setidaknya tidur beberapa saat dapat meredamkan kekesalannya saat ini.

" Ada apa dengannya?,, " bingung soeun, cukup terkejut melihat respon kesal kyuhyun.

" Kau nakal sekali,, " cibir kimbum, tangannya menarik hidung mancung soeun. Gadisnya ini akan sangat pintar berpura-pura bodoh.

" Bogoshipo,, " Soeun

" Nado-ya chagi,, " balas kimbum

Tangan kirinya terangkat, menarik tengkuk mulus soeun mendekat pada wajahnya. Menempelkan keningnya pada kening sang istri,dan perlahan bibirnya meraup bibir tipis merah muda soeun. Melumat dan mencecap setiap sudut  rongga mulut sang istri.

Lumatan-lumatan agresifnya memancing soeun mencubit pinggangnya sedikit kuat, mengeluarkan kekehan usil  bibirnya.

" Kau mesum bum-ah " Soeun

" Bibir mu sangat manis,, " Kimbum

" Kau perayu sejati,, " Soeun

" Anio,, itu tak benar,, " Kimbum

" Kaja kekamarmu,, " Soeun

" Baiklah,, kaja,,, " Kimbum berdiri, menuntun soeun keluar dan melangkah menuju kamar utama asrama executive class.

" Daebak,, aku menyukai kamar ini bum-ah,, " Soeun berdecak kagum berulang kali menatap setiap sudut kamar kimbum. Warna favorite hitam putih mendominasi kamar, dengan segala furniture yang mendukung, semakin mempermewah kamar besar itu.

" Pindahlah kemari,, " Kimbum merangkul pinggang soeun, membawanya berbaring diatas ranjang.

" Aku akan tidur disini saat malam tiba,, " Soeun

" Wae,,, kau masih takut,,, " Kimbum mendekat, memeluk erar tubuh soeun. Ntah lah, ada apa dengan otak cerdasnya. Kejadian buruk masa lalu tiba-tiba menelusup mengusik perasaanya.

" Ne,,, setiap saat,, " lirih soeun. Dirinya sangat mengerti arah pembicaraan suami tampannya.
Tangannya melingkar membalas pelukan hangat kimbum.

" Ada aku disini chagi,,, kau aman,, " Kimbum.

Soeun tak membalas ucapan kimbum, terlalu nyaman dalam dekapan hangat prianya. Wajahnya menempel lekat pada dada bidang kimbum, menghirup segar aroma maskulin sang suami.

Kimbum mengusap lembut surai hitam soeun, mengecup pucuk kepalanya sesekali, membuat kedua mata soeun meredup dan menutup sempurna. Menciptakan dengkuran halus, menandakan sang gadis cantik telah tertidur lelap. Kimbum mengecup lembut kepala soeun, lalu memejamkan matanya mengikuti soeun menuju alam mimipinya.


***************



Ara mengedarkan pandangannya pada setiap sudut ruangan. Nampak sangat berbeda dibanding kamar sebelumnya. Senyum dibibirnya merekah indah menyadari dirinya sedang tak bermimpi. Impian membebaskan sang appa, berada didepan mata. Tanggannya meletakkan koper ungu kesayangannya pada ranjang, terampil mengeluarkan pakaian yang memang sudah disusun rapi olehnya.

Kegiatan ara terhenti, ketika tatapan matanya terfocus pada bingkai berharganya. Sebuah foto indah kebahagiaan kedua orang tuanya.

" Bogoshipo appa,, bogoshipo eomma,,, "

" Aku sudah tak sendiri lagi,,, gomawo eomma,, kau kirimkan sahabat cantik pada ku "

" Aku akan setia pada persahabatan ini,,, "

" Saranghae,,, "

Tetesan air mata mengaliri setiap untaian kalimat yang terlontar dari bibirnya. Tanpa isakan, hanya tangis kebahagiaan dan kerinduan seorang putri. Kehidupan baru telah menantinya diujung jalan.



************************



" Kau menyukai kim so eun,,? " tanya suzy, matanya terfocus pada manik mata pria dihadapannya.

" Ne,,, dia sangat cantik,, " Myungsoo
Tangannya mengusap lembut wajah sang istri, yang memang berbaring berhadapan dengannya.

" Nado,,, " Suzy

" Mworago??? " Myungsoo

" Hentikan pikiran pabbo mu Kim myungsoo,,, " Suzy mengetuk kesal kepala myungsoo. Pria itu terkadang dapat memikirkan hal-hal tak masuk akal, yang membuat emosinya memuncak.

" Ck,,, kau lupa jabatan mu,, " Myungsoo

" Mianhae jhagi,,  Aku ingin bersahabat dengannya,,, soeun memiliki aura kesetiaan yang kuat,   Suzy

" Kau benar ,, " Myungsoo

" Apa soeun bersedia bersahabat dengan ku,,, ?? " Suzy

" Why not,, ?? " Myungsoo

" Aku hanya putri mafia biasa,, " Suzy

" Kau istri salah satu mafia elit chagi,,, jangan lupakan itu " Myungsoo mengusap gemas kepala suzy. Berusaha menghilangkan kesenduan pada manik mata sang istri.

" Saranghae,, " Suzy

" Nado chagi,, " Myungsoo

" Siapa yang tercantik ,,?? Kim so eun atau Baek suzy,,, ? " Suzy

" Kau tercantik dihatiku,,  Kim so eun hanya haksaeng tercantik cantik di Leesire,,, " Myungsoo

" Kau menyebalkan,,, " Suzy melemparkan bantal dikepalanya tepat pada wajah myungsoo. Tak bisakah suaminya berdusta untuk menyenangkannya??? Kim myungsoo memang menyebalkan lebih dari siapupun menurutnya.

" Hahahaha,,, aku tak mungkin berdusta chagi,,, " Myungsoo  terbahak tanpa berniat menghindari  lemparan suzy. Bukan salahnya, bibirnya hanya mengatakan hal sebenarnya. Kim so eun memanglah sangat cantik menurut otaknya.

" Pabbo,, " Suzy tertawa mengiringi tawa myungsoo. Prianya itu sangat menyebalkan, tapi juga menyenangkan. 5 tahun menjalin hubungan, membuatnya memahami segala tingkah sang suami. Seberapa banyak pun myungsoo memuji gadis lain, hatinya percaya cinta itu tak berubah. Karena dirinya juga mengaggumi kecantikan sosok Kim so eun. Tak ada yang perlu ditakutinya. Myungsoo hanya akan mati bila berniat jatuh hati pada istri seorang Kim sang Bum. Satu hal,  myungsoo adalah pria yang sangat setia pada persahabatan nya.



#####################



Markas besar Fofate

00.15 am

Hembusan angin berhembus menemani wajah-wajah bengis berpakaian putih, mendominasi setiap sudut ruang besar berwarna merah. Ujaran-ujaran bernada keras terlontar dari para istri petinggi fofate. Rapat yang sengaja diadakan Kim sang so, sang pemimpin utama.
Puluhan ketua dari  setiap kelompok mafia bawahan, hanya mampu menutup bibir dan menerima setiap keputusan.

Siapa yang berani ikut campur kemarahan istri sang pemimpin?? . hanya orang berotak rendah yang akan melakukannya.

" Kalian gila, hoeh ??? " teriak bo hee, geram mendengar keputusan sang suami.

" Ayolah yeobo,, kita tak punya pilihan,, " gerutu sang so frustasi. Rapat ini sudah berlangsung 1 jam,  dan istri kesayangannya terus saja menolak keputusan yang telah dibuatnya dengan para sahabat.

" Kalian pabbo hoeh??,,, figilia akan terguncang,,, " Min seok

" Aku tak masalah,,,figilia harus mampu menghilangkan traumanya,, " Jung soo

" Nado-ya,,, " timpal nam gill, meski rasa cemas turut menyelimutinya, namun figilia tak dapat terus bersembunyi.

" Yaaa,,, Park jung soo,, neo pabboya,,?? " Bo hee

" Sudahlah,,, percaya saja pada keputusan ku ,, " Jung soo

" Arrasseo,,,, tapi jika terjadi sesuatu pada figilia ku ,,, aku akan begerak tanpa persetujuan kalian,, " ucap bo hee , kakinya dengan cepat berdiri dan melangkah pergi ,,berada ditengah-tengah para sahabat hanya akan membuatnya semakin emosi.

Figila adalah putri kesayangannya. Meski dirinya menyetujui keputusan gila jung soo, berpuluh-puluh tindakan telah disiapkan otak cerdasnya. Sumpah demi apapun, dirinya tak akan membiarkan figila meninggalkannya kembali.

" Aku juga akan membawa figila kelondon jika terjadi sesuatu,, " ancam Min seok, hatinya tetap tak menerima keputusan para sahabat dan suaminya.

" Terserah kalian saja,,, " jung soo

Bibirnya menggerutu kesal, kedua sahabat nya sangat menyebalkan jika sudah menyangkut sang figilia.

Kim sang so, Kim nam gill dan Cho jan sik  terkekeh lucu melihat tingkah keras kepala para istri.  Usia paruh baya yang disandang, tak menghalangi tingkah kekanakan mereka. 

Puluhan pria berwajah datar turut mengulas senyum ketika ketiga istri petinggi itu bertindak kekanakan dihadapan mereka. Sepertinya para wanita itu lupa akan keberadaan.



###################



Gedung sihom

09.00 pm

Bibir mengerucut dan gerutuan kesal adalah bukti nyata kemarahan dua haksaeng cantik executive class. Bahkan ini bukan lah lapangan terbuka. Seluruh lapangan ini berada di dalam gedung sihom. Kimbum, myungsoo dan kyuhyun terus saja terkekeh layaknya pria tampan berotak gila.

Kedua wanita berbeda tinggi itu sangat menggemaskan di mata mereka. Ini semua terjadi akibat perintah sang kamdok ' Lee minhoo' .

" Ayolah,,,, kalian berdua tampak buruk pagi ini ??? " Lee minho

" Kau pikir ini karna siapa??? " Soeun

" Aish,,, bibir mu tetap tak berubah,,, " Minho

" Wae,, kau ingin memarahi ku?? " Soeun

" Aku masih sayang nyawa ku ,, " ucap minho, otaknya masih dapat berpikir waras . Dirinya belum siap dibunuh seorang kim sang bum saat ini, hanya karena memarahi si mungil kesayangan.

" Abaikan dia,,, berapa lama lagi kau menahan ku disini ??? " Kimbum

" Kau sama saja dengannya,, kalian akan fight (bertarung) sekarang juga,,, Baek suzy, kau yang pertama,,lawanmu yoo seungho,, " Minho

" Omo,,,kenapa harus aku,, ? " gerutu seungo

" Jangan melukainya ho-ya,, " teriak myungsoo, menimbulkan decakan kesal dibibir seungho. Myungsoo akan selalu mengancamnya untuk mengintimidasi kekuatannya.

" Fighting suzy-ya " Soeun/ara

" Berisik,,!! " Kimbum/kyuhyun

" Kalian bisa mulai,, " Minho

Bugh,,bugh,,,bugh,,

Suzy melayangkan pukulan pada tubuh seungho. Jangan anggap dirinya lemah, meski hanya dari mafia biasa, kekuatannya cukup kuat untuk menumpas 10 orang lelaki.

Bugh,bugh,bugh,,

Seungho terus menggerutu dalam hati. Lihat, putra mafia sepertinya hanya mampu menangkis segala pukulan yang diterimanya. Bukan tak tega membalas,hanya dirinya masih menyayangi nyawa nya.

Bugh,,bugh,,bugh,,


" Lawan aku pabbo, jangan perdulikan myungsoo " Suzy

Bugh,,bugh,,happ


Gerakan cepat perintah sang otak cerdas, seungho sigap menarik suzy kedalam pelukannya. Menghentikan gerakan dan pukulan suzy dalam sekali serang. Bukankah dirinya hanya dilarang memukul? , jadi tak salah jika dirinya memeluk istri sang sahabat.

" Oce,,, sengho is winner,, " Minho

" Kau curang,, ho-ya,,, " Suzy

" Salahkan pria mu yang selalu mengancamku,, " Seungho

" Kau benar,,, " suzy melangkah cepat menuju myungsoo, tangannya memukul kesal lengan sang suami.

" Waeyo,,, ? " Myungsoo

"Kau selalu mengancam nya,, " Suzy

" Saranghae,, " Myungsoo

Suzy terkikik geli, dalam sekejap pria tampan menyebalkan disisinya itu mampu meredakan emosinya.

" Go ara, Cho kyuhyun,, giliran kalian "  Minho

Ara membulatkan matanya shyok. Kakinya melangkah pelan munuju kyuhyun yang telah terlebih dahulu berdiri ditengah lapangan.

" Mulai lah,,, " Kyuhyun

" Ne,, " lirih ara, ada rasa tak nyaman di hatinya. Iris mata kyuhyun cukup mengacaukan sebagian pikirannya.

Bugh,,bugh,,bugh,,

Pukulan cepat diarahkannya pada wajah kyuhyun. Berharap dapat melumpuhkan sorot mata menyebalkan sang lawan.

Shyup,,,bugh,,bugh,,,

Kyuhyun menghindar cepat dan menangkis pukulan bertubi-tubi ara. Bibirnya tersenyum mengetahui gadis dihadapannya memiliki pukulan yang cukup kuat.

Hupp

Bugh

"Akhh "

Bunyi deguman dan ringisan ara berpadu menjadi satu. Kyuhyun, pria itu menarik nya cepat dan mencekal kuat kakinya hingga membuat tubuhnya terbanting pada lantai keras lapangan.

" Mianhae,,, " ucap kyuhyun acuh lalu melangkah pergi mendekati kimbum dan soeun.

Pletak

Soeun mengetuk dahi kyuhyun kuat. Dirinya terlalu kesal meliat kelakuan kasar kyuhyun.

