Search This Blog

Wednesday, August 23, 2017

Leesire in Love part 6

Author : Princess Chan

Main Cast :

- Kim sang bum 
- Kim so eun

Other Cast :

Cho kyuhyun

Kim myungsoo

Yoo seungho

Baek suzy

Go ara

Kim sang woo (appa kimbum)

Kim nam gil (appa soeun)

Cho jan sik ( appa kyuhyun )

Lee min seok ( eomma kyuhyun )

Park jung soo (eomma soeun)

Lee bo hee (eomma kim bum )

Go hye sun

Lee minho

Kim hyung joon

Moon geun young

Seo ju hyun

Park jiyeon

Kwon yuri

DLL

Genre : School,Mafia, NC 17+

Disclaimer : Semua cerita,karakter,setting,alur,dll adlah milik dari masing-masing author. Untuk tokoh utama dan artis pendukung,itu semua bukan milik author,melainkan milik orang tua,keluarga,dan masing-masing agensi para artis. Author hanya memakai nama mereka untuk keperluan cerita.

Note : Cerita ini adalah fanfiction,yakni cerita fiksi yang ditulis berdasarkan kisah,karakter,setting dan lain-lain dengan sebuah karangan atau imajinasi penulis cerita. Fanfiction ini bkan dimaksudkan untuk merusak karakter asli tokoh yang digunakan tetapi justru karena kecintaan terhadap tokoh tersebut maka dibuatlah cerita ini. Dan juga cerita ini dilarang keras di copy paste atau ditiru tanpa meminta izin dari pembuat cerita. Please don’t be plagiarism.!

##########################€



"Culik gadis itu,,," perintahnya tegas

"Kau yakin,,? Sadari posisi mu,,," lagi, hembusan nafas lelah terdengar menderu.

"Kumohon halmeoni,, aku menginginkan kembali milikku" lirih nya.

"Arrasseo,,, kemana aku harus membawanya,,???"

"Jeju island,,"


****Part 6****



Ruangan itu gelap dan menyesakkan dada. Jiyeon merasa pusing saat kakinya menapaki lantai. Ada rasa sakit pada kepalanya dan pikiran-pikirannya tidak bekerja dengan semestinya. Seolah-olah otaknya terisi penuh dengan lumut menyebalkan.  Apa yang sebenarnya terjadi ? Pikirnya. Ia kembali melangkah meski matanya tak mampu melihat apapun karena gelap yang menyelimuti.

"Akhh" ringisnya 

saat kakinya menendang sebuah benda keras. Jiyeon menekuk lututnya, berjongkok  lalu mengarahkan jemarinya menyentuh ibu jari kakinya yang terasa begitu sakit. Merasa kesal karena rasa sakitnya, ia memilih mendudukkan kembali tubuhnya diatasa lantai dingin. Ia menyerah! Kepala yang pusing dan kegelapan yang pekat menyita seluruh semangatnya.  Ntah apa yang terjadi hingga ia bisa terkurung dalam ruang gelap dan pengap ini tanpa alas kaki.

Jiyeon kembali mengangkat tangannya. Menekan dadanya yang mulai terasa sesak karena debu yang menyelimuti ruangan. Lalu menangis sesal dalam kebisuan. Sesuatu yang menyakitkan tiba-tiba mengingatkannya pada sosok seungho yang selalu diacuhkannya. Pertama kali dalam hidupnya, ia justru mengharapkan pria yang sangat dicintainya itu mampu menemukannya dan membawanya keluar dari tempat terkutuk ini.



_000oo000_



Didalam ruang executive soeun asik dengan kegiatannya. Sebuah buku tebal menyita segala perhatiannya hingga mengacuhkan kimbum dan seungho yang juga duduk menemaninya disana. Seolah mengerti dan memahami isi dari bukunya, ia mengangguk-anggukkan kepalanya sambil bergumam pelan. Matanya berbinar ketika tak sengaja jemarinya membuka halaman yang berjudul Menghipnotis. Pikirannya segera beranjak membayangkan jika saja dia mampu menghipnotis seseorang, dan ia terkekeh geli ketika ternyata pikirannya justru membayangkan menghipnotis kimbum suami tampannya.

"Apa yang kau tertawakan ?." tanya kimbum sambil mengangkat kepalanya menatap soeun. Ponsel yang sedari tadi diperhatikannya segera dimasukkan kedalam saku jong jang.

"Anio,, ini rahasia " jawab soeun. Tubuhnya cepat berputar menghadap kimbum yang berada dibelakangnya.

"Kau menyembunyikan sesuatu ?." tanya kimbum. Ia melipat kedua tangannya didepan dada dan menempelkan punggungnya pada sandaran kursi. Matanya diarahkan tepat pada manik mata almond soeun.

"Ani." Soeun

"Kau yakin ?."  Kimbum

"Hmm " jawab soeun sambil mengangguk percaya diri.

"Oeh, ho-ya.. Apa jiyeon menyukai sandwichi,,?" lanjutnya seraya mengalihkan tatapannya pada seungho yang juga  terfocus pada buku tebal dijemarinya.

"Jiyeon bukan kau chagi,, " cibir kimbum

"Aku tak bertanya padamu.." Soeun

Kimbum terkekeh melihat tatapan  soeun yang memandangnya dengan kejam. Baginya tatapan istrinya itu hanyalah tatapan menggoda yang menggemaskan.

"Kurasa dia menyukainya. Tapi dia tak terlalu banyak makan " jawab seungho sambil meletakkan buku dalam genggamannya diatas meja dan membalas tatapan soeun.

"Kau berniat memberinya sandwichi buatan mu??" Kimbum

"Hmm.. Tapi aku tak membuatnya bum-ah. Eomma yang memberi terlalu banyak." Soeun

"Eomma kemari ?" tanya kimbum. Matanya menyipit tajam memandang sang istri.

"Anio.. Michi mengantarkannya."  cicit soeun. Otaknya baru saja menyadari tanda bahaya yang terlontar dari nada dingin ucapan kimbum.

"Kau bergurau Kim so eun ??" geram kimbum. Matanya telah sempurna menatap kejam. Tak ada ampun bagi pengawal yang melanggar aturannya.

Kimbum merogoh saku jong jang dan meraih kembali ponselnya, kemudian segera menghubungi seseorang. Soeun menelan ludahnya, mengumpat kebodohan bibirnya yang mudah mengucapkan kerahasiaan. Sedang seungho menahan tawa melihat kecemasan yang tercipta diwajah soeun. Menurutnya gadis itu terlihat lucu saat merasa takut pada sang suami.

"Kembali dan temui aku !." perintah kimbum dingin setelah panggilannya telah dijawab sang penerima di ujung sana. 



_000oo000_



Flashback

Jiyeon melangkah menuju kursi taman asrama reguler. Pikiran yang kacau dalam otaknya membuat ia tak bisa tertidur dengan tenang. Berakhir dengan dingin malam menjadi pilihan. Setidaknya angin malam dapat menyegarkan hati dan pikirannya.  Namun hal itu ternyata tak sesuai perkiraan saat pendengarannya dengan jelas menangkap suara sang pemimpin black mafia tengah berbicara berbisik.

"Kau memang berbahaya."

Jiyeon bergerak cepat bersembunyi pada batang pohon yang cukup besar. Kepalanya sedikit menyembul mencoba untuk melihat kepada siapa kalimat geun young dilontarkan. Tapi nihil, pekat malam membuat matanya tak dapat mengenali siluet gadis yang menjadi lawan bicara geun young.

"Kau menguping pembicaraanku??"

"Soehyun." bisik jiyeon lirih.

Lalu kembali menyembunyikan diri agar tak terlihat.

"Tidak sengaja.. Ternyata kau cukup murahan "

"Apa maksudmu ?"

"Menculik.. Bukankah itu murahan menurut mu."

"Aku tidak perduli. Aku akan melakukan apapun untuk mendapatkan milikku. "

"Terserah kau saja. Lakukan yang terbaik."

"Ne.."

Jiyeon menghembuskan nafas yang sedari tadi ditahannya. Mencuri dengar pembicaraan adalah hal yang paling tidak disukai moon geun young. Jiyeon bersyukur kedua gadis iblis itu tak menyadari kehadirannya. Karena jika saja mereka menyadarinya, jiyeon berani bertaruh ia akan dibunuh saat ini juga. Setelah merasa tak mendengar suara apapun lagi ia memilih keluar dari persembunyiannya, lalu melangkah mendekati pintu asrama.

Bukkh

Sayang sebuah balok kayu begitu cepat menghantam punggungnya. Membuat ia limbung dan seketika pingsan terjatuh di atas tanah. Soehyun yang adalah pelaku pemukulan, tersenyum sinis menatap tubuh jiyeon. Ia sempat tak menyadari seseorang menguping pembicaraannya. Namun saat akan masuk kedalam asrama matanya menangkap siluet tubuh dibalik sebuah pohon. Hingga akhirnya ia memilih bersembunyi, menunggu sang penguping keluar dari persembunyiannya.

"Bawa dan bungkam dia. Aku tidak suka kimbum membenciku. " geun young yang ternyata juga bersembunyi dibalik pintu asrama, turut keluar mendekati soehyun.

"Arrasseo.." jawab seohyun.


End flash



_000oo000_


"Apa ada masalah ,?" tanya kyuhyun sambil melempar pandangan pada soeun yang menunduk diatas kursinya. Otaknya cukup cerdas dalam membaca situasi. Wajah kimbum yang tampak menyeramkan dimatanya, jelas menunjukkan telah terjadi sesuatu sebelum kedatangannya.

Suzy dan myungsoo yang juga baru masuk lebih memilih diam tak bersuara. Wajah kimbum cukup mencekik tenggorokan mereka. Meski pria tampan nan mempesona itu hanya diam dan memandang datar pintu, namun bagi mereka kimbum bersikap seperti seorang pembunuh bayaran yang tengah menunggu kedatangan korbannya.

"Seungho, apa terjadi sesuatu?" tanya myungsoo.

Meski kakinya melangkah menuju kursi, pandangannya tetap terfocus pada seungho yang justru asik memandangi kediaman kedua sahabatnya.

"Ne, " jawab seungho sambil merubah arah pandangannya pada myungsoo disudut kiri ruangan.

"Mwo,?" Myungsoo

"Jangan tanyakan. Aku masih menyayangi nyawaku." Seungo

"Aish.." desis myungsoo kesal. Seungho tak pernah bisa diharapkan dalam soal membocorkan sesuatu. Sedetik kemudian alisnya terangkat saat mendengar sapaan seseorang.

"Permisi kim doryeonim.."

Brakkk


" Astaga.."  teriak suzy kaget.

kimbum bergerak begitu cepat menyambut kedatangan seorang pria yang adalah michi. Ia dengan sangat keras membanting tubuh sang pengawal pada dinding. Chojangnim executive itu mencekal kuat leher michi menggunakan jemarinya. Pancaran mata elangnya begitu merah mengerikan. Membuat suzy bergidik ngeri menatapnya.

"Bum-ah, jangan menyakitinya. Aku yang salah." Soeun segera berlari, menahan lengan kanan kimbum yang bersiap memukul wajah michi.

Kyuhyun tak tinggal diam. Ia berdiri mendekati lalu menjulurkan tangan menarik soeun menjauh. Bodoh jika berniat menahan kimbum yang sedang murka.

"Kyu..." Soeun

"Tutup mulut mu dan jangan banyak bicara. Kau ingin michi mati saat ini juga ???" Kyuhyun

Soeun menggeleng lemah. Ia menuruti kyuhyun, melangkah kembali pada kursi dan membungkm mulutnya. Kyuhyun benar, ini belum saatnya ia membujuk kimbum.

"Kau menantangku ??" ucap kimbum dingin. Cekalan tangannya dileher michi semakin diperkuat.

"Jeosonghamnida doryeonim. Jeosonghamnida.. Saya bersalah."  serak michi. Meski nafasnya begitu sesak namun ia tak mampu mengelak. ia memang salah dan siap bertanggung jawab.

"Sekali lagi kau melakukannya, akan kupastikan lehermu tergantung di gerbang utama Leesire." ancam kimbum sambil melepas kasar cekalan tangannya, setelahnya melangkah pergi begitu saja, mengacuhkan sang istri yang menunduk terdiam.

"Kembalilah. Jangan ulangi kebodohanmu, atau kau akan benar-benar mati " ucap kyuhyun dingin.

"Ne, permisi doryeonim " Michi segera membungkuk hormat dan beranjak pergi.

Kyuhyun kembali menghela nafas. Telinganya terlalu peka pada setiap suara soeun. Ia beranjak mendekati dan mengumpati kelakuan kasar kimbum. Pria itu begitu buruk jika sedang emosi dan akan susah untuk ditaklukkan.

"Uljima.. Apa yang sebenarnya terjadi ??" tanya kyuhyun sambil membelai kepala soeun. Ia tak pernah tahan mendengar tangisan gadis mungil itu. Emosinya akan segera memuncak jika soeun tak kunjung menghentikan tangisannya.

"Aku memerintahkan michi pergi setelah mengantarkan sandwichi dari bohee eomma,,hiks,, hiks." isak soeun.

"Aish,, kau memang bodoh." gerutu kyuhyun.

Ia cukup kesal mendengar pengakuan soeun. Kimbum adalah pemimpin bengis yang tak menyukai pelanggaran. Masuk akal bagi kyuhyun melihat kemarahan besar kimbum. Ia sangat tau jelas tabiat sahabat kecilnya itu. Apapun yang akan diberikan pada seorang kim so eun, harus melalui pemeriksaannya terlebih dahulu. Meski itu sebuah kiriman dari keluarga besar fofate. Sosok soeun yang selalu menjadi incaran utama anggota black mafia membuat kimbum begitu protektif menjaga istrinya. Dan sekarang justru soeun dengan sengaja melanggar perintah suami tampannya itu. Sempurna batin kyuhyun.

Suzy melangkah mendekati soeun. Mengarahkan jemarinya mengikuti kyuhyun mengusap rambut soeun. Ia juga tidak tega melihat soeun mengisak. Ini sesuatu yang berbeda menurutnya. Ia tak pernah bergaul pada orang lain kecuali haksaeng executive. Namun soeun mampu mengikat perasaannya hingga membuatnya terikat perasaan sayang yang begitu kuat pada soeun.

"Uljima.. Kimbum tidak akan bisa mengacuhkan mu dalam waktu lama.." Suzy

"Tentu. Tapi aku membuatnya melukai orang lain.." Soeun

"Omo.. Kau menghawatirkan pengawal tadi ??" Seungho

"Ne...wae ??" Soeun

"Baru kali ini ada pemimpin menghawatirkan pengawalnya " Myungsoo

"Kyu..hiks eottoke.." rengek soeun.

"Kembalilah ke asrama. Temui kimbum, 30 menit lagi dia akan berangkat menuju incheon." Kyuhyun

"Mwo..? Kau bercanda ??" teriak soeun. Tangisnya telah berhenti sempurna. Tubuhnya berdiri menjulang di hadapan kyuhyun.

"Dia tidak mengatakannya padamu,?"  Kyuhyun

"Eoddieo ??"Soeun

"London.." Kyuhyun

"Menyebalkan.. Aku akan ikut." gerutu soeun sambil menghentak-hentakkan kakinya diatas marmer. Bibirnya turut mengerucut melukiskan kekesalannya.

Membuat suzy, myungsoo dan seungho tak mampu menahan senyuman geli mereka. Soeun begitu menggemaskan. Pantas saja chojangnim tampan mereka itu begitu menyayanginya. Sedang kyuhyun hanya menggeleng bosan melihat tingkah kekanakan soeun.

"Dia tidak akan mengizinkan mu..  " Kyuhyun

"Aku tak perduli.. Dimana ara ??" Soeun

"Ara sedikit tidak enak badan. Aku memintanya untuk istirahat." jawab kyuhyun sambil berjalan kembali pada kursinya.

