
Prolog
Author : Princess Chan
Main cast : -Kim sang bum
-Kim so eun.
Genre : Marriage, Sad, Nc 21+
Disclaimer : Semua cerita,karakter,setting,alur,dll adlah milik dari masing-masing author. Untuk tokoh utama dan artis pendukung,itu semua bukan milik author,melainkan milik orang tua,keluarga,dan masing-masing agensi para artis. Author hanya memakai nama mereka untuk keperluan cerita.
Note : Cerita ini adalah fanfiction,yakni cerita fiksi yang ditulis berdasarkan kisah,karakter,setting dan lain-lain dengan sebuah karangan atau imajinasi penulis cerita. Fanfiction ini bkan dimaksudkan untuk merusak karakter asli tokoh yang digunakan tetapi justru karena kecintaan terhadap tokoh tersebut maka dibuatlah cerita ini. Dan juga cerita ini dilarang keras di copy paste atau ditiru tanpa meminta izin dari pembuat cerita. Please don’t be plagiarism.!
Happy Reading...
Bumi ini bulat. Sempurna dengan segala
isinya.
Sama halnya dengan hati.
Sempurna dengan segala cintanya.
Sama halnya dengan hati.
Sempurna dengan segala cintanya.
By : PrincessChan
****©©©*****
Keceriaan sosoknya
menghadirkan kebahagiaan bagi semua orang. Mungkin bagi sebagian orang,
memiliki putri secantik parasnya adalah sebuah anugerah tak terkatakan. Namun
tidak bagi ayah, ibu dan neneknya. Seonggok sampah. Itu lah yang kerap
diupcapkan untuk menjawab setiap pertanyaannya.
Banyak hal terjadi
merenggut segala kebahagiaannya. Tangis adalah cerita dominan dari segala
perjalan hidupnya. Ia tersenyum, meski hati itu selalu menangis. Ia
tertawa, meski hati itu terluka. Berusaha tak menunjukkan dunia segala
kerapuhannya.
Kim so eun, itu nama yang
diterimanya. Lahir 24 tahun yang lalu di bumi terindah. Berparas cantik, namun
bertubuh mungil. Tumbuh mandiri dari bantuan kasih sayang sang kakak perempuan.
Menyelesaikan study dalam waktu singkat dan berhasil menjadi seorang model
ternama di negara sakura tempatnya berpijak. Ceria dan manja menjadi dominasi
sifat sosok soeun. Bukan tanpa alasan, namun jutaan alasan yang menjadikan
sifat itu melekat pada dirinya. Alasan yang tak mampu dijelaskan secara satu
persatu. Yang jelas akan sangat panjang dan melelahkan untuk menjelaskannya.
***©©©***
Soeun berdiri menatap
langit. Tiga jam yang lau ia baru tiba di korea, tepatnya soeul, tempat
kelahirannya 24 tahun yang lalu. Ini terjadi karena sesuatu hal. Tepatnya setelah
sepasang paruh baya datang mengunjungi rumahnya. Membawa kabar luar biasa
menggemparkan batin, hingga membuatnya ingin pingsan saat itu juga. Meski sayang semua tidak
dapat terwujud.
Sepasang suami istri yang
adalah Kim sang wo dan yoon sahee. Pengusaha terkaya dikorea selatan dari
Goldshion Company. Tapi itu tidak penting! Yang terpenting adalah berita yang
dibawa mereka.
PERJODOHAN !!!
Omona..
Sangat jelas soeun mendengar bahwa kedua paruh baya itu meminta jawaban dari perjodohan yang dicetuskan mendiang kakeknya dan kakek sang calon prianya. Sumpah demi apapun soeun merasa ingin menenggelamkan diri kedalam tubuh seekor paus. Mimpi buruk macam apa ini ???
Sangat jelas soeun mendengar bahwa kedua paruh baya itu meminta jawaban dari perjodohan yang dicetuskan mendiang kakeknya dan kakek sang calon prianya. Sumpah demi apapun soeun merasa ingin menenggelamkan diri kedalam tubuh seekor paus. Mimpi buruk macam apa ini ???
Lebih buruk lagi, kedua
orang tuanya dan sang nenek menerima perjodohan itu dengan santai tanpa
bertanya apapun padanya. Itu bahkan tak pernah terjadi ! Bahkan mereka
juga mengacuhkan penolakkan besar-besaran yang dilakukan kakaknya
cantiknya, jhin ae.
****©©©***
Dan di sinilah ia sekarang.
Dalam sebuah kamar mewah bercat pink kesukaannya. Tak ada hak untuk menolak
atau membantah keputusan orang tuanya. Ia dituntut untuk patuh pada segala
keputusan sang halmeoni. Hidupnya bukan hidup bagai dalam sebuah dongeng masa
lalu. Ia hidup dalam masa kejayaan, tanpa kasih sayang orang tua. Bukan
kesalahan, menurutnya ia pantas mendapatkannya. Semua berawal dari kebodohannya
dan bertanggung jawab itu yang tengah dilakukannya. Menerima perjodohan!
Soeun memandang langit yang
terlukis di depan matanya. Balkon luas yang tersedia memberinya keleluasan dalam
menatap kesempurnaan sang ilahi. Beberapa jam yang lalu ia sudah bertatap muka
dengan sang calon suami. Pewaris utama Goldshion. Pria yang berwajah luar biasa tampan,
dengan hidung mancung dan rahang yang tegas membuat pria itu begitu mempesona.
Bahkan soeun mengakui ia sudah jatuh cinta sejak detik pertama memandang manik
elang calon suaminya itu. Tapi sumpah demi tuhan soeun mengutuk tingkah dingin
pria bernama lengkap Kim sang bum itu.
Pria itu tak banyak bicara
hanya menerima setiap ucapan yang dilontarkan sang ibu dengan sorot mata
mencekik leher. Penolakan hanya diutarakannya ketika sang ibu memutuskan
pernikahan akan segera digelar satu minggu kedepan. Namun malangnya sahee tidak
menerima penolakan. Wanita tua yang masih tetap terlihat cantik itu hanya terus
mengoceh meminta keduanya untuk saling mengenal dan memahami. Masalah cinta,
menurutnya akan tumbuh dengan alami dan sendirinya . Tapi semoga saja!
Soeun menghela nafas. Ini
bukanlah cobaan pertama dalam hidupnya. Hanya saja ini berbeda dari yang biasa
dihadapinya.
Menaklukkan seorang pria?
Inilah yang harus di
lakukannya. Dan apapun yang terjadi yang harus soeun lakukan adalah terus
melangkah tanpa boleh ragu. Ia harus mampu mendapatkan cinta dari cinta
pertamanya.
"Fighting.."
bisiknya lirih.
***©©©©***
Kisah itu terlalu indah untuk dilupakan, meski hati itu terluka begitu dalam. Kimbum masih sangt berharap kisah itu mampu kembali seperti sedia kala. Namun kini, saat sahee telah memutuskan, tak ada lagi yang mampu dilakukannya. Sosok lembut itu begitu berarti bagi kimbum. Sedingin apapun sifatnya, ibu tetaplah seorang ibu baginya. Dan segala keinginan sahee adalah kewajiban bagi kimbum.
Kimbum menghela frustasi, soeun sosok yang cantik dimatanya. Ia sama sekali tak memungkiri telah terpesona pada kecantikan gadis mungil itu. Namun hati tetap lah hati, akan beku selama masih memiliki sebuah kisah cinta.
No comments:
Post a Comment