" Kau kasar,, " umpat soeun, dan berlari cepat mendekati ara. tangannya perlahan membantu ara berdiri, dan menuntun ara menuju pinggir lapangan.

" Kau memancingnya,,? " Kimbum

" Aku tak sengaja,, " Kyuhyun

" Soeun tak akan melepas mu,, " Kimbum

" Aku tau,,, " Kyuhyun, nada sesal terdengar jelas dalam ucapannya. Kim so eun tak kan memaafkannya begitu saja. Pria itu cukup menyesal menyakiti go ara. Tak ada maksud apapun, hanya ketidaksengajaan.

" Baiklah,,,

"Kim so eun, Kim myungsoo,, " Minho

" Mwooo??? " teriak myungsoo
Hukum alam macam apa ini ,,??

" Tak ada kah lawan yang lain?. " gerutunya.

" Jangan menyentuhnya " Kimbum

" Bunuh saja aku " Myungsoo

" Jangan remehkan gadis itu,, " Kyuhyun

" Arrasseo,, " Myungsoo

" Kuingat kan,,, lawan aku,,
Aku tak suka dikasihani,,," Soeun

" Geurae,, " Myungsoo

Bugh,,bugh,,bugh,,

Soeun melayangkan pukulan dan tendangan cepat pada tubuh myungsoo. Tak perduli pria atau wanita, dirinya sangat benci diremehkan. Halmeoni nya mendidiknya keras selama 9 tahun, menempanya menjadi pewaris White Falcon yang tangguh. Soeun tak ingin kimbum memandang nya lemah. Dirinya ingin kimbum mengakui kemampuannya.

Bugh,,syuh,,bugh,,bugh,,

Myungsoo membelalak, tubuhnya kewalahan menangkis dan menghindari gerakan  cepat soeun. Tak salah kimbum menyayangi gadis mungil dihadapannya ini. Tak hanya cantik, namun juga lihai.

" Apa hanya segitu,,, ? Kau lemah,, " cibir soeun.

Bugh

Satu tendangan soeun berhasil menyarang tepat diperut myungsoo, menghentikan pertandingan dalam sekali serang.

" Tingkatkan kemampuan mu chagi,, pukulan mu terlalu lemah,, " Kimbum mengusap rambut soeun, ketika istri cantiknya berdiri didepan matanya dengan senyuman ganjil. Seolah bertanya,

' bagaimana kemampuanku?? '

Bibirnya tersenyum senang menatap myungsoo yang tergeletak diatas lapangan. Myungsoo semakin membelalak tak percaya mendengar ucapan sang chojangnim. Bahkan pukulan yang begitu kuat dan cepat masih begitu kurang dimata seorang kim sang bum. Benar- benar mafia mengerikan.

" Apa kimbum gila,, ? " ucap suzy, kekesalannya masih sedikit terpendam, membuatnya mengacuhkan sang suami yang mencoba berdiri mendekatinya.

" Dia memang iblis " Kyuhyun

" Mengerikan,,, " Ara/ seungho

" Kau mengacuhkan ku ,,? " gerutu  myungsoo yang baru tiba dengan menahan sakit pada perutnya.

" Ne,,, " Suzy

" aishh,, " Myungsoo

" Mianhae myungsoo-ssi " Soeun

" Gwaenchana,,, kau luar biasa " Myungsoo

" Itu harus ,,, " Kimbum

" Baiklah,,, listen to me,,, ada berita kurang menyenangkan untuk kalian ,, " Minho menarik nafasnya dalam-dalam. Berita yang dibawanya pasti akan memancing kemarahan kimbum dan kyuhyun.

" Mwo,,, ? " Seungho

" Haksaeng black mafia akan berlatih pada leesire dalam 3 bulan kedepan,, " Minho

" Mworago,, ??? "

" Apa kau gila,,? " geram kimbum

" Ini keputusan petinggi fofate kimbum,, " Minho

" Berapa orang oppa??? " Soeun

" 4,,, hanya lima haksaeng,,, " Minho

" Jeongmal,,? " Tanya ara bingung, sepengetahuannya black mafia memiliki  5 haksaeng executive.

" Ne,,, Soeun-ah, hye sun memintamu menemuinya,, " Minho

" Waeyo,,? " Soeun

" Tanyakan padanya,, " Minho

" Baiklah,,, aku pergi bum-ah,, " Soeun

Cupp

Satu kecupan mendarat lembut pada rahang tegas kimbum. Membentuk senyuman pada bibir sang penerima.

" Dia melupakan ku,, ? " Kyuhyun

" Hajiman kamdok,,, bukanah black mafia memiliki  5 haksaeng executive ??? "  tanya suzy mengacuhkan kyuhyun. Hanya akan ada pertengkaran bodoh, jika menimpali gerutuan kyuhyun.

" Jangan katakan itu dihadapan soeun, girl " Minho

" Wae ,,,??? " Myungsoo

" Turuti saja,,, " Kyuhyun

" kapan mereka tiba ,,? " Seungho

" 1 minggu dari sekarang,, " Minho

" Shit,,, para orang tua kolot itu memutuskan tanpa perintah ku,, " geram kimbum. Rahangnya mengeras dengan mata memerah marah. Dirinya pemimpin sah fofate dan blackfox mafia, namun para orang tua itu memutuskan tanpa dirinya.

Minho dan yang lainnya membungkam bisu mendengar geraman kimbum. Inilah yang ditakuti minho, sedari awal dirinya menolak ditugaskan mengabarkan berita menyebalkan ini. Dirinya sangat mengetahui respon dari sang pemimpin mafia putih itu , jika mendengar kabar yang dibawanya. Para tetua itu sepertinya sengaja memancing amarah sang pewaris utama. Ntah apa yang akan terjadi setelah ini. Yang jelas pria tampan bernama lengkap Kim sang bum itu akan segera menghardik para tetua konyol, yang telah memancing kemarahannya.





*********************


Ruangan didominasi warna hitam berpadu sempurna dengan makhluk berbeda gender berpakaian serba hitam. Dua pria dan tiga orang gadis berwajah datar, menatap tajam seorang gadis cantik dihadapan mereka.

" Kau yakin dengan keputusan mu,,? " seorang pria bertubuh tinggi mencoba mengangkat suara, menghilangkan kesunyian.

" Ne ,,, "

" Kau akan berhadapan dengan pria yang kau cintai,,, ? " ucap gadis yang nampak adalah seorang pemimpin tertinggi.

" Gwaenchana,,, "

" Geurae,,, kau diterima,,, pergilah,,, " ucap sang gadis memerintah. Wibawanya cukup menakuti sang pengikut barunya, yang juga adalah seorang gadis. Sang gadis yang merasa takut, melangkah pergi dengan sangat cepat.

" Kau yakin menerimanya,, ? ,, dia menyukai pria yang kau cintai,, " tanya seorang pria berbibir tebal namun berwajah cukup tampan.

" Dia akan menjadi alat ku,,, "

" Kau mengerikan,,, " timpal gadis berwajah cantik namun terpancar kesenduan menyelimutinya. Gadis berwajah bengis dihadapannya itu tak pernah berubah sejak 10 tahun lalu. Apapun akan dilakukannya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.



Tbc,

###################

Hai hai chingu,onnie, saeng,,,

Kelamaan kah nunggu next part ini ????

Mianhae ne,,, terlalu banyak kendala dihadapi author...

Mulai dari sakit ampe mati listrik 24 jam. Gila gk tuh,,, ???

Author aja ampe gila jadinya...
Kekekeke...

Next part nya jangan minta cepet2 yah,,, author mau urus ff yang satunya dulu....
Kasihan udah lama dianggurin...

OKe cukup,,, ocehan nggak jelas author...

Mianhae jika terlalu singkat

Mianhae for typo yang bertebaran...

Dia selalu mau ikut exis sih...
:)

Please kritik dan komentar ...

And selalu...
gomawo sudah membaca ff ku :)

Monday, July 24, 2017

Teaser

Author : Princess Chan

Main cast :

Kim sang bum
Kim so eun

Other cast : ( Masih mencari)

Genre : (belum ditentukan )

Disclaimer : Semua cerita,karakter,setting,alur,dll adlah milik dari masing-masing author. Untuk tokoh utama dan artis pendukung,itu semua bukan milik author,melainkan milik orang tua,keluarga,dan masing-masing agensi para artis. Author hanya memakai nama mereka untuk keperluan cerita.

Note : Cerita ini adalah fanfiction,yakni cerita fiksi yang ditulis berdasarkan kisah,karakter,setting dan lain-lain dengan sebuah karangan atau imajinasi penulis cerita. Fanfiction ini bkan dimaksudkan untuk merusak karakter asli tokoh yang digunakan tetapi justru karena kecintaan terhadap tokoh tersebut maka dibuatlah cerita ini. Dan juga cerita ini dilarang keras di copy paste atau ditiru tanpa meminta izin dari pembuat cerita. Please don’t be plagiarism.!




###################


Happy reading

Lepaskan aku,
Maka kau akan tertawa

Pergilah dariku,
Maka kau akan bahagia

Jangan lagi pada ku

Jangan lagi berlari

Jangan lagi membenci

Kita akhiri

Aku gantikan posisi kejam dan lara
Aku gantikan ketika diperlukanBiar aku saja...

Cukup aku saja.....

Trimakasih bunga yang kau tebarkan..
Trimakasih udara yang kau torehkan..

Dengarkan aku

Saranghae jeongmal Saranghae


_Kim so eun_

Friday, July 21, 2017

Lieben Mich part 1

Author : Princess Chan

Main cast :

Kim sang bum
Kim so eun

Other cast :

- Kim sang so
- Jesyier          
- Reigner
- Brove
- Kim jiyoen
- Jhon paul
- Kwon yuri
- Yoo seungho

Genre : -

Disclaimer : Semua cerita,karakter,setting,alur,dll adlah milik dari masing-masing author. Untuk tokoh utama dan artis pendukung,itu semua bukan milik author,melainkan milik orang tua,keluarga,dan masing-masing agensi para artis. Author hanya memakai nama mereka untuk keperluan cerita.

Note : Cerita ini adalah fanfiction,yakni cerita fiksi yang ditulis berdasarkan kisah,karakter,setting dan lain-lain dengan sebuah karangan atau imajinasi penulis cerita. Fanfiction ini bkan dimaksudkan untuk merusak karakter asli tokoh yang digunakan tetapi justru karena kecintaan terhadap tokoh tersebut maka dibuatlah cerita ini. Dan juga cerita ini dilarang keras di copy paste atau ditiru tanpa meminta izin dari pembuat cerita. Please don’t be plagiarism.!



########################



Happy Reading



Bila rasa adalah kata
Bibir ku akan mengungkapkan nya.
Namun rasa, adalah sesuatu hal yang kasat mata. Dan bibir ku tak mampu mengungkapkannya.

_kim so eun_

.
.
.
.
.

Oberammergau, Bayern 2013


    Oberammergau, sebuah kota kecil dikaki bukit pegunungan alpen, dekat munich, jerman. Kota kecil yang sangat asri dengan jalan-jalan sempitnya. Oberammergau adalah kota yang terletak di distrik Garmisch Partenkirchen, Bayern, Jerman.

Keunikan oberammergau adalah sesuatu yang ada disetiap bangunan dikota ini. Ya...Lukisan. Di oberammergau setiap bangunan dilapisi lukisan unik dengan cat berkualitas tinggi, sehingga membentuk seperti kolom-kolom di dinding dan jendela. Lukisan yang banyak terisnpirasi dari dongeng dan agama.


08.00 am

" Kau sudah bersiap oppa ? " Sapaan lembut mengalun tertuju pada sosok tampan yang nampak sedang merapikan helaian rambut hitamnya.

" Was für ein auge zudrücken ?,,,
( Apa matamu buta ? )" 

Ujaran bernada tajam terlempar menjawab alunan lembutnya. Kim so eun, wanita muda bersurai coklat itu tersenyum. Bukan masalah untuknya jawaban kasar sang pria. Hal ini sudah biasa didapatkannya. Tubuhnya beranjak dari pintu kamar. Kamar ini indah, dengan lukisan malaikat pada setiap dindingnya.

" Apa oppa akan pulang larut ? " Masih dengan alunan lembutnya, soeun meraih dasi yang terlampir pada punggung kursi riasnya. Pria tampannya itu memang tak pernah mampu memakai dasinya sendiri. Tangan soeun terampil memasangkannya pada leher sang pria, meski kaki nya harus menjinjit,  karena tinggi tubuhnya tak mampu menyamai prianya.

Soeun tak pernah berbahasa jerman jika berhadapan dengan keluarganya. Gadis mungil itu hanya akan berbahasa jerman jika berada diluar.Berbeda dengan sang pria, Pria tampan itu lebih suka mencampur dua bahasanya menjadi satu kalimat, bila berhadapan dengan orang luar atau pun keluarganya.

" Kau sudah mandi ? " Ucapan pengalihan yang tepat. Kepalanya tertunduk menatap sang wanita yang berdiri dihadapannya. Hembusan nafas segar dan wangi tubuh soeun merasuk melalui lubang hidung bangirnya dan menggoda hasrat lelakinya.

" Hmm,,, Tapi aku baru selesai memasak " Soeun menarik sedikit ujung bibirnya. Pertanyaan pria itu menggelitik perasaannya. Mata almondnya diarahkan pada iris mata elang prianya, kepalanya sedikit terdongak karna faktor tinggi badan.

" Baguslah "  Hanya itu kalimat jawaban yang terlontar dari bibir pria tampan itu, Jemari kekarnya memilih menarik tengkuk halus wanitanya dan mendaratkan ciuman pada bibir mungil soeun.

Pipi chuby putih soeun memerah perlahan, ciuman kasar berwaktu lama membuatnya kesulitan menghirup oksigen. Dering ponsel kimbum menyelamatkan soeun. Jika saja ponsel itu tak berdering, bisa dipastikan pria tampan itu tak kan menghentikan ciuman kasarnya.