"Geurae, " ucap soeun seraya beranjak pergi menuju asrama executive. Ia berniat melihat ara setelah meminta maaf pada suami tampannya itu dan juga membujuk agar dirinya diperbolehkan ikut. Tidak adil jika hanya kimbum yang dapat pergi. Bagaimna jika seorang gadis merayu suami tampannya itu ?. Itu musibah yang mengerikan.

Suzy baru akan menutup pintu ruangan yang dibiarkan soeun terbuka, namun harus mengurungkan niatnya saat melihat seorang haksaeng black mafia berdiri di hadapannya bersiap untuk masuk.

"Apa yang kau inginkan ?" tanya suzy sambil memundurkan tubuhnya. Ia dapat membaca raut wajah hyung joong, ada hal penting yang ingin disampaikannya.

Hyung joong mengacuhkan pertanyaan suzy, dan lebih memilih mendekati seungho yang melemparkan tatapan tak suka padanya.

"Seungho, apa jiyeon menemui mu ??"  tanyanya cepat. Tatapan kejam yang juga dilemparkan kyuhyun dan myungsoo tidak dihiraukannyaa.

"Anio, wae ?? " Seungho

"Dia menghilang. Aku mencarinya sejak tadi pagi tapi tidak menemukannya dimana pun." jawab hyung joong. Nafasnya yang memburu membuktikkan ia habis berlari dalam waktu yang cukup lama.

"Mungkin dia keluar .." ucap seungho datar. Meski hatinya mulai cemas, namun ia tetap mencoba tenang.

"Anio.. Geun young tak mengizinkan kami keluar dari leesire sendirian" Hyung joong

"Aku akan mencarinya.. "  ucap seungho sambil melangkah cepat. Mencoba tenang justru semakin membuatnya gusar.

"Kami akan membantu,,kaja " teriak myungsoo seraya menarik suzy dan kyuhyun menyusul langkah seungho.
Kyuhyun mendengus melihat myungsoo menariknya seolah menarik seekor kerbau. Ia menghempas kasar genggaman myungsoo lalu melangkah menjauh. Sedang myungsoo dan suzy justru terkekeh mendapati kekesalan dari kyuhyun.


_000ooo000_



Ditempatnya berdiri, kimbum berulang kali mengacak rambitnya kasar. Dadanya terasa sesak dan bergemuruh. Ntah karena rasa bersalah telah mengacuhkan sang istri? atau karena rencana kepergian mendadaknya yang akan berlangsung 30 menit lagi.

Tak lama kemudian soeun muncul di ujung pintu. Raut wajah bersalah dan takut yang tercipta diwajah cantik itu semakin menyesakkan dada kimbum. Ada berbagai pikiran sesal menghantui hatinya.

"Kemarilah.." perintahnya, namun ia tak beranjak dari sisi jendela besar tempatnya bediri.

Soeun mendekat dan segera memeluk erat tubuh kekar kimbum. Menyembunyikan air matanya yang mulai mengalir didada sang suami.

"Bum-ah mianhae..hiks" isak soeun

"Ne, uljima.. Lain kali jangan mengulanginya.. Kau tau kesehatanmu adalah prioritas utama ku " ucap kimbum sambil mengusap punggung soeun lembut. Nafasnya berhembus kasar menyalurkan perasaan sesalnya.

"Arrasseo,hiks,, jebal jangan pergi." rengek soeun. Pelukannya semakin dipererat. Tiba-tiba saja ia tidak ingin jauh dari suami tampannya.

"2 hari chagi. Aku janji hanya 2 hari." bujuk kimbum. Tak ada yang bisa dilakukannya. Cabang perusahaan sang appa sedang bermasalah, dan ia bertanggung jawab untuk menyelesaikannya.

"Kenapa kau tak mengajak ku ??" Soeun mendongakkan kepalanya menatap kimbum. Ia sangat berharap kimbum mau membawanya serta dalam perjalanan.

"Tidak bisa chagi itu berbahaya. Tidak ada yang boleh mengetahui figilia berada di korea. " tegas kimbum.

Ia perlahan mengusap pipi basah soeun, menikmati kelembutan yang tercipta. Ini sangat berat. Meninggalkan soeun sama saja dengan meninggalkannya dalam bahaya.

"Arrasseo.." Soeun

Cupp

Kimbum mencium bibir soeun dan melumatnya singkat. Ia tersenyum saat soeun justru tetap menutup matanya. Meski ia mengerti maksud soeun namun kimbum mencoba mengacuhkannya. Ia tidak ingin menikmati kemanisan bibir tipis kesukaanya itu dan berakhir dengan adegan panas yang membuatnya lupa akan keberangkatannya.

"Aku harus segera pergi. Dimana yang lainnya ?" Kimbum

"Jiyeon menghilang. Mereka mencarinya.." jawab soeun ketus.

Hatinya menggerutu menyadari kimbum mencoba menghindari godaannya. Ia memang sengaja memancing hasrat kimbum, agar suaminya itu tak jadi meninggalkannya.

"Mereka meninggalkan mu sendiri??"
Kimbum

"Mau bagaimana lagi.?" Soeun

"Tinggal lah dikamar. Jangan pergi kemana pun hingga kyuhyun kembali. Aku akan memerintahkan beberapa pengawal menjaga mu." perintah kimbum tegas. Ia meraih ponselnya dan mencoba menghubungi kyuhyun.

"Hmm..bum-ah." Soeun

"Wae..?" tanya kimbum.

Jemarinya berhenti dengan kegiatan mengetiknya. Nada suara manja yang dilontarkan soeun begitu menarik perhatiaannya. Kimbum sangat sadar istri cantiknya itu menginginkan sesuatu.

"Hug me.." manja soeun. Matanya turut melemparkan jurus ageyo pada manik mata kimbum.

Membuat kimbum tak dapat menahan senyum lebarnya. Aish, jika saja dirinya tak sedang dalam masa pelik, bisa dipastikan ia akan menarik soeun ke atas ranjang, dan menghukumnya dengan kenikmatan tak terungkapkan. Kimbum kembali mendekati soeun, memeluk dan mencium aroma tubuh sang istri yang akan begitu dirindukannya.

"Aku akan sangat merindukan mu." Soeun

"Nado...Makanlah yang teratur " Kimbum

"Bisakah aku tidur bersama kyuhyun,?" Soeun

"Ne.. " Kimbum

"Gomawo..."

Soeun menjinjitkan kakinya,   Mengalungkan tangannya pada leher kimbum dan mendaratkan ciuman hangat dibibir sang suami. Membuat kimbum kembali menghembuskan nafas kalah dan segera melumat bibir mungil penggodanya itu tanpa ampun. Lidahnya turut menelusup membelit lidah lembut soeun. Meneguk beberapa tetas saliva soeun. Setidaknya itu cukup untuk mengurangi rasa rindunya nanti.

Merasa soeun semakin memancing hasratnya, kimbum dengan cepat menghentikan ciuman panasnya. Lalu mengusap bibir soeun yang mulai membengkak menggunakan ibu jari tangannya.

"Aku pergi .." ucapnya sambil melangkah menuju pintu.

Mengacuhkan soeun yang berdiri dengan wajah cemberutnya. Berada lama di dekat gadis mungil itu hanya akan membuatnya semakin susah pergi.

Soeun menghentak kakinya kesal. Gagal sudah rencana penggodaannya. Hatinya meringis mengingat ucapan kimbum yang mengatakan kepergiannya hanya 2 hari. Itu waktu yang lama menurutnya. Tak ada hal lain yang dapat dilakukannya soeun memilih berbaring. Menutup matanya untuk tertidur, berharap saat membuka mata kimbum muncul di hadapannya.



_000oo000_



Sementara  jiyeon menatap garang gadis dihadapannya. 5 menit yang lalu gadis itu dengan santainya masuk dan menyapa dirinya. Ia ingin menjambak namun tak mampu bergerak. Ntah sejak kapan gadis itu mengikat tubuhnya disebuah kursi.

"Berhentilah menatap ku..."

"Brengsek..lepaskan aku." teriak jiyeon

"Kekeke. Tidak sampai aku menyelesaikan misi ku. "

"Kau wanita murahan.." maki jiyeon

"Aku tak perduli apa yang kau katakan. Aku bahkan bisa menbunuhmu setelah aku menyingkirkan penghalang ku."

"Kau iblis.. Aku pasti akan memberi tahu seungho secepatnya."  Jiyeon

"Coba saja..jika kau mampu keluar.. Pye, aku harus melihat gadis ku. "

"Seo ju hyun. Lepaskan aku " teriak jiyeon

Namun sang gadis yang adalah seohyun mengacuhkannya. Ia lebih memilih melangkah keluar dan kembali mengunci pintu. Ia  tersenyum miring menatap gadis yang berada dalam bopongan (ini bahasa apa ?) pengawalnya.

"Bawa dia kegudang. Aku akan menanti kedatangan pangeran tampan ku " perintahnya dingin.


_000oo000_



Dengan bergegas kyuhyun, myungsoo, seungho dan suzy melangkah masuk kedalam asrama. 4 jam waktu telah mereka gunakan mencari jiyeon, namun hasilnya nihil. Mereka segera kembali saat kimbum berhasil menghubungi dan memerintahkan untuk menjaga soeun.

"Ne, aku sudah tiba. Berhentilah menggerutu." gerutu kyuhyun kesal. Ini sudah yang keempat kalinya kimbum menelpon dan memarahinya.

"Jaga dia.. Aku akan membunuhmu jika sampai istri ku terluka." ancam kimbum dingin di ujung sambungan.

"Arrasseo.. Tak perlu mengancamku." Kyuhyun

Plipp.

"Tidak sopan .." umpat kyuhyun saat kimbum mematikan panggilannya begitu saja.

"Apa yang dikatakannya ?" Seungho

"Aku harus menjaga gadis nya, dan jika soeun terluka dia akan membunuh ku. " Kyuhyun

"Kami akan membantumu menjaganya.." Suzy

"Gomawo.. Tapi menjaga gadis mungil itu tidaklah mudah, kalian harus berusaha." Kyuhyun

"Arrasseo.." Myungsoo

"Apa para pengawal itu suruhannya ,?" Seungho

"Ne maja.." Kyuhyun

"Dia luar biasa protect " Suzy

"Itulah Kim sang bum " jawab kyuhyun sambil membuka pintu kamarnya. Berniat melihat sang kekasih sebelum menyapa soeun.

"Ara-ya apa ka__
Ara.."

"Wae..?" tanya suzy saat kyuhyun justru berteriak dan berlari cepat masuk kedalam kamarnya.

"Dia tidak disini " jawab kyuhyun

"Mungkin bersama soeun.. " Seungho

"Kau benar." jawab kyuhyun.

Baru kakinya akan melangkah, ponselnya telah berbunyi nyaring. Kyuhyun mengernyitkan dahinya saat melihat nomor tak dikenal menghubunginya. Berniat mengacuhkan namun akhirnya lebih memilih menjawabnya.

"Yeobseyo.." Kyuhyun

"Jhagi.."

"Seohyun ??"  Kyuhyun

"Aku senang kau mengenali suara ku."

"Mianhae aku sibuk, tak bisa mendengarkanmu.." Kyuhyun

"Tunggu. Kau tak ingin mengetahui kabar calon istrimu ?"

Kyuhyun menghentikan tangannya yang bersiap mematikan sambungan panggilan soehyun. Nafasnya mulai memburu saat mendengar soehyun menyebutkan kekasih yang sedang dicarinya.

"Brengsek.. Apa yang kau lakukan ?" teriak kyuhyun

"Kemarilah, gudang tua kita. Dan lihat apa yang sudah kulakukan."

"Seo ju hyun " Kyuhyun

"Aaakkh.." Kyuhyun membanting ponselnya saat soehyun memutus sambungan.

Rasa cemas mulai menyelimuti hatinya. Ia mengacak rambutnya frustasi. Menyelamatkan ara berarti meninggalkan soeun sendirian. Ini pilihan tersulit baginya.

"Waeyo kyu,? " tanya suzy

"Seohyun menculik ara." Kyuhyun

"Mwo???" Seungho

"Black mafia memang brengsek " Hardik myungsoo

"Aku harus menemuinya " Kyuhyun

"Aku akan ikut. Mungkin jiyeon turut andil dalam hal ini " ucap seungho

"Ne.. Kalian berdua jaga soeun. Jangan biarkan dia keluar. Apalagi mengetahui hal ini. Aku akan menghubungi kimbum." perintah kyuhyun. Tak ada jalan lain. Ara juga penting baginya, dan setidaknya ada suzy dan myungsoo yang akan menjaga soeun.

"Arrasseo " jawab myungsoo
.
.
.
.
.
.

"Apa yang akan kita lakukan sekarang ?" tanya suzy.

"Berdoa agar semua baik-baik saja.." jawab myungsoo

Ia melangkah menuju ruang utama asrama, lalu menghempaskan tubuhnya diatas sofa lembut.

Suzy melakukan hal yang sama. Lelah dan cemas menghantui perasaannya. Ntah apa yang akan dikatakannya nanti jika soeun bertanya?. Suzy menghembuskan nafas lirih, mencoba menutup mata untuk menenangkan pikirannya.

"Myung-ah.."

"Ah soeun.. " jawab myungsoo. Ia cukup terkejut soeun berdiri disisi kanannya. Sedang ia sama sekali tak menyadari kedatangan istri kesayangan chojangnimnya itu.

"Apa yang kalian lakukan disini ?" Soeun

"Kami baru tiba .." Myungsoo

"Dimana kyu dan seungho,?" Soeun

"Mereka masih mencari." Suzy membuka matanya dan turut menatap cemas soeun.

"Aku akan menemui ara.. Beristirahatlah kembali " Soeun

"Hajiman___" ucap suzy tercekat.

Myungsoo mengacak rambutnya bingung saat soeun telah melangkah menjauh memasuki kamar kyuhyun. Apa yang akan terjadi saat soeun tak menemukan ara? Kimbum pasti akan membunuh mereka jika sampai soeun berniat mencari sahabatnya itu juga.

"Andweeeeeeeeeeeeee " teriak soeun keras. Tubuhnya limbung dan segera terduduk diatas marmer.

Sedang myungsoo dan suzy segera berlari menuju kamar kyuhyun saat teriakan histeris soeun memenuhi ruang udara asrama executive.

"Soeun wae ???" tanya suzy. Ia segera mendekati soeun yang terduduk bergetar disudut ranjang kyuhyun. Tangannya terangkat mengusap punggung soeun. Gadis mungil itu kembali tampak menyedihkan dimatanya.

"Suzy, ara..ara. Dia membawa ara" histeris soeun. Ia mencengkram kuat lengan suzy. Membuat myungsoo bingung melihat tingkah menyedihkannya.

"Apa maksudmu ??" tanya myungsoo. Ia mencoba mendekati soeun. Hatinya mengatakan ada hal buruk yang akan segera terjadi. Dan ia tak ingin soeun sampai terluka.

"Aku harus menolongnya " ucap soeun mengacuhkan pertanyaan myungsoo. Ia berdiri dan segera berlari dengan cepat.

"Soeun... Yaaaaa " teriak suzy

"Brengseekkkkk " geram myungsoo. Ia meraih kertas putih yang terjatuh dari genggaman soeun. Tangannnya terkepal saat membaca tulisan merah yang tertera. Bagaimana bisa kertas itu tak disadari kyuhyun.

"Ppali kejar dia.. " ucap suzy. Ia menarik tangan myungsoo yang masih terbungkam dan membawanya pergi.

"Astaga.. Dia menghabisi mereka.." ucap suzy saat melihat empat pengawal kimbum terkapar tak berdaya diatas tanah. Mengerikan itulah yang ada dibenak suzy.