Sedikit dorongan kasar pada tubuh lemah soeun, kimbum pria tampan nan menawan itu melangkah pergi dengan ponsel dan jemari yang melekat pada telinga dan rahang tegasnya.

Ketukan langkah sepatunya menyadarkan soeun dari kediamannya. Ini biasa, sangat biasa tubuhnya terima. Lengkungan senyum kepedihan mengiringi tetesan suci kedua mata almondnya.

"dangsin-i ganghan ( kau kuat )'" lirihan semangat bathin, hanya itu yang mampu menguatkannya. Bibir kecil soeun bergetar perih, menghantarkan isakan kepiluan dari dalam hatinya.

Apa sebenarnya hubungan kedua insan ini ?.

No, mereka bukanlah sepasang kelasih.

Mereka telah dipersatukan ikatan suci, satu tahun yang lalu.
Jangan pernah harapkan cinta .
Mereka terikat hanya dengan satu cinta. Cinta dari seorang wanita.

Sang pria ?
Jangan tanyakan itu , karena hanya ada kebencian dalam hatinya

Kaki tertekuk, dengan sepasang tangan memeluknya. Soeun mengisak sakit dalam diamnya. Bukan lemah, hanya cinta.

Dengarkan dan rasakan.

Inilah kehancuran cintanya.


Flashback

" Was bist du verruckt ? ( Apa kau gila ? )" Makian kasar bergema disetiap sudut ruang kediaman Kim sang so. Rahang yang mengeras dan mata yang memerah menandakan sang pemilik memuncakkan emosinya.

" Dia meninggalkan mu,,, pernikahan ini tak bisa dibatalkan " geraman marah juga dihantarkan bibir Kim sang so. Pria paruh baya ini tak terima ujaran kasar putra tunggalnya.

" Aku hanya mencintainya,,,aku tak sudi menikahi gadis pelacur ini "

Shit, bukankah  ujaran itu sangat  kejam. Dirinya disana, gadis yang dimaksud berdiri rapuh disebelahnya. Bermata redup sarat kesakitan, dengan wajah tertunduk berona pucat ketakutan.

" Tutup mulut mu Kim Sang Bum,,   Wanita mu itu yang pelacur " Hardikan kemarahan Kim sang so semakin menambah ketakutan sang gadis. Siapa yang tak murka mendengar hinaan kimbum?. Gadis yang dimaksud bahkan masih suci, belum tersentuh.

" Tenanglah sang so " Jesyier, wanita berdarah campuran itu bergerak cepat menghentikan langkah sang suami yang bersiap menghajar bibir iblis sang putra.

" Ini yang kau harapkan bukan ?. Aku akan menikahimu besok. " Kimbum berucap sinis tepat ditelinga soeun, lalu melangkah pergi, tanpa menyadari kepedihan yang terpancar begitu jelas, pada mata almond soeun.

" Bersiap lah sayang " Jesyier merengkuh tubuh bergetar soeun. Tangannya terangkat mengusap lembut surai kecoklatan soeun.
Biar bagaimanapun, hatinya juga terluka karena perlakuan kasar sang putra.

Kim so eun, gadis cantik keturunan korea asli, tanpa orang tua. Berjuang hidup bersama sang kakak perempuan Kim jiyeon.

Kim sang bum, putra tunggalnya itu mencintai Kim jiyeon. Menjalin hubungan selama setahun ini, namun kabur bersama sang kekasih.
Meninggalkan luka pada kehidupan adiknya.

ADIKKU MENCINTAIMU. BERBAHAGIALAH DENGANNYA

Sebuah pesan pada kertas cantik berwarna merah. Penghancur  hati kimbum, menimbulkan pemikiran dangkal pada kecerdasan otaknya. Kim so eun baginya adalah pelaku utama penyebab perginya sang kekasih. Mengalah demi sang adik, itulah pemikiran kimbum. Jahat ? , tentu saja. Pria tampan itu sangat kejam, tak menyadari sesuatu dalam genggaman kim so eun.

AKU TAK MENCINTAI MU. AKU MENCINTAI SAHABAT MU.
YOO SEUNGHO.
AKU MENERIMA CINTA MU , KARENA PERMINTAAN PRIA ITU.
MIANHAE KIMBUM, KAMI MEMILIH PERGI.

ADIKKU MENCINTAIMU. BERBAHAGIALAH BERSAMANYA.

untaian huruf yang disajikan menjadi sebuah kalimat pesan menyakitkan.
Terselamatkan oleh jemari lembut soeun. Gadis mungil itu bertindak bodoh demi menyelamatkan nama sang kakak. Dirinya tak ingin sang kakak dicap buruk oleh pria bermarga kim itu. Apapun yang akan terjadi, dirinya hanya terlalu menyayangi sang kakak.

Ingatlah, darah lebih kental dari air. Hati terluka, itu biasa  .
Cinta tak terbalas, tak masalah baginya, semua dibayar mahal oleh kesakitannya.

*******************

Kim sang bum, pria tampan berhati beku. Seorang eksekutif muda terkenal, dijajaran pengusaha muda jerman. Putra tunggal pemilik pabrik mobil terkenal MAXIM SPORT. (ngarang banget :p)

Namanya melambung setahun belakangan, setelah menggantikan posisi sang appa. Pria asia tertampan dan terdingin, wajah putih berahang tegas, adalah sedikit gambaran ketampananan wajahnya. Busyit, bila mengatakan dirinya seorang player. Bahkan pria itu tak pernah jatuh cinta. Kecuali pada jiyeon, gadis cantik bermarga kim yang  mampu meruntuhkan bongkahan es hatinya.

" Permainan akan segera dimulai " bisikan kata penuh penekanan, mengalun penuh kesinisan, menghujam kejam pendengaran kim so eun. Kimbum melangkah pergi setelah untaian kejamnya tersampaikan pada istrinya.

Yah, istrinya. Pernikahan kelam ini baru saja usai, dari sekian banyak tamu yang hadir dalam gereja ini. Hanya sang pendeta yang baru saja pergi meninggalkan tempat sakral ini.

Tak adakah rasa dihati dingin kimbum ?

Begitu gelapkah pandangan matanya ?

Bajingan mana yang tega meninggalkan pengantin wanitanya, dengan bisikan kalimat menyakitkan.

Kim so eun melengkungkan bibirnya, membentuk senyum cantik, melegakan perasaan jesyier.
Wanita paruh baya itu masih nampak cantik, meski usianya memasuki kepala lima. Jesyier melangkah anggun mendekati menantunya yang masih berdiri di atas altar. Para tamu pun tak ada yang beranjak dari tempatnya. Mereka mengetahui apa yang terjadi. Alasan sang pengantin tergantikan. Diam, hanya itu yang dapat mereka lakukan. Mereka semua hanya pekerja di perkebunan kim sang so. Kim sang so memang sengaja tak mengundang para  relasinya, pria tua itu tak ingin menantu kesayangannya menjadi bahan cemoohan para pemilik mulut kotor.

" Ada eomma disini " bisikan manis diucapkan jesyier, tak lupa rangkulab kehangatan turut diberikannya pada kim so eun. Soeun tersenyum , senyum yang tak dapat disiratkan artinya.

" Nan gwaenchana eomma " lirihan soeun menghujam detak jantung jesyier. Wanita tua itu mengisak perih, mengeratkan pelukannya pada tubuh soeun. Putranya memang brengsek, pecundang rendah. Kim so eun, adalah putri sahabatnya Lee bo hee, wanita cantik korea, yang mampu menyentuh hati angkuhnya, puluhan tahun yang silam.

Dirinya membawa soeun, saat gadis mungil itu berusia 5 tahun. Sebuah kecelakaan dasyat, mengantarkan sang sahabat dan suaminya pergi menuju surga abadi. Jesyier teramat menyayangi kim so eun. Gadis berpipi chuby itu merebut hatinya dengan untaian alunan lembut bibirnya.

" Bibi, aku mencintai mu, kau mirip seperti ibu ku " kalimat cadel berbahasa  jerman meluncur lucu dari bibir soeun.

Jesyier dulu begitu mengharapkan seorang putri berwajah korea, berpipi chuby lucu,namun mampu berbahasa jerman. Dirinya tak mampu mengabulkan angannya, setelah kelahiran kimbum, rahimnya harus diangkat karena terdapat tumor dirahimnya, yang akan sangat berbahaya jika dibiarkan saja. Tapi tuhan kirim so eun kehadapannya. Saat itulah, hatinya terkunci pada sosok kim so eun seorang.

Kim so eun, Kim sang bum, dan Kim jiyeon tumbuh bersama, dalam tawa dan canda yang sama. Hanya kimbum dan jiyeon berusia sama.

Dimulai ketika mereka menginjak high school. Kimbum dan jiyeon melupakan sumpah untuk melindungi sang adik kecil KIM SO EUN.

Merajut cinta tanpa hubungan. Menjauh dari sosok kesepian si kecil soeun. Memilih university di ibukota jerman , Berlin. Hingga saat kimbum menggantikan posisi Kim sang so, mereka resmi merajut hubungan serius, dan memutuskan mengikat janji pada hari ini. Namun jiyeon berkhianat, menjerumuskan sang adik dalam neraka KIM SANG BUM.

End flash


Hembusan angin menerbangkan surai kecoklatan so eun, memberi rasa segar pada wajah sendunya.  Hatinya terluka ?, itu pasti. Namun bibir soeun akan selalu merekahkan pesona pada masyarakat oberammergau. Bagi soeun, sosok kimbum adalah sosok panutan. Gadis mungil mempesona itu tak menyadari, semua orang mengetahui kelam rumah tangganya.

" Guten Morgen Frau kim,,,
( Selamat pagi nyonya kim )"

Soeun tersenyum, sapaan ini begitu sering didengarnya. Hatinya selalu membuncah bahagia, ketika kalimat ini menyapa pendengarannya.

" Guten Morgen herr Hier ,,,
( Selamat pagi tuan Hier ) "

Petani kentang, yang sedang memanen itu ikut tersenyum mendengar jawaban lembut so eun.

Kim so eun memang selalu datang mengawasi pekerjaan mereka. Soeun tak pernah takut panas matahari membakar kulit putih mulusnya. Dress orange berlengan panjang, melekat pas ditubuh kurusnya. Matahari pagi semakin membuat kulit asianya bersinar cerah, soeun nampak seksi dengan dressnya yang sedikit mini. Pesona nya bahkan selalu membuat kagum para pria atau pun para karyawan kimbum. Sosok soeun yang lembut, membuat semua karyawan menyayangi dan menghormatinya.

Ini bukan perintah kimbum. Dirinya sendiri yang berinisiatif  mengawasi para pekerja. Soeun tak ingin kejadian setengah tahun yang lalu, terulang kembali. Seorang pekerja yang lalai, menghanguskan setengah hasil panen, membuat kimbum berang. Pria tampan itu menghajar pekerjanya hingga babak belur. Soeun trauma, dirinya tak ingin kimbum dicap sebagai orang jahat.
Wanita mungik itu hanya akan mengawasi ketika kimbum telah berangkat menuju pabrik.

" Bekerjalah dengan hati-hati,,, aku akan mengawasi yang lain " lanjut soeun. Kakinya berayun perlahan menuruni tanak yang sedikit miring.
Tak ada genggaman tangan untuk menjaganya. Dan sekali lagi, hal itu biasa untuknya.

" Danke,,, seien sir vorsichting faur,,,
( Terimakasih,,, berhati-hati nyonya )  "  Peringatan manis, meski bernada teriakan. Tuan hier harus berteriak sedikit keras, karena soeun telah cukup jauh melangkah dari posisinya. Lambaian tangan dan senyum manis dilemparkan soeun dari arah yang cukup jauh. Tuan hier ikut mengangkat tangan rentanya, membalas lambaian sang nyonya muda.

Ah, pria tua itu selalu senang menatap wajah asia soeun. Menurutnya dan para pekerja lain, nyonya muda itu sangat cantik dan sangat seksi. Kimbum sangat bodoh, menyia-nyiakan istri selembut kim so eun, hanya karena wanita busuk bernama kim jiyeon. Pria itu saksi hidup perbuatan kotor jiyeon dan seungho, karena kedua insan itu memilih bekerja diperkebunan kimbum selepas kuliah.

Ada rasa ingin membongkar kepenatan hatinya, namun senyum tulus soeun selalu berhasil menghalanginya.

Ini pagi dihari senin, musim gugur hampir berakhir. Beberapa tahun terakhir, matahari di musim gugur masih bersinar cerah dan langit masih biru terang layaknya musim panas. Keadaan seperti ini di jerman disebut Altweitbersommer.
Musim gugur di jerman juga sering kali identik dengan Eintedankfest atau pesta panen. Para pekerja sibuk memanen dan menanam tanaman lain, sebelum musim dingin datang.
Siapa yang akan berkebun saat musim dingin? .
Sapaan para pekerja  menemani perjalanan soeun, merekahkan senyum cantiknya hingga saat ini.

" Schön,,,( Cantik )" Reigern, pria jerman berwajah tampan, bergumam kagum ketika sosok cantik kim so eun tertangkap mata nakalnya.

" Halts den mund herr ,,, ( Tutup mulutmu tuan ),
er beherrsct herr kim,, ( Dia istri tuan kim ) "  Brove menyela geram gumaman bodoh reigern. Brove adalah kaki tangan kepercayaan kimbum, berdarah campuran inggris-korea.

" Maaf saya tidak tahu " Reigern beralih menatap wajah brove. Kedua pria ini memiliki tinggi yang sama, memudahkan mereka berkomunikasi dan bertatap muka. Ada senyum menyesal dan kecewa pada bibir tipisnya reigrn.

" Apa aku boleh berkenalan dengannya ? " Reigern cukup keparat dalam bertutur kata. Kekecewaan dihatinya tak menyulut keinginannya. Dia tampak menginginkan sang nyonya muda kim.

" Tuan kim akan membunuhmu " Tak kalah tajam ujaran balasan brove, pria blasteran ini cukup emosi menyadari tatapan bajingan reigern pada nyonya mudanya yang cantuk.

" Aku hanya bercanda, kau terlalu serius,,, " Reigern memang keparat kedua setelah kimbum. Untaian kalimatnya mengandung cibiran kejam pada brove.

" Guten Morgen brove,,, kau tampak mengerikan hari ini,,,, " ujaran lembut soeun, cukup mengejutkan brove. Pria itu nampak tak sadar soeun melangkah mendekatinya. Ada rasa cemas menelusup hatinya. Soeun tak boleh berada didekat reigern.

" Guten Morgen faur kim,,,, anda sendiri tampak segar pagi ini " Brove mencoba membalas sapaan soeun. Otaknya berputar cepat, mecari cara  membawa soeun masuk.

" Kau merayuku sunbae,,, apa pria ini klien kimbum oppa ? " wanita mungil ini menyadari kecemasan pada bola mata brove. Bahasa korea membantunya berkomunikasi secara rahasia pada kaki tangan suaminya itu.

" Masuklah soeun-ah,,, dia akan segera tiba " Brove tersenyum singkat, istri bosnya itu memang mempunyai tingkat kepekaan yang tinggi.

" Arrasseo " Soeun berbalik, berniat melangkah pergi sebelum bibir kejam kimbum menghardiknya. Pria tampan itu tak pernah suka soeun menampakkan diri dihadapan kliennya. Kimbum selalu mengatakan, soeun tak pantas mengaku sebagai istrinya. Baginya hanya jiyeon yang pantas menyandang gelar itu. Lagi-lagi cinta  menutup kedua telinga soeun dari segala cacian menyakitkan. Langkah soeun terhenti saat jemari kekar nan kasar mencekal pergelangan tangannya.

" Wie heißen sie faur ?,,,
( Siapa nama anda nyonya ? ) " kalimat menjijikan terujar dari bibir kotor reigern. Bahkan pria itu tak memperdulikan tatapan emosi yang dilayangkan brove.

" Lepaskan tangan kotor mu dari pergelangan istriku " Ucapan itu tak menggunakan suara keras, begitu datar , penuh penekanan dan mengandung sebuah ancaman pada setiap katanya. Reigern menatap sang pemilik suara yang telah berdiri tegap dibelakang punggung kim so eun. Tangan kekarnya melingkar kuat pada pinggang ramping wanita imut itu. Seolah menunjukkan kepemilikannya atas kim so eun.
Reigern melapas cengkraman tangannya cepat, ketika sorot mata elang kimbum mencekat aliran nafasnya. Pria itu takut, ada getar tak terkendali pada pergelangan tangan kotornya.

" Bawa dia keruang kerjaku ! " perintah bernada dingin itu menelusup pendengaran brove. Pria blasteran itu bergetar hebat, pandangan matanya mengiringi langkah kimbum yang membawa kim so eun pergi. Untaian kalimat kimbum mencambuk ulu hatinya. Brove menyadari kesalahannya, pria asia itu akan segera menghajarnya.
.
.
.

Bugh

" akhh "
Soeun menjerit lirih ketika tubuhnya membentur keras tembok beton kamarnya. Kimbum, pria itu dengan sengaja membenturkan tubuh istrinya pada tembok. Amarahnya benar-benar tak terkendali. Tubuh kekarnya menghimpit tubuh lemah soeun. Tangan kirinya mencekal tangan kiri soeun pada dinding, tangan kanannya meremas rahang lembut soeun. Wanita mungil itu hanya diam, mata almondnya menatap sendu iris mata suaminya.

" Kau memancing ku ? " Tuduhan menyakitkan terlontar dari bibir kimbum. Pria itu tak nemperdulikan ucapannya menimbulkan getar ketakutan pada tubuh soeun.

" Anio oppa " kelembutan itu masih mengalun, meski sang pemilik suara menahan sakit pada wajah dan hatinya.

" Sudah kukatakan JANGAN TUNJUKKAN WAJAHMU DIHADAPAN TAMUKU " Lagi, Murkaan itu diterima tepat diwajahnya. Tak ada yang mampu menolongnya. Jangan pernah lupakan kamar itu kedap suara.

" Mianhae oppa,hiks, jeongmal mianhae " lirih

yah, hanya lirihan yang mampu diutarakan soeun. Hatinya mengutuk bibir bodohnya, yang dengan mudahnya mengisak dihadapan kimbum. Bukankah kimbum tak menyukai wanita cengeng?. Bertahun-tahun berusaha menahan isakan, ternyata bibirnya tetap bodoh untuk soeun.

" Sekali lagi kau melanggar perintah ku,, aku akan menceraikan mu "  Kimbum melangkah pergi setelah mengucapkan  kalimat itu.

kalimat yang menampar kuat wajah soeun. Menghancurkan bongkahan hatinya. Brengsek, kimbum memang pria berhati iblis. Belum puaskah dirinya menyiksa wanita mungil itu. Tuhan akan membalasnya, ketika saatnya tiba.

.
.
.

" Zusammenarbeit abgesage,,
( Kerja sama  dibatalkan ) " Lihatlah keangkuhan pria tampan berhati beku ini. Emosi menguasai akal sehatnya.

" Sie können diesen sir nicht tun,,,
( Anda tidak dapat melakukan ini tuan ) " Reigner mengutarakan ketidaksetujuannya. Apa kimbum sudah gila?. Ini proyek besar untuknya.  Bekerja sama dengan perkebunan Maxim adalah keinginan perusahaan tempatnya bekerja. Dan dirinya dipercaya melakulan negosiasi. Bagaimana bisa kimbum membatalkan dengan mudahnya?.

" Kau memerlukan pengawalku ? "
Geraman ancaman kimbum, menyulut emosi reigner.Pria jerman itu keluar dengan wajah membengis. Ini penghinaan untuknya, Kim sang bum memperlakukannya layaknya sampah kotor.

" Aku akan membalasmu " suara bathin iblisnya menjanjikan pembalasan menyakitkan untuk seorang kim sang bum .
Kimbum telah membangkitkan satu musuh dalam kehidupannya. Ntah apa yang akan menjadi taruhan mahal dalam pembalasan ini.

" Bugh,bugh,bugh, aku akan membunuhmu, bugh,bugh,bugh
Kau berani membiarkan tangan kotor itu menyentuh milikku ,,, bugh,bugh,bugh "

Pukulan membabi buta dilayangkan kimbum pada wajah putih brove.meninggalkan warna kemerahan akibat kuatnya pukulan yang diterima. Brove tak mampu melawan atau menangkis pukulan sang bos. Dirinya sangat menyadari kesalahannya. Bukankah dirinya mengetahui sifat sang atasan sekaligus sahabat kecilnya itu ?.

" Mianhae kimbum, hah,hah aku tak akan mengulanginya lagi " Deru nafas brove tak beraturan. Hanya itu kalimat yang mampu diucapkan bibirnya, setelah kimbum menyelesaikan pukulannya.
Brove tergeletak tak berdaya ketika kimbum melangkah meninggalkannya. Darah segar mengalir dari sudut bibirnya,. Wajah putihnya telah dipenuhi memar kebiruan, menyisakan rasa sakit pada setiap sisinya. Pria blasteran itu terus merutuki kebodohannya.

Sahabatnya, Kim sang bum di penuh misteri tak tertebak dalam kehidupannya. Jangan coba menguaknya. Pria tampan berhati iblis itu tak akan pernah membiarkannya.

Tbc



######################


Anneyeong onnie, chingu,saeng :)

Nah, ntah bagaimana ceritanya
Part 1 telah terselesaikan :)

Emang yah author ini plin-plannya nggak ketulungan :)

Apa mau dikata :) ide-ide merangsek masuk, memecah konsentrasi dalam menyelesaikan ff yang satu.

Akhirnya author memutuskan menyelesaikan part 1 ini dulu :)
Sayang toh imajinasinya, kapan lagi dia hadir ,,, kekekeke :)

#PENTING
Nah,silahkan dikritik yah :)
Please kritik,saran dan masukan diberikan pada kolom komentar blog.... :)

Kasihan kan blognya sepi komentar :)
Double juga nggak apa2 ... Di blog dan digrup :)
( author 1 ini banyak maunya yak )

Oke segitu dulu curhatan author yang nggak penting sebenarnya.
Author mau ngumpet dulu,
Menyelesaikan ff Leesire yang terabaikan :)

Mianhae for typo yang selalu aja ikut nongol meramaikan.

And selalu nggak lupa
Gomawo sudah membaca ff ku :)

Thursday, July 20, 2017

Leesire in Love part 2

Author : Princess Chan


Main Cast :

Kim sang bum 

Kim so eun


Other Cast :

Cho kyuhyun

Kim myungsoo

Yoo seungho

Baek suzy

Go ara

Kim sang woo (appa kimbum)

Kim nam gil (appa soeun)

Park jung soo (eomma soeun)

Lee bo hee (eomma kim bum )

Go hye sun

Lee minho

Kim hyung joon

Moon geun young

Park jiyeon

Seo ju hyun

Kwon yuri

DLL





Genre : School,Mafia





Disclaimer : Semua cerita,karakter,setting,alur,dll adlah milik dari masing-masing author. Untuk tokoh utama dan artis pendukung,itu semua bukan milik author,melainkan milik orang tua,keluarga,dan masing-masing agensi para artis. Author hanya memakai nama mereka untuk keperluan cerita.





Note : Cerita ini adalah fanfiction,yakni cerita fiksi yang ditulis berdasarkan kisah,karakter,setting dan lain-lain dengan sebuah karangan atau imajinasi penulis cerita. Fanfiction ini bkan dimaksudkan untuk merusak karakter asli tokoh yang digunakan tetapi justru karena kecintaan terhadap tokoh tersebut maka dibuatlah cerita ini. Dan juga cerita ini dilarang keras di copy paste atau ditiru tanpa meminta izin dari pembuat cerita. Please don’t be plagiarism.!






########################






Happy Reading




" Tentu ,,,, sekarang istirahatlah,,, aku akan mengizinkan mu pada kamdok lee " Ara

" Ne,, gomawo " Soeun

Ara mengangguk dan melangkah cepat menuju kelasnya. Soeun mengepalkan tangannya kuat, ingatannya kembali pada hinaan yang dilontarkan pria tampan menyebalkan. Oh, soeun tak akan membiarkan pria itu lolos begitu saja. Jangan lupakan dirinya adalah putri tunggal Mafia elit White Falcon. Harga dirinya terlalu tinggi untuk menerima hinaan pria itu.

" Aku pasti akan membunuh mu " geram soeun.


***** part 2 *****





Soeun menyenderkan punggungnya pada kursi taman Leesire. Dahi berkerut, dan nafas yang berhembus kasar berulang kali menemani aktifitasnya. Lutut nya terasa lebih baik, membuatnya memilih keluar dari ruang kesehatan dan duduk menikmati hutan Leesire.

" Apa kaki mu sudah lebih baik ? " Tanya ara seraya mendudukkan tubuhnya tepat disisi soeun. Tanganya menjulurkan sebotol minuman dingin yang dibawanya. Soeun, gadis itu menghubunginya, dan meminta ara datang menemaninya.

" Ne,,, aku putri mafia,,, tubuh ku ditempa agar selalu kuat,,, besok kita akan menjalani tes " Jawab soeun.
Tangannya meraih botol dalam genggaman ara. Tenggorokanya cukup kering setelah kejadian diruang kantin.

" Kau yakin akan baik-baik saja ? " Ara

" Kau meragukan ku ? " Soeun

" Anio,,, aku hanya takut kondisi luka mu bertambah parah " Ara

" Kekeke,,, kau perhatian sekali " Canda soeun. Mata almondnya sedikit menyipit karena kekehannya. Hey, dia putri mafia yang tumbuh dalam ketegasan. Kepedulian ara cukup menggelitik hati soeun.

" Kekeke,,,tentu saja " Ara ikut terkekeh sebal. Kapan terakhir kali dirinya tertawa ? Mungkin sudah sangat lama. Binar bahagianya menenangkan perasaan soeun. Gadis cantik bernama ara itu jarang sekali dapat tersenyum.

" Anneyeong soeun "

" Anneyeong " Soeun berucap seraya memalingkan wajah nya pada sisi kiri. Seorang pria berwajah cukup tampan berdiri menatapnya, menebarkan senyuman manis.

" Lee junho imnida "  Ucap sang pria.
Awalan manis menjalin komunikasi.

" Kau sudah mengetahui nama ku bukan ? "  jawab soeun, dahinya sedikit mengerut bingung menatap binar bahagia diwajah pria di sisinya.

" Ne,,, senang berkenalan denganmu "  Junho melebarkan senyum nya. Hatinya meloncat-loncat bahagia. mungkin bila dapat melompat keluar, hati itu akan melakukannya. Bagaimana tak bahagia, Junho dan para haksaeng pria reguler class, begitu jatuh hati pada soeun. .

" Nado-ya "  Soeun

" Apa nama mafia keluarga mu ? " Junho

Junho beralih duduk, menempati posisi yang tadi diduduki ara. Gadis itu sudah memilih pergi saat kehadiran junho mengganggu kenyamanannya. Bukan salah ara, mereka sendiri yang menjauhinya, dan membuatnya tak nyaman berada didekat mereka.

" Kurasa kau tak perlu tahu " Soeun

" Waeyo ? "  Junho

" Kau akan terkejut " Soeun

" Jinjja,,, aku semakin penasaran " Junho

" Kau akan mengetahuinya nanti " Soeun berucap santai tanpa menyadari tatapan geram dari sepasang mata yang sedari tadi memperhatikannya.