"Kaja... Hubungi kyuhyun dan kimbum" ucap myungsoo. Kini saat kesadarannya mulai kembali, ia yang menarik suzy menuju parkiran khusus leesire.

"Sial,, nomor mereka tak bisa dihubungi " suzy

"Kimbum ,?" Myungsoo

"Sama saja..." Suzy

"Aishh.. Kita akan mati jika sampai figila terluka " ucap myungsoo frustasi. Ia mulai cemas pada keadaan soeun. Gadis itu belum cukup stabil pada perasaannya, dan itu akan semakin memperparah keadaan. Terkutuk lah seo ju hyun dan tingkah gilanya, geram myungsoo dalam batin.



_000oo000_



Bukanlah ruang mewah dengan berbagai hiasannya. Bahkan hanya ruang kotor yang berhiaskan sarang laba-laba dan debu kehitaman. Kyuhyun menatap geram gadis yang berdiri dihadapannya dan juga turut menatap manik matanya. Jika saja soehyun adalah seorang pria, ia akan dengan pasti menerjangnya tanpa ampun. Dulu hati itu memang begitu mencintai seohyun, namun tidak untuk saat ini.  Kini seluruh hatinya telah berlabuh pada sosok ara seorang. Gadis yang muncul saat keterpurukan melingkupinya. Kini ia tak akan membiarkan cintanya direnggut kembali. Meski itu oleh orang yang pernah dicintainya.

Seungho yang turut berada disisi kyuhyun hanya bisa diam tanpa berniat ikut campur. Meski dirinya turut geram dengan tingkah gila seohyun. Ia hanya akan bergerak jika seohyun melakukan tindakan yang berbahaya. Dan lagi ia juga masih mencemaskan sang istri. Jika memang jiyeon turut andil dalam hal ini, ia harus mempertanggung jawabkan perbuatan jiyeon dihadapan kimbum dan kyuhyun.

"Apa yang kau inginkan ?" tanya kyuhyun dingin.

"Kau kembali padaku. " Seohyun

"Jangan bermimpi. Dimana kekasihku ?" Kyuhyun

"Tertidur.. Dia sempat melawan jadi sedikit terluka " jawab  seohyun datar.

"Brengsek. Lepaskan kekasih ku seohyun " hardik kyuhyun. Sumpah demi apapun ia ingin segera menghabisi gadis dihadapannya ini.

"Tidak sampai kau menuruti keinginannku " Seohyun

"Kau melakukan hal yang sama seperti 9 tahun lalu ? Kau memang murahan " Kyuhyun

"Aku tak perduli kau mengatakan apapun. Aku hanya ingin kau kembali. Kau hanya mililku " sinis seohyun.

"Aku menyesal pernah mengenal mu " ucap kyuhyun lirih. Matanya menatap dalam seohyun. Luka yang tertoreh kembali terasa sakit. Jika dulu geun young melakukannya pada soeun. Kini seohyun mengulangnya pada dirinya sendiri.

"Tidak.. kau tak boleh mengatakan itu." teriak seohyun sambil menutup kedua telinganya. Emosi menguasainya mendengar pengakuan menyakitkan  kyuhyun.

"Wae..? kau terluka..? Kita sama " jawab kyuhyun

"Kyu,,aku memang menipu soeun dengan persahabatan palsu. Tapi aku tidak menipumu tentang cintaku. " ucap seohyun.

"Berhentilah membual seo ju hyun. Cintaku untuk mu telah mati sejak lama " sinis kyuhyun

"Cho kyuhyun " teriak seohyun tak terima. Hatinya terluka oleh ucapan sinis kyuhyun. Ia merogoh saku jong jang dan meraih sebuah pistol yang tersembunyi didalamnya.

"Tidak bisakah kau berubah ??" tanya kyuhyun datar. Meski ia cukup terkejut melihat seohyun membawa senjata api berbahaya.

"Tidak. Black mafia adalah rumahku .bawa dia..  " perintah seohyun tegas pada seorang pengawal yang berdiri dibelakangnya.

"Ara..." Kyuhyun membelalakkan matanya saat pria tersebut menyeret kekasihnya dengan paksa.

"Kyu..." lirih ara. Matanya menyendu menatap kyuhyun dan seungho. Namun ia bersyukur tak menemukan soeun diantara mereka. Ia tak ingin soeun kembali terluka melihatnya diculik oleh seohyun.

"Apa yang kau lakukan padanya ..? "
Teriak kyuhyun marah. Rahangnya mengeras sempurna dan tangannya mengepal keras. Ingin rasanya ia berteriak lebih keras dan menghajar seohyun. Dihadapannya seorang pria menahan ara yang berdiri lemah, dengan tubuh dan wajah dipenuhi luka memar. Bahkan seungho meringis hanya dengan melihatnya saja. Seohyun benar-benar keterlaluan pikirnya.

"Hanya sedikit pelajaran. " jawab seohyun sinis. Bibirnya tersenyum miring melihat kemarahan kyuhyun.

"Brengsek kau seo ju hyun " maki kyuhyun

"Sekarang katakan kau mengakhiri hubungan kalian " ucap seohyun santai.

"Kau mengancam ku.? Aku tidak perduli jika kau berniat membunuh ku " Kyuhyun

"Tidak.. Aku akan membunuhnya " Seohyun

"Seo jo hyun,! " teriak kyuhyun. Nafasnya tercekat saat seohyun menempelkan senjatanya tepat dikepala ara.

"Berhenti disitu..." teriak seohyun saat kyuhyun berniat mendekatinya dan ara.

"Kau takut kyu doryeonim ???" lanjutnya sinis

"Kumohon jangan melukainya.." ucap kyuhyun lemah. Ia tak mampu berdiri kokoh saat melihat ara menatapnya takut.

Seungho mengepalkan tangannya kuat. Segala macam rencana sempat dipikirkannya untuk menolong ara. Namun semua musnah saat seohyun mengarahkan senjatanya.

"Kau memohon demi sampah ini ??" sinis seohyun

"Ne.. Dia hidup ku, aku akan melakukan apapun untuknya. " Kyuhyun

"Terserah aku tak perduli..Ucapkan saja keinginannku " Seohyun

"Arrasseo,,

"Mianhae ara.. Kita harus berakhir " ucap kyuhyun. Hatinya menjerit tak terima mengiringi ucapan bibirnya. Tak ada hal lain yang bisa dilakukannya. Soeun akan semakin terluka bila mengetahui kejadian 9 tahun lalu kembali terulang dan membuat ara terluka.

"Kyu..." lirih ara. Setetes air matanya terjatuh menemani luka sayatan ucapan kyuhyun. Sejujurnya ia lebih berharap mati dibanding harus kehilangan orang yang dicintainya itu.

"Sekarang biarkan dia pergi.." lanjut kyuhyun

"Arrasseo... Pye, go-a-ra... " ucap seohyun. Bibirnya menyeringai dengan gerakan tangan liciknya.

"Andweeeee " teriak kyuhyun saat menyadari seohyun berniat menarik pelatuknya.

"Jiyeonnnnn "

Dorrrr

"KIM SO EUN... "

Dorrr, dorrr, dorrr.....

To be continue...

Tuesday, August 15, 2017

Agápi ( He's Coming )

Author : Princess Chan

Main Cast :
Kim sang bum
Kim so eun

Other Cast :
- Kim naochan
- Kim ki bum
- Im yoona
- Lee jong suk
- Park shin hye
- Kim sang jo ( Ayah kimbum)
- Kim hyan byul ( Ayah soeun )
- Song jong ki ( Ssaem )
Dll

Genre : -

Disclaimer : Semua cerita,karakter,setting,alur,dll adlah milik dari masing-masing author. Untuk tokoh utama dan artis pendukung,itu semua bukan milik author,melainkan milik orang tua,keluarga,dan masing-masing agensi para artis. Author hanya memakai nama mereka untukkeperluan cerita....

Note : Cerita ini adalah fanfiction,yakni cerita fiksi yang ditulis berdasarkan kisah,karakter,setting dan lain-lain dengan sebuah karangan atau imajinasi penulis cerita. Fanfiction ini bkan dimaksudkan untuk merusak karakter asli tokoh yang digunakan tetapi justru karena kecintaan terhadap tokoh tersebut maka dibuatlah cerita ini. Dan juga cerita ini dilarang kerasdi copy paste atau ditiru tanpa meminta izin dari pembuat cerita. Please don’t be plagiarism.!...

***©©©©***

Happy Reading...

Derap riuh dentakkan sepatu-sepatu berkelas mendominasi seluruh sudut lapangan Afrokremma.

Hembusan angin terasa segar menyapa kulit putih para pewaris kerajaan. Jam belum berdentang menyapa pendengaran, para murid masih sibuk dengan kegiatan biasa mereka. Menanti para pewaris utama Afrokremma, yang belum nampak menunjukkan hawa keberadaanya. Oh ayolah, sekolah ini akan terasa membosankan tanpa kehadiran para prince dan princess utama agápi.

" Kyaaaaaaaaaaa..." teriakan para gadis mulai memenuhi seluruh sudut lapangan. Cukup memekkakan telinga,namun hal ini bukan hal yang tabu bagi penghuni Afrokremma. Ini pasti akan selalu terjadi bila para pangeran yang dinantikan muncul dihadapan.

Lihatlah, jauh di seberang sana, 2 makhluk tampan dan seorang dewa ketampanan Afrokremma berdiri santai, menikmati teriakan para gadis yang bagaikan nyanyian memuja ditelinga mereka.

Oh tunggu, jangan lupakan senyum memikat yang semakin menambah teriakan histeris para gadis. Astaga,,, bahkan ketiga pangeran itu semakin memperlebar senyumnya. Benar-benar para pemain hati.

" Ya tuhan.... Kyaaaaaaa.... Princess... I love youuuu.... " teriak para pria tak mau kalah, ketika mata tajam mereka menangkap kehadiran para Princess omorfi turut berdiri di ujung lapangan.

Jika para gadis tergila-gila-gila pada senyum menawan para pageran omorfos. Para pria cukup semaput menatap paha putih para princess omorfi yang memang terlihat jelas, begitu menggoda. Terutama pada Seorang kim so eun. Tubuh mungilnya malah semakin membuat mereka berhasrat. Princess utama omorfi itu dianugrahi payudara dan bokong yang padat dan sintal. Bahkan beberapa diantaranya mulai pingsan setelah mendapat kerlingan seksinya.

kimbum menarik ujung bibirnya, tersenyum remeh melihat aksi nakal sang mantan kekasih. Sedikit menyebalkan mendapati teriakan histeris para pria Afrokremma. Apa mereka lupa..? bahkan dirinya turut berada ditempat yang sama.
Ah, andai hubungan itu masih terjalin, tak diragukan mulutnya akan dengan pasti menghardik para pemilik mulut dan mata kotor yang berani menggoda gadisnya.

" Menyingkirlah... Kalian mengganggu pancaran ketampanan kami.. " Cibir kibum, menyorot focus matanya pada sosok gadis disebelah kiri soeun.

Jangan tanyakan mengapa sang sahabat yang angkat bicara. Ingat saja, bukan hanya sang pemeran utama yang terlibat kepedihan hati, tapi para sahabat turut mengikut sertakan diri dalam permusuhan.

" Ck,,,Kalian lah yang menghalangi kecantikan kami... " hardik yoona, hatinya cukup emosi mendengar cibiran kibum. Yoona memalingkan wajahnya, membalas tatapan kibum tak kalah kejamnya. Pria berotak mesum itu selalu saja memancing amarahnya.

" Pergilah,,, dan tutup mulut sahabat mu " Ucap kimbum santai. Tak ada geraman atau kesinisan. Tapi cukup untuk menyulut pertengkaran bodoh mereka.

" Kau saja yang pergi,,, dan lemparkan kelaut sahabat mesum mu itu... " maki soeun, mengarahkan matanya menatap tajam kimbum.

Lihatkan,,, Mereka seharusnya tak perlu bertatap muka. Bahkan para siswa dan siswi afrokremma telah memilih meninggalkan arena perang pribadi para idola utama. Cukup sudah mereka mengemukakan kehisterisan, mereka tak punya niat untuk ikut berpartisipasi memeriahkan pertarungan.

" Sayang ... Apa aku mengganggu ketampanan mu.. ? " tanya shinhye, menatap sendu sang kekasih. Memancing gerutuan batin soeun dan yoona. Haruskah otak idiot shinhye bekerja saat ini..?. Kimbum dan kibum terkikik mencemooh pertanyaan bodoh shinhye. Menurut mereka, gadis itu memang cocok bergaul bersama soeun dan yoona yang memiliki tingkat kemanjaan yang tinggi.

" Tidak... Jangan dengarkan mereka... " jawab jongsuk santai, turut memandang kesenduan sang kekasih. Kimbum dan kibum menghentikan kikikan mereka lalu mendengus kesal. Jongsuk sama saja layaknya shinhye, berotak idiot.

Well,, mereka berdua berhak mendapatkan penghargaan Award. Karena hingga detik ini hubungan mereka masih berjalan tanpa halangan, meski para sahabat telah lama mengibarkan bendera peperangan. Jangan salahkan siapapun. Itu layak terjadi karena shinhye dan jongsuk memang manusia yang diciptakan cukup unik dengan keidiotan nya.

" Come on girl's... " ucap soeun tegas. Wibawanya selalu menjsi pesona tersendiri bagi yoona dan shinhye. Mereka melangkah menjauhi para kekasih dan mantan kekasih menuju kelas laknat pembawa emosi, dimana disana akan dipimpin guru keparat bernama Song jong ki. Berkat kebocoran mulut sang guru, sepanjang malam telinga soeun harus mendengarkan gerutuan dan petuah menyebalkan sang daddy.

" Aku heran... Soeun selalu tampak cantik ketika marah... " ucap jongsuk, matanya berbinar kagum menatap punggung soeun yang telah menjauh. Bukan rasa cinta atau suka, hanya sebuah rasa kagum yang terlampau besar.

" Dia gadis menyebalkan, itu benar.." jawab kimbum kesal, melangkahkan kakinya meninggalkan kedua sahabatnya. Dirinya selalu ingin membunuh orang ketika mendengar pujian yang ditujukan pada kim so eun.

" Tuan tampan itu aneh... " cibir jongsuk seraya melangkahkan kakinya turut mengikuti sang pemimpin.

" Kau yang bodoh... " umpat kibum. Kimbum akan cukup menyebalkan ketika sedang marah. Dan jongsuk dengan bodohnya memancing amarah seorang kim sang bum. Oh, ayolah,,, pria dewa itu bahkan belum meredakan amarahnya setelah di hadiahi petuah oleh ayahnya.

***©©©***

Indahnya terikan sang matahari turut mengindahkan hal yang sedang terjadi saat ini. Serpihan-serpihan bertebaran memenuhi setiap sudut kelas Auxit. Kelas yang berisikan murid-murid hebat berotak cerdas. Tapi ada yang berbeda, kelas auxit saat ini hanya diisi 2 murid berbeda gender yang saling menghembuskan nafas berkali-kali. Keduanya nampak mengerikan dengan wajah berwarna merah padam.

" Kau bodoh... Kemana kau arahkan matamu..? " teriak soeun. Matanya membelalak marah menatap seorang pria dengan nafas memburu cepat. Mengacuhkan meja-meja yang bertebaran ditemani kursi-kursi, setelah telah ditinggalkan para pemiliknya,karena lebih memilih menyelamatkan diri dari peperangan besar para pewaris utama Afrokremma.

" Sudah kukatakan aku tak sengaja ..." ucap kimbum emosi seraya mengarahkan matanya pada sebuah kursi yang tergeletak, dan....

Brakkkkk

Kursi terbanting tepat disisi kiri soeun. Seluruh murid kelas auxit terbelalak tak percaya. Kursi itu bahkan hampir mengenai sang princess.

" Kau pria brengsek.. " hardik soeun. Tak terima perlakuan kasar sang mantan kekasih,  soeun mengarahkan matanya dan...

Srakkkk

Soeun turut melemparkan serpihan-serpihan kursi pada kimbum. Kimbum meringis ketika serpihan-serpihan kayu menghantam tubuhnya.

Kibum, jongsuk, yoona dan shinhye hanya mampu menatap datar perkelahian kedua sahabat. Melerai adalah ajang bunuh diri yang sempurna bagi mereka.

" Sepertinya sang prince kalah.. " ucap kibum. Ntah pada siapa kalimatnya diarahkan.

" Kau benar... " timpal yoona datar. Seolah biasa mereka terkikik bersama. Kegilaan menerpa mereka, ketika sang pemimpin asyik dengan peetarungannya, mereka asyik dengan kekonyolan yang bodoh. Para murid lainnya menggelengkan kepala menatap kelakuan bodoh kedua pasang musuh dihadapan mereka.

" Kau benar-benar kekanakan... " maki kimbum. Kimbum mengepalkan tangannya kuat dan menatap emosi manik mata soeun.

" Kau yang memulainya... " teriak soeun tak kalah keras.

Kimbum mendengus melihat kekeraskepalaan gadis dihadapannya. Kimbum sangat hapal tabiat seorang kim so eun. Gadis mungil bersurai coklat itu tidak akan pernah mau kalah. Lihat saja, bahkan setelah dia berteriak keras mengatakan ketidaksengajaan nya, soeun tetap bersikukuh melanjutkan pertengkaran.

" Aku akan menghukum kalian.... SELESAIKAN.. " teriak jongki geram. Jongki melemparkan tatapan menghunus pada kimbum dan soeun. Emosinya terpancing menatap ulah kedua murid utamanya. Bahkan mereka tak pernah jera meski telah dilaporkan pada kedua raja yang adalah ayah mereka sendiri.

Burung-burung bercuitan seolah mencemooh kegiatan bodoh yang baru saja terjadi. Ini bahkan masih siang hari, tapi setelah ini prince omorfos dan princess omorfi ini pasti akan segera berhadapan dengan sang hukum.

Kimbum dan soeun kompak menutup mata, mengembuskan nafas perlahan , menenangkan pikiran dan...

Trak,trak,,,trak,trak,,,

Seluruh kursi dan meja kembali pada bentuknya dan tersusun sempurna. Para murid kembali tersenyum tenang. Akhirnya pertarungan mengerikan telah terhentikan. Seandainya saja kedua pewaris utama tak terpisahkan, percayalah mereka adalah pasangan kekasih yang mengaggumkan.

" Masuklah... " perintah tegas jongki, membuat seluruh murid masuk dengan langkah cepat, sebelum sang guru emosi dan berakhir melemparkan kursi-kursi pada mereka.

Jongki menghembuskan nafasnya kasar sebelum melangkah menuju kursi utamanya. Dirinya akan cepat tua jika terus menghadapi tingah bodoh kimbum dan soeun. Segala macam hukuman dan gerutuan telah keluar dari mulutnya, tapi jangankan berhenti, kedua murid utama afrokremma itu malah semakin menjadi setiap hari.

***©©©***

Angin berhembus lembut mengusap surai-surai indah para princess omorfi. Desiran-desiran aliran air menjadi melodi indah pengantar istirahat. Rerumputan indah menjadi alas nyaman untuk duduk, dan batang pohon mahoni dipilih menjadi sandaran nikmat penopang tubuh-tubuh lembut mereka.

Waktu baru menunjukkan pukul 15.00 pm. Dimana ini adalah waktu break pergantian pelajaran. Sayang, saat ini sang guru yang seharusnya mengajar sibuk mengikuti rapat dewan, dan berakhirlah ketiga princess omorfi menyembunyikan diri disekitar sungai Ayelirn yang berada dihutan, tepat dibelakang Afrokremma.

" Soeun, kau masih membencinya...? " tanya yoona seraya mengalihkan tatapannya pada soeun yang berada disisi kanannya.

" Hmm..." gumam soeun, matanya tertutup rapat menikmati hembusan lembut angin.

" Apa kau masih mencintainya..?? " tanya shinhye, namun matanya tak beralih dari aliran lembut ayelirn. Shinhye sangat menyukai ayelirn. Bahkan dirinya dapat dengan mudah tertidur hanya dengan mendengarkan desiran sungai ini.

" Seperti yang kau kira... Tapi aku masih terluka... " jawab soeun, membuka matanya perlahan dan ikut menikmati aliran ayelirn.

" Tak ingin mengulang kisah...? " goda yonna seraya menyunggingkan senyum jahil yang menggelikan.

" Dia tak memintanya... " jawab soeun santai, jemarinya meraih batu-batu kecil disekitarnya lalu melemparkan pada aliran sungai. Menciptakan bunyi pantulan yang indah.

" Dan kau yoona..? " tanya shinhye, memajukkan tubuhnya dan mengarahkan pandangannya pada yoona yang berada disisi kiri soeun.

" Aku butuh waktu... " lirih yoona

" Aku mengerti... " jawab shinhye, lalu mengatupkan bibirnya, menghentikan pembicaraan. Soeun tersenyum mengerti maksud ucapan yoona. Apa yang dilalui sang sahabat cukup menyakitkan menurutnya. Dan soeun tak pernah berniat ikut campur dalam masalah pribadi para sahabatnya, kecuali mereka yang menginginkannya.Soeun kembali tersenyum ketika sebuah pikiran melesat cepat dalam pikirannya.

" Senyum mu terlihat aneh... " cibir shinhye, matanya memicing menatap senyum ganjil soeun. Adakalanya pemimpin princess omorfi itu memenuhi kepalanya dengan berbagai pikiran konyol.

" Aku berharap memiliki seorang adik.." ucap soeun, terpancar kebahagiaan saat bibirnya berucap.

Yoona dan shinhye melonggo tak percaya dengan ucapannya. Benar bukan ?? Isi kepala gadis itu dipenuhi segala macam kekonyolan. Bagaimana bisa dia menginginkan seorang adik ketika ibunya telah memasuki masa menopause?. Soeun selalu mampu mengucapkan kalimat yang membuat jalan pikiran mereka menggila.

" Ku rasa otaknya terganggu... " cibir yoona seraya mengerlingkan mata pada shinhye.

" Kau benar... " timpal shinhye, beracting dengan menganggukkan kepalanya semangat.

" Kalian menyebalkan... " gerutu soeun, dengan cepat membangkitkan tubuhnya lalu melangkah pergi bersama kekesalannya. Berniat membagi impian , namun hancur dalam sekejap mata.

Soeun melangkahkan kakinya disertai hentakan-hentakan kesal pada tanah berbatu, menimbulkan kerutan pada dahi seorang pria tampan  yang memang sedang menghibur diri menikmati alam agápi.

" Malang sekali tanah-tanah ini... Disakiti gadis bertubuh gemuk... " cibir kimbum, namun matanya tak beralih pada sosok soeun. Masih setia menatap hamparan indah air jernih ayelirn.

" Kau mencibirku... " sinis soeun. Soeun memicingkan mata kesalnya pada kimbum. Emosinya semakin meningkat karena kalimat dan kehadiran kimbum.

" Tidak, aku mencibir seorang gadis bertubuh gemuk... Apa kau gemuk..?. " jawab kimbum, bibirnya tersungging senyum meremehkan. Soeun terlalu mudah terpancing emosi. Salah satu sifat yang menjadi penyebab berakhirnya hibungan mereka.

Angin berhembus sedikit kencang. Seolah mengabarkan, bahwa akan segera terjadi pertempuran dua kubu mengerikan. Batang-batang mahoni turut bergoyang kuat, turut membenarkan isyarat sang alam.

" Kau memang iblis busuk... " sinis soeun. Soeun memandang kejam manik elang mata kimbum. Tak ada rasa takut, hanya rasa marah yang terpancar jelas dibola mata almondnya.

" Tarik kembali ucapan mu princess.." geram kimbum. Tangannya terkepal kuat menahan emosi. Kimbum tak ingin kemarahan membuatnya melayangkan tangan pada bibir tipis sang mantan kekasih.

" Aku tak sudi... " jawab soeun. Soeun melangkah kembali mengacuhkan kemarahan kimbum. Siapa suruh pria itu memancing emosi, bathin soeun.

Srett

Cupp

Kimbum menarik cepat tangan soeun dan mendaratkan bibirnya pada bibir merah muda soeun.

Soeun membulatkan mata kaget mendapati bibirnya dan bibir kimbum menempel sempurna. Namun tak mampu melepaskan bibirnya dari bibir sang mantan kekasih.

Perlahan kimbum menggerakkan bibirnya, melumat bibir tertutup soeun, semakin lama semakin lembut, membuat soeun perlahan menutup matanya dan membalas lumatan lembut kimbum. Kimbum tersenyum merasakan lumatan hangat bibir soeun dan genggaman kuat jemari soeun pada lengan jasnya. Gadisnya tak berubah, tetap akan luruh dengan ciuman lembutnya.

" Sepertinya bibirmu merindukan bibir ku... " goda kimbum setelah melepaskan ciumannya.

" Cih... Kurasa bibir mu yang merindukan bibir seksi ku... " cibir soeun, lalu berlari meninggalkan kimbum. Sumpah demi ayam berubah menjadi unta, soeun benci mengakui jantungnya masih tetap berdegub kencang. Oh dirinya arus segera melarikan diri sebelum kimbum melihat semburat rona merah muda pada pipinya, dan berakhir dengan cibiran-cibiran menyedihkan.

Kimbum terkekeh melihat tingkah soeun. Tangannya perlahan terangkat mengusap lembut bibir nya.

" Tetap manis .." gumam nya lirih, lalu melangkah pergi dengan senyum merekah dibibirnya.

" Astaga... Apa itu tadi... " ucap jongsuk, matanya masih membulat bodoh.

Kibum menggeleng syok. Adengan romantis prince dan princess Afrokremma tadi jelas terlihat oleh mata mereka. Kibum dan jongsuk memang sedari tadi berkeliaran mencari kimbum, dan berniat menghampiri ketika menemukannya. Namun mereka mengurungkan niat saat mendengar cibiran kimbum pada sosok soeun yang tengah berjalan sembari menghentak-hentakkan kaki pada tanah. Mereka memilih bersembunyi pada semak-semak, agar dapat mencuri dengar pembicaraan pribadi sang pemimpin yang diharapkan mengungkapkan isi hati pada kim so eun.

" Kapan dia akan mengungkapkan keinginannya..? " tanya jongsuk lagi. Berbagai pikiran menghantui otak idiotnya.

" Ntahlah... Aku hampir gila hanya dengan memikirkannya.. " jawab kibum, tangannya mengibasi pakaiannya yang dipenuhi rontok dedaunan.

" Aku merindukan princess shinhye ku... " gumam jongsuk, turut membersihkan celananya yang sedikit kotor pada sisi kirinya. Lalu berjalan mengimbangi langkah kibum yang telah lebih dulu berjalan.

" Kau tak ingin mengakhirinya..." canda kibum,matanya teralih pada jongsuk yang berjalan disisi kanannya, seraya menyunggingkan senyumnya.

" Hhhh,,, cepatlah kembali... " cibir jongsuk, namun tetap berjalan cepat mengimbangi kaki kibum, meski menyadari perubahan pada raut wajah sang sahabat.

Kibum nampak menarik nafas kuat, dan menggembuskannya perlahan. Udara agápi terasa menyegarkan di sore hari, meski tetap terasa dingin menusuk kulit.

***©©©***

Tok,tok,tok,,,

Soeun mengetuk kasar pintu ruang pendiri Afrokremma, dengan bibir mengerutu dilengkapi umpatan-umpatan yang ditujukan pada sang guru song jong ki. Setelah dirinya tiba di afrokremma, seorang gadis menyampaikan bahwa jongki memanggilnya dan menunggu diruang pendiri. Kekesalannya bertambah setelah kehadiran kimbum beberapa detik setelah kedatangannya. Ntah apa yang direncanakan guru terkutuk itu, dengan sengaja memanggil mereka berdua.

" Berhentilah menggerutu... Bibir mu akan cepat robek... " cibir kimbum. Kimbum mengarahkan matanya pada sosok soeun yang tak juga menghentikan gerutuannya sejak beberapa menit yang lalu.

" Tutup saja mulut mu... " maki soeun. Soeun menyipitkan matanya sinis, membalas tatapan kimbum.

" Yaaaaa... apa tanganmu terbuat dari besi...?? " teriak jongki kesal, dirinya sengaja mengabaikan sebentar ketukan soeun karena pembicaraab sang raja. Namun gadis mungil iti justru semakin memperkuat ketukannya. Soeun mendengus, lalu melangkah masuk mengacuhkan kemarahan jongki.

Kimbum terkekeh melihat tingkah menggemaskan soeun. Tunggu, menggemaskan??? Kumbum menggeleng cepat, menyingkirkan pikiran bodohnya. Sepertinya otaknya terkontaminasi para pengaggum bodoh berotak idiot sang princess omorfi, Kim so eun.

Jongki mengernyit melihat tingkah konyol kimbum. Lalu menggeser tubuhnya, memberi jalan sang pangeran untuk lewat, setelahnya menutup pintu dan melangkah mendekati
para raja yang telah duduk disofa berhadapan dengan putra-putri kesayangan.

" Ada hal penting dad... ? " tanya soeun to the point. Firasatnya mengatakan, akan ada hal buruk menantinya.

" Tentu... " jawab hyan byul tenang. Manik mata tua nya menatap santai sang putri.

" Apa kalian merencanakan sesuatu,,, " ucap kimbum datar, turut memandang kim hyan byul. Otaknya cukup pintar menebak isi pikiran kedua pria paruh baya berotak kolot dihadapannya.

" Kalian akan menikah 1 bulan lagi.. " tegas sang jo. Meraih cangkir berisi teh dihadapannya, dan menyesapnya perlahan

" What...??? " teriak kimbum dan soeun kompak. Bahkan keduanya turut kompak terlonjak berdiri.

" Kalian terlalu kompak... " cibir hyan byul, kekehan lucu tercipta dibibirnya dan sang jo. Kedua pewaris kim itu memang sangat lucu jika sedang terkejut.

" Dad, kau tau bukan aku dan kimbum sudah... " Soeun menghentikan kalimatnya menyadari jongki turut mendengarkan pembicaraan. Pria terkutuk itu akan menjadikannya bahan lelucon dalam hukuman.

" Daddy tau kisah kalian berakhir... Tapi keputusan kami adalah mutlak dear... " tegas hyan byul.

" Kalian ingin kami hidup dalam kehancuran rumah tangga...? " ucap kimbum kesal, hatinya menggerutu tak terima keputusan sepihak para tetua kolot yang dihormatinya.

" Maka dari itu, kami telah menyiapkan pernikahan percobaan untuk kalian.." jelas sang jo. Tak perduli sekuat apa putranya itu menolak, dirinya tak akan gentar.

Sang jo sudah terlalu menyayangi putri tunggal sahabatnya itu. Dulu dirinya sangat bahagia mengetahui kimbum menjalin kasih bersama soeun. Dan dirinya harus kecewa mendapati jalinan itu berakhir kejam. Jadi dia akan melakukan apapun untuk mengembalikan hubungan putranya. Ck,,,, Sungguh orang tua yang cerdas.

" Jongki, bawa masuk malaikatku... " perintah sang jo.
Jongki mengangguk dan melangkah keluar ruangan dengan cepat.

Kimbum dan soeun mengernyit bingung. Malaikat...?? Apa para orang tua ini mulai gila...?? Batin mereka.