" Apa kau sudah memiliki namjachingu ? " Junho

" Anio " Soeun

" Aku bahagia mendengarnya " Junhp

" Waeyo ? " Soeun kembali mengernyit mendengar ujaran mengandung kebahagiaan junho.

" Artinya aku masih memiliki kesempatan menaklukkan mu " Junho

" Aku tak yakin " Soeun

" Tidak masalah,,,akan aku buktikan " Ucap junho

Ntahlah, pria ini begitu yakin dapat menaklukkan hati sang gadis mungil yang telah berubah menjadi primadona reguler class.

" Kau akan kecewa " Ucap soeun santai, kakinya melangkah pergi meninggalkan junho . Bukan tak ingin memberi kesempatan, hanya tak mungkin.

Junho tersenyum remeh , tak mengalihkan tatapannya memandang soeun. Kefocusan nya tetap pada sebatang rose yang tertanam memperindah hutan Leesire.




****************







" Ada apa dengan wajahnya " Kyuhyun

Dahinya berkerut bingung mendapati wajah kimbum bak seorang malaikat pencabut nyawa. Pria yang hampir menyerupai kebekuan kimbum itu baru saja tiba memasuki executive class.

" Molla,,, sejak dia tiba, wajahnya sudah seperti itu " Myungsoo memilih menjawab pertanyaan bodoh kyuhyun. Seharusnya kyuhyun tahu, tak kan ada manusia berani bertanya pada kimbum yang berwajah mengerikan.

" Waeyo ? ,, Ada masalah ? " Kyuhyun tak suka berbasa-basi. Tingkat penasarannya cukup tinggi, dan dirinya tak pernah menakuti sosok menyeramkan kimbum. Posisi kursinya yang berada disisi kanan kimbum memudahkannya berkomunikasi.

" Mwo ? " Kimbum

" Ada apa dengan wajah mu ? " Kyuhyun. Ada rasa kesal dalam nada bicaranya. Sedikit terusik dengan pertanyaan bodoh kimbum.

" Wajah ku memang tampan,,,, wae ? Kimbum menjawab acuh, tatapannya meremehkan sorot mata kyuhyun, Menimbulkan decakan kesal pada bibir kyuhyun .

" Ck,,, pria ini memang menyebalkan " Batin kyuhyun

Dirinya akan mati jika kalimat ini terlontar dari bibirnya. Tentu, kimbum pasti akan mengirimnya ke neraka saat ini juga.
Myungsoo, Suzy, Yuri dan Seungho terkekeh kompak mendengar ujaran  sombong sang ketua executive. Sosok dingin nan mempesona itu beranjak pergi setelah berhasil menghancurkan mood cho kyuhyun.




**********





Dua ranjang bisa dikatakan tak berguna pada dua gadis ini. Lihat saja,mereka hanya menempati satu ranjang. Berbaring telungkup dengan sebuah buku dijemari lentik mereka. Ara sipemilik ranjang, focus memahami isi buku digenggamannya. Kepalanya mengangguk-angguk menyiratkan  gadis itu paham akan isinya.
Berbeda dengan soeun, tangannya hanya sibuk membolak-balik buku, tanpa ada niat membacanya. Dirinya memang tak suka membaca buku, ara yang memberikan buku itu,  memaksanya ikut membaca.

" Sepertinya seluruh haksaeng pria leesire menyukai mu " Ara menutup bukunya dan mengalihkan pandangannya pada sosok soeun yang telah menutup matanya berusaha untuk tidur.

" Moldu Andwe,, " Soeun membuka matanya kembali. Ucapan ara menimbulkan rasa geli dihatinya. Bahkan dirinya tak terpikirkan akan  hal itu.

" Aku serius,,,, kau terlalu cantik " Ara

" Ku anggap itu pujian,,,,  bisakah kau memberi ku informasi haksaeng executive ? " Soeun

" Baiklah,, dengarkan penjelasannku " Ara mendudukan tubuhnya dan menempelkan punggungnya pada dasbor ranjang.

" Executive class memiliki haksaeng yang disebut Seogsa ( Master ).

Kim sang bum pria yang kemarin mencekal langkah mu itu adalah  Chojangnim ( ketua ) executive, Memiliki nilai sempurna di segala aspek, haksaeng terkuat,  Idola Leesire high school dan pewaris tunggal kemafiaan Blackfox . Lalu, Cho kyuhyun,,, yang ku tahu dia sahabat kimbum sejak kecil. Pewaris tunggal black tiger. Kim myungsoo,,,pria tampan yang cukup kuat, layaknya kimbum dan kyuhyun. Ia pewaris tunggal Snapdragon. Keempat,Yoo seungho, pria yang cukup ramah, dia pewaris tunggal Black Lily. Baek suzy, gadis cantik yang juga  ramah, pewaris tunggal Xsaul dan istri Kim myungsoo.

Dan terakhir Kwon yuri, gadis terangkuh dan pewaris tunggal Black Yarrow." Jelas ara, nafasnya sedikit terengah, menimbulkan kikikan pada bibir soeun.

" Sistem sekolah ini, apakah masih sama seperti kita sekolah dasar? " Soeun

" Anio, Leesire hanya menerima 100 haksaeng setiap 3 tahun. Sekolah ini tidak menerapkan jenjang tingkatan. Seluruh haksaeng akan naik tingkat bersama di tiap tahunnya. Haksaeng yang tak mampu lulus dengan nilai maksimal akan di Drop Out. Mereka dapat mengulang setelah kita menyelesaikan pendidikan kita " Ara

" Lalu executive test ? " Soeun

" Executive test hanya diadakan satu kali setiap tahunnya. Pada tahun pertama Yoo seungho, Baek suzy dan Kwon yuri berhasil lolos. Sedang Kim sang bum, Cho kyuhyun dan Kim myungsoo lolos tanpa melakukan test. Mereka memiliki nilai tertinggi dari seluruh haksaeng Leesire " Ara

" Arrasseo,,, aku semakin tak sabar ingin membunuh mereka. Tahun ini kita yang akan lolos " Ucap soeun bersemangat. Pipinya berbinar bahagia, bayangan-bayangan penyiksaan yang akan dilakukannya pada pria brengsek bernama Kim sang bum, memprovokasi otak cerdasnya. Hawa mafia soeun sedikit menakutkan dimata ara.
Ara menggeleng lucu, soeun benar-benar mengubah hati kelamnya menjadi bahagia.







#####################






Gedung Sihom

08.00 am

Dengusan cemas terhembus dari seluruh haksaeng reguler class. Gedung Sihom adalah gedung khusus test kemafiaan. Puluhan haksaeng berbaris gusar. Executive test, test dengan kerumitan tingkat tersulit.

" Listen to me,,

Tahun ini Leesire menetapkan 5 test tertinggi.  Tes Kecepatan, Menembak, Bela diri, Kecerdasan dan Memanah.Kalian harus memiliki nilai tertinggi jika ingin lulus Executive test,, "

Teriakan Mr. Ahn gil kang meredupkan kecemasan, dan merubah menjadi ketakutan luar biasa. Sepertinya leesire semakin menggila. Bagaimana bisa test yang biasa hanya berjumlah tiga menjadi lima ?. Gerutuan kesal menggema diseluruh penjuru gedung sihom.

" Silent please ,,,
Berkelompoklah dengan berisikan 10 haksaeng. Kalian akan masuk bersama-sama. 2 haksaeng yang tersisa, segera bergabung pada 2 kelompok lain "

Gerutuan kesal berpadu bersama langkah-langkah kaki yang membentuk barisan kelompok. Kim so eun dan Go ara memilih berkelompok bersama. Tawa kesal mengumbar dari bibir keduanya. Menurut mereka, ini seolah menggambarkan mereka layaknya murid sekolah dasar.

" Barisan pertama dari sebelah kiri,, waktu kalian hanya 2 jam. Selamat berjuang  " Mr. Ahn

" Eottoke soeun-ah ?,, kita barisan ketiga ? " Ara

" Gwaenchana,, tenanglah,, kita memiliki banyak waktu " Soeun

Ara tersenyum meredupkan kecemasannya. Wajahnya menyiratkan kekaguman pada soeun. Soeun nampak tenang dimatanya, tak ada rasa cemas atau takut yang terpancar pada wajah imutnya. Benar- benar gadis mafia yang sempurna.




**********************





Executive class

Kekehan seungho tak juga terhenti sejak beberapa menit yang lalu. Pria manis ini begitu geli mendengar gerutuan kyuhyun. Kyuhyun melempar alat tulis nya pada kepala seungho. Dirinya terlalu kesal tak diizinkan menonton kegiatan test pada ruang sihom. Kekesalannya bertambah dengan kekehan seungho.

" Yaaa,,, kau pikir itu tak sakit ? " Seungho mendengus kesal. Pulpen kyuhyun yang terpental pada kepalanya, sedikit menimbulkan rasa nyeri.

" Tutup saja mulut mu " Kyuhyun

" Sikkeuro ( berisik ),,, kalian seperti bocah balita " gerutu suzy, kepalanya pusing melihat tingkah menyebalkan kyuhyun dan seungho.

" Kimbum, apa kau yakin gadis itu akan lulus ? " Myungsoo memilih mengacuhkan gerutuan sang istri. Ada hal lain mengganggu pikirannya. Kimbum, sahabatnya itu sedari tadi tak berhenti tersenyum iblis.

" Jika gadis itu ingin membunuhku " Kimbum

" Aku harap gadis itu tak lulus " Yuri berucap sinis. Hatinya tak rela jika ada haksaeng putri baru memasuki executive class.

" Aku harap mereka lulus " Suzy

Yuri mendengus mendengar ucapan suzy. Gadis cantik itu memang selalu berbeda pemikiran dengannya.

" Jadi kau bosan pada ku ? " Canda myungsoo, tangannya terangkat mengacak lembut surai hitam suzy

" Ne,,, " Suzy

" Aish,,, " Myungsoo mendesis, lalu tertawa geli mendapati pandangan sebal istrinya.

" Aku akan mati,,," Kyuhyun

" Wae ? " Seungho mengernyit bingung dengan ucapan kyuhyun.

" Kau berlebihan,,," Kimbum

" Kau juga akan mati pabbo,,, " Kyuhyun

" Aku menantikannya " Kimbum

" Apa maksud kalian berdua ? " Myungsoo

" Kalian akan segera mengetahuinya " Kyuhyun




***************



Kamar bernuansa pink, dengan dipenuhi berbagai macam boneka menjadi pilihan Myungsoo, yuri dan seungho berbaur menjadi satu, meramaikan ruang kamar suzy. Hal biasa yang mereka lakukan ketika mencurigai kelakuan kimbum dan kyuhyun.

" Apa kalian mengerti arah pembicaran kedua pria itu ? " Myungsoo

" Molla,,, kedua pria itu tak dapat ditebak " Suzy

" Ne,, aku setuju " Seungho

" Tak usah ikut campur urusan mereka,, " Yuri

" Ck,, pantas saja kimbum tak pernah melirik mu " Myungsoo

" Apa maksud mu ? " Geram yuri, hatinya tersinggung oleh ucapan myungsoo. Pria itu seolah meremehkan dirinya.

" Cih,,, wanita kasar seperti mu bukan tipe ideal sahabat ku,," Myungsoo menjawab tak kalah geram. Yuri selalu memancing emosinya . Keangkuhan gadis itu selalu membuatnya muak.

" Tutup saja mulut mu,,, aku akan mendapatkannya " Murka yuri, kakinya melangkah pergi. Debuman keras di layangkannya ketika menutup pintu kamar suzy.

" Gadis itu selalu membuat ku emosi "  Myungsoo

" Kau benar " Seungho

" Tenangkan hati mu,, " Suzy mendekati myungsoo, mengusap punggung sang suami.

" Ne chagi "  Myungsoo tersenyum, tangannya menarika suzy kedalam pelukannya. Gadisnya itu selalu mampu menenangkan amarahnya.





#####################







Terik matahari tak menyurutkan semangat para haksaeng reguler class. Bukan tanpa alasan mereka berdiri berbaris memenuhi lapangan terbuka Leesire . Pengumuman haksaeng yang berhasil lulus executive test akan segera diumumkan.

Keenam haksaeng Executive class ikut berdiri santai pada barisan utama. Sepertinya mereka sangat yakin tak ada yang mampu menggeser posisi mereka.

Ahn gill kang melangkah tegas bersama Go hye sun, menuju ke hadapan para haksaeng. Wibawanya menunjukkan posisinya sebagai kepala sekolah Leesire high school. Langkah Mr. Ahn terhenti tepat ditengah lapangan, dihadapan seluruh haksaeng Leesire.

" Seperti yang kalian ketahui pada hari ini saya akan mengumumkan hasil dari executive test yang telah kalian jalani,,,

Tahun ini sungguh kejutan untuk leesire. Dua orang haksaeng telah berhasil lulus executive test " Jelas  Ahn gill kang, senyum nya menyiratkan kebanggan tak terbendungkan.

" Woaa,, nugu ? " teriakan para haksaeng menggema diseluruh lapangan. Rasa tak percaya terpancar jelas pada setiap wajah, tak terkecuali para haksaeng executive class.

" Ini baru kejutan " Myungsoo

" Siapa diantara kita turun jabatan ? " Suzy

" Yang jelas kita memiliki sahabat baru " Seungho

Kimbum dan kyuhyun tersenyum acuh. Ada hal lebih penting, dari sekedar mengetahui siapa yang berhasil menyingkirkan salah satu diantara mereka.

" Dengan sangat menyesal, saya mengumumkan, Kwon yuri,,  kau turun jabatan mulai detik ini,, " Mr. Ahn

" Bagaimana bisa,, ? " lirih yuri, matanya terbelalak tak percaya, dengan kepalan pada kedua tangannya.

Tak ada ujaran yang keluar dari ke enam temannya. Mereka seolah tak perduli akan kekesalan yuri. Sosok yuri terlalu menyebalkan bagi Suzy, Myungsoo dan Seungho.

" Kwon yuri majulah,,, lepaskan jong jang ( jas ) mu,,, " Mr.Kang

Yuri melangkahkan kakinya perlahan hingga tepat dihadapan Mr. Ahn. Tangannya bergetar melepaskan jong jang kebanggaannya. Hye sun yang berdiri tepat disisi Mr.Kang, menerima cepat jong jang dari uluran yuri. Yuri kembali melangkah menuju barisan reguler class. Rasa malu dalam hatinya, menumbuhkan rasa marah pada orang yang telah berani mengambil posisinya.

" Baiklah, kini saya akan mengumumkan kedua nama haksaeng yang berhasil lulus dengan nilai membanggakan.

Pertama, haksaeng yang mampu menandingi nilai kwon yuri ,,, Go ara , majulah segera,,,, " Mr.Ahn

Ara mengangkat tangan, menutup mulutnya tak percaya. Setetes air matanya mengiringi kebahagiaannya. Kakinya melanglah maju dengan senyum bahagia pada bibirnya.

" Kedua, haksaeng yang mampu menyamai rekor sempurna Kim sang bum,,,, 


Kim so eun,,, melangkahlah segera,,, " Mr. Ahn

Kimbum merekahkan senyum pesonanya. Membuat myungsoo, suzy dan seungho kembali mengernyit bingung. Kyuhyun menggelengkan kepalanya mendapati tingkah gila sang Chojangnim Executive.

Kim so eun melangkah maju diiringi riuh tepuk tangan dan sorakan bahagia seluruh haksaeng reguler. Sepertinya haksaeng reguler ikut menggila, karena mereka justru begitu bahagia sang primadona dapat lulus executive test.

" Kenakan jong jang kalian,,, " Mr.Kang

Soeun dan ara meraih Jong jang dari uluran tangan hye sun, menggunakannya cepat. Soeun tersenyum miring menatap jong jang kebangaan, melekat pas pada tubuhnya.

" Jeosonghamnida Mr. Ahn.... Apakah saya resmi menjadi haksaeng executive ? " Soeun

" Ne, kim so eun,, " tegas Mr. Kang

" Aku harus kabur sekarang juga,, " Kyuhyun beranjak perlahan. Jantungnya berdebar kuat, menimbulkan kebingungan hebat pada myungsoo.

" Nado  " Kimbum

" Berhenti atau kubunuh kalian berdua " Soeun membalikkan tubuhnya cepat. Mata almondnya menatap tajam kimbum dan kyuhyun yang berniat melangkah pergi.

" Itu semua idenya " ucap kimbum cepat, jari telunjuknya diarahkan  pada kyuhyun.

" Omo,, apa yang kau katakan kimbum ? " Kyuhyun

Mata kyuhyun membulat tak percaya kimbum menjerumuskannya pada lembah kematian.

" Kau bisa membunuhnya terlebih dahulu,, " Kimbum

" Yaaaaaaaa,,, " Teriak kyuhyun kesal. Semua ide berasal dari otak cerdas kimbum, tapi pria tampan itu seenanknya mengorbankan dirinya sebagai tumbal.

Mr. Ahn gill kang dan Go hye sun  tak beranjak dari posisi. Senyum lucu terlihat pada bibir keduanya. Ini akan menjadi pertunjukkan menyenangkan bagi Leesire.

" Soeun-ah,, bukankah aku tak mengerjaimu ?,, " Kyuhyun mencoba bernegosiasi, meski dirinya menyadari itu percuma.

" Kau yang pertama " geram soeun

Soeun berlari cepat menuju kyuhyun yang membelalak kaget.

Bugh,,,bugh,,,bugh,,,
" Brengsek,,kau bahkan tak menyapaku,,, "
Bugh,,,bugh,,,bugh,,,

Soeun melayangkan pukulan bertubi-tubi pada wajah kyuhyun. Amarahnya benar-benar tak terkendali.

Bugh,,,bugh,,,bugh,,,
" Aku diperintah iblis itu,,"
Kyuhyun terus menangkis pukulan cepat kim so eun. Hatinya merutuki tingkah menyebalkan kimbum.

Bugh

" Akh ,, "

Kyuhyun meringis ketika tubuhnya terpental keras. Soeun berhasil mendaratkan tendangan pada perutnya.

" Woaaaa,, hebat " Teriak kagum para haksaeng. Gadis bertubuh mungil dapat mengalahkan seorang Cho kyuhyun dengan begitu cepat. Meski mereka tetap bingung dengan apa yang sedang terjadi.

Bugh,,,bugh,,,bugh,,,
" Kau namja napeun,,,aku akan membunuhmu "
Bugh,,,bugh,,,bugh,,,
Soeun melayangkan pukulannya pada kimbum, setelah berhasil berlari cepat mendekati tubuh kimbum.

Bugh,,,bugh,,,bugh,,,
" Jinjja,,, ? " Canda kimbum, tangannya sesekali menangkis pukulan soeun. Bibirnya melengkungkan senyuman menyadari gadis dihadapannya benar-benar memendam kemarahan luar biasa.

Srett

Hup

Gerakan cepat tangan kimbum berhasil memeluk tubuh soeun dari belakang.

" Bogoshipo chagi,, " gumam kimbum  tepat ditelinga soeun.

Bugh

" Akh "  ringis kimbum

Satu sikutan soeun berhasil menyentuh perut kimbum. Melepaskan dekapannya pada tubuh soeun.

" Kau berani memanggilku chagi ? " geram soeun, nafasnya memburu sesak. Emosinya berada diubun-ubun, membakar hatinya. Tak kan ada maaf bagi orang yang berani menginjak harga dirinya.



Tbc




#######################

Anneyeong

Akhirnya kelar juga part 2 ...

Mianhae sedikit singkat dan sedikit lama mempostnya, :)

Ada beberapa kendala mengganggu aurhor hehehe :)

Mianhae for typo yang bertebaran, & gomawo sudah membaca ff ku :)

Lieben Mich

Author : Princess Chan

Main cast :

Kim sang bum
Kim so eun

Other cast : ( Masih mencari)

Genre : (belum ditentukan )


Disclaimer : Semua cerita,karakter,setting,alur,dll adlah milik dari masing-masing author. Untuk tokoh utama dan artis pendukung,itu semua bukan milik author,melainkan milik orang tua,keluarga,dan masing-masing agensi para artis. Author hanya memakai nama mereka untuk keperluan cerita.


Note : Cerita ini adalah fanfiction,yakni cerita fiksi yang ditulis berdasarkan kisah,karakter,setting dan lain-lain dengan sebuah karangan atau imajinasi penulis cerita. Fanfiction ini bkan dimaksudkan untuk merusak karakter asli tokoh yang digunakan tetapi justru karena kecintaan terhadap tokoh tersebut maka dibuatlah cerita ini. Dan juga cerita ini dilarang keras di copy paste atau ditiru tanpa meminta izin dari pembuat cerita. Please don’t be plagiarism.!





###################



Happy reading




Aku berdiri.
Dibawah langit.
Merasakan pukulan angin mengantam wajah ku.

Seberapa banyak pun air mengaliri keindahanku.
Hatiku tak mampu memperdulikan itu.
Rasa itu terlalu besar, hingga aku tak mampu menguasainya.
Merasuk terlalu dalam dan menyebar memenuhi rongga hati ku .

Jika bertanya seberapa banyak aku terluka ?
Terjawab dengan tak terhitung.

Aku masih tetap berdiri, menatap iris mata elang mu.
Meski hatiku terluka atau pun mati, aku tak kan perduli.

Aku mencintai mu, hingga lupa mencintai diriku sendiri.

Aku mencintai mu, hingga lupa bagaimana rasa sakit itu.

Tak perduli hunusan samurai kau arahkan padaku,

Aku akan tetap disini.

Merengkuh kokoh, kuat lengan mu.

Karena Aku Mencintaimu.

_Kim so eun_

#################

Teaser doang yak :)

New project yang belum tau kapan dikerjain :)

Ini dikarenkan mata author sedang teuka kekekeke ;)

Jadi Next Part Leesire belum bisa dikerjakan  ..

Tapi yang pasti, akan digarap 

 Setelah Leesire in Love diselesaikan :)

Gomawo perhatiannya :)

Monday, July 17, 2017

Leesire in Love part 1

Author : Princess Chan

Main Cast :

Kim sang bum . Kim so eun

Other Cast :

Cho kyuhyun

Kim myungsoo

Yoo seungho

Baek suzy

Go ara

Kim sang woo (appa kimbum)

Kim nam gil (appa soeun)

Park jung soo (eomma soeun)

Lee bo hee (omma kim bum )

Go hye sun

Lee minho

Kim hyung joon

Moon geun young

Seo ju hyun

Kwon yuri



Genre : School,Mafia



Disclaimer : Semua cerita,karakter,setting,alur,dll adlah milik dari masing-masing author. Untuk tokoh utama dan artis pendukung,itu semua bukan milik author,melainkan milik orang tua,keluarga,dan masing-masing agensi para artis. Author hanya memakai nama mereka untuk keperluan cerita.



Note : Cerita ini adalah fanfiction,yakni cerita fiksi yang ditulis berdasarkan kisah,karakter,setting dan lain-lain dengan sebuah karangan atau imajinasi penulis cerita. Fanfiction ini bkan dimaksudkan untuk merusak karakter asli tokoh yang digunakan tetapi justru karena kecintaan terhadap tokoh tersebut maka dibuatlah cerita ini. Dan juga cerita ini dilarang keras di copy paste atau ditiru tanpa meminta izin dari pembuat cerita. Please don’t be plagiarism.!



#############################





Happy Reading

Incheon 2008

" Kau akan pergi ? " Ucap seorang anak laki- laki seraya menatap tajam lawan bicaranya.

" Hmmm,,, Mianhae " Jawab gadis kecil yang menjadi titik fokus pandangan anak laki-laki tersebut.

" Kenapa kau lakukan ini pada ku ? " 

" Aku akan kembali,, Na yaksok " 

" Sudahlah, dia sudah menjadi milikmu,,, dan dia sudah berjanji akan kembali,,, "  seorang anak lelaki yang juga sahabat mereka mencoba menenangkan.

" Aku menunggu janjimu  " 

" Kau adik kesayangan ku,,, jaga dirimu baik-baik " 

" Saranghae " 

" Nado, pay pay " Balasnya 

Tangannya melambai, beriringan dengan langkah kakinya. Meninggalkan kedua pria yang menatapnya, dengan pandangan tak rela.

##################



Incheon 2017  

16.00 pm

Kim so eun, gadis mungil dengan dress mini berwarna biru melangkah keluar dari pintu kedatangan luar negeri . . Sebuah kaca mata coklat bertengger pada hidung bangirnya dan koper berwarna blue tergeret oleh jemari tangannya, menambah keimutan paras wajahnya. Kaki nya melangkah indah meninggalkan tatapan - tatapan para pria yang menatapnya kagum .Bola matanya bergerak menyusuri berbagai arah , mencari orang - orang yang seharusnya sudah menunggu kedatangannya ditempat ini .

Sedikit dengusan kasar terhembus lewat hidung mancung soeun, saat mata almond nya tak menemukan apa yang dicarinya.

" Apa mereka sengaja tidak mengirimkan pengawal-pengawal pabbo itu ,? ,,,, aissh , mereka memang menyebalkan " gerutu soeun. Beberapa pikiran melesat dalam pikirannya. Haruskah dirinya menunggu ? atau pulang kekediaman mewahnya ?.

Dan ternyata otak cerdasnya memerintahkan kaki jenjangnya, memilih mendekati dan memasuki salah satu taxi yang  berbaris menunggu para  penumpang.

 Menurut soeun, menunggu akan membuat dirinya terlihat bodoh. Akan lebih baik, jika segera pulang dan menghardik semua orang yang telah membuat dirinya kesal seharian ini .



***********************************




Blackfox house



Tatapan elang menyiratkan kekesalan, dilayangkan oleh seorang pria tampan, kepada kedua orang tuanya yang duduk dihadapannya. Pria tampan, bernama lengkap Kim sang bum itu baru saja tiba dikediamannya bersama Cho kyuhyun. Rasa kesal perlahan menyelimuti kimbum. 3 menit sudah waktu berharaga nya terbuang sia-sia, tanpa ada pembicaraan. Sebagai putra tunggal yang mewajibkannya mewarisi kemafiaan orang tuanya, setiap waktu yang dimilikinya sangat berharga. 

" Untuk apa kalian memanggilku ? " Ucapnya acuh tak sabar, meski tatapan tajamnya tak berkurang sedikitpun.

" Karena ada hal penting sayang " Bo hee menjawab santai pertanyaan putra tunggalnya.

" Berhentilah bercanda eomma " Kimbum mendengus kesal mendengar ucpan eommanya.

" Kekekeke ,,, kau sangat sensitif " Kekehan lucu bohee mengalun lembut, lagi-lagi dirinya berhasil merusak mood  sang putra.

" Appa hanya ingin menyampaikan , Dia sudah kembali " Ucap sang woo menengahi. Putranya itu sangat mengesalkan menurutnya.

" Jeongmal ? " kimbum

" Woaaa,,, aku sangat merindukannya " Kyuhyun yang sedari tadi hanya diam, ikut menimpali. Raut wajahnya berbinar bahagia, semakin memperburuk raut kesal pada wajah kimbum.

" Hubungi dia dan kalian ajak bertemu " Sang woo

" Aku sibuk " Kimbum beranjak dari duduknya dan melangkah pergi begitu saja diikuti kyuhyun yang tersenyum lucu.