" ya tuhan... He's cute... " jerit soeun. Soeun berdiri, lalu berlari mendekati jongki yang baru masuk membawa seorang baby boy berbaju kuning dalam dekapannya. Soeun mengulurkan tangannya, meraih lembut sang bayi, lalu memeluknya bahagia. Oh, tuhan sungguh baik mengabulkan impiannya dengan begitu cepat.

Kimbum tersenyum menatap tingkah menggemaskan soeun. Kali ini dirinya mengakui , soeun memang tetap menggemaskan seperti dahulu.

" Kalian harus merawatnya bersama... " ucap sang jo menjelaskan. Senyum lega terpatri di bibirnya. Ide hanna memang tepat.

" Baiklah... " jawab soeun cepat. Tak perduli pada pernikahan percobaannya. Apapun akan dilakukan asal bisa bersama sikuning menggemaskan.

" Bagaimana dengan mu panggeran kim...? " tanya hyan byul. Sedikit mengkerutkan  keningnya menatap senyum kimbum yang tertuju pada putrinya.

" Untuknya... Aku setuju... " jawab kimbum santai, mengacuhkan seringaian diwajah ayahnya. Memang benar, setelah melihat kebahagiaan soeun, kimbum berjanji pada hatinya, akan mengembalikan kisahnya.

Soeun tersenyum mendengar untaian kalimat kimbum. Cukup menggetarkan hatinya yang masih terluka.

" Baiklah... Kita sudah sepakat.. Sekarang serahkan kunci apartemen dan mobil kalian.. " ucap hyan byul.

" Untuk apa...? " tanya soeun bingung, namun tetap merogoh  tas yang sengaja dibawanya. Meraih kunci apartemen dan kunci mobil, lalu melangkah menyerahkannya pada kimbum.
Kimbum mengulurkan tangannya meraih kunci-kunci soeun, lalu meletakkannya diatas meja bersama kunci-kunci miliknya.

" Mulai hari ini kalian akan tinggal dirumah yang sama, dan menggunakan mobil yang sama.. " ucap sang jo memperjelas, seraya menyerahkan kunci sebuah rumah dan mobil pada kimbum.

" Ada lagi... ? " tanya kimbum. Cukup menyebalkan jika ada yang lupa disampaikan kedua pria itu. Mereka adalah tipikal orang tua yang tak ingin disalahkan jika terjadi kesalahan.

" Namanya Kim naochan.... Kalian harus merawatnya dengan baik... Baby ini memiliki mata pengendali, mampu menciptakan keajaiban yang diinginkannya dan dapat memindahkan orang dalam sekejap saja.... Jangan sampai dirinya terluka, atau kita semua akan mati... " ucap sang jo tegas.

" Baiklah... Kami pergi..  " jawab kimbum seraya berdiri, melangkah mendekati soeun dan meraih tas yang diulurkan song jong ki.

" Itu peralatannya.. " ucap jongki

Kimbum mengangguk, merangkul pinggang soeun dan menuntun nya melangkah. Meninggalkan para orang tua yang tersenyum bahagia.

***©©©***

Kibum, yoona, shinhye , jongsuk dan seluruh penghuni Auxit terbelalak kaget menatap keromantisan prince dan princess idola Afrokremma. Apa kiamat akan segera tiba.. ??? Dan apa itu,?? Seorang baby lucu dalam dekapan soeun. Oh tuhan,,, mereka merasa akan segera gila.

" Baby siapa yang kalian bawa... ? " tanya kibum, matanya terarah pada kimbum yang tengah bersiap merapikan buku-bukunya.

" Putra ku... " jawab kimbum santai. Kimbum melempar senyum menggoda pada soeun.

" Kurasa aku akan gila... " gumam yoona.

" Ini naochan... Kami akan menceritakannya esok... " ucap soeun, seraya memandang shinhye dan yoona.

Shinhye dan yoona mengangguk, meski masih kaget dengan kejadian menakjubkan ini.

" Kami harus pergi... " ucap kimbum, lalu kembali merangkul pinggang soeun, menuntunnya keluar menuju mobil baru mereka. Meninggalkan seluruh murid Auxit yang masih terpatung terkejut karena ulah mereka.

" Woaaa,,, aku menyukainya... " jerit soeun, matanya berbinar menatap mobil dihadapannya.

Mercedes-Ben E-Class 2017 terbaru. Mobil yang dilengkapi sistem kemudi semi-otomatis. Sistem yang akan berusaha menjaga laju mobil agar selaras dengan mobil yang ada didepannya, selagi memperhatikan sisi kiri dan kanan dengan cara menganalisa bermacam struktur yang ada, mulai dari pembatas jalan sampai gedung.

Kimbum tersenyum mendengar ucapan soeun. Hatinya juga mengakui kekaguman pada mobil yang diberikan ayahnya. Raja geraki dan Alepou itu memang pintar menyogok dirinya dan soeun.

Kimbum membuka pintu mobil dan membantu soeun masuk, dengan menyentuh kepala soeun agar tak terbentur mobil.
Setelahnya, kimbum memasukkan tas yang dibawanya pada jok belakang, lalu masuk dan duduk pada kursi kemudi.

Kimbum menghidupkan mesin, dan mulai mengemudikan secara cepat mencari rumah baru yang akan mereka huni, tanpa menyadari seringian licik dibibir baby naochan yang menempel erat pada payudara lembut soeun.

To be continue...

***©©©***

Part 1 kelar yakk....
Bingung??? Suka??? Atau kesel sama ceritanya ?????
Jangan lupa di vote ne ....

Awalnya pengen menggunakan bahasa korea,,, cuma takut fantasy nya nggak nyampe....
Jadi author pilih menggunakan bahasa indonesia....

Ada yang keberatann ????
Kaja angkat jari telunjuk.... :)

Author juga mau ucapin trimakasihhhhh pada para pembaca yang udah mau nyempetin waktu , buat baca ff ku ini ..

Ini ff ku yang pertama di watty's...

Biasanya aku cuma post ff diblog pribadi ku... :)

Tapi sekali lagi author ucapkan jeongmal gomawo untuk waktunya.... :)

Nantikan kerepotan dan kefrustasian kimbum dan soeun dalam menghadapi keusilan baby naochan...

pada part berikutnya   ...  :)

_PrincessChan :)

Agápi ( Prolog )

Author : Princess Chan

Main Cast :
Kim sang bum
Kim so eun

Other Cast :
- Kim naochan
- Kim ki bum
- Im yoona
- Lee jong suk
- Park shin hye
- Kim sang jo ( Ayah kimbum)
- Kim hyan byul ( Ayah soeun )
- Song jong ki ( Ssaem )
Dll

Genre : -

Disclaimer : Semua cerita,karakter,setting,alur,dll adlah milik dari masing-masing author. Untuk tokoh utama dan artis pendukung,itu semua bukan milik author,melainkan milik orang tua,keluarga,dan masing-masing agensi para artis. Author hanya memakai nama mereka untukkeperluan cerita....

Note : Cerita ini adalah fanfiction,yakni cerita fiksi yang ditulis berdasarkan kisah,karakter,setting dan lain-lain dengan sebuah karangan atau imajinasi penulis cerita. Fanfiction ini bkan dimaksudkan untuk merusak karakter asli tokoh yang digunakan tetapi justru karena kecintaan terhadap tokoh tersebut maka dibuatlah cerita ini. Dan juga cerita ini dilarang kerasdi copy paste atau ditiru tanpa meminta izin dari pembuat cerita. Please don’t be plagiarism.!...


***©©©©***

Happy Reading...


Matahari indah bersinar memulainya dari ufuk barat.

Tunggu, apa ini tak salah ???

Hey, jangan samakan ini dengan bumi pada umumnya. Ini dunia lain. Dunia kehidupan dengan banyak keajaiban didalamnya. Matahari tak akan pernah terbit dari ufuk timur. Itu adalah sebuah pertanda kiamat bila saja terjadi pada dunia agápi.

Ini adalah dunia Agápi, yang dalam bahasa yunani ,berarti Cinta. Sarang dalam bahasa korea, Love dalam bahasa inggris, dan Liebe dalam bahasa jerman.

Why ?? Waeyo??? Kenapa dikatakan cinta ????

Karena dunia ini terbentuk karena adanya cinta dari sepasang kekasih Louver dan Saigsn.

Kedua insan yang membangun dunia mereka sendiri. Dan saat mereka menemukan para pengikut setia, Louver dan Saigsn menobatkan diri mereka sendiri sebagai dewa yang suci.

Wait,,,

Itu adalah dongeng dari masa lalu . Saat ini Agápi adalah dunia yang baru. Dunia dengan kehidupan layaknya bumi. Kerajaan- kerajaan berjaya dalam bentuk kemodern an. Dengan mode-mode pakaian kelas atas menjadi pilihan.

Burung-burung berwarna power ranger berterbangan menemani hembusan angin , mengawali keindahan pagi agápi.

Oh tunggu,,mungkin ada yang bertanya-tanya, burung berwarna power ranger????.

Please, jangan lupakan ini dunia agápi, dunia penuh keajaiban didalamnya. Bila pada umumnya burung berwarna coklat, pada agápi burung berwarna-warni banyaknya. Itulah mengapa disebut burung berwarna power ranger.

Afrokremma tampak begitu ramai dipagi hari. Eits tunggu, ini bukanlah nama kota atau desa. Afrokremma hanyalah sebuah sekolah tinggi yang didirikan oleh 2 kerajaan besar yang bersahabat. Cerita lama,selalu seperti ini !!!. Benar bukan ????

Kerajaan Geraki dan Alepou adalah pendiri dan pemilik sah sekolah elit Afrokremma. Sekolah yang telah berdiri sejak 115 tahun yang lalu, yang juga berarti telah sampai pada keturunan ke 3 .

Sekolah bergaya kerajaan modern ini berisikan para pangeran dan putri pewaris kerajaan-kerajaan Agäpi, juga para keturunan pelayan kerajaan. Satu hal yang utama, seluruh penghuni Agápi memiliki kekuatan mengendalikan sesuatu hanya dengan menggunakan MATA.

Jika sekolah ini berada dibumi, yakinlah para pria dan gadis-gadis sma akan berbaris rapi mendaftarkan diri.

Tanya kenapa ??

Tentu saja,,, Seluruh siswi afrokremma diharuskan menggunakan atasan yang menampilkan belahan dada dan rok super mini. Bayangkan, rok-rok itu saja hanya dapat menutupi sebagian paha para putri afrokremma. Benar-benar surga dunia, dimana para pangeran afrokremma berwajah tampan, bertebaran memenuhi afrokremma.

Afrokremma juga memiliki guru-guru layaknya pada bumi. Namun di afrokremma, para guru adalah pilihan terbaik dari para pendiri utama.

Ini yang paling Istimewa...
Afrokremma memiliki 2 pewaris utama berbeda gender yang berstatus MANTAN KEKASIH.
Hah,,, ini adalah mimpi buruk 6 bulan belakangan.

Why,,,,???
Hanya dalam 6 bulan afrokremma berubah menjadi lahan pertengkaran 2 kubu ternama.

Ini dia...

Omorfos Prince, kubu yang diketuai seorang pangeran, pewaris utama Geraki dan segala kejayaannya. Berwajah dewa,  luar biasa tampan, itulah Kim sang bum. Jangan harapkan sifat yang dingin. Pria ini berhati hangat pada siapapun. Jangan pernah bayangkan dirinya tersenyum, kau hanya akan jatuh pingsan saat melihat senyum pesona nya.

Omorfi Princess, kubu ini diketuai seorang putri, pewaris utama Alepou. Berwajah dewi, Cantik dan seksi, itulah Kim so eun. Please para lelaki, jangan bayangkan dirinya saat ini. Yakinlah kalian hanya akan semaput melihat lekuk tubuh menggiurkannya.

Dan lagi, jangan harapkan keromantisan dari kedua pasang mantan kekasih ini guys.

Jika matahari terbit dari ufuk timur adalah pertanda kiamat bagi Agápi.

Maka keromantisan dari kedua pasangan ini adalah pertanda kiamat bagi para pengghuni Afrokremma.

***©©©©***

Okey..

Segini dulu lah yak...
Mungkin ada yang kesal... Udah cape2 baca, ternyata eh ternyata...
baru prolognya saja....

Maafin yak ....
Tapi....
Boleh dong minta vote nya :)

Friday, August 11, 2017

Leesire in Love part 5

Author : Princess Chan

Main Cast :

- Kim sang bum 
- Kim so eun

Other Cast :

Cho kyuhyun

Kim myungsoo

Yoo seungho

Baek suzy

Go ara

Kim sang woo (appa kimbum)

Kim nam gil (appa soeun)

Cho jan sik ( appa kyuhyun )

Lee min seok ( eomma kyuhyun )

Park jung soo (eomma soeun)

Lee bo hee (eomma kim bum )

Go hye sun

Lee minho

Kim hyung joon

Moon geun young

Seo ju hyun

Park jiyeon

Kwon yuri

DLL

Genre : School,Mafia, NC 17+

Disclaimer : Semua cerita,karakter,setting,alur,dll adlah milik dari masing-masing author. Untuk tokoh utama dan artis pendukung,itu semua bukan milik author,melainkan milik orang tua,keluarga,dan masing-masing agensi para artis. Author hanya memakai nama mereka untuk keperluan cerita.

Note : Cerita ini adalah fanfiction,yakni cerita fiksi yang ditulis berdasarkan kisah,karakter,setting dan lain-lain dengan sebuah karangan atau imajinasi penulis cerita. Fanfiction ini bkan dimaksudkan untuk merusak karakter asli tokoh yang digunakan tetapi justru karena kecintaan terhadap tokoh tersebut maka dibuatlah cerita ini. Dan juga cerita ini dilarang keras di copy paste atau ditiru tanpa meminta izin dari pembuat cerita. Please don’t be plagiarism.!




##########################€#



" Jangan mendekat,,, " Sinis kimbum. Kimbum menatap kejam gadis yang berdiri dihadapannya. Jika saja gadis itu adalah seorang pria, kimbum akan dengan pasti segera menerjangnya.

" Soeun-ah,,, " lirih sang gadis. Mengacuhkan ucapan dan tatapan kejam kimbum dan kyuhyun.

Kimbum menggeretak gigi emosi. Dalam pelukannya soeun kembali menegang dan bergetar hebat.  Pria tampan itu bergerak menarik soeun pergi, sebelum soeun kembali histeris dan tak terkendali.

" Kimbum,,,chankkaman,,, kimbum,, "

" Menjauh dari gadis kecilku,,,atau aku sendiri yang akan membunuhmu,,  " geram kyuhyun menghentikan teriakan sang gadis. Dengan nafas tercekat sang gadis terdiam, melangkah kembali pada kelompoknya, Black Mafia.

Kyuhyun melangkah seraya menarik ara  pergi, diikuti para sahabat dibelakangnya. Ada hal lain yang harus segera mereka lakukan. Menenangkan istri kesayangan sang chojangnim. Sebelum kimbum merubah dirinya menjadi iblis mafia mengerikan, dan menghabisi semua orang karena kemarahannya.

" Kau akan mendapatkannya kembali,, " gumam geun young

" Ne,,," jawabnya lirih. Terlalu sakit menatap kyuhyun yang menggandeng gadis lain didepan mataya.


****Part 5****

Kimbum melangkah ringan menuju para sahabatnya yang meringkuk bisu diatas sofa. Untuk pertama kalinya asrama executive class tampak mengerikan. Bukan masalah bangunan atau hantu penghuni menakutkan. Sosok chojangnim itulah yang menjadi momok menakutkan bagi mereka. Alam nampak gelap berkat matahari yang bersembunyi dibalik awan hitam. Diluar hujan jatuh dengan begitu derasnya. Aliran derasnya seolah turut mendukung suasana mencekam yang sedang terjadi.