" Yaaaa,,,, KIM SANG BUM " Kim sang woo mendengus melihat kelakuan putranya. Masih banyak hal yang ingin disampaikanya, tapi putra tampannya itu kabur terlebih dahulu . Sedangkan Lee bo hee hanya tersenyum lucu , setidaknya rasa rindunya sedikit terobati. Sebagai calon pemimpin Blackfox dan Fafate mafia, mengaharusan sang putra menjalankan pendidikan khusus Leesire. 



**************



Puluhan pria kekar berbaris rapi, saat seorang gadis keluar dari sebuah mobil. Tubuh kekar dengan wajah bengis, menunduk hormat ketika sang pewaris tunggal White Falcon mafia berdiri menatap murka pada mereka.

Kim so eun melangkahkan kakinya cepat memasuki kediaman mewah nya . Mengabaikan para pengawal dan pelayan yang membungkuk hormat menyapanya kedatangannya. Hati lembutnya membengis seketika, akibat rasa kesal yang menyelimutinya. Langkah soeun terhenti tepat saat kakinya tiba di ruang keluarga, mulutnya terbuka dengan mata terbelalak tak percaya menatap kedua orang tuanya yang terlihat asik menonton acara favorite mereka. Bahkan para orang tua itu tak menyadari tatapan bengis yang dilemparkan oleh soeun.

" Yaaaaa,,, kalian benar-benar menyebalkan " Teriak soeun menggelegar. Emosi sudah mencapai ubun-ubunya. Bagaimana bisa kedua orang tuanya itu lebih memilih menonton acara favorite dari pada menyambut kepulangan putrinya.

" Omo,,,, kau sudah tiba sayang " Ucap jung soo santai. Wanita yang masih terlihat cantik itu berucap santai,tak memperdulikan amukan sang putri. Bahkan tubuhnya tak beranjak dari duduknya.

" Kau bertanya eomma ? " Soeun

" Tapi kenapa kau kemari ? " Jung soo

" Kau sedang mengusirku ? " Soeun. 

Oke,hatinya benar-benar kesal saat ini, eommanya seolah tak perduli pada kelelahannya.

" Seharusnya kau langsung menuju Leesire high school " Jelas jung soo

" KALIAN MENDAFTARKAN KU DI SEKOLAH IBLIS ITU ? " teriak soeun . Jung soo dan nam gil hanya memutar bola matanya malas melihat respon soeun.

" Kau sudah terdaftar sejak kau lahir " Nam gil berucap santai, tak memperdulikan amarah putri tunggal kesayangannya.

" Shireo ,,," soeun 

" Eomma tak perduli " Jung soo

Soeun melangkah menaiki tangga menuju kamarnya, mengacuhkan ucapan sang eomma. Tangannya menutup kuat pintu kamar, hingga menimbulkan bunyi dentuman  yang cukup keras.

" Aku tak akan menyerah,,,, sudah cukup 9 tahun aku mengalah " gumam jung soo pada suaminya. Menurutnya bunyi dentuman pintu kamar soeun, menandakan soeun mengibarkan bendera perang padanya.Nam gil hanya bisa tersenyum melihat tingkah keras kepala kedua wanita kesayangannya.

.

.

Soeun menghempas tubuhnya kasar diatas ranjang. Mata almondnya diarahkan pada langit-langit kamar.Ada sesuatu mengganjal pikirannya. Perlahan otaknya memerintahkan sang mata untuk menutup , berusaha mengingat sesuatu. Hingga sebuah ingatan menembus otaknya, berputar-putar dalam kepalanya.

" Halmeoni akan menuruti keinginan mu saat ini,,, Tapi saat kau berusia 18 tahun,,  kau harus menuruti keinginan kami,,,, eottoke ? " Ucap seorang wanita tua. Pandangan matanya focus pada seorang gadis kecil yang nampak sedang berpikir keras.

" Arrasseo,,,, aku setuju halmeoni " Jawab sang gadis setelah selesai berkutat dengan pikirannya.

" Baiklah,,, kita berangkat kejepang sekarang " 

Mata soeun terbelalak sempurna saat berhasil mengingatnya.

" Jadi ini maksud ucapan halmeoni 9 tahun yang lalu,,,!!! Aish,,, mereka menjebakku " 

Soeun menghentak-hentakkan kakinya kesal pada ranjangnya.Dirinya baru menyadari perjanjian konyol yang disetujuinya. Merasa hatinya bertambah kesal, soeun menutup kembali matanya dan memilih tidur. Dirinya terlalu malas bergabung makan malam dan bertatap muka dengan eommanya.



_0o0_



Matahari belum juga menampakkan dirinya. Bahkan burung-burung juga masih enggan mengeluarkan sapaannya. Tapi mata almond nan cantik itu sudah terbuka, terganggu suara gaduh dari lantai bawah kamarnya. Soeun mendudukkan tubuhnya malas, melemparkan tatapannya pada jam diatas nakasnya. Pukul 04.00 am. Hembusan nafas kesal keluar dari hidungnya, kakinya turun dari atas ranjang dan melangkah keluar, untuk melihat apa yang sedang terjadi dibawah sana.

Dahinya mengerut bingung saat iris matanya menangkap wajah beberapa ajhumma terlihat cemas dan panik.

" Ajhumma,,, Waeyo ? ,,, kenapa semua orang tampak panik ? " Soeun 

" Nyonya besar pingsan saat berniat menyiapkan sarapan agassi " Jawab sang ajhumma.

" Mwoya ?? Kenapa tak ada yang memberi tahu ku ?? Aish  ,,, " 

Soeun berlari  menuju kamar utama orang tuanya. Tangannya membuka kasar pintu dan melangkah masuk kedalam kamar nam gil dengan cepat. Terlihat jung soo yang sudah sadarkan diri namun masih berbaring dengan nam gil duduk disisinya, dan mengusap lembut jemari tangannya. 

" Eomma sakit ? " Soeun

Jungsoo memalingkan wajahnya kesisi lain, saat soeun berada disisi kirinya. Soeun mendengus lirih melihat tingkah kekanakan jung soo yang sedang merajuk.

" Gwaenchana,,, eomma hanya sedang banyak pikiran " Nam gil memilih menjawab pertanyaan putrinya, sebelum gadis cantik itu kembali mengamuk.

" Eomma marah pada ku ? " Soeun 

Jung soo tetap tak menyahut. Harga dirinya sebagai istri pimpinan salah satu mafia elit, membuatnya enggan kalah dalam peperangan. Bukankah sudah dikatakannya jika dirinya tak akan mengalah?. Menggunakan cara apapun adil menurutnya, meski harus berpura-pura pingsan dan memerintahkan seluruh pelayan ikut andil dalam rencananya.

" Jika aku mengikuti kemauan eomma,,, apa eomma akan bicara pada ku ? " lanjut soeun lagi. Sumpah demi apapun soeun paling tak suka di acuhkan oleh jung soo. 

" Baiklah,,, aku menuruti keinginan eomma ,,,, " Pasrah soeun. Soeun lebih memilih mengalah sebelum jung soo semakin bertambah nekat melakukan hal gila, hanya untuk membuatnya kalah dalam pertandingan konyol ini . Soeun tahu jung soo hanya berpura-pura. Kesadarannya muncul saat bola mata hitamnya menangkap sekelebat seringaian pada bibir kim nam gil.

" Jeongmal ? " Jung soo memalingkan wajahnya menatap sang putri. Mencoba mencari kejujuran dimata kim soeun.

" Ne,,, eomma senang ? " Soeun 

" Semua keperluan mu sudah eomma urus. Seragam mu juga sudah eomma siapakan di  dalam lemari pakaian mu,,, jadi cepatlah bersiap" Jung soo 


" Sepertinya eomma sudah sembuh " Soeun

" Ppali,, " Jung soo

Nam gil dan soeun tersenyum karena tingkah sang nyonya besar yang melupakan acting gilanya dengan cepat.

Tapi setidaknya jalan yang dipilih soeun membuat jung soo bahagia. 

.

.

.

Wajah jung soo berbinar bahagia,, ketika soeun menuruni tangga lengkap dengan seragam sekolah berwarna putih. Sangat pas ditubuh mungilnya, dengan ukuran panjang rok yang hanya sampai pertengahan pahanya, juga membuat soeun semakin terlihat seksi.

" Aigo, putri eomma sangat cantik " Jung soo

" Mianhae eomma,,,tapi yang kau katakan benar " Soeun

" kekeke,,, " Jung soo terkekeh mendengar ucapan bernada sombong soeun.

" Soeun-ah ada beberapa hal harus kau ketahui ,,, kajja duduk " Nam gil

Soeun menganggukkan kepalanya, diikuti kaki yang melangkah menuju sofa ruang keluarga. Nam gil dan jung soo duduk dihadapan putrinya dengan rilex. Nam gil membuang nafas lirih, hal penting yang harus disampaikannya akan sedikit menyulut harga diri sang putri.

" Begini nak,,  Kau memang putri mafia White Falcon,,,, Tapi, kau akan masuk kedalam reguler class. Dimana, tempat itu hanya ditempati haksaeng (murid) berkemampuan rendah " Nam gil

" Wae??? Appa meragukan kemampuan ku ? " Ucap soeun, matanya focus menatap tajam nam gil ,meminta penjelasan. Harga dirinya sedikit terusik  reguler class hanya diisi haksaeng berkemampuan rendah. Sedang dirinya putri tunggal mafia terkenal, White Falcon. Meski dirinya tak pernah mengikuti kelas khusus, tapi kemampuannya sebagai putri mafia terkenal tak bisa diremehkan. Soeun sedikit merasa tersinggung dengan keputusan sang appa.

" Ani sayang ,,,, listen to me,,, Ini keputusan dewan sekolah dan petinggi Fofate Mafia,,, Kau hanya mengikuti sekola kemafiaan hingga usia 9 tahun, dan kau tak masuk kembali hingga saat ini. Akan timbul deskripsi Kim so eun diistimewakan. Dewan sekolah menghormati appa dan memilih jalan ini." Nam gil menjelaskan secara perlahan. Sosoknya bukan lagi pemimpin White Falcon. Namun seorang appa di hadapan putri tunggalnya.Bahkan jung soo hanya diam, tak berucap. Ini memang keinginan nam gil. 9 tahun tak menjalani hari-harinya bersama sang putri, membuncah kerinduan dihatinya untuk berkomunikasi sebagai appa .

" Jadi aku akan mengikuti tes ? Begitu maksud appa ? " Soeun

" Ne sayang,,  kau beruntung, karena 3 hari dari sekarang, Leesire akan mengadakan executive tes. Kau harus ingat, executive class sudah memiliki 6 haksaeng, dan saat ini executive class hanya membutuhkan satu haksaeng, untuk menyempurnakan jumlah haksaeng executive class " Nam gil

" Arrasseo,,, aku tak akan mengecewakan appa" Soeun

" Itu yang appa harapkan " Nam gil berdiri dan merentangkan kedua tangannya.

" Aku akan merindukan appa " Soeun yang mengerti, segera mendekati nam gil, memeluk dengan erat tubuh sang appa. Dirinya bahkan baru beberapa jam bertemu orang tuanya.

" Nado sayang,,, berjuang lah,, tunjukan pada mereka, kau pewaris white falcon yang tangguh " gumam nam gil sendu, tangannya melingkari pundak kecil putri kecilnya. Sedikit berat melepas kim so eun pergi, rasa rindunya belum sepenuhnya terobati.

" Tentu saja, mereka harus melihat kehebatan putri Kim nam gil  " Soeun

" Gadis kecil appa, saranghae ,, jaga kesehatan ne " Nam gil

" Ne,  nado saranghae appa " Soeun melepas pelukannya, mendaratkan kecupan pada pipi nam gil ,dan beralih memeluk park jung soo .

" Aku tidak akan merindukan eomma " Canda soeun

" Nado,,, kau gadis kecil yang menyebalkan " balas jung soo tak mau kalah. Membuat lengkungan senyuman  cantik pada bibir soeun.

" Jaga kesehatan mu eomma " Soeun. 

Kecupan lembut dan lama juga didaratkannya pada pipi jung soo.

" Hmmm,,, kau juga ne " Jung soo

" Ne ,,, pay pay eomma, appa " Soeun melepas pelukan nya dan melangkah pergi diiringi dua pengawal nam gil. Kim nam gil menghembuskan nafas beratnya, saat sang putri tak dapat ditangkap penglihatannya kembali.

Ini akan menjadi waktu yang panjang kembali. Tanpa pewaris manja dan keras kepala. Kim so eun hanya dapat kembali, setelah menyelesaikan pendidikannya 



_0o0_





Executif class 

09.00 am

Pada umumnya ruang kelas akan hening karena hadirnya seorang seonsaengnim, namun hal ini tidak berlaku pada ruang executive class. Executive class adalah kelas bagi para master berkemampuan tinggi. Class ini juga hanya menyediakan 8 kursi bagi para haksaeng yang berhasil lolos tes di tahun pertama. Saat ini executive class telah memiliki 6 haksaeng. Dua siswi memilih duduk dibarisan depan sisi kanan, dan empat siswa lainnya memilih menduduki kursi kosong pada bagian belakang.

Pada class ini, Kamsok (pelatih) hanya akan masuk pada jam tertentu (tidak pasti), dan saat mereka akan melakukan tes khusus bagi para haksaeng.

" Ku dengar hari ini Leesire kedatangan haksaeng baru " Myungsoo

" Molla " kimbum

" Namja or yeoja ? " suzy gadis yang berada disisi kiri paling pojok menolehkan kepalanya ke arah belakang, menatap myungsoo yang mengarahkan pandangannya pada kimbum, yang berada tepat di sebelahnya.

" Yeoja " Myungsoo menjawab seraya mengalihkan pandangannya pada gadisnya.

" Jeongmal ? " Tanya suzy riang. Matanya berbinar mendengar jawaban prianya.