Kyuhyun, myungsoo dan seungho menghembuskan nafas lega saat kimbum hanya duduk diatas sofa pribadinya, tanpa mengeluarkan hardikan atau makian. Jika saja itu terjadi, mereka telah bersiap untuk melarikan diri menerobos hujan. Oh hujan lebih baik dari amukan pemimpin tertinggi mafia putih itu. Siapa yang tak mengenal seorang kim sang bum. Pemimpin tertinggi mafia putih Fofate, kelompok mafia paling ditakuti dikorea. Sosoknya yang tegas dan dingin menjadikan kimbum begitu ditakuti dan disegani di usia mudanya.

"Apa soeun baik-baik saja ?" tanya ara, matanya tertuju sendu pada sosok kimbum. Meski mungkin saja kimbum memakinya, ara rasa itu bukan masalah. Rasa gelisah menyelimuti hatinya memikirkan keadaan soeun,dan itu cukup menggusar hatinya.

Anggukkan ditorehkan kimbum menjawab pertanyaan ara. Terlalu berat baginya menggerakkan bibir hanya sekedar untuk bicara. Keadaan soeun yang kembali tertekan membuatnya  menyesali keputusan bodohnya. Tekanan dihatinya begitu kuat dan menyiksa. Ia sungguh tak menyangka dampak yang ditorehkan soeun begitu mengguncang batinnya. Istrinya itu trauma, dan ia dengan idiotnya menerima keputusan para petinggi fofate itu.

"Apa yang sebenarnya terjadi pada soeun??" tanya suzy

"Dia terguncang karena kehadiran soehyun " jawab kyuhyun. Kepalan tangan terpatri jelas disisi tubuhnya. Otaknya berputar cepat mengulang masa kelam penghancur kim so eun. Shit,umpat batinnya. Hal bodoh seperti ini seharusnya tak perlu terjadi.

"Tunggu, bukankah soehyun adalah.." myungsoo menghentikan ucapannya, mengalihkan tatapannya pada ara yang turut mengernyit melihat perubahan raut wajahnya.

"Kau benar. Tak perlu khawatir,,ara sudah mengetahuinya.." jawab kyuhyun

"Tapi bukankah gadis itu meninggal saat berumur 9 tahun?? " bingung myungsoo. Ia mengingat jelas kyuhyun pernah menceritakan masa lalunya yang ditinggal mati sang calon istri.

"Ne,,itulah alasan utama kehisterisan soeun " jawab  kyuhyun

"Tapi bagaimana bisa?? " tanya seungho

"Apa yang sebenarnya terjadi,?" timpal suzy. Meski baru beberapa minggu mengenal soeun. Hatinya cukup pilu mengingat kehisterisan gadis mungil kesayangan sahabatnya itu.

" 9 tahun lalu, sehari setelah pertunangan kecilku. Soehyun dan figilia mengalami penculikan yang didalangi  oleh moon geun young "  Kyuhyun menyandarkan punggungnya pada sofa, memutar kembali memori masa kelamnya.

Flashback

"Lepas,, apa yang kau lakukan eonnie?? Lepaskan aku" teriak soeun histeris. Tubuhnya bergerak gusar mencoba melepas ikatan pada tubuhnya.

"Berhentilah berteriak figilia,, kau hanya akan menyakiti tubuhmu " sinis geun young. Bibirnya menyeringai puas menatap tubuh soeun dan soehyun yang terikat kuat pada tiang bangunan.

"Apa salahku?? Hiks,hiks,, Kenapa eonnie melakukan ini padaku??" tangis soeun. Tubuhnya bergetar takut menatap 10 pria berwajah bengis menatap keji seolah ingin menerkamnya.

"Kau bertanya apa salah mu?? Kau tak tahu?? Baiklah, kuberi tahukan kesalahamu. Kau wanita kecil tak tau diri, tinggalkan kim sang bum " geram geunyoung. Cengkraman kuat ditorehkan pada dagu lembut soeun. Membuat soeun semakin terisak karena rasa sakit. Tak ada yang pernah menyakitinya. Semua orang menjaga dan menyayanginya. Tapi kali ini tubuh kecilnya menerima siksa menyakitkan geun young.

"Ani, aku tak bisa.hiks,hiks,, appa akan memarahi ku " isak soeun.  Hatinya terus berteriak memanggil nama kimbum dan kyuhyun serta appa dan para ajhussi nya.

"Kau menantangku?? Baiklah. Lakukan!" perintah geun young. Bibirnya tersenyum sinis saat seorang anak buahnya mendekati tubuh kecil soehyun.

"Andwe,,, hentikan,hiks,hiks, HENTIKAN.." teriak soeun histeris. Nafasnya memburu takut. Dihadapannya soehyun menjerit pilu tertahan saat bibirnya dilumat paksa dan dada kecilnya diremas keras oleh seorang pengawal geun young.

"Eottoke figilia?? Kau masih keras kepala?? " ucap geun young sinis seraya mengangkat tangannya. Menghentikan gerakan brutal pengawalnya.

"Kumohon eonnie,hiks,hiks, lepaskan kami "  isak soeun memohon. Mata almondnya yang selalu tampak bersinar, kini meredup diselimuti air mata dan ketakutan. Ini bagaikan mimpi mengerikan untuknya.

"Aku akan melepas mu jika kau melepas kekasihku,," ucap geun young

"Aku tidak bisa eonnie,hiks,hiks,, kimbum akan marah padaku,," jawab soeun, masih dengan isakannya. Hatinya terus merafalkan nama kimbum dan kyuhyun. Berharap kedua prianya itu segera menemukan dan menyelamatkannya.

"Kau memang jalang brengsek ! " maki geunyoung.

"Ucapkan selamat tinggal padanya sayang ," lanjut geunyoung seraya beranjak mendekati soehyun yang terdiam lemah.

"Andwe,,jangan lakukan itu onnie. Bunuh aku, bunuh aku.." Soeun semakin histeris saat geun young dengan tenangnya menempelkan pistol tepat didahi soehyun.

"Jika aku membunuhmu, kau tak akan menderita,, " sinis geun young

"Kumohon,,kumo.."

Dorrr

"Andweeeeeeeeee...."

End flash


" Andweeeeeeeeeeeeee "

Kimbum tercekat saat mendengar soeun menjerit keras. Kakinya berlari menuju kamar, disusul oleh keenam sahabatnya.  Gemuruh sahutan petir diluar semakin menghentak setiap jantung mereka. Jeritan soeun bagai cambuk di hati kimbum dan kyuhyun. Keduanya seolah kembali pada masa 9 tahun yang lalu, dimana mereka menemukan gadis cantik itu menjerit pilu dalam ketakutan, hingga membuat kimbum membunuh para pengawal geun young dengan brutal.

Pelukan erat segera didaratkannya pada tubuh soeun. Nafasnya turut memburu mengikuti soeun yang sulit bernafas. Tangannya mengepal kuat dibalik punggung soeun, saat tubuhnya kembali merasakan getar ketakutan ditubuh istrinya. Bahkan keringat dingin mengalir dari setiap titik pori-pori soeun.

"Tenanglah," Ucap kimbum lembut. Perlahan melepas pelukannya, lalu mengarahan jemarinya mengusap dahi soeun. Menghapus aliran keringat yang mengucur lancar. Lagi, hatinya menyumpah setiap keputusan yang dibuatnya. Keadaan soeun yang tertekan membuatnya ingin segera menendang keluar para murid black mafia yang mengusik kebahagiaannya. Meski sebenarnya dirinya turut andil menghancurkan kebahagiaannya.

"Bum-ah,hiks,hiks,,soehyun,," isak soeun. Hatinya kembali berdenyut mengingat mimpi yang baru saja menyapa tidur lelapnya.

"Uljima chagi.. Aku disini,, aku tak akan biarkan mereka menyentuhmu kembali " Kimbum kembali mendekap soeun. Keadaan istrinya yang seperti ini lah yang selalu dihindarinya. Keadaan yang membuat kimbum selalu ingin membunuh dengan keji.

"Soeun-ah,jangan takut lagi. Jangan bersembunyi lagi" kyuhyun yang baru tiba didalam kamar kimbum bersama yang lainnya, segera mendekat ke sisi kanan soeun. Tangannya digerakkan mengusap kepala soeun. Berharap dapat memeluk, namun tak mungkin karna gadis kecilnya itu masih berada dalam kungkungan posesif sahabat menyebalkannya.

"Kyu,," ucap soeun sendu seraya melepas pelukan kimbum dan beralih memeluk kyuhyun. Rasa bersalah kembali menghantuinya. Dirinya, hatinya yang dulu egois membuat kyuhyun kehilangan sosok  soehyun.

"Kau tau,, air matamu itu selalu menghancurkan hatiku" ucap kyuhyun. Tangannya tetap terus mengusap sayang kepala soeun. Gadis mungil nan cantik itu sangat berharga baginya. Soeun adalah adik kecil manja yang selalu berusaha dirinya dan kimbum lindungi.

"hiks,hiks,,apa yang sebenarnya terjadi ?? Kenapa dia masih hidup?? " isak soeun. Otaknya berputar cepat memproses kejadian beberapa jam yang lalu. Soehyun,gadis itu mati tepat didepan kedua matanya. Wujud traumanya selama bertahun-tahun. Menyembunyikan diri dibalik punggung sang halmeoni, hanya untuk menghilangkan rasa takutnya. Bertahun-tahun hidup tanpa sahabat, agar tak mengalami kejadian menyakitkan itu lagi.

"Soehyun menipu kita,,dia putri black mafia " jawab kyuhyun seraya melepas pelukannya. Sorot matanya menatap sendu soeun. Ada keraguan menjalar dihatinya.

"Mwo,,,?" Jerit soeun. Matanya membelalak tak percaya, luncuran air matanya seketika berhenti. Apa ini? Apa yang sebenarnya terjadi. Otaknya berusaha menolak ucapan kyuhyun. Bagaimana bisa itu terjadi. Soehyun sahabat baiknya. Dirinya yakin soehyun tak mungkin menipunya. Sedang kimbum memilih membungkam. Menempelkan punggungnya pada dasbor ranjang. Mencoba menenangkan detak jantungnya yang belum juga menormal kembali. Tak ada niat untuk mencela ucapan kyuhyun.

"Soehyun sengaja menyamar hanya untuk menjadi sahabatmu " jelas kyuhyun. Persetan dengan kebohongan. Dirinya lelah menutupi segala hal tentang soehyun. Hal buruk akan terus terjadi bila dirinya bersikeras mempertahankan keegoisannya.

"Andwe,,kau bohong. Bum-ah katakan jika kyu berbohong,," Soeun membalikkan tubuhnya, menatap kimbum di belakang tubuhnya. Matanya menyendu siap memuntahkan lahar pilunya kembali.

"Dengar chagi,,kami mengetahui ini 6 bulan setelah kepergian mu,. Mianhae tapi kami terpaksa melakukan itu " jawab kimbum. Tubuhnya bergerak maju, dan tangannya terjulur mengusap pipi pucat soeun. Ada kalanya sikap egoisnya muncul. Seperti saat ini, kimbum berharap dapat membawa soeun pergi menjauh dari segala hal yang dapat membuatnya kehilangan sosok sang istri kembali.

"Wae,, kenapa kau tak mengatakannya padaku?? " tanya soeun. Kilat marah terpancar jelas dibola mata sendunya. Bagaimana bisa semua orang menutupi kenyataan menyakitkan ini selama 8 tahun darinya.

"Aku tidak bisa, aku tak ingin kau semakin hancur setelah mengetahui kejahatannya,," jawab kimbum lembut. Kembali kedua tangan kekarnya menarik soeun kedalam pelukannya. Menjalarkan ketenangan dihati gusarnya. Masih ada hal lain yang ditakutinya. Konyol memang, bagimana mungkin seorang pemimpin mafia tertinggi sepertinya menakuti sesuatu. Namun itu kenyataannya. Dirinya selalu takut soeun kembali memilih meninggalkannya sendirian.

"Wae,,apa salah ku??" sendu soeun. Satu luka sayatan menggores hati merahnya. Seorang sahabat yang begitu disayanginya ternyata penghianat besar dalam hidupnya. Tidak, soeun tak bisa mengampuni soehyun, apapun alasan gadis itu.

"Kau tak salah,,semua hanya rencana busuk geun young " jawab kyuhyun. Tubuhnya tetap tak bergerak dari atas ranjang kimbum. Matanya menatap kekasih dan ketiga sahabatnya yang ternyata memilih duduk diatas sofa kimbum dengan tenang. Astaga, bahkan dia melupakan keempat orang itu. Rasa cemas akan soeun memang selalu mampu membuat nya dan kimbum melupakan apapun, termasuk sang kekasih.

"Ara.. Geun young akan menyakitinya,,aku tak boleh berada didekat mu, wanita itu akan menyakiti ara,,, " ucap soeun panik. Tangannya melepas kasar pelukan kimbum. Rasa takut kembali menyelimutinya. Menurutnya geun young bisa saja melakukan hal yang sama kepada ara.

"Andwe,,kau tidak bisa melakukan itu padaku,," teriak kimbum. Rahangnya dengan cepat kembali mengeras dengan mata yang memerah. Membuat myungsoo, seungho, ara dan suzy meringis takut. Wajah kimbum  tampak begitu mengerikan  dimata mereka. Pria itu memang luar biasa menakutkan ketika sedang marah.

"Bum-ah, geun young akan mengincarnya jika aku terus berada didekatmu " Soeun.

"Tidak bisakah kau memikirkan ku KIM SO EUN ?? Apa aku tak mempunyai arti dimata mu??" teriak kimbum geram. Matanya menatap manik mata soeun tajam dan tangannya mengepal kuat dikedua sisi tubuhnya, menampakkan urat-urat kemarahanya. Emosinya kembali memuncak mendengar keegoisan soeun. 9 tahun menanti dan soeun berfikir akan meninggalkannya lagi. Tidak, kimbum tak akan pernah membiarkan itu terjadi kembali.

"Anio bum-ah,,aku,,aku mencintaimu,,mianhae" ucap soeun. Tangannya cepat meraih wajah kimbum dan mengusapnya lembut. Soeun menyumpah dalam hatinya. Menyesal mengucapkan kalimat bodohnya. Hatinya tercambuk mendengar ucapan geram kimbum.Kimbum tak pernah mengucapkan kalimat keras padanya. Namun hari ini pria tampan itu dengan geram mengeluarkan isi hatinya. Demi tuhan soeun sangat menyesal. Baginya kimbum jauh lebih berarti dari segala hal.

"Kumohon percaya padaku chagi,,aku bersumpah tak akan membiarkannya menyakiti siapa pun. Tidak ara,suzy,myungsoo ataupun seungho. Please honey, don't leave me alone " ucap kimbum memohon. Kimbum menangkup wajah soeun menggunakan kedua tangannya. Sedikit menyesal telah mengeluarkan nada geramannya pada soeun.  Ia tak perduli para sahabatnya akan mencibir mendegar nada permohonannya.

"Mianhae,,mianhae bum-ah " Soeun

"Berjanjilah, apapun yang terjadi kau akan tetap disisiku " kimbum

"Hajiman,," soeun

"Berhentilah keras kepala,kau ingin jiwa iblisnya bangkit?? Dewasalah kim so eun. Hadapi semua musuhmu,, aku akan membunuh siapapun yang berniat melukai kekasih ku " ucap kyuhyun kesal. Kekeraskepalaan soeun selalu saja muncul disaat yang tidak tepat. Soeun memang putri mafia terkenal. Tapi hatinya benar-benar hati malaikat, dan kyuhyun cukup kesal saat hati malaikat itu muncul disaat yang salah.

"Kyu benar soeun-ah,, kau lupa siapa aku?? " ucap ara. Ara melangkah mendekat dan duduk disisi soeun. Ditempat terakhir kimbum duduk, karena pria itu memilih pindah ketika ara mendekat pada soeun.

"Aku ingat, kau wanita mafia yang kuat,," soeun

"Jadi mereka tak akan bisa melukai ku," ara

"Kau terlalu sombong nyonya muda cho,," cibir soeun. Bibirnya tertarik membentuk senyuman cantik, yang turut berimbas pada wajah tampan kimbum.

"Yaaaa,,,kau menyebalkan," ara melempar sebuah bantal pada soeun. Sehingga membuat soeun terkikik bahagia. Wajah merona ara benar-benar menghibur kekalutan hatinya.

Bugh

"Aakhh,,, kenapa kalian melemparku??? " gerutu suzy kesal. Kepalanya cukup berdenyut setelah sebuah bantal mendarat mulus menghantamnya.

"Omo,,, Aku tak sengaja,," jawab soeun polos. Wajah innocentnya benar-benar membuat suzy gemas. Jelas-jelas matanya melihat soeun sengaja melempar bantal kearahnya. Suzy mengangkat bantal dan melangkah mendekati ara dan soeun. Detik berikutnya para gadis itu tertawa bodoh dengan tangan yang bergerak saling melempar bantal. 

Kiimbum,kyuhyun,myungsoo dan seungho ikut terkikik melihat kelakuan bodoh ketiga gadis cantik dihadapan mereka. Diluar sana hujan turut berhenti. Menghantarkan hangat matahari menyapa keceriaan baru mereka.

"Aku berharap jiyeon dapat bergabung bersama mereka,,"  ucap myungsoo. Tatapannya tertuju focus pada ketiga gadis cantik dihadapannya.

" Kau benar, " Kyuhyun

" Istriku akan mewujudkannya,," kimbum

" Aku menantikannya,, Sekarang apa  yang akan kita lakukan??" tanya seungho

"Halangi jika mereka ingin menemui soeun.." perintah kimbum tegas. Senyum cerahnya dengan cepat berubah menjadi wajah dingin kepemimpinannya.

"Arrasseo,," Myungsoo/Seungho

"Kyu,, temui seo ju hyun. Peringatkan gadis itu untuk menjauhi istriku,," kimbum

"Kau menyebalkan. Melihat wajahnya saja aku muak,," gerutu kyuhyun.

"Kau tak pantas menyandang wakil ku jika tingkah mu layaknya seorang gadis " cibir kimbum

"Terus saja mencibirku, dan aku akan membuat soeun malam ini tidur bersama ku " Kyuhyun

"Kau yakin?? Kurasa besok berita kematianmu akan segera aku umumkan " sinis kimbum

Kyuhyun mendengus mendengar ucapan kimbum. Selalu saja dirinya kalah dalam ancaman. Memang siapa yang dapat menang melawan seorang kim sang bum??. Bagi kyuhyun hanya orang idiot yang akan tetap melanjutkan pertengkaran mengerikan itu.

Sedang myungsoo dan seungho membungkam tawa melihat kekalahan telak seorang cho kyuhyun. Kimbum memang mengerikan, dan mereka tak berniat ikut campur memperkeruh suasana pertengkaran kedua setan mafia itu. Mereka lebih memilih tertawa batin seraya memperhatikan ketiga gadis yang masih asik dalam pertempuran bantalnya.


_000ooo000_


Markas besar fofate

Ruangan itu tak kosong. Sama seperti biasanya, para pria berwajah datar memenuhi setiap sudut ruangan. Markas besar yang dibangun sejak puluhan tahun yang lalu itu masih nampak kokoh dipandang mata. Bangunan itu juga selalu berada dalam penjagaan ketat. Karena banyak surat-surat berharga tersimpan dibalik kerahasiaan kekokohannya.

Tatapan mata geram dilemparkan bohee pada suami dan keempat sahabatnya yang tertunduk diam dihadapannya. Tak ada lontaran kemarahan atau umpatan kemurkaan dari bibirnya. Hembusan nafasnya meluncur berulang kali menemani sayup hembusan angin. Waktu baru menunjukkan pukul 12.00 am. Matahari yang berawal sembunyi kini tampak memunculkan diri meski masih berada dibalik awan.

"Kalian puas ??" ucapnya datar. Namun jelas kegeraman tersirat dalam setiap nada ucapannya. Menimbulkan remangan bulu kuduk di leher sang suami, kim sang woo.

"Ayolah yeobo,, kita sudah bahas ini berulang kali " Sang woo

"Kau tak mendengar ucapan Mr.Ahn??? Putri ku syok dan histeris tuan kim sang woo" jerit bohee . Matanya memerah marah menatap sang suami. Amarahnya terpancing mendengar alunan santai sang woo yang seolah tak perduli pada ketakutan putri mafia kesayangannya.

"Tenanglah hee-ya, putriku gadis yang kuat " timpal jung soo. Dirinya yakin putri tunggalnya itu mampu mengendalikan ketakutannya.

"Kenapa kau selalu meremehkan apapun. Figilia putri mu, tapi kau selalu acuh padanya " teriak bohee marah. Hatinya terlanjur marah karena tingkah santai para sahabatnya. Soeun bukan putri kandungnya, namun baginya soeun adalah jantung utama kehidupannya. Bahkan dirinya lebih menyayangi gadis mungil itu dibanding putra tunggalnya sendiri.

"Aku tak acuh padanya. Aku hanya ingin putri ku tangguh hee-ya " jawab jung soo tenang. Tak ada kemarahan dihatinya. Ia seratus persen menyadari putrinya adalah jantung utama kemafiaan fofate. Seluruh petinggi yang adalah sahabat baiknya itu teramat menyayangi putri kecilnya itu.

"Aku tak mengerti jalan pikiranmu,, aku tak bisa hanya berdiam diri soo-ya, aku tidak ingin putri ku itu pergi lagi. Kau tau bukan aku sangat menyayanginya,, " ucap bohee. Isakan sedih mulai mengalun dari bibir rapuhnya.

Jung soo menghela nafas lalu melangkah mendekati bohee. Memeluknya erat, mencoba menenangkan isak sahabatnya. Ahh, ini menyusahkan untuknya. Bohee sangat cengeng bila sudah menyangkut putri tunggalnya itu.

"Kim so eun akan tetap dikorea, menantuku akan menahannya,, " ucap namgil santai. Pertengkaran seperti ini biasa bagi mereka semua. Dan itulah yang membuat mereka semakin solit.

"Kau harus pastikan itu namgil. Kalian akan kubunuh jika sampai soeun memilih pergi kembali " ancam bohee, meski isakannya turut mendominasi. Membuat sang woo tersenyum kecil melihat tingkah kekananan istrinya itu. Dirinya juga takut menantu yang sangat disayanginya itu pergi, tapi keputusan telah dibuat dan dia tak bisa seenaknya mencabut keputusannya dengan alasan apapun.

Cho jan sik, minseok dan namgil hanya terkekeh menimpali ancaman sang sahabat. Apapun yang dikatakan bohee, bagi mereka itu adalah wujud rasa sayang wanita itu pada putri tunggal fofate mafia, kim so eun. Rasa sayang mereka juga sama besarnya dengan bohee, namun menutupi kejahatan hanya akan semakin menghancurkan soeun. Namgil tak mengharapkan itu. Ia seutuhnya yakin menantu kebanggaannya mampu mengendalikan kekeraskepalaan putrinya. Sifat tegas dan keras kimbum merupakan sifat kedambaannya. Itulah mengapa dirinya dengan yakin menikahkan kimbum dan soeun diusia mudanya.

Sebagai seorang ayah, namgil sadar putri kecilnya itu diselimuti ancaman seumur hidupnya. Maka dari itu park jung soo, sang istri mempertahankan keegoisannya dalam mendidik sang putri. Mereka ingin soeun tumbuh menjadi wanita mafia yang tangguh, dan siap menghadapi segala ancaman yang tertuju padanya. Tak ada alasan lain, karena mereka begitu mencintai putri tunggal berwajah cantik itu.


_000oo000_


Leesire high school
13.00 pm.

Kantin terbiasa dengan kebisingannya. Namun tidak untuk hari ini. Ruangan sedap makanan ini nampak sunyi dengan  raut ketegangan disetiap wajah pengunjungnya. Tak nampak sepi, justru begitu ramai. Hari yang begitu berbeda, dimana para haksaeng reguler dapat menikmati makan siang bersama haksaeng executive.

Umpatan batin para haksaeng pria reguler turut mendominasi kesepian. Bagaimana tidak, hari ini mereka berharap dapat menikmati kecantikan sang primadona leesire. Namun harus kecewa saat melihat sang seogsa (master) utama leesire  terus memeluk posesif soeun diatas pangkuannya. Sangat menyebalkan bagi mereka.

Ditambah kehadiran tak diundang para haksaeng black mafia  menjadi ketegangan bagi mereka. Mereka telah mendapat penjelasan mengenai kehisterisan soun beberapa jam yang lalu. Meski hanya mengetahui moon geun young dan seohyun telah melukai gadis cantik itu. Namun mereka berharap tak ada pembunuhan yang akan terjadi dihadapan mereka.

Disisi lain myungsoo dan suzy menyumpah kesal pada sosok yuri yang dengan tenangnya duduk dihadapan mereka. Yah, para haksaeng black mafia dengan sengaja menyiapkan sofa dihadapan sofa elit mereka. Membuat ruang ceria kantin berubah menjadi lahan perdebatan mata mereka. Kyuhyun dengan santai memeluk ara disisinya, meski pandangan matanya tertuju focus pada sosok seohyun dihadapannya. Sedang geun young mengepal jari kuat menatap kemesraan kimbum dan soeun. Hatinya luar biasa memanas menatap keposesifan kimbum terhadap soeun.

Berbeda dengan seungho, jiyeon dan hyung joong. Ketiganya memilih diam tanpa suara. Namun dengan pandangan yang tertuju pada marmer dibawah kaki. Tak ada niat mengikuti perdebatan mata mengerikan para sahabat. Diam lebih baik untuk menjaga nyawa dibanding berbicara. Seungho bahkan tak berniat menyapa sang istri yang jelas duduk dihadapannya. Cukup terluka saat jiyeon bersikap seolah tak mengenalnya dan tak ingin dekat dengannya.

"Kurasa ruangan ini cukup luas untuk menampung sofa sampah kalian,," cibir suzy

"Aku tak butuh suara mu ditempat ini,," sinis geun young

"Dan kau pikir kami butuh suaramu??" timpal myungsoo membalas kesinisan geun young. Kalimat yang dilontarkan geunyoung pada suzy, cukup melukai hatinya.

"Cih, sampah sepertimu tak pantas bicara padaku,," Geun young

"Kau sampah dimata ku,,, " Kyuhyun

"Aku tak perduli pada kalimatmu " Geun young

"Bum-ah,,aku ingin sandwichi,," ucap soeun manja sengaja menyela perdebatan geun young dan para sahabatnya. Kepalanya tertunduk memandang kimbum yang memeluknya posesif namun memandang datar para haksaeng black mafia.

"Geurae,, tunggu disini " jawab kimbum lembut. Mendongakkan kepalanya dan melabuhkan kecupan singkat dibibir soeun. Lalu mendudukkan soeun diatas sofa dan beranjak memesankan pesanan sang istri.

Geun young kembali berdecih geram. Jika saja dirinya sedang tak berada di leesire, bisa dipastikan ia telah membunuh orang untuk melampiaskan kemarahannya. Tak jauh berbeda, yuri mengepalkan jemarinya dibalik saku jong jang black mafianya. Menimbulkan senyuman miring dibibir myungsoo,ara,suzy dan seungho.

"Kau sangat manja,,," Kyuhyun

"Tentu saja,, kau tak ingin memanjakanku??" Soeun

"Aish,, kau tau aku sangat menyayangimu,," Kyuhyun

"Makanlah,," ucap kimbum. Tangannya meletak perlahan nampan yang berada digenggamannya. Lalu mendekap soeun meski tak memangku nya kembali.

"Gomawo jhagi,," Soeun

Kimbum mengangguk dan kembali melemparkan tatapan datarnya pada geun young. Otaknya cukup cerdas membaca maksud gadis gila dihadapanya itu. Tak perlu senyum atau kata manis. Dirinya bahkan ingin muntah menatap wajah busuk geun young. Kejadian masa kecilnya itu tak akan pernah terlupakan. Dimana geun young merengggut senyum dan keceriaan gadis kecil yang sangat dicintainya. Bahkan hingga membuat soeun memilih pergi meninggalkannya.

"Apa yang kau inginkan??" ucap kimbum dingin. Kimbum mengalihkan pandangannya pada soeun yang lebih memilih menikmati makanannya. Kimbum menarik ujung bibir nya membentuk senyuman dan tangannya diangkat mengacak lembut rambut soeun. Bagaimana tidak, gadisnya itu dengan sengaja bersikap acuh dengan memasang wajah datar. Bagi kimbum itu tampak sangat menggemaskan. Tak ada raut wajah mengerikan dibalik kedataran  istri cantiknya itu.

"Aish,," desis soeun. Seoun menatap kimbum tajam dengan tak lupa memuciskan bibirnya. Pria tampannya itu selalu saja usil bila dirinya sedang berusaha bersikap acuh.

"Kau terlalu peka, aku ingin kita race car, " jawab geun young tak kalah sinis. Gerutuan terus menyeruak dalam batinnya. Hatinya semakin jengah melihat kemesraan yang jelas disengaja oleh kimbum.

"Eoddieo ???" kimbum

"Sirkuit khusus leesire,," geun young

"Siapa saja,, ??" kimbum

"Hanya aku,, " Geun young

"Geurae, aku akan melawanmu " Kmbum

"Anio, aku yang akan turun " ucap soeun. Namun tangannya tak berhenti menyuap sandwich kedalam mulutnya. Tatapannya tetap terfocus pada piring putih dihadapannya.

"Kau yakin??" tanya kimbum lembut, jemarinya mengusap lembut kepala soeun.

"Hmm,, kau meragukan ku??" Soeun mengarahkan pandangannya pada mata kimbum.

"Ani,, aku setuju " jawab kimbum. Gurat senyumnya dengan cepat muncul dipermukaan pipinya. Matanya dengan jelas menangkap kekesalan istri cantiknya.

"Kau hanya akan meringkuk kembali dibalik selumutmu " cibir geun young

"Itu yang akan kulakukan padamu " jawab soeun santai. Tak perduli apapun ancaman geun young dirinya sudah bersumpah akan menghancurkan traumanya.

"Brengsek " Hardik geun young

" 23.00 pm,,  " ucap soeun singkat, lalu beranjak pergi disusul kimbum dan para haksaeng executive lainnya dibelakannya.

Geunyoung kembali merutuk. Dirinya tak menyangka soeun pulih dengan cepat. Harapannya untuk segera menghancurkan soeun musnah dalam seketika. Dengan bangkitnya putri mafia fofate, berarti berakhirnya pula posisinya sebagai wanita mafia terkuat dikorea.

Geun young mengepalkan tangannya kuat. Tidak, soeun tidak boleh kembali bangkit. Dirinya tak ingin kehilangan posisinya. Membuat hyun joong dan jiyeon tersenyum miring. Terlalu muak melihat tingkah busuk sang pemimpin. Berbeda dengan seohyun dan yuri. Terlalu banyak rencana yang mengganggu jalan pikiran mereka, hingga membuat mereka hanya dapat diam terbungkam.


_000ooo000_


Kimbum tersenyum lebar saat manik matanya melihat pandangan indah yang disajikan oleh istri cantiknya. Lingerie merah muda yang melekat ditubuh soeun sangat sempurna beradu pada keputihan kulitnya. Merangsang cepat hasrat kelelakian kimbum.

Kimbum mengayunkan Kakinya perlahan mendekati soeun yang berdiri membelakanginya, terfocus pada kehijauan pohon leesire dibalik kaca kamarnya. Lalu memeluk soeun lembut, membuat soeun terkesiap kaget.