" Wae,,, belum tentu dia hebat " yuri

" Jangan meremehkan seseorang " Kyuhyun

" Aku tidak perduli " Yuri

" Jadi,,, apa rencana penyambutan kita untuknya " Seungho 

Pertanyaan yang terlontar dari bibir seungho, sukses menaikkan ujung bibir kim sang bum. Membentuk seringaian yang membuat para sahabatnya ikut menyeringai iblis, seolah mengerti arti seringaian sang ketua. 

.

.

.

Mata almond soeun menatap takjub bangunan megah Leesire high school. Sekolah yang selalu dihindarinya. Meski terletak didalam lautan pohon, sekolah ini tetap menjadi primadona dikalangan para mafia elit. Bukan sekedar sekolah biasa, nama lain leesire adalah Jungle Prison . Disebut penjara, karena memang Leesire sekolah dengan penjagaan super ketat, dimana haksaeng tak diizinkan pulang kecuali telah menyelesaikan pendidikannya.

Sistem pelajaran yang super rumit, karena mereka dilatih menjadi seorang mafia yang tangguh. 

" Akhirnya setelah 9 tahun melarikan diri, semuanya sia-sia " gumam soeun

Helaan nafas pasrah terhembus dari hidung mancungnya. Sembilan tahun melarikan diri mengikuti sang halemoni ke jepang, ternyata sia-sia. Gadis cantik itu memang tak berniat mewarisi kemafiaan keluarganya. Kaki soeun melangkah menuju gerbang sekolah,  dengan para pengawal yang masih setia mengikutinya.

" Mianhae agassi,,,ada yang bisa saya bantu ? " Seorang pria berpakaian serba hitam mencegat laju langkahnya. Tangan soeun terangkat, memberi isyarat pada dua pengawalnya yang siap bertindak menghajar pria yang sudah berani menghalangi langkah nya. Soeun menatap sang pria dari atas hingga kebawah,

" Pengaman " gumam nya lirih menyimpulkan pria yang berdiri tepat dihadapannya.

" Kim so eun " Ucapnya singkat namun bernada tegas layaknya putri seorang mafia.

" Jeosonghamnida agassi,,,Jeosonghamnida " ucap sang pengaman. Tubuhnya membungkuk berulang kali, hampir saja dirinya menggantung dirinya sendiri, tak mengenali putri tunggal dari White Falcon.

" Gwaenchana,,, " Soeun

" Kalian pergilah " Perintah soeun pada dua pengawal nya.

" Silahkan agassi,,, saya akan mengantarkan anda "

Kim so eun mengangguk, melangkahlan kakinya mengikuti langkah sang pengaman. Bola matanya menari, memperhatikan seluruh bangunan sekolah yang nampak begitu mewah, meski berada di lautan pohon. Langkahnya terhenti tepat di pintu ruangan, yang diyakininya adalah salah satu ruang reguler class.

Tok,tok,tok

Ketukan yang dilayangkan sang pengaman, membuat pintu terbuka dan menampakkan seorang wanita cantik dengan senyum ramah menawan.

" Saya mengantarkan Kim so eun aggasi , kamdok " 

" Gomawo Max " 

Max membungkuk hormat, dan melangkah kembali menuju pos jaga.

"Oce class,,, hari ini kalian kedatangan chingu "

" Masuklah Kim so eun " 

" Ne, kamdok " Soeun melangkah masuk dengan lengkungan senyum dibibirnya.

" Omo,,,, kyeopta " Seluruh haksaeng reguler class berteriak kagum. Terutama para kaum pria, mata melotot dengan binar terpesona tercetak sempurna di setiap wajah mereka. 

" Perkenalkan dirimu " Kamdok

" Anneyeonghaseyo,,, Kim so eun imnida " Soeun

" Anneyeong " 

" Apa kau sudah memiliki namjachingu ? " 

" Apa kami boleh meminta nomor ponselmu ? "

" Silent class,,, lanjutkan setelah pelajaran ku usai ,,,, " Sang pelatih cepat menghentikan pertanyaan pabo para haksaeng prianya. Akan menjadi masalah jika dirinya tak segera menghentikannya.

" Kim so eun ,,,,,, Nae, Go hye sun,,, aku kamdok menembak. Kau bisa duduk dikursi kosong itu bersama go ara."  Kamdok

" Ne,, kamdok Go " Soeun 

" Go ara, soeun juga akan menjadi teman sekamar mu,,,, jadi setelah pelajaran ini usai, bawa dia ke asrama." Kamdok Go

" Ne,,, kamdok " Go ara

" Duduklah " perintah hye sun pada soeun yang masih diam ditempatnya. Soeun melangkah menuju kursinya lalu duduk dan menjulurkan tangannya pada gadis sebangkunya.

" Anneyeong,,, panggil aku soeun " Soeun

" Anneyeong ,,, ara " balas ara seraya membalas jabatan soeun 

" Oce kita lanjutkan kembali " Suara Go hye sun , mengalihkan tatapan mereka kembali pada papan didepan sana yang sudah dipenuhi tulisan kamdok Go.



_0o0_



" Jadi ini kamar kita? " Ucap soeun, matanya melayangkan tatapan tak percaya. Dimana hanya ada dua ranjang kecil, dua meja belajar dan dua lemaru pakaian. Benar-benar fasilitas sederhana hanya untuk dua orang. Bahkan mereka harus berjalan 200 meter kedalam lautan pohon, untuk menemukan asrama haksaeng reguler.

" Ne,,, kau kaget ne " Ucap ara, mengerti arti tatapan soeun.

" Sedikit,,, aku tak percaya,,, kamar kita sangat sederhana" Ucap soeun santai seraya melangkah menuju ranjangnya.

" Kekeke,,,, ini lah derita haksaeng reguler class " Jawab ara dengan kekehan lucu.

" Kemarilah ,,  banyak yang ingin ku tanyakan " Soeun

" Tanyakan lah " Ara mendekat dan ikut duduk di atas ranjang soeun.


" Apa executive juga berada disini ? " Soeun

" Anio,, kau ingat jalan bercabang tadi ?,, itu jalan menuju asrama executive " Ara

" Maksud mu cabang disisi kiri ? Soeun

" Maja " Ara

"  Apa kau sudah lama menjadi haksaeng Leesire ? " Soeun

" Ne,,,, sejak sekolah dasar " Ara

" Kau mengenal semua ? " Soeun

" Ne,,, hanya kau yang tak ku ketahui ,,, kenapa kau bersekolah dijepang ? Bukankah putra-putri mafia diharuskan bersekolah di Leesire" Ara

"  Aku tak pernah berniat mewarisi kemafiaan pabbo ini " Soeun

" Kekeke, sepertinya kita sedikit berbeda " Ara

" Jincha ??? " Soeun

" Ne,,, aku sangat ingin menjadi wanita mafia terhebat, dan membebaskan appaku dari penjara " Ucap ara, wajahnya menyendu. Menimbulkan genangan pada pelupuk mata sendunya.

" Appa mu di penjara ? " Tanya soeun prihatin.

" Hmm,,, appa ku di fitnah membunuh " Ara

" Eomma mu ? " Soeun

" Eomma sudah berpulang pada sang pemilik " Ara

" Mianhae " Sesal soeun

" Gwaenchana,,, " Ara memberikan senyum yang menyatakan dirinya baik-baik saja.

" Lalu bagaimana bisa kau tetap bersekolah ? " Tanya soeun penasaran, karena memang Leesire mematok biaya yang sangat mahal.

" Appa ku sudah melunasi semua biaya hingga aku selesai bersekolah " Ara

" Appa mu hebat " puji soeun tulus, ada perasaan nyaman dihatinya saat bercerita bersama ara. Dirinya tak pernah memiliki sahabat perempuan setelah kejadian 9 tahun yang lalu.

" Kau benar,,  aku pun merasa begitu " Ara

" Kau mau menjadi sahabat ku ? " Soeun

" Kau bercanda ??? Di sekolah ini semua orang membenci ku ,, kau akan malu bersahabat dengan ku " Ara

" Itu mereka, bukan aku ,,,,, dan lagi aku memakai baju,,,, jadi aku tak takut malu " Soeun

" Kau yakin ? " Ara

" Hmmm ,,, eottoke ??? Chingu ? " Tanya soeun seraya mengulurkan tangannya pada ara.

" Guerae ,,, chingu " Jawab ara, tangannya menyambut uluran tangan soeun. Bibir keduanya melengkung indah. Bukankah hati yang tulus mendatangkan kepercayaan ? Dan sahabat ??? .

_ooo00ooo_



Matahari pagi mengantarkan sepasang gadis cantik melangkah riang menuju kantin yang berada didalam gedung sekolah. Go ara menarik tangan soeun, membawanya pada kursi favorite nya, yang terletak disudut ruangan. Seluruh ruangan dikelilingi kaca besar, yang membuat mereka dapat melihat indahnya lautan pohon Lessire.

" Kau ingin sarapan apa? ,,, aku akan memesankannya " Ara

" Kenapa ada sofa ditempat itu ? " Soeun

Ara mengalihkan arah tatapannya pada telunjuk soeun. Satu set sofa mewah yang terletak tepat didepan stand makanan-makanan mewah.

" Itu sofa khusus exrcutive class " Ara

" Kenapa sekolah ini tidak adil ? " gerutu soeun

" Itu mereka tiba " Ara menunjuk menggunakan dagunya pada sekolompok haksaeng berseragam hitam, yang baru saja duduk dengan sombongnya.

" Aku ingin sarapan sandwichi " Soeun

" Stand itu hanya untuk executive class ,,,,, yaaaa soeun-ah " Ara berteriak lirih, saat soeun melangkah tak mau mendengar ucapannya.

" Apa yang dilakukan gadis cantik itu ? " gumam seungho, dahinya mengernyit bingung melihat soeun melangkah pasti ke arah batas ruangan mereka.

" Sepertinya dia haksaeng baru itu " Suzy 

" Kyeopta " Myungsoo

" Kim myungsoo " geram suzy

Hatinya panas mendengar prianya memuji gadis lain dihadapannya. Myungsoo mengedipkan matanya pada suzy, bibirnya tersenyum mendapati geraman cemburu gadisnya. 

Soeun menghentikan langkahnya tepat didepan stand sandwichi yang diinginkannya.

" Ajhumma,,, aku ingin sandwichi  " Soeun 

" Apa dia belum mengetahui peraturan sekolah ini ? " yuri 

" Mianhae agassi,,, stand ini hanya untuk executive class " 

" Berikan saja ajhumma" Perintah kimbum

" Apa kau gila ? " Kwon yuri

Kimbum tersenyum miring mengacuhkan kemarahan yuri. 

" Geurae ,,,, ige agassi " Ajhumma park menyerahkan nampan berisi 1porsi sandwich pada soeun.

" Gomawo ajhumma " Soeun

Soeun tersenyum pada ajhumma park, lalu berbalik melangkah menuju ara.

Prang

Bhug

" Akh,,, appo " 

Suara benda terjatuh dan rintihan soeun bersautan menjadi satu. Ara berlari cepat menuju soeun yang terduduk mengelus lututnya. Kimbum, pria tampan itu dengan sengaja mengulurkan kakinya,saat soeun melangkah tepat disisi nya.

" Kuberi tahu satu hal agassi ,,,, makanan ini hanya milik haksaeng executive ,,, jadi jangan bermimpi memakannya, jika kau masih menjadi haksaeng reguler " Sinis kimbum

" Aku bersumpah akan membunuh mu, dengan jabatan executive class " geram soeun

Iris matanya menatap tajam mata elang kimbum. 

" Kutunggu " Kimbum melangkah pergi diikuti para haksaeng executive class lain dibelakangnya.

" Kau berlebihan " Kyuhyun

" Wae " Kimbum

Kyuhyun mendengus kesal, mendapat tatapan pembunuh kimbum. Bibirnya tak pernah mampu membalas tatapan pembunuh, yang mampu mencekik tenggorokkannya.

.

.

.

Ara memapah soeun masuk kedalam ruang kesegatan Leesire. Tangannya menempel kuat pada pinggang soeun,  menahan tubuh soeun agar tak terjatuh dan menuntunnya menuju ranjang.

" Akh, appo " ringis soeun, saat ara membantunya duduk ditepi ranjamg. Tangan ara perlahan membersihkan luka pada lutut soeun, yang tergores pecahan piring, lalu membalut rapi luka soeun

" Selesai " Ara

" Gomawo ara-ya " Soeun

" Cheonmayo ,,, bukan kah kita sahabat ?" canda ara

" Tentu saja " Soeun 

" Apa kau akan berusaha masuk executive class ? " Ara mendudukkan tubuhnya disisi kanan soeun 

" Ah, ne , aku baru ingat executive class hanya membutuhkan satu haksaeng " Soeun

" Gwaenchana,,, jika aku mampu menandingi nilai salah satu haksaeng executive, aku akan menggantikan posisi mereka " Ara

" Jeongmal ?,,,, kalau begitu kita harus berusaha bersama ,," Soeun

" Tentu ,,,, sekarang istirahatlah,,, aku akan mengizinkan mu pada kamdok lee " Ara

" Ne,, gomawo " Soeun

Ara mengangguk dam melangkah cepat menuju kelasnya. Soeun mengepalkan tangannya kuat, ingatannya kembali pada hinaan yang dilontarkan pria tampan menyebalkan.Oh, soeun tak akan membiarkan pria itu lolos begitu saja. Jangan lupakan dirinya adalah putri tunggal Mafia elit White Falcon. Harga dirinya terlalu tinggi untuk menerima hinaan pria itu.

" Aku pasti akan membunuh mu " geram soeun.





Tbc 



##########################

Anneyeong onnie, chingu, saeng :)

Aku datang lagi dengan ff baru ku :)

Mungkin sangat pendek dan singkat yah ? :)

Part 1 nya sekedar perkenalan ne ,, 

Mohon coment dan sarannya for author:)

Mianhae for typo yang selalu nongol memeriahkan :)

And selalu nggak lupa...

Gomawo sudah membaca ff ku. :)