"Kau mengagetkanku,, " Soeun

"Jangan melamun,,Aku tak menyukinya" Kimbum

"Hanya sedang berfikir,," Soeun

"Cara mengalahkan geun young??" Kimbum

"Kau menyebut namanya??" Soeun

"Kau cemburu???" Kimbum

"Tentu saja,,Kim sang bum dan seluruh miliknya adalah milikku,," Soeun

"Itu benar,," Kimbum

"Bum-ah,,hentikan ,," rengek soeun. Tubuhnya meremang saat kimbum mencium lembut lehernya.

"Kau melarangku Nyonya muda kim??" ucap kimbum. Namun tak menghentikan aksinya.

"Anio,ahh,, ini masih siang seogsa (Master) Kim,," goda soeun seraya memutar cepat tubuhnya menghadap kimbum.

"Kau membuatku merasa seperti sedang mencabuli gadis dibawah umur,," jawab kimbum seraya tersenyum tampan. Jemarinya digerakan mengusap pipi  soeun.

"Kekeke,, ini kah wujud asli pemimpun fofate ??? " kekeh soeun seraya memeluk tubuh kimbum. Menyembunyikan wajahnya didada kekar sang suami.

"Hmm,,maja,, hanya pada istriku" Kimbum

"Bum-ah, aku ingin bicara empat mata bersama seohyun" Soeun

"Andwe !" Kimbum

"Jebal jhagi,,, aku hanya ingin meminta penjelasannya " Soeu

"Hh,,saat ini aku tak bisa mengizinkanmu" ucap kimbum. 

Kakinya melangkah membawa langkah soeun menuju ranjang.

"Aku berjanji akan baik-baik saja,," Soeun membaringkan tubuhnya diatas ranjang. Kembali memeluk erat tubuh kimbum yang juga ikut berbaring disisinya.

"Tidak untuk saat ini,, bersabarlah,," Kimbum

"Arrasseo,," Soeun

Kimbum tersenyum seraya mengusap sayang kepala soeun. Nafasnya berhembus lirih menyibak helaian rambut soeun. Banyak hal yang perlu dipertimbangkannya. Mengizinkan soeun bertemu seohyun bukan lah hal yang benar menurutnya. Tapi melarang soeun juga akan membuat istri cantiknya itu bersedih. Matanya tertutup ketika perlahan telinganya mendengar dengkuran halus soeun. Membawanya pada alam tenang, penghilang kepenatan.


_000ooo000_


Sirkuit sihom, 23.00 pm

Deru angin berhembus meradu lembut ayunan dedaunan. Langit tetap setia dengan gelapnya. Tak ada bulan, hanya cahaya lampu penerang malam. Sirkuit sihom tak sepi, sebaliknya begitu ramai oleh para haksaeng reguler class. Seolah hal yang akan segera terjadi adalah pertunjukkan menakjubkan yang sayang untuk dilewatkan. Ntah bagaimana bisa mereka dapat berkumpul memenuhi setiap sisi jalan di sirkuit khusus Leesire itu.

Izin bukanlah hal mudah untuk  didapatkan. Namun nyata didepan mata, mereka semua hadir memeriahkan dengan berbaris rapi. Bahkan udara dingin malam tak menyurutkan semangat mereka. Binar bahagia dan kecewa jelas nampak diwajah para haksaeng pria reguler. Seluruh focus mata mereka tertuju pada sisi kiri jalan, dimana haksaeng exevutive berdiri santai bersama sosok kim so eun yang berada dalam rangkulan posesif sang seogsa (Master), Kim sang bum. Pakaian soeun yang hanya berupa kaos ketat dan rok mini berwarna putih, membuat mereka meneguk liur berkali-kali. Ya tuhan, desau angin bahkan nampak mencemooh mereka. Memandang dan memuja, hanya itu yang dapat mereka lakukan.

Disudut kanan geun young berulang kali mengumpat kesal, mengacuhkan para sahabat yang berdiri bingung disisinya. Tak ada seorang pun pria yang melemparkan pandangan pada dirinya, melainkan seluruh pandangan pria tertuju memuja pada sosok soeun.

"Jadi nyonya muda kim, apa kau sudah siap ?? " tanya kimbum. Bibirnya terarah tepat dicupid telinga soeun. Menimbulkan tarikan diujung bibir soeun.

"Tentu, aku akan membungkamnya,," jawab soeun

"Geurae,,tunjukkan kemampuan mu ,," Kimbum

"Siapkan kado istimewa ku tuan muda kim,," Soeun

Kimbum tersenyum lalu mencium singkat bibir soeun, meski ragu sedikit menyapa hatinya. Kakinya tetap melangkah menuntun soeun menuju Aston Martin Vulcan nya. Mobil balap kesayangan soeun, hadiah ulang tahun dari nya saat sang istri berulang tahun, tahun lalu.

Kyuhyun, myungsoo, ara dan suzy turut melangkah dibelakang keduanya. Bila dilihat, nampak seperti para bodyguard terlatih. Tak ada seungho, karena pria itu memilih mengurung diri dikamarnya. Sedikit membuat ketidak nyamanan, namun tak ada yang mampu memaksa. Semua mengerti keadaan hatinya.

"Aku benar-benar ingin membunuhnya,," umpat geun young, saat matanya melihat kemesraan yang ditunjukkan kimbum. Belasan tahun menyimpan rasa, hanya acuh yang selalu diterimanya.

"Jaga bicara mu,, kita tak berada diwilayah kekuasaan,," ucap hyung joong datar.

"Tutup saja mulutmu,," hardik geun young seraya melangkah menuju mobil balap hitamnya. Ferrari fxx K adalah mobil pilihannya.

"Aku semakin muak melihat tingkahnya,," ucap jiyeon

"Kau tak menemuinya,,? " tanya hyung joon. Matanya terarah menatap manik mata jiyeon. Terlalu  bingung pada sosok gadis itu. Jelas suaminya berada disekolah elit ini. Namun sahabatnya itu selalu bersikap datar seolah tak saling mengenal.

"Ini bukan waktu yang tepat,," jawab jiyeon

Hyung joon tersenyum mendengar ucapan jiyeon. Kata waktu yang tepat seolah menunjukkan ada waktu yang baik bagi jiyeon untuk menemui suaminya sendiri.

Suzy melangkah kedepan mobil soeun dan geun young. Bendera merah melambai dalam genggaman jemari lentiknya. Dress mini pink ditubuhnya membuat ia terlihat seksi dan semakin cantik.

"Focus figilia,, " Kyuhyun

"Ne,," Soeun

"Kau harus santai,," Kimbum

"Arrasseo jhagi,," Soeun

"Fighting,," Ara

Soeun mengangguk dan membiarkan kimbum menutup pintu kemudinya. Lalu memalingkan kepalanya ke sisi kanan. Mengarahkan matanya focus menatap datar manik mata geun young yang juga menatapnya tajam. Soeun menarik ujung bibir kirinya membentuk senyuman miring meremehkan. Cukup sudah dirinya mengalah, kali ini soeun akan tunjukkan posisinya dimata moon geun young.

Seohyun menatap datar mobil balap soeun. Sedikit gejolak menyapa hatinya. Sejak kedatangannya soeun tak juga mau menyapa dirinya. Meski persahabatan yang dibangunnya dulu adalah kebohongan, namun sedikit luka menggores hatinya saat soeun memilih mengacuhkan kehadirannya.

"Siap,," terik suzy seraya menggerakkan tongkat bendera digenggamannya. Lengkingan gas kedua mobil balap dibelakangnya tak menciutkan nyalinya. Ini biasa baginya, para mafia memang diwajibkan mampu membalap dalam segala kondisi.

"Mulai,," Suzy mengangkat benderanya tinggi. Bibirnya tersenyum ketika kedua mobil balap melewati tubuhnya dengan kecepatan luar biasa.

Seluruh haksaeng bersorak keras saat kedua mobil melaju cepat. Meski cemas mulai mendominasi saat mobil geun young jauh memimpin. Mereka belum pernah menyaksikkan kemampuan balap kim so eun. Berbeda dengan geun young, nama gadis itu begitu terkenal menyamai kim sang bum.

"Sang juara terlihat,," teriak yuri sinis.

"Omo,, apa kaliam mendengar suara,, " cibir suzy.

"Brengsek,," umpat yuri

"Acuhkan saja,," ucap myungsoo

"Arrasseo,," jawab suzy

Kimbum mengacuhkan perdebatan suzy. Memilih duduk pada kursi yang disiapkan khusus untuknya. Pandangan matanya terfocus pada layar besar dihadapannya yang menampilkan gambar  laju mobil soeun. Kaki yang dilipat dengan tangan yang terpangku santai di pahanya ditambah setelan jas formalnya,membuat kimbum tampak begitu mempesona. Yuri bahkan berulang kali mengarahkan pandangan kearah sosok pangerannya. Mencuri-curi pandang, berharap kimbum ikit memandangnya.

"Apa ada yang mengganggu pikirannya?? " Myungsoo

"Kurasa tidak,," Kyuhyun

"Dia akan kalah jika tak mempercepat lajunya,," Suzy

"Kurasa soeun sengaja melakukannya,," Ara

"Kau begitu yakin,," Kimbum

"Kim so eun istri seorang Kim sang bum,, dan itu bukti mutlak kemampuannya,," Ara

Kimbum dan kyuhyun tersenyum kompak mendengar ucapan santai ara. Ara benar,  soeun bukan gadis yang bodoh. Kim so eun adalah putri mafia berjaya, dan mereka sangat mengetahui jalan pikiran gadis mungil itu. Karena mereka tumbuh bersama dalam kemafiaan dan mereka jugalah guru pribadi seorang kim so eun.

Geun young terus memacu cepat mobilnya. Bibirnya tersenyum miring menatap mobil soeun yang berada dibelakangnya. Dirinya tak akan biarkan soeun menang dan mengambil posisinya.

Para haksaeng reguler menahan nafas ketika melihat soeun menambah kecepatannya dan dengan cepat menyalip geun young.  Ini diluar dugaan, pertandingan yang disaksikan begitu menegangkan. Kecepatan kedua mobil diluar akal sehat mereka. Aksi salip menyalip soeun dan geun young menyuguhkan adrenalin yang kuat pada tubuh mereka. Aksi salip keduanya juga seperti menggambarkan kepiawaian keduanya  dalam melakukan overtake.

Emosi geun young berusaha menutupi jalannya kembali setelah berhasil mendahuluinya,  soeun memilih mendekati mobil geun young untuk mencoba melawan angin. Setelah berhasil mendapat daya hambat yang sedikit, soeun segera bermanuver (menyalip) kembali. Membuat sorakkan menggema ketika mobilnya dengan lancar menyalip mobil geun young.

"Aaahhkk" teriak geun young geram. Tak terima soeun kembali memimpin, geun young semakin menginjak gasnya lebih dalam. Apapun akan dilakukannya untuk mendapatkan kembali posisinya.

Soeun tersenyum lalu melakukan slide ketika geun young menemukan celah untuk mengejarnya, membuat geun young mengumpat kesal dengan tindakan cepatnya. Mendekati tikungan soeun dengan cepat mengambil sisi dalam tikungan lalu dari titik tengah tikungan soeun belik kesisi luar tikungan, lalu membanting stir kembali ke arah dalam tikungan.

Kimbum menarik kedua ujung bibirnya membentuk senyuman ketika melihat sang istri melakukan teknik Countersterr. Teknik menikung yang tidak mengurangi kecepatan. Benar-benar putri mafia White Falcon. Teknik Drift bukanlah teknik mudah untuk para wanita, namun istri cantiknya itu mampu dengan mulus melakukannya.

Seluruh mata terbelalak dengan gumaman bibir tak percaya. Luar biasa, baru kali ini mereka melihat seorang gadis melakukan teknik rumit drifting dengan mulus tanpa kesalahan.

Sedang geun young memilih membanting stir kedalam tikungan dan menginjak pedal rem sehingga ban belakang kehilangan traksi dan mobil melaju keluar jalur lintasan. Geun young memukul kuat stir mobilnya ketika melihat soeun melaju jauh meninggalkannya. Percuma mengejar, hanya malu yang akan diterimanya.

Seluruh haksaeng bersorak riuh ketika mobil soeun melaju melewati garis finish. Kyuhyun bahkan memeluk erat ara menyalurkan kebahagiaannya. Membuat seohyun emosi dan memilih pergi meninggalkan arena bersama ketiga sahabatnya.

Kimbum,kyuhyun,myungsoo,ara dan suzy segera melangkah ketika mobil soeun telah berhenti sempurna. Bahkan rasa senang membuat seorang kim sang bum tak dapat berhenti tersenyum. Tangannya segera terulur menarik soeun kedalam pelukannya saat istrinya itu keluar dengan senyuman cantiknya.

"Chuakheyo,," Kimbum

"Gomawo,," Soeun.

"Aish,,kau membuat ku terpukau,," Kimbum

"Apa aku melakukannya dengan benar,,?" Soeun melepas pelukannya dan menatap kimbum antusias.

"Sempurna,, " puji kimbum. Membuat senyuman soeun semakin merekah.

"Woa,,kau berhasil hoeh,,?" ucap kyuhyun seraya mengacak lembut rambut soeun.

"Aish,," desis soeun kesal. Membuat ara, myungsoo dan suzy terkekeh melihat raut kekesalannya. Ara menyentuh dadanya. Merasakan rasa hangat menyelimuti hatinya. Seluruh kecemasannya akan soeun hilang seketika. Kini saat baginya bangkit dan meraih semua kebahagiaannya.


_000ooo000_


"Brengsek,, " umpat geun young. Hatinya masih tak menerima kekalahan telaknya. Matanya menatap geram kelima sahabatnya yang menatapnya datar.

"Tenangkan dirimu,," ucap hyung joon

"Aku tak butuh suara mu,," Hardik geun young, lalu melangkah menuju kamarnya. Leesire memang menyediakan 6 ruang kamar reguler bagi mereka.

"Terluka,,?" tanya jiyeon

"Kaja tidur,,? " jawab hyung joon mengacuhkan pertanyaan jiyeon, lalu melangkah pergi menuju kamarnya.

Jiyeon tersenyum melihat keacuhan hyung joon. Kakinya turut melangkah mengikuti hyung joon. Bertahun-tahun mengenal pria itu, dirinya banyak mengetahui sifat asli dari hyung joong. Pria dingin itu berhati sangat lembut. Dan hanya hyung joon yang membuatnya tetap bertahan mengikuti kekejian black mafia.

"Eoddieo,,?" tanya yuri saat melihat seohyun justru melangkah menuju pintu keluar. Bibirnya mengumpat ketika seohyun hanya melangkah  tanpa mau menjawab pertanyaannya.


_000ooo000_


Seorang gadis memandang gelap dengan mata terpejam. Deru nafasnya menyiratkan keraguan dan kebencian. Hembusan dingin malam tak terhiraukan tubuh putihnya. Banyak hal terjadi dan menjadi focus pikirannya.  Matanya membuka ketika hatinya telah memutuskan pilihan dari otak cerdasnya. Ponsel, benda itu dipilih juga menjadi alat bantunya.

"Ini aku,, " ucapnya datar saat orang yang dihubunginya menjawab panggilannya.

"Apa yang kau inginkan,???" tanya suara diujung sana. Hembusan nafas lelah terdengar mendominasi pendengaran.

"Culik gadis itu,,," perintahnya tegas

"Kau yakin,,? Sadari posisi mu,,," lagi, hembusan nafas lelah terdengar menderu.

"Kumohon halmeoni,, aku menginginkan kembali milikku" lirih nya.

"Arrasseo,,, kemana aku harus membawanya,,???"

"Jeju island,,"

To be continue,,